Jantes, 2014 Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Pemanfaatan Sarana Prasarana Terhadap Produktivitas
Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pendidikan dipercaya sebagai alat strategis meningkatkan taraf hidup manusia. Melalui pendidikan manusia dapat menjadi cerdas, memiliki
kemampuan, sikap hidup yang baik sehingga dapat bergaul dengan baik pula di masyarakat dan bisa menolong dirinya sendiri, keluarga dan masyarakat.
Pendidikan menjadi investasi yang memberikan keuntungan sosial dan pribadi yang menjadikan bangsa yang bermartabat dan menjadikan indivudunya menjadi
manusia yang memiliki derajat. Pendidikan dilakukan manusia sepanjang kehidupannya atau pendidikan
dilakukan sepanjang hayat yang makna prasa tersebut mengharuskan manusia untuk menjalani pendidikan selama manusia tersebut melakukan segala tugas
aktivitasnya setiap hari. Pendidikan yang terbaik tersebut merupakan pendidikan yang unggul dan bermutu, dengan bermutunya pendidikan tersebut maka para
pelaku pendidikan mampu memberikan yang terbaik bagi sesama manusia yang merupakan pengguna jasa pendidikan yaitu peserta didik. Untuk mendapatkan
pendidikan yang bermutu tidaklah semudah membalikkan telapak tangan, ada proses dan langkah-langkah yang harus dilakukan sehingga pelaksanaan
pendidikan dapat berhasil dan memiliki mutu yang baik. Peningkatan mutu pendidikan merupakan sarana yang dipakai manusia
dalam mencapai cita-citanya. Hal ini menyebabkan kedudukan pendidikan yang dilembagakan dalam berbagai bentuk atau model dalam masyarakat. Pendidikan
bagi bangsa yang sedang berkembang seperti bangsa Indonesia merupakan kebutuhan mutlak yang harus diselenggarakan sejalan dengan tuntutan
pembangunan secara bertahap. Pendidikan salah satu faktor yang sangat penting dalam pembangunan Nasional, pendidikan dijadikan andalan utama untuk
meningkatkan kualitas hidup sumber daya manusia Indonesia.
Jantes, 2014 Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Pemanfaatan Sarana Prasarana Terhadap Produktivitas
Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Untuk mengatasi perkembangan tersebut pemerintah mengeluarkan kebijakan berupa Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional, yang dijabarkan dalam Peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Pemerintah ini
memberi arahan tentang perlunya disusun dan dilaksanakan 8 delapan Standar Nasional Pendidikan, yang meliputi : 1 standar isi; 2 standar proses; 3
standar kompetensi lulusan; 4 standar pendidik dan tenaga kependidikan; 5 standar sarana dan prasarana; 6 standar pengelolaan; 7 standar pembiayaan
dan 8 standar penilaian. Implikasi dari hal tersebut bermakna bahwa tingkat pentingnya
pendidikan menuntut pada upaya-upaya untuk menyelenggarakan pendidikan secara baik, tertata dan sistematis serta antisipatif terhadap perubahan yang
terjadi sebab pendidikan akan selalu berubah seiring dengan perubahan jaman, sehingga proses yang terjadi di dalamnya dapat menjadi suatu sumbangan besar
bagi peningkatan kualitas sumber daya manusiapengembangan potensi manusia, yang pada akhirnya akan berdampak pada makin meningkatnya kualitas
kehidupan masyarakat. Salah satu komponen pendidikan yang paling berperan dalam
meningkatkan kualitas pendidikan dan bertanggung jawab atas pengelolaan pendidikan secara mikro, yang secara langsung berkaitan dengan proses
pembelajaran di sekolah adalah kepala sekolah. Selanjutnya Daryanto, 2013: 113 berpendapat bahwa kepala sekolah harus kreatif dan mampu memiliki ide-
ide dan inisiatif yang menunjang perkembangan sekolah. Ide kreatifnya dapat digunakan untuk membuat perencanaan, menyusun organisasi sekolah,
memberikan pengarahan, dan mengatur pembagian kerja serta mengelola kepegawaian yang ada di lingkungan sekolah agar keseluruhan proses
administrasi dalam sekolah yang dipimpinnya dapat berjalan dengan lancar dan mampu mencapai tujuan yang diharapkan yaitu peningkatan produktivitas
sekolah yang terus bertambah.
