commit to user 33
3. Gizi Kerja
P.T. Pura Barutama belum mempunyai kantin khusus bagi tenaga kerjanya. Akan tetapi tiap karyawan diberi uang makan sebagai pengganti.
Selain itu juga diberikan tambahan berupa susu sachet khususnya pada operator. Khusus untuk shift malam, operator diberi tambahan makanan
berupa pudding.
E. Keselamatan Kerja
1. Keselamatan Kerja Boiler
Di P.T. Pura Barutama menggunakan boiler sebagai pembantu dalam proses produksi. Penggunaan boiler yang tidak sesuai persyaratan akan
menimbulkan kerugian berupa peledakan. Untuk mencegah terjadinya peledakan maka P.T. Pura Barutama telah melakukan berbagai upaya
antara lain : a.
Melaksanakan instruksi kerja pengoperasian boiler dengan benar b.
Mengeluarkan surat izin keselamatan kerja safety permit saat pembersihan tangki boiler.
c. Melakukan perawatan dan pemeriksaan secara berkala terhadap suhu
dan tekanan. d.
Menyediakan alat-alat pemadam kebakaran seperti : APAR, hydrant, dan tujuh mobil pemadam kebakaran.
e. Memasang papan peringatan “ Dilarang Merokok “.
commit to user 34
2. Keselamatan Kerja Bahan Kimia
Dalam proses produksi di pabrik banyak menggunakan bahan-bahan kimia yang berbahaya, seperti toluene, melamin, etil asetat, tinta, dan lain
sebagainya. Bahan-bahan tersebut dapat mengakibatkan keracunan apabila tertelan dan iritasi pada bagian tubuh yang terkena. Pengendalian yang
telah dilakukan oleh perusahaan adalah penyediaan dan sosialisasi MSDS, pemasangan rambu-rambu tanda bahan kimia berbahaya, serta mewajibkan
pemakaian APD berupa masker dan safety gloves.
3. Komunikasi Keselamatan dan kesehatan Kerja
Banyak tenaga kerja yang belum mengerti tentang keselamatan dan kesehatan kerja padahal kecelakaan yang sering terjadi ditimbulkan oleh
pekerja itu sendiri. Untuk meminimalisir peristiwa tersebut maka diperlukan peran managemen untuk mengkomunikasikan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja. Komunikasi K3 dapat berupa : a.
Pemasangan poster atau spanduk K3 Pemasangan poster atau spanduk K3 di tempat kerja merupakan
suatu media yang komunikatif. Poster atau spanduk ini berisi himbauan atau pesan untuk bekerja aman dan selamat. Di P.T. Pura Barutama
telah terpasang berbagai macam poster dan spanduk. Dengan adanya poster dan spanduk diharapkan para pekerja selalu waspada terhadap
bahaya serta dapat berhati-hati dalam melakukan pekerjaan. Poster dan spanduk yang terpasang juga selalu ditinjau keadaan fisiknya dan
commit to user 35
apabila kondisinya sudah kotor, rusak atau tidak layak maka akan segera diganti.
b. Induksi K3
Setiap pekerja baru, tamu, kontraktor, pelanggan maupun pemasok yang akan memasuki wilayah P.T. Pura Barutama akan
diberikan induksi tentang peraturan keselamatan dan kesehatan kerja oleh pihak sekretaris K3 unit. Kegiatan ini dilaksanakan agar mereka
mengerti tentang bahaya yang ada di perusahaan sehingga mereka mengetahui cara aman agar terhindar dari bahaya tersebut. Setelah
mereka mengerti akan peraturan tersebut, barulah mereka diberikan alat pelindung diri sesuai dengan tempat yang akan mereka kunjungi.
4. Ijin Kerja
Adalah suatu izin kerja yang diberikan pada tenaga kerja pada suatu tempat khusus yang mempunyai potensi bahaya yang tinggi sehingga
membutuhkan tenaga kerja yang mempunyai skill khusus dan membutuhkan peralatan dan standar khusus.
P.T. Pura Barutama menetapkan empat jenis pekerjaan yang digolongkan pekerjaan yang beresiko tinggi, antara lain area mudah
terbakar, bertegangan tinggi, bekerja di ketinggian, dan bekerja di area terbatas kadar oksigen kurang.
