Pemeliharaan dan Perawatan Sarana dan Prasarana Pendidikan

25 2. Perencanaan sarana dan prasarana Proses perencanaan ini hendaknya melibatkan unsure-unsur penting di sekolah, seperti kepala sekolah dan wakilnya, dewan guru, kepala tata usaha dan bendahara, serta komite sekolah. Hal ini perlu dilakukan untuk membuka masukan dari berbagai pihak dan meningkatkan tingkat kematangan dari sebuah rencana, karena perencanaan yang matang dapat meminimalisasi kemungkinan terjadi kesalahan dan meningkatkan efektivitas serta efisiensi pengadaan saran dan prasarana. 3. Pengadaan sarana dan prasarana Pengadaan merupakan serangkaian kegiatan menyediakan berbagai jenis sarana dan prasarana pendidikan sesuai dengan kebutuhan untuk mencapai tujuan pendidikan. Kebutuhan sarana dan prasarana dapat berhubungan dengan jenis dan spesifikasi, jumlah, waktu, tempat dan harga serta sumber yang dapat dipertanggungjawabkan. Adapaun cara yang dapat dilakukan untuk melakukan pengadaan sarana dan prasarana adalah dengan pembelian, produk sendiri, penerimaan hibah, penyewaan, peminjaman, pendaurulangan, penukaran dan rekondisirehabilitasi. 4. Pengaturan sarana dan prasarana Bagian dari ruang lingkup sarana dan prasarana yang akan dibahas secara menyeluruh dalam skripsi ini adalah mengenai pengaturan yang dilakukan sekolah terhadap sarana dan prasarana yang dimiliki. Setelah proses pengadaan dilakukan oleh pihak sekolah melalui banyak cara yang bisa ditempuh, maka hal berikutnya yang sangat penting adalah 26 pengaturannya. Ada tiga hal pokok yang menjadi bagian dari pengaturan sarana dan prasarana yang akan dibahas, yakni inventarisasinya, penyimpanan dan pemeliharaannya. Adapaun penjelasan dari bagian- bagian di atas adalah sebagai berikut: a Inventarisasi Inventarisasi merupakan kegiatan mencatat dan menyusun sarana dan prasarana yang ada secara teratur, tertib dan lengkap berdasarkan ketentuan yang berlaku. Sarana dan prasarana yang berasal dari pemerintah milik Negara wajib dilakukan inventarisasi sesuai dengan format yang telah ditentukan. Kepala sekolah adalah penanggung jawab atas kegiatan ini. Melalui inventarisasi akan dapat diketahui dengan muda jumlah, jenis barang, kualitas, tahun pembuatan, merekukuran dan harga barang-barang yang ada di sekolah. Secara khusus, inventarisasi dilakukan dengan tujuan untuk menjaga dan menciptakan tertib administrasi sarana dan prasarana yang dimiliki oleh suatu sekolah, untuk menghemat keuangan sekolah, sebagai bahan atau pedoman untuk menghitung kekayaan sekolah dan untuk memudahkan pengawasan dan pengendalian sarana dan prasarana yang dimiliki oleh sekolah. Depdiknas, 2007:41-42 b Penyimpanan Penyimpanan adalah kegiatan menyimpan sarana dan prasarana pendidikan di suatu tempat agar kualitas dan kuantitasnya terjamin. 27 Kegiatan penyimpanan meliputi menerima barang, menyimpan barang dan mengeluarkan atau mendistribusikan barang. Dalam kegiatan ini, diperlukan gudang untuk sebagai tempat untuk menyimpan barang-barang yang perlu disimpan dalam suatu tempat. Untuk mempersiapkan gudang perlu diperhatikan beberapa faktor pendukungnya, seperti denah gudang, sarana pendukung gudang dan keamanan. Selain itu, hal lain yang harus diperhatikan sebagai pendukung pergudangan adalah bangunan gedungnya sendiri, listrik, alat angkutan, alat dokumentasi administrasi dan alat komunikasi. c Pemeliharaan Kualitas maupun kuantitas sarana dan praasarana pendidikan akan menurun drastis jika tidak dilakukan upaya pemeliharaan secara baik. Oleh karena itu, perlu dilakukan pemeliharaan sarana dan prasarana secara kontinu. Pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan adalah kegiatan untuk melaksanakan kepengurusan dan pengaturan agar semua sarana dan prasarana selalu dalam keadaam baik dan siap untuk digunakan secara berdaya guna dalam mencapai tujuan pendidikan. Dalam kegiatan pemeliharaan, terdapat beberapa macam pekerjaan, yaitu perawatan rutinberkala, perawatan darurat dan perawatan preventif. Perawatan rutin adalah perawatan yang dilakukan setiap kurun waktu tertentu, misalnya harian, mingguan, bulanan, dan triwulan, bahkan tahunan. Perawatan darurat adalah 28 perawatan yang tak terduga sebelumnya karena ada kerusakan atau tanda bahaya. Sedangkan perawatan preventif adalah perawatan rutin yang dilakukan pada selang waktu tertentu dengan beberapa criteria yang ditentukan sebelumnya. Tujuan perawatan ini adalah untuk mencegah kemungkinan sarana dan prasarana tidak dapat berfungsi pada saat digunakan. 5. Penggunaan sarana dan prasarana Penggunaan dapat dikatakan sebagai kegiatan pemanfaatan sarana dan prasarana pendidiikan untuk mendukung proses pendidikan demi mencapai tujuan pendidikan. Ada dua prinsip Depdiknas, 2008:42 yang harus deiperhatikan dalam pemakaian perlengkapan pendidikan, yaitu prinsip efektivitas dan prinsip efisiensi. Prinsip efektivitas berarti semua pemakaian perlengkapan pendidikan di sekolah harus ditujukan semata- mata dalam memperlancar pencapaian tujuan pendidikan sekolah, baik secara langsung maupun tidak langsung. Sementara prinsip efisiensi berarti pemakaian semua perlengkapan pendidikan, secara hemat dan hati- hati, sehingga semua perlengkapan yang ada tidak mudah habis, rusak atau hilang.