Jantes, 2014 Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Pemanfaatan Sarana Prasarana Terhadap Produktivitas
Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Sedangkan Danim Sudarwan, 2010: 7 menyatakan bahwa tugas yang harus dilakukan oleh seorang kepala sekolah adalah 1 membuat perencanaan;
2 mempersiapkan program pengajaran; 3 dan memanfaatkan serta menambahkan fasilitas sarana dan prasarana pendidikan untuk mencapai tujuan
sekolah yang salah satunya adalah tercapainya peningkatan produktivitas sekolah.
Kualitas kepala sekolah sebagai manajer sangat dipengaruhi oleh kinerja manajerial yang dimiliki dalam upaya memberdayakan semua fasilitas sarana
prasarana sekolah untuk meningkatkan produktivitas suatu sekolah. Kepala sekolah yang mempunyai kinerja yang baik yaitu seorang kepala sekolah yang
mempunyai kapasitas intelektual, emosional, dan spiritual yang baik serta berwawasan luas dan futuristik. Kapasitas intelektual diperlukan dalam
mencermati, memahami, dan menganalisis setiap informasi yang diperoleh. Kapasitas emosional diperlukan dalam menghadapi berbagai tekanan dan dalam
membangun hubungan. Sedangkan kapasitas spiritual diperlukan pada saat melakukan pengambilan keputusan agar keputusan yang diambil merupakan
keputusan yang berpihak pada kebenaran. Menyadari hal tersebut di atas, kepala sekolah dihadapkan pada
tantangan untuk melakukan perubahan dan pengembangan pendidikan secara berencana, terarah dan berkesinambungan untuk meningkatkan produktivitas
sekolah. Dalam rangka mewujudkan hal tersebut, kepala sekolah sebagai pemimpin tertinggi di sekolah, kinerjanya sangat berpengaruh bahkan sangat
menentukan terhadap kemajuan sekolah. Dalam kerangka inilah dirasakan perlunya peningkatan kinerja kepala sekolah secara profesional untuk
mensukseskan program-program pemerintah. Keberhasilan program pendidikan melalui proses belajar mengajar sangat
dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satu diantaranya adalah tersedianya sarana dan prasarana pendidikan yang memadai disertai pemanfaatan dan pengelolaan
secara optimal. Sarana dan prasarana pendidikan adalah salah satu sumber daya yang penting dan utama dalam menunjang kegiatan belajar mengajar di sekolah,
untuk itu
perlu dilakukan
peningkatan dalam
pendayagunaan dan
Jantes, 2014 Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Pemanfaatan Sarana Prasarana Terhadap Produktivitas
Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
pengelolaannya, agar tujuan dapat tercapai. Dewasa ini masih sering ditemukan banyak sarana dan prasarana pendidikan yang dimiliki oleh sekolah yang
diterima sebagai bantuan, baik dari pemerintah maupun masyarakat yang tidak optimal penggunaannya dan bahkan tidak dapat lagi digunakan sesuai dengan
fungsinya. Hal itu disebabkan antara lain oleh kurangnya kepedulian terhadap sarana dan prasarana yang dimiliki serta tidak adanya pengelolaan yang
memadai. Hasil pengamatan di lapangan khususnya pada Sekolah Menegah Atas
SMA baik Negeri maupun Swasta di Kabupaten Karawang Jawa Barat bahwa kinerja kepala sekolah dikatagorikan cukup baik walaupun belum menunjukkan
keberhasilan yang signifikan seperti yang diharapkan oleh pemerintah karena kemungkinan kurangnya pengertian, pelatihan dan penerapan tentang kinerja
kepala sekolah yang sesuai dengan tugas pokok dan fungsi dari kepala sekolah tersebut. Begitu juga dengan pelaksanaan pemilihan kepala sekolah baru yang
sering dicampuradukan dengan kepentingan-kepentingan tertentu, seperti tim sukses dari kemenangan seorang kepala sekolah, sehingga kepala sekolah yang
terpilih adalah calon kepala sekolah yang memiliki ikatan yang khusus atau faktor-faktor yang lain dan ini jauh dari keprofesionalnya seorang pemimpin di
suatu sekolah. Begitu juga dengan ketersediaan sarana dan prasarana yang sangat minim
seperti kurangnya ruangan kelas, ruangan laboratorium, tempat olahraga dan fasilitasnya, serta kamar kecil WC yang tidak memenuhi standar, dan lain
sebagainya yang akan memperlambat atau menghalangi peningkatan produktivitas sekolah tersebut. Walaupun demikian keadaannya masih tetap bisa
dilihat dan dirasakan keberhasilan dalam pencapaian prestasi di berbagai bidang yang jumlahnya sangat sedikit.
