Define Problems Pendefinisian Masalah

6

3. Make Moral JudgementEvaluation Membuat Keputusan Moral

Penilaian atas pemberitaan aliran Ahmadiyah dan pengikutnya sebagai sumber masalah ini berdasarkan ajaran mereka yang keluar dari kaidah ajaran agama Islam, sehingga dapat menganggu ketenteraman dan ketenangan masyarakat di Indonesia. “Lantaran, gerakan keyakinan yang berasal dari Pakistan itu selalu memiliki masalah dan potensi konflik di masyarakat. Ahmadiyah itu sesat dan menyesatkan, presiden harus segera membubarkan.” Republika, 102 Beberapa argumen atau pendapat dari sejumlah pihak tentang aliran Ahmadiyah selain dianggap sebagai aliran sesat, ada juga yang berpendapat bahwa masalah tentang Ahmadiyah dianggap problematik. Salah satu pihak menilai kasus Ahmadiyah dikatakan problematik jika dilihat dari segi konstitusi. “..Ketua Mahkamah Konstitusi, Mahfud MD mengatakan kalau tidak ada alasan untuk membubarkan ormas, saya pikir tindakan hukum secara tegas saja kalau ada yang melanggar hukum.”Republika, 112 “…DPR akan mendorong pemerintah untuk menggelar dialog terus-menerus dengan pengikut Ahmadiyah hingga ke akar rumput. “Republika, 202 DPR menilai kekerasan atas nama agama adalah suatu hal yang tidak pantas diterima.

4. Treatment Recommendation Menekankan Penyelesaian

Dalam berita-berita yang ditampilkan, maka Republika Online merekomendasikan tetap memakai ranah hukum dan dialog dalam menyelesaikan kasus keberadaan Ahmadiyah di Indonesia. Oleh karena itu, ajaran yang dianggap menyimpang yang dilakukan oleh para JAI harus diselesaikan sesuai ketentuan konstitusi hukum yang berlaku di Indonesia. Untuk menyelesiakan dan mancari jalan keluar tentang kasus keberadaan Ahmadiyah di Indonesia, pemerintah mengeluarkan Surat Keputusan Bersama SKB Menteri Agama, Jaksa Agung dan Menteri Dalam Negeri atau yang dikenal dengan SKB 3 Menteri Nomor 3 7 Tahun 2008, Nomor Kep 33AJA62008, Nomor 199 Tahun 2008 tentang peringatan dan perintah kepada penganut, anggota, dan atau anggota pengurus Jemaah Islam Indonesia JAI dan warga. “…SKB itu bagai pisau bermata dua. Pertama melarang Ahmadiyah menyiarkan agamanya kepada orang lain, kecuali di intern mereka. Jadi, kalau berinteraksi dengan masyarakat itu tidak boleh. Kalau mereka tetap melanggar, bisa dijerat pasal 156 KUHP dengan ancaman penjara lima tahun.”Republika, 182

B. Analisis Framing Pemberitaan Tempointeraktif.com

1. Define Problems pendefinisian masalah

Tempointaeraktif.com mengidentifikasikan kasus pemberitaan tentang keberadaan gerakan Ahmadiyah di Indonesia sebagai masalah hukum yang melanggar HAM dan harus diselesaikan dengan konstitusi. Hal ini terlihat dari beberapa berita tentang Ahmadiyah yang dimuat di Tempointeraktif.com. “….penyerangan tersebut mengakibatkan hilangnya hak asasi warga Ahmadiyah Diantaranya: hak hidup, hak untuk bebas memilih agama dan menjalankan ibadah, hak untuk berkumpul, hak atas rasa aman, hak atas privasi tempat tinggal. Hak atas perlindungan terhadap milik, hak atas perlindungan terhadap diskriminasi dan hak anak untuk mendapat perlindungan.” Tempointeraktif.com, 72 “…anggota JAI kembali menjadi korban. Seribuan orang menyerang mereka di Cikeusik, Pandeglang, Banten, sekitar pukul 10:45 kemarin. Akibatnya, menurut polisi, tiga anggota Ahmadiyah meninggal, Lima orang lainnya terluka parah. Dua unit mobil dan satu rumah menjadi korban amuk masasa.” Tempointeraktif.com, 72 Namun ada satu hal yang sangat membingungkan sampai saat ini. Banyak sekali warga masyarakat umum yang hanya menilai Ahmadiyah sesat. Sehingga hal tersebut membuat masyarakat mengucilkan Ahmadiyah bahkan menginginkan Ahmadiyah dibubarkan. Isu pembubaran Ahmadiyah dinilai tidak realistis.

