TINJAUAN PUSTAKA PENGARUH PERGANTIAN CEO (CHIEF EXECUTIVE Pengaruh Pergantian Ceo (Chief Executive Officer) Terhadap Kinerja Perusahaan Dengan Manajemen Laba Sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa E

kontraktual yang diterimanya dan principal berusaha untuk memaksimumkan return atas penggunaan sumber dayanya. Asimetri informasi merupakan suatu keadaan di mana manajer memiliki akses informasi atas prospek perusahaan yang tidak dimiliki oleh pihak luar perusahaan. Asimetri informasi muncul ketika manajer lebih mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan di masa yang akan datang dibandingkan pemegang saham dan stakeholder lainnya. Ada dua tipe asimetri informasi, yaitu: adverse selection dan moral hazard. Pergantian CEO Chief Executive Officer Chief Executive Officer CEO merupakan eksekutif yang berada dipuncak perusahaan dan yang bertanggung jawab untuk kelangsungan hidup dan keberhasilan perusahaan. Mereka memegang jabatan seperti ketua dewan perusahaan, direktur utama perusahaan, wakil presiden senior, wakil presiden pelaksana, dan wakil presiden. Perubahan kepemilikan suatu perusahaan kemungkinan akan diikuti dengan redefinisi misi, visi, dan strategi bisnis, sehingga menuntut adanya restrukturisasi organisasi yang sesuai dengan formulasi misi, visi, dan strategi yang baru tersebut. Biasanya, restrukturisasi organisasi akan diikuti dengan pergantian CEO. Megginson, et al. 1994 dalam Trisnantari 2012 juga menyimpulkan bahwa pergantian eksekutif akan mempengaruhi kinerja perusahaan dan mereka melaporkan bahwa peningkatan efisiensi secara signifikan ternyata hanya terjadi pada perusahaan yang melakukan pergantian pada tingkatan top management-nya. Manajemen Laba Manajemen laba adalah tindakan yang dilakukan oleh pihak manajemen dengan menaikkan atau menurunkan laba yang dilaporkan dari unit yang menjadi tanggung jawabnya yang tidak mempunyai hubungan dengan kenaikan atau penurunan profitabilitas dalam jangka panjang. Menurut Sugiarto 2003 dalam Widyaningdyah 2001 faktor-faktor yang mendorong manajemen melakukan manajemen laba adalah Kompensasi bonus, kontrak utang jangka panjang, faktor politik, motivasi perpajakan, pergantian CEO Chief Executive Officer, dan penawaran saham perdana. Menurut Scott 2000 dalam Herawaty 2008 pola manajemen laba dapat dilakukan dengan cara 1 taking a bath, 2 income minimization, 3 dan 4 income smooting. Manajemen laba dapat dilakukan dengan 3 teknik Gumanti, 2000 yaitu dengan: a Memanfaatkan peluang untuk membuat estimasi akuntansi, b Mengubah metode akuntansi, c Menggeser periode biaya atau pendapatan Kinerja Perusahaan Kinerja adalah gambaran mengenai tingkat pencapaian pelaksanaan suatu kegiatanprogramkebijakan dalam mewujudkan sasaran, tujuan, visi, dan misi organisasi yang tertuang dalam perumusan skema strategis suatu organisasi Herawaty, 2008. Pengukuran kinerja perusahaan dengan Tobin’s Q diyakini bisa memberikan gambaran mengenai penilaian pasar terhadap perusahaan karena Tobin’s Q didapat dari nilai pasar ekuitas ditambah nilai pasar hutang dibagi dengan nilai buku aktiva. Rasio ini dikembangkan oleh Prof. James Tobin 1967. Tobin’s Q memberikan gambaran tidak hanya pada aspek fundamental, tetapi juga sejauh mana pasar menilai perusahaan dari berbagai aspek yang dilihat oleh pihak luar termasuk investor Herawaty, 2008. Hipotesis H1 : Pergantian CEO berpengaruh terhadap kinerja perusahaan H2 : Pergantian CEO berpengaruh terhadap manajemen laba H3 : Manajemen laba berpengaruh terhadap kinerja perusahaan H4 : Pergantian CEO berpengaruh terhadap kinerja perusahaan yang dimediasi oleh manajemen laba

C. METODE PENELITIAN

Jenis Penelitian Penelitian ini merupakan penelitian studi empiris yang bertujuan untuk menganalisa hubungan kausalitas yang menjelaskan hubungan variabel independen yaitu, pergantian CEO Chief Executive Officer terhadap variabel dependennya kinerja perusahaan melalui variabel intervening yaitu, manajemen laba pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia. Penelitian dilakukan dengan mengamati laporan tahunan annual report tahun 2009 sampai dengan tahun 2011. Populasi dan Sampel Populasi dalam penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar dalam Bursa Efek Indonesia BEI dari tahun 2009-2011. Dipilihnya BEI sebagai tempat penelitian dikarenakan BEI merupakan bursa pertama di Indonesia yang dianggap memiliki data yang lengkap serta telah terorganisir dengan baik. Penentuan sampel dilakukan menggunakan metode purposive sampling yaitu penentuan sampel berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tertentu yang didasarkan pada tujuan penelitian. Dan sampel yang dipilih dengan kriteria berikut: 1 Perusahaan yang terdaftar di BEI dari tahun 2009 - 2011. 2 Perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2009 - 2011. 3 Perusahaan manufaktur yang sahamnya tidak di-delisting dari BEI selama periode penelitian 2009 - 2011. 4 Perusahaan manufaktur yang melakukan pergantian CEO pada periode tahun pemelitian 2009-2011. 5 Perusahaan manufaktur yang memiliki data lengkap terkait dengan variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian. Metode Analisis Data Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yang berupa laporan keuangan auditan perusahaan yang dipublikasikan oleh BEI melalui Indonesian Capital Market Directory ICMD. Metode yang digunakan dalam data ini merupakan metode dokumentasi. Dokumentasi adalah pengumpulan data yang dilakukan dengan kategori dan klasifikasi data-data tertulis yang berhubungan dengan masalah penelitian, baik dari sumber dokumen, buku-buku, maupun majalah, artikel, jurnal dan lain-lain.

Dokumen yang terkait

Pengaruh Likuiditas Terhadap Kinerja Keuangan, dengan Leverage sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

6 66 86

Pengaruh Corporate Governance dan Dewan Komisaris Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 62 92

Pengaruh Implementasi Corporate Governance terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 29 101

Pengaruh Kompensasi Eksekutif dan Manajemen Laba Terhadap Risiko Kebangkrutan pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

16 101 111

Pengaruh Likuiditas Terhadap Kinerja Keuangan, Dengan Leverage Sebagai Variabel Intervening Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia

22 210 59

Pengaruh Merger Terhadap Return Saham Perusahaan Pengakuisisi Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Dengan Kinerja Keuangan Sebagai Variabel Intervening

0 37 110

Hubungan Struktur Modal Dan Kebijakan Dividen Dengan Profitabilitas Sebagai Variabel Intervening (Studi pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta)

0 31 100

Pengaruh Kualitas Audit terhadap Manajemen Laba dengan Fee Audit sebagai Variabel Intervening (Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek)

1 13 109

Pengaruh Corporate Governance dan Dewan Komisaris Terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 15

Pengaruh Implementasi Corporate Governance terhadap Manajemen Laba pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia

0 0 12