Berulang Lebih Dari 2 Kati

Variabel ekonomi dan lingkungan pergaulan hampir semuanya memberikan korelasi yang cukup kuat pada jenis kejahatan pencurian yang memberikan cerminan tekanan ekonomi yang dibarengi dengan lingkungan pergaulan yang kurang baik mudah melahirkan kejahatan pencurian yang berulang 2 kali. Adapun faktor moral, khususnya ketaatan beribadah tampaknya tidak memberikan korelasi yang cukup besar pada jenis kejahatan ini. Fenomena tersebut secara tidak langsung dapat mencerminkan bahwa ibadah yang dilakukan pelaku pencurian tidak memberikan dampak nilai positif. Kemungkinan ibadah yang dilakukan masih sebatas rutinitas ritual saja. Untuk jenis kejahatan perampokan, 3 faktor yang cukup besar korelasinya adalah tingkat pendapatan, beban tanggungan dan interaksi dengan. tempat-tempat berpotensi kejahatan. Sharing variabel variabel tersebut mencapai 55 sampai 75 persen. Sedangkan jenis kejahatan lainnya. pemerasan, penipuan, penggelapan dan lainya faktor ekonomi bukan merupakan faktor yang dominan korelasinya, akan tetapi lebih besar berhubungan dengan faktor moral dan lingkungan tempat tinggal dan. pergaulan.

b. Berulang Lebih Dari 2 Kati

Berdasarkan hasil uji, kualitasjenis kejahatan yang dilakukan pelaku berulang lebih dari 2 kali lebih banyak berhubungan dengan variabel-variabel ekonomi dan faktor lingkungan pergaulan dalam hat ini adalah interaksi dengan tempat berpotensi kejahatan dan pola kebiasaan menghabiskan waktu sehari-hari. Adapun faktor moral dari hasil uji tidak cukup bukti untuk mengatakan ada hubungan dengan jenis kejahatan.. Tabel 5:Hasil uji Konfingensi variabel-variabel alasan dengan jenis kejahatan berulang lebih dari 2 kali Variabel-Variabel Alasan Melakukan Kejahatan Berulang Lebihi Dari 2 kali Khi kuadrat Observasi Derajat Bebas Daerah Kritis khi- kuadrat tabel alpha = 5 Kesimpulan Pengujian ALASAN MELAKUKAN KEJARATAN 27,033 8 15,507 Ho ditolak Karakteristik Individu dan Moral Umur 28,276 24 36,415 Ho diterima Pendidikan 8,406 12 21,026 Ho diterima Kedudukan dalam rumah tangga 6,566 4 9,488 Ho diterima Ketaatan ibadah 13,108 8 15,507 Ho diterima Kebiasaan minum minuman keras 13,143 12 21,026 Ho diterima Ekonomi Sumber pendapatan 29,312 12 21,026 Ro ditolak Rata-rata pendapatan 22,417 12 21,026 Ho ditolak Beban tanggungan 36,040 16 26,296 Ho ditolak Kecukupan biaya hidup 20,180 8 15,507 Ho ditolak Lingkungan Tempat Tinggal Pergaulan Teman pergaulan sehari-hari 4,509 9 15,507 Ho diterima Kebiasaan menghabiskan waktu 25,084 12 21,026 Ho ditolak Interaksi dengan tempat potensi kejahatan 22,838 8 15,507 Ho ditolak Keamanan lingkungan tempat tinggal 1,761 4 9,488 Ho diterima Seluruh variabel ekonomi tampaknya merupakan variabel yang cukup dominan korelasi Nya pada jenis kejahatan pencurian, perampokan dan pemerasan dengan nilai korelasi 0,7 sampai 0,8. Adapun variabel lingkungan tempat tinggal dan pergaulan tingkat hubungannya dengan jenis kejahatan tersebut di atas relatif cukup kecil. Variabel in] mempunyai hubungan yang cukup kuat besar dengan jenis kejahatan lainnya seperti perkosaan, pembunuhan dan sebagainya. Tabel 6 : Koefisien korelasi dan determinasi variabel yang berpengaruh pada jenis Kejahatan yang bergulir lebih dari 2 kali Variabel-variabel yang berpengaruh Jenis Kejahatan Seluruh Pencu rian Peram pokan Pemer asan Penipu an Lahir nya Kejahata n KOEFISIEN KORELASI 17 Ekonomi Sumber pendapatan 0,720 0,758 0,858 0,316 0,529 0,761 Rata-rata perkapita 0,836 0,632 0,775 0,447 0,135 0,735 Beban tanggungan ONM 0,853 0,707 0,728 0,293 0,812 Kecukupan biaya hidup 0,811 0,866 0,666 0,710 0,300 0,746 Lingkungan Tempat Tinggal Pergaulan Kebiasaan menghabiskan waktu 0,617 0,548 0,558 0,316 0,735 0,702 Interaksi dengan tempat potensi kejahatan 0,712 0,381 0,691 0,272 0,224 0,540 KOEFISIEN DETERMWASI Ekonomi Sumber pendapatan 51,8 57,5 73,6 10,0 28,0 57,9 Rata-rata pendapatan 69,8 39,9 60,0 20,0 1,8 54,0 Beban tanggungan 65,3 72,8 50,0 52,9 8,6 65,9 Kecukupan biaya hidup 65,8 75,0 44,4 50,4 9,0 55,7 Lingkungan Tempat Tinggal Pergaulan Kebiasaan menghabiskan waktu 38,1 30,0 31,1 10,0 54,0 58,1 interaksi dengan tempat potensi kejahatan 50,7 14,5 47,7 7,4 5,0 29,2 Dari gambaran tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa para residivis yang melakukan tindak kejahatan lebih dari 2 kali di Sumatera Barat umumnya adalah bukan penjahat profesional, namun kecenderungan mereka mengulang] kejahalannya lebih disebabkan oleh faktor-faktor tekanan ekonominya.

4. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan