Bill Nur Muhammad, 2013 PENDAPAT PESERTA TENTANG HASIL PENYULUHAN TANAMAN OBAT KELUARGA DAN
PEMANFAATANNYA DALAM PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Penelitian
Pendidikan di Indonesia diselenggarakan melalui tiga jalur, yaitu formal, informal dan non formal. Pendidikan nonformal merupakan kegiatan
pembelajaran di luar sekolah yang disengaja, memiliki kegiatan terencana, terstruktur dan terjadwal. Terdapat banyak bukti bahwa pembangunan
terutama di perdesaan bisa berkembang melalui partisipasi masyarakatnya. Beberapa bentuk dari pendidikan nonformal lebih menekankan pada peserta
belajar dimana penekanannya pada kemampuan untuk memotivasi, sehingga anggota masyarakat menjadi lebih banyak terlibat dalam pembangunan yang
sedang dilakukan. Tim Penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga PKK adalah
mitra kerja pemerintah dan organisasi masyarakat yang berfungsi sebagai fasilitator, perencana, pelaksana, pengendali dan penggerak pada masing-
masing jenjang untuk terlaksananya program pembangunan. Pada perkembangannya Tim penggerak PKK melaksanakan program untuk
menerapkan nilai-nilai yang ada dalam keluarga serta mendorong masyarakat sekitar untuk ikut serta dalam meningkatkan kesejahteraan keluarga. Program
ini dilakukan dalam berbagai macam kegiatan untuk kesejahteraan keluarga seperti: Posyandu, Bina Keluarga Balita, serta penyuluhan-penyuluhan lainnya
yang berkaitan dengan kesejahteraan keluarga. Penyuluhan merupakan bagian dari jalur nonformal yang ada dalam
program kegiatan pemberdayaan kesejahteraan keluarga. Suhardjo 2003:31 menjelaskan bahwa:
Istilah penyuluhan seringkali dibedakan dari penerangan, walaupun kedua-duanya merupakan upaya edukatif. Secara populer penyuluhan
lebih menekankan “bagaimana”, sedangkan penerangan lebih menitik beratkan pada “apa”. Uraian berikut ini, penyuluhan diberikan arti lebih
luas, menyeluruh dan merupakan upaya perubahan perilaku manusia yang dilakukan melalui pendekatan edukatif.
Bill Nur Muhammad, 2013 PENDAPAT PESERTA TENTANG HASIL PENYULUHAN TANAMAN OBAT KELUARGA DAN
PEMANFAATANNYA DALAM PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Penyuluhan Tanaman Obat Keluarga TOGA merupakan bagian dari kegiatan penyuluhan PKK. Penyuluhan TOGA yaitu penyuluhan yang
berkaitan dengan tanaman obat sebagai upaya untuk merawat kesehatan keluarga. Penyuluhan TOGA berasal dari program pemerintah yang
berhubungan dengan kementrian kesehatan. Program ini disosialisasikan dari pemerintah pusat kepada pemerintah daerah untuk dijalankan dalam rangka
kesejahteraan sosial. Pemerintah daerah bekerjasama dengan tim Penggerak PKK untuk berupaya mengajak masyarakat memanfaatkan tanaman obat
keluarga. Program ini bertujuan untuk mengembangkan dan menyebarluaskan tanaman obat kepada masyarakat sehingga TOGA dapat menjadi alternatif
pilihan masyarakat dalam upaya pemeliharaan kesehatan yang aman, bermanfaat dan terjangkau.
Perawatan kesehatan keluarga adalah tingkat perawatan kesehatan masyarakat yang ditunjukkan pada keluarga. Perawatan kesehatan keluarga
bertujuan agar anggota keluarga sehat. Perawatan kesehatan yang dilakukan oleh keluarga sangat penting, karena dapat mencegah, meningkatkan
kesehatan, menanggulangi penyakit dan rehabilitasi penyakit. Penyuluhan TOGA mengupayakan pengobatan dengan obat-obat
tradisional. Salah satu bentuk peran serta masyarakat dalam pemanfaatan TOGA berpotensi dalam menunjang pembangunan kesehatan, karena
pengobatan tanaman obat keluarga digunakan sebagai pertolongan sementara sebelum dilakukan tindakan medis. Pemanfaatan tanaman obat keluarga bebas
dari bahan kimia dan pengawet, sehingga aman untuk dikonsumsi keluarga. Beberapa keuntungan penggunaan obat tradisional yaitu: efek samping relatif
lebih rendah apabila digunakan secara benar dan tepat, baik takaran, waktu dan cara penggunaan, serta adanya efek sinergisme.