E. Peranan Manajemen Pengelola Pendidikan dalam Pengadaan dan

Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Selain memberi makna penting bagi terciptanya dan terpeliharanya kondisisekolah yang optimal administrasi sarana dan prasarana sekolah berfungsisebagai: 29 a. Memberi dan melengkapi fasilitas untuk segala kebutuhan yang di perlukan dalam proses belajar mengajar.

b. Memelihara agar tugas-tugas murid yang di berikan oleh guru dapat

terlaksana dengan lancar dan optimal. Fungsi administrasi yang di pandang perlu dilaksanakan secara khusus oleh kepala sekolah adalah : 1. Perencanaan Perencanaan dapat di pandang sebagai suatu proses penentuan dan penyusunan rencana dan program-program kegiatan yang akan di lakukan pada masa yang akan datangsecara terpadu dan sistematis berdasarkan landasan ,prinsip-prinsip dasardan data atau informasi yang terkait serta menggunakan sumber-sumber daya lainnya dalam rangka mencapai tujuan yang telah di tetapkan sebelumnya. Sebagaimana yangtelah dijelaskan di atas bahwa fungsi dari manajemen pendidikan dalam pengadaan dan pemeliharaan sarana dan prasarana pendidikan adalah untuk mengatur, mengelola dari sarana dan prasarana itu sendiri, agar bisa didayagunakan dan dimanfaatkan semaksimal mungkin untuk mencapai tujuan pendidikan yang telah direncanakan oleh suatu lembaga atau instansi pendidikan. Rencana tersebut hendaknya memiliki sifat-sifat sebagai berikut : 1. Harus jelas Kejelasan ini harus terlihat pada tujuan dan sasaran yang hendak di capai, jenis dan bentuk, tindakan kegiatan yang akan di laksanakan, siapa