baik pula akibatnya untuk kesehatan. Ruangan yang cukup sehingga penghuninya tidak terlalu padat, terutama saat mereka tidur Heru, 1995.
2.3. Personal Hygiene 2.3.1. Pengertian
Personal hygiene berasal dari bahasa yunani yaitu: personal yang artinya perorangan dan hygiene berarti sehat. Kebersihan perorangan adalah suatu tindakan
untuk memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis Tarwoto Wartonah, 2003.
Pemeliharaan kebersihan diri berarti tindakan memelihara kebersihan dan kesehatan diri sesorang untuk kesejahteraan fisik dan psikisnya. Seseorang dikatakan
memiliki kebersihan diri baik apabila, orang tersebut dapat menjaga kebersihan tubuhnya yang meliputi kebersihan kulit, tangan dan kuku,dan kebersihan genitalia
Badri, 2008. Menurut Perry 2005, personal hygiene adalah suatu tindakan untuk
memelihara kebersihan dan kesehatan seseorang untuk kesejahteraan fisik dan psikis, kurang perawatan diri adalah kondisi dimana seseorang tidak mampu melakukan
perawatan kebersihan untuk dirinya.
2.3.2. Macam-Macam Personal Hygiene
Macam-macam Personal Hygiene Hidayat, 2009: 1.
Perawatan kulit kepala dan rambut Kebersihan kulit merupakan cerminan kesehatan yang paling pertama
memberi kesan, oleh karena itu perlu memelihara kulit sebaik-sebaiknya. Pemeliharaan kesehatan kulit tidak dapat terlepas dari kebersihan lingkungan ,
Universitas Sumatera Utara
makanan yang dimakan serta kebiasaan hidup sehari-hari. Untuk selalu memelihara kebersihan kulit kebiasaan-kebiasaan yang sehat harus selalu memperhatikan seperti :
1. Menggunakan barang-barang keperluan sehari-hari milik sendiri 2. Mandi minimal 2x sehari
3. Mandi memakai sabun 4. Menjaga kebersihan pakaian
5. Makan yang bergizi terutama sayur dan buah 6. Menjaga kebersihan lingkungan.
Rambut yang terpelihara dengan baik akan membuat membuat terpelihara dengan subur dan indah sehingga akan menimbulkan kesan cantik dan tidak berbau
apek. Dengan selalu memelihara kebersihan rambut dan kulit kepala, maka perlu diperhatikan sebagai berikut :
1. Memperhatikan kebersihan rambut dengan mencuci rambut sekurang-
kurangnya 2x seminggu. 2.
Mencuci rambut memakai shampoo atau bahan pencuci rambut lainnya. Sebaiknya menggunakan alat-alat pemeliharaan rambut sendiri.
Masalah pada Rambut dan Kulit kepala PatriciaA, 2006 1.
Masalah pada Rambut Pada masa pubertas terjadi perubahan jumlah dan distribusi pertumbuhan
rambut. Gangguan hormon dapat mengalami distribusi dan pertumbuhan yang tidak wajar. Wanita dengan hirsutisme mengalami pertumbuhan di bibir
atas, dagu, dan pipi, dengan rambut vellus menjadi semakin kasar diseluruh tubuh.
Universitas Sumatera Utara
Perubahan dapat terjadi pada ketebalan, teksture, dan lubrikasi kulit kepala dapat menyebabkan kerontokan rambut. Kondisi seperti penyakit tiroid dapat
mengubah kondisi rambut, membuatya semakin halus dan rapu. Kerontokan rambut , atau penipisan rambut, biasanya berkaitan dengan kecenderungan
genetik dan gangguan endokrin seperti diabet, tiroditis, dan bahkan menopause. Kehilangan rambut alopesia dapat disebabkan praktek
perawatan yang tidak tepat atau penggunaan medikasi kemoterapi. Nutrisi yang buruk dapat menyebabkan rambut pecah-pecah, kusam, kering
dan tipis. Rambut yang terlalu berminyak berkaitan dengan stimulasi hormon androgen. Rambut kering dan rapuh terjadi sejalan dengan bertambahnya usia
dan dengan penggunaan sampo dan zat kimia lain secara berlebihan. 2.
Masalah pada Kulit Kepala a.
Ketombe yaitu kelepasan kulit kepala disertai gatal pada kepala. b.
Kutu yaitu parasit abu-coklat kecil, menggali liang kedalam kulit dan memghisap darah.
c. Kehilangan rambut alopesia terjadi pada semua ras. Bidang
pembotakan terlihat pada bagian perifer garis rambut. Rambut menjadi rapuh dan patah, kondisi ini disebabkan pengguna
pengkeriting rambut, produk rambut, pengikat rambut ketat dan menggunakan sisir panas.
3. Perawatan mata
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam kebersihan mata adalah : 1. Membaca di tempat yang terang
Universitas Sumatera Utara
2. Memakan makanan yang bergizi 3. Istirahat yang cukup dan teratur
4. Memakai peralatan sendiri dan bersih seperti handuk dan sapu tangan 5. Memlihara kebersihan lingkungan.
Dampak yang sering di jumpai karena tidak memperhatikan kebersihan mata adalah iritasi pada mata yang pada umumnya terjadi akibat infeksi bakteri, virus,
atau benda asing. 4.
