prinsip akuntansi dengan tujuan untuk memberikan informasi yang menyesatkan para pengguna laporan keuangan untuk kepentingan pihak
manajer Gumanti: 2004. Praktek ini juga dapat menurunkan kualitas laporan keuangan suatu perusahaan. Manajemen laba juga merupakan hal yang dapat
merugikan investor karena mereka tidak akan mendapat informasi yang benar mengenai posisi keuangan perusahaan.
B. TINJAUAN PUSTAKA
Teori Agensi Agency Theory
Pemicu utama dalam pergantian CEO adalah tidak tercapainya tujuan bersama antara manajer dengan pemilik perusahaan. Karena sudah dibuktikan
dibanyak penelitian, bahwa semakin jauh perbedaan pencapaian kinerja perusahaan dengan harapan stakeholder dan semakin memiliki perbedaan
antara kompensasi para shareholder, maka akan terjadi pergantian CEO. Konsep teori agensi adalah hubungan kontrak antara investor principal dan
manajer agent.
Adanya perbedaan kepentingan antara principal dan agent dapat menimbulkan masalah keagenan agency problem apabila setiap pihak
berusaha untuk mencapai dan atau mempertahankan tingkat kemakmuran yang dikehendaki, maka dalam hubungan ini dapat saja terjadi konflik
kepentingan antara manajemen sebagai agent dan pemilik perusahaan sebagai principal. Dalam hal ini agent termotivasi untuk memaksimumkan fee
kontraktual yang diterimanya dan principal berusaha untuk memaksimumkan
return atas penggunaan sumber dayanya.
Asimetri informasi merupakan suatu keadaan di mana manajer memiliki akses informasi atas prospek perusahaan yang tidak dimiliki oleh
pihak luar perusahaan. Asimetri informasi muncul ketika manajer lebih mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan di masa yang akan
datang dibandingkan pemegang saham dan stakeholder lainnya. Ada dua tipe
asimetri informasi, yaitu: adverse selection dan moral hazard. Pergantian CEO
Chief Executive Officer
Chief Executive Officer CEO merupakan eksekutif yang berada dipuncak perusahaan dan yang bertanggung jawab untuk kelangsungan hidup
dan keberhasilan perusahaan. Mereka memegang jabatan seperti ketua dewan perusahaan, direktur utama perusahaan, wakil presiden senior, wakil presiden
pelaksana, dan wakil presiden. Perubahan kepemilikan suatu perusahaan kemungkinan akan diikuti dengan redefinisi misi, visi, dan strategi bisnis,
sehingga menuntut adanya restrukturisasi organisasi yang sesuai dengan formulasi misi, visi, dan strategi yang baru tersebut. Biasanya, restrukturisasi
organisasi akan diikuti dengan pergantian CEO. Megginson, et al. 1994 dalam Trisnantari 2012 juga menyimpulkan bahwa pergantian eksekutif
akan mempengaruhi kinerja perusahaan dan mereka melaporkan bahwa peningkatan efisiensi secara signifikan ternyata hanya terjadi pada perusahaan
yang melakukan pergantian pada tingkatan top management-nya. Manajemen Laba