Dokumen yang terkait

Konstruksi Pemberitaan Kekerasan Terhadap Jemaat Ahmadiyah Pada Tayangan Provocative Proactive (Studi Analisis Framing Tentang Konstruksi Pemberitaan Dalam Frame Kekerasan Terhadap Jemaat Ahmadiyah Pada Tayangan Provocative Proactive di Metro TV)

0 47 112

Berita Penyerangan Jamaah Ahmadiyah (Analisis Framing Tentang Pemberitaan Penyerangan Jamaah Ahmadiyah Pada Majalah Tempo dan Sabili)

3 52 102

KONSTRUKSI BERITA KONFLIK AHMADIYAH DALAM SURAT KABAR (Analisis Framing Pada Pemberitaan Surat Kabar Jawa Pos Edisi 7-11 Februari 2011)

1 39 52

Konstruksi Pemberitaan Tentang Ahmadiyah (Analisis Framing Terhadap Pemberitaan Ahmadiyah Pada Majalah Gatra Edisi Bulan Juli s/d Agustus 2005)

7 59 101

Jurnalisme Damai dalam Pemberitaan SKH Kedaulatan Rakyat Mengenai Kasus Ahmadiyah Periode Februari-Maret 2011 JURNALISME DAMAI DALAM PEMBERITAAN SKH KEDAULATAN RAKYAT MENGENAI KASUS AHMADIYAH PERIODE FEBRUARI-MARET 2011 (Analisis Isi Berita Mengenai Jama

0 3 16

PENDAHULUAN JURNALISME DAMAI DALAM PEMBERITAAN SKH KEDAULATAN RAKYAT MENGENAI KASUS AHMADIYAH PERIODE FEBRUARI-MARET 2011 (Analisis Isi Berita Mengenai Jamaah Ahmadiyah Setelah Penyerangan Jamaah Ahmadiyah di Cikeusik).

0 5 30

KESIMPULAN DAN SARAN JURNALISME DAMAI DALAM PEMBERITAAN SKH KEDAULATAN RAKYAT MENGENAI KASUS AHMADIYAH PERIODE FEBRUARI-MARET 2011 (Analisis Isi Berita Mengenai Jamaah Ahmadiyah Setelah Penyerangan Jamaah Ahmadiyah di Cikeusik).

0 4 49

KONSTRUKSI PEMBERITAAN GERAKAN AHMADIYAH DI MEDIA INTERNET KONSTRUKSI PEMBERITAAN GERAKAN AHMADIYAH DI MEDIA INTERNET (Studi Analisis Framing tentang Pemberitaan Gerakan Ahmadiyah di Republika Online dan Tempointeraktif.com Periode Februari-Maret 2011).

0 2 14

PENDAHULUAN KONSTRUKSI PEMBERITAAN GERAKAN AHMADIYAH DI MEDIA INTERNET (Studi Analisis Framing tentang Pemberitaan Gerakan Ahmadiyah di Republika Online dan Tempointeraktif.com Periode Februari-Maret 2011).

0 0 6

PEMBINGKAIAN MEDIA ATAS PEMBERITAAN PERISTIWA BENTROKAN ANTARA WARGA DENGAN JEMAAH AHMADIYAH DI CIKEUSIK (Studi Analisis Framing Pemberitaan Peristiwa Bentrokan antara Warga dengan Jemaah Ahmadiyah di Cikeusik pada Media Televisi TV One dan Metro TV).

0 0 205