TOGA dapat digolongkan berdasarkan struktur dan bentuknya menurut Juwita 2008:4, yaitu terdiri dari:
1 Pohon merupakan tanaman berkayu berdiameter tinggi lebih dari 1 m dan mempunyai cabang utama. Contoh: sirsak dan kayu putih; 2
Semak merupakan tanaman dengan ketinggian kurang dari 8 cm yang dicirikan dengan batang berukuran sama dan sederajat. Contoh: kumis
Bill Nur Muhammad, 2013 PENDAPAT PESERTA TENTANG HASIL PENYULUHAN TANAMAN OBAT KELUARGA DAN
PEMANFAATANNYA DALAM PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
kucing dan kembang pukul empat; 3 Perdu merupakan kelompok tanaman berkayu yang pendek, batangnya kaku tetapi cukup kuat untuk
menompang bagian tanaman. Contoh: saga dan pacar cina. 4 Herba merupakan tanaman yang tidak berkayu yang memiliki sedikit atau tidak
sama sekali jaringan sekunder. Contoh: babandotan dan bawang merah.
Kegiatan anggota PKK dalam TOGA ini merupakan salah satu pengembangan dari kegiatan pemberdayaan keluarga. Kegiatan ini meliputi
kegiatan penanaman, pemeliharaan, perawatan dan penggunaannya. Penanaman TOGA dianjurkan oleh pemerintah baik di kota maupun di desa.
Salah satu yang merespon penanaman TOGA yaitu tim penggerak PKK RW.02. Kegiatan TOGA telah dilaksanakan dari tahun 2007 sampai dengan
sekarang. Kegiatan ini dilaksanakan secara kontinue, pada minggu ke-4 di setiap bulannya bertempat di kebun TOGA PKK RW.02. Tim penggerak PKK
melaksanakan kegiatan dan program ini dalam upaya melestarikan tanaman obat keluarga agar dapat dimanfaatkan untuk perawatan kesehatan keluarga.
TOGA yang ada di kebun TOGA PKK RW.02 terdapat 113 jenis tanaman yang dimanfaatkan oleh masyarakat, seperti: daun asam jawa, belimbing
wuluh, daun sendok, Buah pepaya, timun, jambu biji, jeruk nipis, umbi kunyit, bawang putih. Penanaman TOGA tidak terbatas pada kebun yang
dimiliki PKK RW.02. Setiap anggota PKK RW.02 dianjurkan untuk menanam TOGA dirumah mereka masing-masing. Adapun tanaman obat yang
dianjurkan untuk dikembangbiakan di pekarangan anggota keluarga meliputi: Jeruk nipis, jahe, kunyit, lidah buaya dan bawang. Semua tanaman yang ada di
kebun tanaman obat keluarga dapat dimanfaatkan untuk perawatan kesehatan keluarga.
Hasil observasi lapangan diperoleh temuan bahwa, pemanfaatan tanaman obat keluarga oleh anggota PKK RW.02 belum optimal memanfaatkan
tanaman obat untuk perawatan kesehatan keluarga. Anggota PKK masih terbatas pengetahuannya tentang khasiat tanaman obat, sikap dalam
memanfaatkan tanaman obat dan keterampilan dalam memilih dan mengolah tanaman obat keluarga. Asumsi tersebut diperkuat oleh masyarakat
Tawangmangu Kabupaten Karanganyar Jawa Tengah, dalam situs on-line
Bill Nur Muhammad, 2013 PENDAPAT PESERTA TENTANG HASIL PENYULUHAN TANAMAN OBAT KELUARGA DAN
PEMANFAATANNYA DALAM PERAWATAN KESEHATAN KELUARGA Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Suara Merdeka mengungkapkan “Banyak tanaman obat yang cukup popular. Sebut saja adas, kumis kucing dan tanaman obat lainnya. Namun tidak semua
dari mereka mengetahui fungsi dan cara pengolahannya”. Penyuluhan tanaman obat keluarga merupakan cara yang tepat untuk
memberikan kesadaran anggota PKK agar mengetahui betapa pentingnya manfaat tanaman obat keluarga bagi perawatan kesehatan keluarga.
Penyuluhan yang dilakukan agar anggota PKK memahami akan pentingnya manfaat tanaman obat keluarga dan penggunaannya. Untuk menerapkan
pengetahuan dan sikap anggota PKK, maka perlu didukung kemampuan untuk memilih dan mengolah tanaman obat keluarga agar dapat digunakan sesuai
dengan khasiatnya. Permasalahan tersebut sangat erat kaitannya dengan perkuliahan di bidang
keahlian pekerja sosial tentang pelayanan keluarga yang ditempuh peneliti di program studi Pendidikan Kesejahteraan Keluarga khususnya pada mata
kuliah penyuluhan keluarga dan manajemen sumber daya keluarga. Fenomena sosial diatas menarik perhatian peneliti untuk melakukan
penelitian dengan judul: “Pendapat peserta tentang hasil penyuluhan tanaman
obat keluarga dan pemanfaatannya dalam perawatan kesehatan keluarga ”.
B. Identifikasi Masalah dan perumusan masalah