Pelaksanaan Tindakan Observasi Refleksi

Ocah Nurhayati, 2013 PENERAPAN METODE HYPNOTEACHING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu memperoleh data awal, peneliti menyusun rencana pembelajaran dari pokok bahasan tertentu, tetapi belum menerapkan strategi pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran hypnoteaching. Kegiatan selanjutnya peneliti menyusun tindakan dengan metode pembelajaran hypnoteaching sesuai dengan permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya. Dalam penelitian ini, peneliti perlu melakukan hal-hal berikut: a. Menentukan pokok bahasan yang akan dijadikan bahan penelitian sesuai dengan program pembelajaran, silabus, dan jadwal pelajaran sebagaimana biasanya. b. Menentukan pengalaman belajar yang akan dicapai dalam pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran hypnoteaching c. Mengantisipasi kendala dan permasalahan yang mungkin muncul dalam peleksanaan pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran hypnoteaching. d. Penggunaan metode pembelajaran hypnoteaching dalam pembelajaran diketahui oleh tim observer sesuai dengan siklus yang diperlukan.

2. Pelaksanaan Tindakan

Pada tahap ini peneliti melaksanakan tindakan sesuai dengan perencanaan dan langkah-langkah tindakan yang telah dirumuskan pada tahap sebelumnya. Pada waktu yang sama peneliti melakukan pengamatan terhadap jalannya pelaksanaan tindakan, dengan tujuan Ocah Nurhayati, 2013 PENERAPAN METODE HYPNOTEACHING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu untuk mengumpulkan data tanpa mengganggu kegiatan belajar siswa sebagaimana biasanya, sehingga proses pembelajaran berlangsung secara wajar. Jenis tindakan yang dilaksanakan peneliti merupakan hasil kesepakatan antara peneliti dengan berkolaborasi dengan pihak-pihak lain dengan tujuan untuk mengadakan inovasi dalam proses pembelajaran yang diharapkan dari kegiatan tersebut mampu memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar.

3. Observasi

Kegiatan observasi dilaksanakan antara peneliti atau guru teman sejawat dengan menggunakan pedoman observasi yang telah dipersiapkan sebelumnya. Hal ini dilakukan untuk melihat hasil atau dampak dari tindakan yang dilaksanakan. Hasil observasi merupakan bahan pertimbangan untuk melakuakan refleksi dan revisi terhadap rencana dan tindakan yang telah dilakukan untuk menyusun rencana dan tindakan selanjutnya, yang diharapkan lebih baik dari tindakan yang telah dilakukan sebelumnya.

4. Refleksi

Segala sesuatu yang ditemukan pada waktu pelaksanaan pembelajaran ditindaklanjuti dengan kegiatan refleksi dalam bentuk diskusi bersama antara guru dan peneliti. Tahap ini merupakan kegiatan kegiatan analsisis-sintesis, interpretasi dan eksplanasi penjelasan terhadap informasi yang diperoleh dari pelaksanaan tindakan. Ocah Nurhayati, 2013 PENERAPAN METODE HYPNOTEACHING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN SISWA DALAM MEMBACA PERMULAAN PADA MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SEKOLAH DASAR Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu Hasil temuan pada saat tindakan kegiatan pembelajaran dilanjutkan dengan kegiatan refleksi. Berdasarkan hasil refleksi ini akan diketahui kelemahan dari proses pembelajaran yang sudah dilaksanakan, sehingga dapat digunakan untuk merevisi proses pembelajaran pada siklus berikutnya. Hal ini dilakukan agar peneliti lebih tajam dalam melakukan refleksi dan evaluasi. Melelui refleksi dan evaluasi yang dihasilkan peneliti dapat melihat dan mendapati kekurangan yang terjadi dalam proses pembelajaran, sehingga dapat dijadikan dasar untuk menentukan rencana tindakan selanjutnya agar kekurangan tersebut dapat diatasi.

E. Lokasi dan subjek penelitian

Dokumen yang terkait

PENGGUNAAN MEDIA GAMBAR UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN BERCERITA DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA PADA SISWA KELAS II SD NEGERI 1 SRAGEN

0 6 37

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN BAHASA PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KRAGILAN Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Permainan Bahasa Pada Siswa Kelas I SD Negeri Kragilan 2 Gemolong Tahun 2013/2014.

0 1 14

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN MELALUI PERMAINAN BAHASA PADA SISWA KELAS I SD NEGERI KRAGILAN Peningkatan Kemampuan Membaca Permulaan Melalui Permainan Bahasa Pada Siswa Kelas I SD Negeri Kragilan 2 Gemolong Tahun 2013/2014.

0 1 13

PENERAPAN METODE MULTISENSORI TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA SISWA PENERAPAN METODE MULTISENSORI TERHADAP KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN PADA SISWA KELAS I SD NEGERI POKAK I CEPER KLATEN TAHUN PELAJARAN 2010/2011.

0 0 15

PENERAPAN METODE KATA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN MEMBACA PERMULAAN SISWA KELAS 1 SEKOLAH DASAR.

0 3 27

Penerapan Metode Penugasan Untuk Meningkatkan Kemampuan Memahami Peta Pada Siswa Sekolah Dasar : penelitian tindakan kelas pada siswa kelas IV Sekolah Dasar Negeri 1 Cengal Kecamatan Japara Kabupaten Kuningan.

0 1 25

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN SISWA DENGAN MENGGUNAKAN METODE STRUKTUR ANALITIK SINTETIK (SAS) :Penelitian Tindakan Kelas Pada Siswa Kelas I SD Negeri Galumpit Kecamatan Tegalwaru Kabupaten Purwakarta Tahun Ajaran 2012/2013.

0 3 29

UPAYA MENINGKATKAN KUALITAS KEMAMPUAN MEMBACA PERMULAAN DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA MELALUI MEDIA CERITA BERGAMBAR DI SEKOLAH DASAR : Penelitian Tindakan Kelas pada Siswa Kelas I SD Negeri Cibatu Kecamatan Cibatu Kabupaten Purwakarta Tahun Pelaj

0 2 33

PENERAPAN METODE STORYTELLING UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MENYIMAK DAN BERBICARA PADA SISWA KELAS V SEKOLAH DASAR :Penelitian Tindakan Kelas akan Dilaksanakan Pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia di Kelas V SDN Bukanagara.

1 1 37

IMPLEMENTASI TEKNIK SKRAMBEL UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN SISWA DALAM MATA PELAJARAN BAHASA INDONESIA DI SD : Penelitian Tindakan Kelas di Kelas III SDN Telajung 01 Kecamatan Cikarang Barat Kabupaten Bekasi.

0 0 30