Teknik Pengolahan Data dan Analisis Data

Setelah dilakukan preetes dan postes lempar lembing data dikumpulkan kemudian dari kedua data tersebut dihitung rata-rata preetes dan postes pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Penghitungan ini dilakukan untuk mengetahui rata-rata kemampuan lempar lembing pada setiap kelompok. Kemudian setelah didapat rata-rata dari kedua kelompok maka selanjutnya yaitu diuji dengan uji normalitas, uji homogenitas dan uji perbedaan dua rata-rata. 2. Menghitung rata-rata Keterangan: x = Nilai rata-rata ∑ = jumlah dari skor i X = skor mentah N = jumlah sampel 3. Menghitung Simpangan Baku Keterangan: S = simpangan baku Σ x 1 - x² = jumlah hasil pengkuadratan nilai skor dikurangi rata-rata n-1 n-1 = jumlah sampel dikurangi 1 4. Uji Normalitas Uji normalitas ini bertujuan untuk menguji normal tidaknya data yang diperoleh dari hasil pengukuran. Uji normalitas ini dilakukan untuk mengetahui terdistribusi secara normalnya data dari hasil postes kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. Pengujian ini juga dapat menggunakan uji normalitas Liliefors. Prosedur yang digunakan adalah: a. Pengamatan X1, X2, …, Xn dijadikan bilangan baku, Z1, Z2, …Zn dengan menggunakan rumus X dan S merupakan rata-rata dari simpangan baku setiap kelompok butir tes. b. Untuk setiap bilangan baku ini, menggunakan daftar distribusi normal baku, kemudian dihitung peluang F Zi dengan ketentuan jika nilai Z negative, maka dalam menentukan Fzi nya adalah 0,05- luas daerah distribusi Z pada tabel. c. Selanjutnya dihitung proporsi Z1, z2, …, Zn yang lebih kecil atau sama dengan Z1. Jika proporsi ini dinyatakan dengan rumus, maka: d. Dihitung selisih F Zi- S Zi, kemudian tentukan harga mutlak selisih tersebut. Untuk menolak dan menerima hipotesis, maka bandingkan Lo dengan nilai kritis L yang diambil dari daftar untuk taraf nyata α yang dipilih. Kriterianya adalah tolak hipotesis non jika Lo yang diperoleh dari data pengamatan melebihi L dari daftar tabel. Dalam hal lainnya hipotesis nol diterima. Pengujian ini juga dapat dilakukandenganbantuan software SPSS berdasarkanpadaujiKolmogorov –Smirnov, hipotesis yang diujiadalah: : Sampel berasal dari populasi berdistribusi normal : Sampel tidak berasal dari populasi berdistribusi normal Dengan demikian, normalitas dipenuhi jika hasil uji tidak signifikan untuk suatu taraf signifikasi tertentu Biasanya = 0.05 atau 0.01. Sebaliknya, jika hasil uji signifikan maka normalitas tidak terpenuhi. Cara mengetahui signifikan atau tidak signifikan hasil uji normalitas adalah dengan memperhatikan bilangan pada kolom signifikansi Sig. .Adapuncaramelakukanujinormalitasmenggunakansoftware SPSS langkah- langkahnyasebagaiberikut: 1 Buka SPSS lalumasukkevariable view , masukkannama di bariskesatudengannamakelompok yang diteliti. 2 Ganti label di kolomkelimayaitu 1 sebagaikelaseksperimen, dan 2 sebagaikelaskontrol. 3 Gantinamabariskeduadengan preetes. 4 Klikkedata view , masukkanangka 1 di kolompertamasebanyaksiswakelaseksperimendanangka 2 di kolompertamasebanyakkelaskontrol. 5 Masukkannilaihasil preetes di kolomkedua. 6 Klikanalyze descriptivestatisticseksplore Preetes di dependent list, siswa yang diteliti di factor listplots, normality test with plots continue lalu ok. 7 Setelahmelakukanlangkah-langkahtersebut, lihatnilaisig. di Kolmogorov- Smirnov apabila sampel tersebutberasaldaripopulasi yang berdistribusi normal, apabila sampel tersebut bukan berasal dari populasi yang berdristribusi normal. 5. Uji Homogenitas Uji homogenitas ini dilakukan untuk melihat perbedaan atau persamaan variansi sampel, apakah mereka berasal dari populasi yang sama. Ujihomogenitasdilakukanjikapopulasinyaberdistribusi normal.Pengujianakan di lakukanmenggunakan bantuan software SPSS. Interpretasidilakukandenganmemilihsalahsatustatistik, yaitustatistik yang didasarkanpada rata-rata Based on Mean.Hipotesis yang diujiialah : : Variansi pada tiap kelas sama homogen : Variansi pada tiap kelas tidak sama tidak homogen Dengandemikian, kehomogenandipenuhijikahasilujitidaksignifikanuntuksuatutarafsignifikasi tertentu.Sebaliknya, jika hasil uji signifikan maka kenormalan tidak dipenuhi.Sama seperti untuk uji normalitas.Pada kolom Sig. terdapat bilangan yang menunjukkan taraf signifikansi yang diperoleh.Adapuncaramelakukanujihomogenitasmenggunakan bantuan software SPSS langkah-langkahnya adalahsebagaiberikut: a. Buka SPSS lalumasukkevariable view , masukkannama di bariskesatudengannamakelompok yang diteliti. b. Ganti label di kolomkelimayaitu 1 sebagaikelaseksperimen, dan 2 sebagaikelaskontrol. c. Gantinamabariskeduadengan preetes. d. Klikkedata view , masukkanangka 1 di kolompertamasebanyaksiswakelaseksperimendanangka 2 di kolompertamasebanyakkelaskontrol. e. Masukkannilaihasil preetes di kolomkedua. f. Klikanalyze compare means independent-samples T-test  Preetes di test variable , siswa yang diteliti di grouping variabledefine group,use specified values 1di group 1, 2 di group 2  continue lalu ok. g. Setelahmelakukanlangkah-langkahtersebut, lihatnilai sig. di Levenes Test for Equality of Variances apabila variansi setiap sampel sama homogen, apabila variansisetiapsampeltidaksama tidakhomogen. Atau dapat juga menggunakan rumus: Keterangan: F = Koefisien F tes S²besar = Varian kelompok 1 yang besar S²kecil = Varian kelompok 2 yang kecil 6. Uji Perbedaan Dua Rata-Rata Uji perbedaan dua rata-rata dilakukan untuk mengetahui apakah kemampuan gerak dasar lempar lembing awal kelompok eksperimen dan kontrol sama atau tidak. Uji perbedaan dua rata-rata untuk menguji hipotesis, ada tiga alternatif yang bisa dilakukan, antara lain sebagai berikut ini. a Jika data darikeduakelastersebut normal danhomogen, makadigunakanujiindependent sample t-test. b Jikahasiltes yang diperolehmemilikidistribusi normal danmemilikivariansi yang tidaksama tidakhomogen makaujiperbedaandua rata-rata dilakukandenganmenggunakan bantuan software SPSSdengan uji t’ sample independen . c Jika data yang diperolehtidak normal, makatidakdilakukanujihomogenitasdanlangsungmelakukanujiperbedaandua rata-rata non-parametrikmenggunakanMann-WhitneydalamSPSS. Untuk menguji data dari hasil preetest dan postes dipergunakan penghitungan uji kesamaan dua rata-rata uji dua pihak yaitu pengujian paired sample t-test. Rumus yang digunakan Sdg = t = Keterangan : X1 = Rata-rata variabel 1 X2 = Rata-rata variabel 2 Sdg = Standar deviasi gabungan N1 = Jumlah sampel variabel 1 N2 = Jumlah sampel variabel 2 Untuk menginterpretasikan t-test terlebih dahulu harus ditentukan: a. Nilai α 0,05. b. Df degree of freedom = N - k, untuk uji t sampel berpasangan dk derajat kebebasan = N-1. c. Membandingkan nilai t-hitung dengan nilai t-tabel UjiSignifikansi apabila: 1 t-hitung t-tabel, maka ditolak. Terdapat perbedaan yang signifikan. 2 t-hitung t-tabel maka diterima. Tidakterdapatperbedaan yang signifikan. 7. Gain Normal Penghitungan gain normal dilakukan untuk mengetahui kualitas peningkatan yang terjadi sebelum dan sesudah diberikan perlakuan. Keterangan: Spost = skor postes Spree = skor preetes Smaks = skor maksimum

