commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
Empati adalah perlakuan atau perhatian Pemerintah Daerah atau penyelenggara jasa pelayanan atau providers terhadap isu-isu aktual
yang sedang berkembang di masyarakat. Dari berbagai indikator yang telah dikemukakan diatas, peneliti dalam
penelitian ini akan menggunakan indikator antara lain, yaitu: a. Effectiveness efektivitas
b. Tangible ketampakan fisik c. Responsiveness responsivitas
d. Responsibility responsibilitas e. Accountability akuntabilitas
f. Transparancy transparansi
B. INDIKATOR PENILAIAN KINERJA BIDANG PERTAMANAN DAN
PENERANGAN JALAN DKP KOTA SURAKARTA
Dari definisi tentang kinerja dapat disimpulkan bahwa kinerja atau performance merupakan capaian atau hasil kerja dari suatu organisasi atau
instansi dalam jangka waktu tertentu. Inti penilaian dari kinerja ini adalah bagaimana hasil kinerja yang didapat organisasi atau instansi setelah
melaksanakan tugasnya sesuai dengan indikator penilaian kinerja yang digunakan dalam penelitian ini.
Sedangkan pengelolaan taman adalah proses pemeliharaan dan perawatan taman sesuai dengan peraturan yang berlaku yang diselenggarakan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
oleh Pemerintah Daerah melalui dinas yang ditunjuk. Dalam penelitian terkait kinerja Bidang Pertamanan dan Penerangan Jalan DKP Kota Surakarta dalam
pengelolaan Villa Park Banjarsari, peneliti menggunakan indikator penilaian kinerja sebagai tolok ukur kinerja. Indikator tersebut, yaitu: effectiveness,
tangible, responsivenes, responsibility, accountability, dan transparancy. Secara rinci beberapa indikator yang digunakan untuk pengukuran kinerja
dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. EFFECTIVENESS EFEKTIVITAS
Efektivitas merupakan salah satu indikator penilaian kinerja yang digunakan dalam penelitian ini karena efektivitas berhubungan dengan
pelaksanaan kegiatan guna mencapai suatu tujuan dalam suatu sistem. Kata efektivitas juga dapat diartikan sebagai tercapainya suatu efek, dampak atau
akibat yang dikehendaki dari suatu perbuatan atau kegiatan yang dilakukan. Efektivitas akan lebih mudah dipahami jika dilihat dari sudut pandang
pencapaian tujuan secara optimal, yaitu efektivitas organisasi dapat dipandang sebagai batas kemampuan organisasi dalam mendapatkan dan
memanfaatkan sumber daya - sumber daya yang tersedia untuk mencapai tujuan yang hendak dicapai. Berdasarkan gambaran diatas dapat disimpulkan
bahwa efektivitas adalah suatu keberhasilan organisasi dalam menyelesaikan suatu pekerjaan yang benar dan tepat pada waktu yang telah ditetapkan untuk
pencapaian sasaran, target, tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Dalam penelitian ini efektivitas kinerja Bidang Pertamanan dan
Penerangan Jalan DKP Kota Surakarta mengarah pada pencapaian sasaran
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
dan tujuan yang telah ditetapkan dalam pengelolaan Villa Park Banjarsari. Hal ini dapat dilihat dari pencapaian visi, misi, sasaran dan tujuan yang telah
ditetapkan dan realisasinya pada tahun 2010. 2. TANGIBLE KETAMPAKAN FISIK
Zeithaml, Parasuraman dan Berry dalam Ratminto Atik Septi Winarsih 2010 : 175 mengemukakan bahwa tangible merupakan
ketampakan fisik dari gedung, peralatan, pegawai, dan fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki oleh providers.
Tangible atau wujud fisik yang digunakan sebagai tolok ukur penting untuk menentukan kinerja Bidang Pertamanan dan Penerangan Jalan DKP
Kota Surakarta dalam pengelolaan Villa Park Banjarsari, karena Bidang Pertamanan dan Penerangan Jalan DKP Kota Surakarta dalam melakukan
kegiatan pengelolaan tidak lepas dari pemanfaatan fasilitas yang dimiliki. Selain itu Villa Park Banjarsari sebagai sebuah taman tidak terlepas dari
sarana dan prasarana pendukung. Tangible atau wujud fisik ini dapat dilihat dari sarana dan prasarana yang ada, seperti misalnya; ketersediaan alat-alat
atau teknologi yang digunakan, prasarana kelengkapan taman tempat duduk, tempat sampah, lampu taman dan lain-lain.
3. RESPONSIVENESS RESPONSIFITAS Responsifitas menurut Ratminto dan Atik Septi Winarsih 2010 : 179-
182 adalah kemampuan provider untuk mengenali kebutuhan masyarakat, menyusun agenda dan prioritas pelayanan, serta mengembangkan program-
program pelayanan sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat. Secara
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
singkat dapat dikatakan bahwa responsivitas ini mengukur daya tanggap providers terhadap harapan, keinginan dan aspirasi serta tuntutan customers.
