Managemen Keselamatan dan kesehatan kerja

commit to user 77 Sedangkan untuk forklift dikemudikan oleh operator yang sudah mempunyai Surat Ijin Operasi SIO. Contoh SIO dapat dilihat pada lampiran 21. Hal ini sudah sesuai dengan Permenaker No. Per 01MEN1989 tentang klasifikasi dan syarat-syarat operator keran angkat.

E. Managemen Keselamatan dan kesehatan kerja

1. Kebijakan K3 Kebijakan K3 dibuat sebagai bukti tertulis bahwa perusahaan tersebut memiliki komitmen terhadap upaya penerapan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Kebijakan K3 berisi tentang tanggung jawab pimpinan atas pelaksanaan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja di seluruh lingkungan perusahaan se Pura Group. Kebijakan K3 di P.T. Pura Barutama dapat dilihat di lampiran 1. Kebijakan K3 tersebut telah ditanda tangani oleh wakil president direktur dan telah ditempelkan di tempat- tempat strategis sebagai bentuk sosialisasi kepada karyawan. Hal ini telah sesuai dengan Permenaker No.Per.05MEN1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Yanri, 2005. 2. Audit SMK3 Secara umum, Tujuan pelaksanaan audit SMK3 antara lain : a. Untuk menilai secara kritis dan sistematis segala potensi bahaya yang berkaitan dengan proses produksi. b. Untuk memastikan bahwa K3 telah diterapkan di perusahaan sesuai dengan peraturan perundangan maupun kebijakan perusahaan. commit to user 78 c. Untuk menentukan langkah-langkah pengendalian potensi bahaya sebelum timbul kecelakaan dan kerugian terhadap aset-aset perusahaan. Pelaksanaan audit K3 di suatu perusahaan akan memberikan manfaat- manfaat bagi perusahaan persangkautan, manfaat-manfaat yang diperoleh antara lain : a. Pihak manajemen dapat mengetahui kelemahan-kelemahan unsur operasional sebelum timbul gangguan operasional, kecelakaan, insident, dan kerugian-kerugian lainnya. b. Dapat diketahui gambaran secara jelas dan lengkap tentang kinerja K3 di perusahaan. c. Dapat meningkatkan pemenuhan terhadap peraturan perundangan bidang K3 d. Dapat meningkatkan pengetahuan, ketrampilan dan kesadaran tentang K3 khususnya bagi karyawan yang terlibat dalam pelaksanaan audit Tarwaka, 2008. P.T. Pura Barutama telah melakukan audit internal setiap 6 bulan sekali. Audit internal dilakukan oleh para ahli K3 group. Selain audit internal, P.T. Pura Barutama juga telah melakukan audit eksternal melalui badan audit yang ditunjuk oleh menteri yaitu SUCOFINDO. Pelaksanaan audit eksternal dilakukan setiap 3 tahun sekali. Hal ini sudah sesuai dengan Permenaker No.Per.05MEN1996 tentang Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja khususnya pasal 5 yang menyatakan bahwa pelaksanaan audit dilakukan melalui badan audit yang ditunjuk oleh commit to user 79 menteri dan pasal 6 yang menyatakan pelaksanaan audit SMK3 dilaksanakan sekurang-kurangnya satu kali dalam tiga tahun. 3. Organisasi K3 Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja P2K3 dibentuk sebagai penjabaran UU No.11970 BAB.VI. Pasal 10 tentang P2K3. Manfaat dari P2K3 adalah mengembangkan kerjasama bidang K3, meningkatkan kesadaran dan partisipasi tenaga kerja terhadap K3, forum komunikasi dalam bidang K3 dan menciptakan tempat kerja yang nihil kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Program Kerja Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja P2K3 di P.T. Pura Barutama adalah rapat P2K3, inventarisasi permasalahan K3, identifikasi sumber bahaya, inspeksi atau safety patrol, investigasi, audit, pendidikan dan latihan, prosedur dan tata cara evakuasi, catatan dan data K3, serta laporan pertanggung jawaban. Hal ini telah sesuai dengan peraturan yang berlaku yakni Permenaker No. Per. 04MEN1987 tentang Panitia Pembina Keselamatan dan Kesehatan Kerja Yanri, 2005.

F. Lingkungan