G. Lamanya Penelitian

Waktu Penelitian : 1 Bulan Jumlah Pertemuan : 12 kali pertemuan termasuk preetes dan postes Pelaksanaan :1 April s.d 30 April 2014 Hari Latihan :Selasa, Kamis, Sabtu Waktu Latihan : 13.00 – 15.00 Tempat : Lapangan SDN Cibitung Kecamatan Buahdua Kabupaten Sumedang Eksperimen ini dilakukan untuk mengetahui akbat dari latihan lempar lembing menggunakan modifikasi bola bertali terhadap hasil pembelajaran lempar lembing, selain itu juga eksperimen ini berfungsi untuk mengetahui data dan fakta dilapangan mengenai pembelajaran lempar lembing. 69 BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut ini: 1. Pembelajaran lempar lembing melalui modifikasi bola bertali dapat meningkatkan kemampuan gerak dasar lempar lembing siswa di SDN Cibitung,dengan peningkatan sebesar 1,3 dan dapat dilihat dari uji perbedaan rata-ratadengan menggunakan uji-U dari Mann Whitney. Uji perbedaan rata- rata mendapatkan nilai P-value Sig.1-tailed= 0,0035. Kondisi ini menunjukan terdapat peningkatan kemampuan gerak dasar yang signifikan. Hal ini didasarkan pada nilai P-value Sig.1-tailed yang didapat nilainya kurang dari 0,05. 2. Pembelajaran lempar lembing melalui modifikasi roket dapat meningkatkan kemampuan gerak dasar lempar lembing siswa di SDN Cibitung, dengan peningkatan sebesar 1,2 dan dapat dilihat dari uji perbedaan rata-rata dengan menggunakan Independent Sample t-test menunjukan P-value sig.1-tailed, = 0,0095. Kondisi ini menunjukan terdapat peningkatan kemampuan gerak dasar yang signifikan. Hal ini didasarkan pada nilai P-value Sig.1-tailed yang didapat nilainya kurang dari 0,05. 3. Pembelajaran lempar lembing melalui modifikasi bola bertali meningkat sama baik secara signifikan dibandingkan dengan pembelajaran lempar lembing menggunakan roket, hal tersebut didasarkan pada uji statistik yang telah dilakukan. Pengujian perbedaan rata-rata menggunakan uji-U Mann Whitney dengan membandingkan nilai gain yang dinormalisasi. Hasil perhitungan rata-rata kelompok kontrol dengan kelompok eksperimen menggunakan uji-U Mann Whitney didapatkan nilai P-value Sig.2-tailed = 0,703. Ini menunjukan bahwa tidak terdapat perbedaan peningkatan kemampuan yang signifikan antara kelompok kontrol dan kelompok eksperimen atau dianggap sama-sama baik peningkatannya. Hal ini