Pengaruh Penggunaan Media Model Tiga Dimensi Terhadap Hasil Belajar Biologi Siswa Pada Konsep Organisasi Kehidupan : Studi Eksperimen di MTs Negeri Tangerang II Pamulang

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA MODEL TIGA DIMENSI
TERHADAP HASIL BELAJAR BIOLOGI SISWA PADA
KONSEP ORGAi'IISASI KE HID UP AN
(Studi Eksperimen di MTs Negeri Tangerang II Pamulang)

SKRIPSI

Oleh:

NOOR ANY RAHMAWATI

k ljGN[ゥヲZォ。セ@

: .......................................... .

PROGRAM STLDI PENDiDIKAN BiOLOGI
JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENG ET AHUAN ALA!\ ltabd
berarti hipotesis alternatif (Ha) diterima dan hipotesis no! (Ho) ditolak. Maka
dapat disimpulkan bahwa Ha diterima dar. Ho ditolak. Hal ini menunjukan bahwa
terdapat pengaruh penggunaan media model tiga dimensi terhadap hasil belajar
biologi siswa pada konsep organisasi kehidupan.


BABI
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan adalah segala pengaruh yang diupayakan sekolah terhadap
anak dan remaja yang diserahkan kepadanya agar mempunyai kemampuan
yang sempuma dan kesadaran penuh terhadap hubungan-hubungan dan tugastugas sosial mereka. 1
Tujuan pendidikan adalah untuk mencerdaskan kehidupan bangsa dan
mengembangkan manusia seutuhnya, sebagaimana yang tercantum dalam
Undang-Undang tentang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 yang
berbunyi:
Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan
membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka
mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif,
mandiri, dan menjadi warga Negara yang demokratis dan bertanggung
.Jawab. 2
Tujuan pendidikan akan tercapai melalui aspek tanggung jawab,
sebagai seorang warga negara yang bertanggung jawab terhadap lingkungan

masyarakat dan negara. Pendidikan merupakan komponen penting yang turut
mempertahankan dan mengembangkan kehidupan melalui program-program
nyata baik yang langsung bersentuhan dalam upaya mempertahankan
kehidupan maupun dengan upaya pemeliharaan dan pengembangan nilai-nilai
masyarabt. Kekuatan program-puigram pendidikan
bentuk organisas; pendidikan yang qualified.

1

mencirikan adanya

3

Redja Mudyaharjo, Pe11gantar Pendidikan: Sebuah Studi Awai Tentang Dasar-dasar
Pendidikan pada linJ1111mya dan Pendidika11 di Indonesia, (Jakarta: PT.Raja Grafindo Persada
2002), eel ke-2, h.6
0
IJndanQ-undanQ Reoublik Indonesia No. 20 Tahun 2003 Tentang Sisdiknas, (Bandung:

2


Pembelajaran merupakan jantungnya aktivitas pendidika!J. Di dalam
kegiatan pembelajaran inilah terjadi proses transmisi dan transformasi
pengalaman belajar kepada peserta didik sesuai dengan kurikulum yang
berlaku. 4 Untuk mewujudkan pendidikan tersebut, maka diselenggarakan
rangkaian pendidikan secara sistematis melalui pendidikan formal seperti
sekolah yang dimulai dari tingkat kanak-kanak sampai tingkat perguruan
tinggi. Di sekolah terdapat serangkaian bidang studi yang harus dikuasai oleh
peserta didik yang sesuai dengan kurikulum, salah satunya adalah biologi.
Dalam upaya meningkatkan kualitas pendidikan, maka diperlukan

.

.

berbagai terobosan baru baik dalam pengembangan kurikulum, movas1

pembelajaran, dan pemenuhan sarana dan prasarana pendidikan. Untuk
meningkatkan hasil belajar siswa, guru dituntut untuk membuat pembelajaran
menjadi lebih inovatif yang dapat mendorong siswa untuk belajar secara

optimal baik belajar mandiri maupun belajar kelompok. Inovasi media
pembelajaran sangat diperlukan dalam menghasilkan media pembelajaran baru
yang memberikan hasil belajar yang lebih baik. Agar proses pembelajaran
berjalan lebih optimal maka proses tersebut harus berjalan secara efektif dan
selektif sesuai dengan konsep yang akan diajarkan. 5 Dengan demikian, perlu
dipahami bahwa demi tercapainya kualitas pendidikan yang baik akan sangat
tergantung terhadap metode, strategi, media pembelajaran dan sarana lainnya
sebagai penunjang pendidikan.
Dalam ha! peningkatan mutu pendidikan, guru juga harus memegang
peranan penting dalam menentukan kuantitas dan kualitas pengajaran yang
dilaksanakannya. Oleh sebab itu, guru harus memikirkan dan membuat
perencanaan SP.Cara seksama dalam meningkatkan kesempatan belajar bagi
siswanya dan memperbaiki kualitas mengajarnya.

4
/)001-'Tr.n

Lukita Yuniati, Artikel Penelitian Tindakan Kelas: A4eningkatkan f/asi/ lie/ajar
p,,.,..,J..,,/,...;,... .. ,...,
vセᄋMQ[NOGd@


.. - l . - .. ; .• l"'T'>

QNMセᄋGBイョ⦅@

____

•-

r •

· "'.

1'/s1ka

3

Hal ini menuntut perubahan-perubahan dalarn ha! pengorganisasian
kelas, penggunaan metode belajar, strategi belajar, maupun sikap dan karakter
guru dalam mengelola kelas. Guru berperan sebagai pengelola dan bertindak

sebagai fasilitator untuk menciptakan kondisi belajar yang efektif sehingga
memungkinkan proses belajar mengajar, mengembangkan bahan pelajaran
dengan baik dan meningkatkan kemarnpuan siswa serta menguasai tujuantujuan pendidikan yang harus dicapai. 6
Proses pembelajaran itu harus didasarkan pada suatu sistem yang baik
dengan memilih metode dan media pembelajaran yang sesuai dengan materi
agar dapat menentukan keberhasilan siswa. Keberhasilan proses belajar
mengajar dipengaruhi oleh beberapa faktor, diantaranya pernilihan metode dan
media pengajaran, minat siswa terhadap materi yang diajarkan dan peran guru
dalarn mengatasi kesulitan belajar. Dalarn proses belajar mengajar siswa
dituntut untuk memiliki tiga bentuk pengetahuan, yaitu pengetahuan fisik,
sosial dan logik-matematik. Pengetahuan fisik dan logik-matematik dapat
diperoleh melalui pengalarnan dan dibangun sendiri. oleh siswa secara
langsung, tidak dapat ditransfer dari orang lain (termasuk guru) kepada
mereka. 7
Proses belajar mengaJar pada hakikatnya adalah proses komunikasi,
yaitu proses penyampaian pesan dari sumber pesan melalui saluran atau media
tertentu ke penerima pesan. Saluran atau media adalah komponen-komponen
proses komunikasi." Pesan yang akan dikomunikasikan adalah isi ajaran
ataupun didikan yang ada dalam kurikulum, sumber pesannya bisa dari guru,
siswa, orang lain, ataupun penulis buku dan produser media, saluran media

pembelajaran dan penerima pesannya adalah siswa atau juga guru. Pesan
berupa isi ajaran dan didikan yang ada pada kurikulJITl dituangkan oleh guru

6

Moh. Uzer Usman, .1.-fenjadi Guru Profesiona/, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 2003)
eel. ke-15 h. 21
; Kuncahyo Warih Wicaksono, Penggunaan Media }vfodel