Perawatan telingga Hal yang perlu diperhatikan dalam kebersihan telinga adalah :
1. Membersihkan telinga secara teratur 2. Jangan mengorek-ngorek telinga dengan benda tajam.
Ada beberapa faktor penyebab menurun bahkan hilangnya sama sekali fungsi telingapendengaran karena faktor dalam tubuh seperti sedang menderita penyakit-
penyakit degeneratif tertentu hipertensi, diabetes, pemakaian obat-obatan atau karena faktor dari luar, akibat cara atau karena faktor dari luar, akibat cara
membersihkan telinga telinga yang tidak benar. 5.
Perawatan kuku kaki dan tangan Seperti halnya kulit, tangan, kaki dan kuku harus dipelihara dan ini tidak
terlepas dari kebersihan lingkungan sekitar dan kebiasaan hidup sehari-hari. Selain indah dipandang mata, tangan, kaki, dan kuku yang bersih juga menghindarkan kita
dari berbagai penyakit. Kuku dan tangan yang kotor dapat menyebabkan bahaya kontaminasi dan menimbulkan penyakit kulit, penyakit mata, infeksi, diare.
Universitas Sumatera Utara
Menurut Handrawan 2013, penyakit yang bisa timbul akibat tidak memperhatikan kebersihan tangan dan kuku yaitu: diare, tifus, kolera, cacingan,
hepatitis, leptospirosis, jamur kulit, muntaber, gastroenteritis dan polio. Untuk menghindari hal tersebut maka perlu diperhatikan sebagai berikut :
1. Membersihkan tangan sebelum makan 2. Memotong kuku secara teratur
3. Membersihkan lingkungan 4. Mencuci kaki sebelum tidur
6. Perawatan gigi
Menggosok gigi dengan teratur dan baik akan menguatkan dan membersihkan gigi sehingga terlihat cemerlang. Kebiasaan tidak merawat gigi
dengan baik dapat menyebabkan penyakit jantung, gigi berlubang, gusi berdarah, gangguan pernapasan, pneumonia dan sepsis.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga kesehatan gigi adalah : 1. Menggosok gigi secara benar dan teratur dianjurkan setiap sehabis makan
2. Memakai sikat gigi sendiri 3. Menghindari makan-makanan yang merusak gigi
4. Membiasakan makan buah-buahan yang menyehatkan gigi 5. Memeriksa gigi secara teratur minimal satu kali 6 bulan
7. Kebersihan pakaian
Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam menjaga kebersihan pakaian adalah : a.
Mengganti pakaian dua kali sehari b.
Selalu menyetrika pakaian
Universitas Sumatera Utara
c. Mencuci pakaian menggunakan detergen
d. Menjemur pakaian dibawah matahari
e. Tidak bertukar pakaian dengan teman
Dampak yang sering di jumpai karena tidak memperhatikan kebersihan pakaian adalah penyakit kulit skabies, jamur, panu, infeksi bakteri pioderma.
8. Kebersihan tempat tidur dan sprei
Sebaiknya selalu ganti sprei tempat tidur sekali satu minggu. Jika lebih dari satu minggu akan banyak debu yang menempel pada sprei. Didalam debu terdapat
tungau yang bisa menembus pori-pori sprei. Kotoran tungau ini adalah penyebab alergi yang bisa membuat sesak napas, kulit kemerahan, bersin-bersin dan gatal-gatal.
9. Perawatan genetalia
Karena minimnya pengetahuan tentang kebersihan genitalia, banyak kaum remaja putri maupun putra mengalami infeksi di alat reproduksinya akibat garukan,
apalagi seorang anak tersebut sudah mengalami skabies diarea tertentu maka garukan di area genitalia akan sangat mudah terserang penyakit kulit skabies, karena area
genitalia merupakan tempat yang lembab dan kurang sinar matahari. Salah satu contoh pendidikan kesehatan di dalam keluarga, misalnya bagaimana orang tua
mengajarkan anak cebok secara benar. Seperti penjelasan, bila ia hendak cebok harus dibasuh dengan air bersih. Caranya menyiram dari depan ke belakang bukan belakang
ke depan. Apabila salah, pada alat genital anak perempuan akan lebih mudah terkena infeksi. Penyebabnya karena kuman dari belakang dubur akan masuk ke dalam alat
genital. Jadi hal tersebut, harus diberikan ilmunya sejak dini. Kebersihan genital lain, selain cebok, yang harus diperhatikan yaitu pemakaian celana dalam. Apabila ia
Universitas Sumatera Utara
mengenakan celana pun, pastikan celananya dalam keadaan kering. Bila alat reproduksi lembab dan basah, maka keasaman akan meningkat dan itu memudahkan
pertumbuhan jamur. Oleh karena itu seringlah menganti celana dalam Safitri, 2008.
2.3.3. Tujuan Personal Hygiene