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa responsivitas berarti kemampuan dari kinerja Bidang Pertamanan dan Penerangan Jalan DKP Kota
Surakarta dalam merespon dan menanggapi apa yang menjadi permasalahan dan keinginan dari masyarakat berkaitan dengan kegiatan pengelolaan Villa
Park Banjarsari. Dalam penelitian ini indikator responsivitas digunakan untuk mengetahui bagaimana daya tanggap Bidang Pertamanan dan Penerangan
Jalan DKP Kota Surakarta dalam menyikapi keluhan atau aspirasi dari masyarakat terkait dengan Villa Park Banjarsari.
4. RESPONSIBILITY RESPONSIBILITAS Responsibilitas menurut Ratminto dan Atik Septi Winarsih 2010 :
181 adalah ukuran yang menunjukkan seberapa besar tingkat kesesuaian antara penyelenggaraan pemerintahan dengan hukum, peraturan dan prosedur
yang telah ditetapkan. Responsibilitas Bidang Pertamanan dan Penerangan Jalan DKP Kota
Surakarta yaitu seberapa besar pelaksanaan pengelolan taman kota termasuk Villa Park Banjarsari tidak melanggar ketentuan-ketentuan yang telah
ditetapkan. Dalam penelitian mengenai kinerja Bidang Pertamanan dan
Penerangan Jalan DKP Kota Surakarta dalam pengelolaan Villa Park Banjarsari. Responsibilitas bisa dilihat dari apakah pelaksanaan kegiatan yang
berhubungan dengan pengelolaan Villa Park Banjarsari itu dilakukan sesuai
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
dengan prinsip-prinsip administrasi yang benar atau sesuai dengan kebijakan dari Bidang Pertamanan dan Penerangan Jalan DKP Kota Surakarta. Oleh
sebab itu, responsibilitas bisa saja pada suatu ketika berbenturan dengan responsivitas.
5. ACCOUNTABILITY AKUNTABILITAS Agus Dwiyanto 2006 : 50 mengemukakan bahwa akuntabilitas
publik menunjuk pada seberapa besar kebijakan dan kegiatan organisasi publik tunduk pada para pejabat politik yang dipilih oleh rakyat. Asumsinya
adalah bahwa para pejabat politik tersebut karena dipilih oleh rakyat dengan sendirinya akan selalu merepresentasikan kepentingan rakyat. Dalam konteks
ini, konsep akuntabilitas publik dapat digunakan untuk melihat seberapa besar kebijakan dan kegiatan organisasi publik itu konsisten dengan kehendak
masyarakat banyak. Akuntabilitas menurut Ratminto dan Atik Septi Winarsih 2010 : 181
adalah ukuran yang menunjukkan seberapa besar tingkat kesesuaian antara penyelenggaraan pemerintahan dengan ukuran-ukuran eksternal yang ada
dimasyarakat dan dimiliki oleh stake holders, seperti nilai dan norma yang berkembang dimasyarakat.
Kinerja organisasi publik tidak hanya bisa dilihat dari ukuran internal yang dikembangkan oleh organisasi publik atau pemerintah, seperti
pencapaian sasaran organisasi. Dalam penelitian mengenai kinerja Bidang Pertamanan dan Penerangan Jalan DKP Kota Surakarta dalam pengelolaan
Villa Park Banjarsari, aspek akuntabilitas lebih ditekankan pada akuntabilitas
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
eksternal yaitu seberapa besar pertanggungjawaban pihak Bidang Pertamanan dan Penerangan Jalan DKP Kota Surakarta terhadap masyarakat sebagai
pengguna fasilitas taman dan kepada Dinas Kebersihan dan Pertamanan DKP Kota Surakarta sebagai dinas yang memberikan wewenang kepada
Bidang Pertamanan dan Penerangan Jalan DKP Kota Surakarta untuk mengelola Villa Park Banjarsari. Dengan indikator akuntabilitas ini bisa
diukur seberapa besar pertanggungjawaban pihak Bidang Pertamanan dan Penerangan Jalan DKP Kota Surakarta dalam pengelolaan Villa Park
Banjarsari. 6. TRANSPARANCY KETERBUKAAN
Transparancy keterbukaan menurut Ratminto Atik Septi Winarsih 2010 : 181 - 182 adalah bahwa prosedur atau tata cara, penyelenggaraan
pemerintahan dan hal-hal lain yang berkaitan dengan proses pelayanan umum wajib diinformasikan secara terbuka agar mudah diketahui dan dipahami oleh
masyarakat, baik diminta maupun tidak diminta. Transparansi terhadap publik adalah sebuah tuntutan yang harus
dipenuhi Bidang Pertamanan dan Penerangan Jalan DKP Kota Surakarta dalam menjalankan tugasnya mengelola Villa Park Banjarsari. Dengan
mengetahui segala informasi tentang pengelolaan Villa Park Banjarsari masyarakat dapat dengan mudah mengawasi Bidang Pertamanan dan
Penerangan Jalan DKP Kota Surakarta dalam mengelolanya. Dengan adanya transparansi dan pengawasan dari masyarakat yang baik maka Bidang
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Pertamanan dan Penerangan Jalan DKP Kota Surakarta akan dapat meningkatkan kinerjanya.
C. KERANGKA BERPIKIR