persen. Faktor lingkungan tempat tinggal dan pergaulan meskipun. memiliki hubungan, namun nilai korelasi Nya dan determinasi Nya tidak terlalu besar.
Fenomena yang tampak dari uraian di atas adalah adanya perbedaan dominasi variabel yang berpengaruh terhadap frekuensi berulangnya melakukan
kejahatan antara 2 kali dengan lebih dan2 kali. Faktor lingkungan tempat tinggal dan pergaulan yang meliputi teman pergaulan dan interaksi dengan tempat
kejahatan tampaknya lebih dominan pengaruhnya pada pelaku berulang 2 kali di samping faktor ekonomi dan moral. Sedangkan pada pelaku berulang lebih dari 2
kali, faktor ekonomi yaitu kemapanan sumber pendapatan, tingkat pendapatan dan beban tanggungan hidup, plus faktor moral dalam hal ini adalah intensitas minum
minuman keras, lebih dominan pengaruhnya. Adapun faktor lingkungan tempat tinggal pengaruhnya tidak terlalu besar.
Pergeseran faktor pengaruh tersebut akan tampak lebih jelas bila dilihat ketika pelaku berulang melakukan kejahatan yang pertama. Pada saat itu, faktor
yang lebih dominan berpengaruh adalah lingkungan tempat tinggal dan pergaulan. Adapun faktor ekonomi pengaruhnya relatif sangat kecil.
3.3. KualitasJenis Kejahatan
Untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubunganberpengaruh pada kualitas jenis kejahatan yang dilakukan, dilakukan UJI kontingensi antara variabel
yang diduga berpengaruh dengan jenis kejahatan dengan prosedur yang sama dengan ketika melakukan pengujian hubungan dengan frekuensi berulangnya
melakukan kejahatan. Variabel yang diduga berpengaruh pada frekuensi berulangnya melakukan kejahatan, diduga juga mempunyai hubungan dengan
kualitasjenis kejahatannya Pengujian tersebut dibedakan untuk jenis kejahatan yang dilakukan pelaku berulang 2 kali dan berulang lebih dari 2 kali. Balk untuk
berulang 2 kali maupun berulang lebih dari 2 kali hipotesa awal Ho dan hipotesa alternatif Ha untuk masing-masing ke 13 variabel secara umum mengikuti pola
hipotesa sebelumnya, dan secara umum dapat disebutkan sebagai berikut: Tidak ada hubungan antara variabel yang diteliti dengan kualitasjenis kejahatan yang
dilakukan. Ada hubungan antara variabel yang diteliti dengan kualitasjenis kejahatan yang dilakukan.
Tabel 3 : Hasil uji Kontingensi variabel-variabel alasan dengan jenis kejahatan berulang 2 kah
Variabel-Variabel Alasan Melakukan Kejahatan
Berulang 2 kali Khi-
kuadrat Observasi
Derajat Bebas
Daerah kritis khi- kuadrat
tabel alpha = 5
Kesimpula n
Pengujian ALASAN
MELAKUKAN KEJAHATAN
34,319 10
18,307 Ho ditolak
Karakteristik Individu dan Moral Umur
54,377 35
49,853 Ho ditolak
Pendidikan 26,986
20 31,410
Ho diterima
Kedudukan dalam rumah tangga 10,299
10 18,307
Ho diterima
Ketaatan ibadah 26,349
15 24,996
Ho ditolak Kebiasaan minum minuman keras
19,603 10
18,307 Ho ditolak
Ekonomi Sumber pendapatan
31,635 15
24,996 Ho ditolak
Rata-rata pendapatan 36,628
20 31,410
Ho ditolak Beban tanggungan
39,932 20
31,410 Ho ditolak
Kecukupan biaya hidup 16,912
15 24,996
Ho diterima
Lingkungan Tempat Tinggal Pergaulan
Teman pergaulan sehari-hati 19,164
10 18,307
Ho ditolak Kebiasaan menghabiskan waktu
20,048 12
21,026 Ho
diterima Interaksi dengan tempat potensi
kejahatan 23,194
12 21,026
Ho ditolak Keamanan lingkungan tempat
tinggal 5,125
10 18,307
Ho diterima
Sumber : Hasil Penelitian
a. Berulang 2 Kali