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya oleh Yudhi Saparudin dalam jurnal administrasi pendidikan 2011: 23 menyimpulkan bahwa makin tinggi
ketersediaan dan pemanfaatan sarana prasarana yang tepat maka makin tinggi produktivitas sekolah itu . Hal ini sejalan dengan pendapat Wahyu Sri A. A
2007: 5 bahwa sarana dan prasarana diibaratkan sebagai motor penggerak yang
Jantes, 2014 Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Pemanfaatan Sarana Prasarana Terhadap Produktivitas
Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
dapat berjalan dengan kecepatan sesuai dengan keingginan penggeraknya. Ketersediaan dan pemanfaatan sarana dan prasarana yang relevan sangat
diperlukan supaya semua kegiatan pendidikan di sekolah dapat tercapai secara efektif dan efisien.
Pada saat ini sekolah baik yang negeri maupun swasta dihadapkan dalam berbagai masalah-masalah yang berkaitan dengan pengelolaan sekolah untuk
menciptakan sekolah yang produktif. Persoalan atau masalah ini juga terjadi pada SMA se-Kabupaten Karawang, hal ini seiring perkembangan zaman,
keinginan atau tuntutan masyarakat terhadap kualitas pendidikan yang diharapakan semakin meningkat.
Kabupaten Karawang yang berbatasan dengan tiga kabupaten yang terdekat yaitu kabupaten Bekasi, kabupaten Purwakarta dan kabupaten Subang
dalam hal ini perlu disampaikan sebagai gambaran umum yang berkaitan dengan pendidikan sekolah antara lain Indeks Pemabangunan Manusia IPM, Indeks
Pendidikan IP, dan Rata-rata Lama Sekolah RLS yang diambil dari data perubahan RPJM Daerah Provinsi Jawa Barat 2008
– 2013 yang diambil dari http:litbang.kemdikbud.go.id. Data tersebut dapat dilihat pada tabel berikut :
No Kabupaten
Realisasi 2008 Proyeksi 2011
Proyeksi 2013 1
Karawang 69,06
71,34 72,65
2 Bekasi
72,10 73,74
74,90 3
Purwakarta 70,31
72,13 73,38
4 Subang
70,43 71,69
72,20 Tabel. 1.1
Realisasi dan Target Indeks Pembangunan Manusia IPM
Jantes, 2014 Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Pemanfaatan Sarana Prasarana Terhadap Produktivitas
Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Memperhatikan data pada tabel di atas dapt kita ketahui bahwa pada tahun 2008 Indeks Pembangunan Manusia IPM kabupaten Karawang 69,06,
kabupaten Bekasi 72,10, kabupaten Purwakarta 70, 31 dan kabupaten Subang 70, 43. Berdasarkan uraian tersebut kabupaten Karawang adalah kabupaten yang
terendah dari tiga kabupaten yang lainnya, meskipun data proyeksi yang akan dicapai pada tahun 2011 dan 2013 meningkat dari tahun-tahun sebelumnya.
Bila dilihat dari data Indeks Pendidikan IP yang diambil dari data perubahan RPJM Daerah Provinsi Jawa Barat 2008
– 2013 yang dapat dilihat seperti tabel dibawah ini :
No Kabupaten
Realisasi 2008 Proyeksi 2011
Proyeksi 2013 1
Karawang 76,88
80,25 81,66
2 Bekasi
80,45 81,30
81,84 3
Purwakarta 79,28
80, 75 81,63
4 Subang
76,25 77,98
78,20 Tabel. 1.2
Realisasi dan Target Indeks Pendidikan IP Dari data di atas dapat diketahui bahwa Indeks Pendidikan IP pada
tahun 2008 kabupaten Karawang 76,88, kabupaten Bekasi 80,45, kabupaten Purwakarta 79,28 dan kabupaten Subang 76,25. Berdasarkan uraian tersebut
kabupaten Karawang pada urutan ke tiga dari empat kabupaten di atas.
Jantes, 2014 Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Pemanfaatan Sarana Prasarana Terhadap Produktivitas
Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Sementara data untuk rata-rata lama sekolah yang diambil dari data perubahan RPJM Daerah Provinsi Jawa Barat 2008
– 2013 yang dapat dilihat seperti tabel dibawah ini :
No Kabupaten
Realisasi 2008 Proyeksi 2011
Proyeksi 2013 1
Karawang 6,68
7,02 7,22
2 Bekasi
8,10 8,24
8,31 3
Purwakarta 7,00
7,31 7,46
4 Subang
6,60 7,33
7,42 Tabel. 1.3
Realisasi dan Target Rata-rata Lama Sekolah RLS Dari data di atas dapat diketahui bahwa Rata-rata Lama Sekolah RLS
pada tahun 2008 kabupaten Karawang 6,68, kabupaten Bekasi 8,10 kabupaten Purwakarta 7,00 dan kabupaten Subang 6,60. Berdasarkan uraian tersebut
kabupaten Karawang sedikit di atas dari kabupaten Subang, namun masih di bawah kabupaten Bekasi dan Purwakarta.
Berdasarkan hasil penelitian sebelumnya dan pengamatan empiris di lapangan, serta data-data yang telah disajikan di atas, khususnya dalam konteks
pendidikan, penilaian terhadap produktivitas sekolah pada kabupaten Karawang berada di bawah dibanding dengan kabupaten yang di sekitarnya, walaupun
dalam hal ini tidak dapat dilihat hanya secara parsial, tetapi saling berkaitan satu dengan yang lainnya dalam suatu sistem. Hal ini bisa terjadi karena kepala
sekolah yang kurang menjalankan visi dan misi sekolah tersebut dan tidak maksimalnya penggunaan atau pemanfaatan sarana dan prasarana yang ada di
sekolah. Apabila sistem ini dapat berjalan dengan benar dan baik serta semua elemen-elemen yang terlibat dalam sistem tersebut bekerja keras, maka hasil
yang diproyeksikan ke depan akan dapat tercapai.
Jantes, 2014 Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah Dan Pemanfaatan Sarana Prasarana Terhadap Produktivitas
Sekolah Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Tercapainya hasil produktivitas sekolah tentunya tidak terlepas dari peran seorang pemimpin sekolah yang diharapkan mampu untuk menggerakkan
berbagai elemen yang terkait dan bagaimana seorang kepala sekolah dapat memanfaatkan fasilitas sarana dan prasarana yang ada semaksimal mungkin
untuk mendapatkan hasil produktivitas sekolah yang meningkat. Berdasarkan fenomena-fenomena tersebut di atas, disadari bahwa kepala
sekolah melalui kinerjanya dan pemanfaatn fasilitas sarana dan prasarana sekolah dengan baik akan sangat menentukan terhadap terciptanya sekolah yang
memiliki peningkatan produktivitas sekolah tersebut. Oleh karena itu, penulis merasa tertarik untuk meneliti tentang :
“Pengaruh Kinerja Kepala Sekolah dan Pemanfaatan Sarana Prasarana terhadap Produktiv
itas Sekolah”. Studi
Kasus pada Sekolah Menengah Atas SMA se-Kabupaten Karawang.
B. Identifikasi dan Rumusan Masalah