Sebagai penaggungjawab pelaksanaan surat ijin keselamatan kerja Safety permit sebagai berikut :
a. Pimpinan unit kerja peminta jasa bertanggung jawab terhadap
commit to user 36
pengamanan keselamatan operasional dan kebersihan area kerja. b.
Pimpinan unit kerja pelaksana pekerjaan bertanggung jawab terhadap pengamanan keselamatan pelaksanaan dan kebersihan area kerja.
Penandatanganan ijin kerja Safety Permit dilakukan oleh manager teknik yang bersangkutan.
5. Inspeksi Keselamatan Kerja
Inspeksi Keselamatan kerja bertujuan unruk mencari dan menganalisa sumber yang berpotensi sebagai penyebab kecelakaan baik
yang ditimbulkan oleh kondisi dari instalasi maupun pelaksanaan kerja yang tidak standar, sehingga dapat diambil langkah awal dalam
pengendaliannya. Adapun jenis inspeksi keselamatan kerja yang diterapkan di P.T.
Pura Barutama adalah a.
Periodical inspection Merupakan inspeksi berkala, yang mencakup semua aspek sesuai lokasi
yang dijadwalkan b.
Intermitten inspections Inspeksi ini dilakukan setiap saat, serta pemilihan lokasi yang tidak
dijadwalkan. c.
Routine inspections Merupakan inspeksi yang dilaksanaakan secara teratur.
commit to user 37
d. Special inspections
Inspeksi ini dilakukan pada saat tertentu, misalkan pada saat konstruksi baru, instalasi yang akan digunakan ataupun setelah kejadian.
e. Critical items inspections
Merupakan inspeksi instalasi kritis yang dapat berakibat masalah atau kerusakan besar misalkan mesin, peralatan, proses dan lain-lain.
6. Investigasi kecelakaan
Kegiatan investigasi dilakukan setiap terjadi kecelakaan accident. Kegiatan investigasi bertujuan untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya
accident. Investigasi dilakukan paling lama 2 x 24 jam dan pelaporannya dilakukan setelah terjadi accident. Pelaksanaan investigasi dilakukan oleh
ahli Keselamatan dan Kesehatan Kerja Perusahaan. 7.
APD Alat Pelindung Diri APD merupakan seperangkat alat keselamatan
yang digunakan oleh pekerja untuk melindungi seluruh atau sebagian tubuhnya dari kemungkinan adanya pemaparan potensi bahaya lingkungan
kerja terhadap kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Secara teknis alat pelindung diri tidaklah dapat melindungi tubuh secara sempurna terhadap
paparan potensi bahaya. Namun alat pelindung diri akan dapat mengurangi tingkat keparahan dari suatu kemungkinan terjadinya kecelakaan atau
penyakit akibat kerja Tarwaka, 2008. Syarat alat pelindung diri adalah:
a. Memiliki daya pencegah dan memberikan perlindungan yang efektif
commit to user 38
terhadap jenis bahaya yang dihadapi oleh karyawan. b.
Konstruksi dan kemampuannya harus memenuhi standar yang berlaku. c.
Efisien, ringan dan nyaman dipakai. d.
Tidak mengganggu gerakan-gerakan yang diperlukan. e.
Tahan lama dan pemeliharaannya mudah. Kelemahan-kelemahan Penggunaan Alat Pelindung Diri :
a. Tidak enak dipakai atau kurang nyaman.
b. Sangat sensitif terhadap perubahan waktu.
c. Mempunyai masa kerja tertentu.
d. Dapat menularkan penyakit apabila digunakan secara bergantian.
Alat pelindung diri yang diwajibkan di P.T. Pura Barutama adalah sebagai berikut :
a. Pelindung Kepala
Untuk melindungi kepala terhadap benturan kemungkinan tertimpa benda-benda yang jatuh, melindungi bagian kepala dari
kejutan listrik ataupun terhadap kemungkinan terkena bahan kimia yang berbahaya. Jenis-jenis alat pelindung kepala yang digunakan di
P.T. Pura Barutama terdiri dari : 1
Safety helmet berbahan plastik. Digunakan untuk melindungi kepala dari kejatuhan barang, safety helmet berbahan plastik
banyak digunakan di unit bangunan. 2
Kerudung Kepala Hood Digunakan untuk melindungi produk agar tetap bersih dan tidak terkontaminasi dengan rambut serta
commit to user 39
melindungi seluruh kepala terhadap kotoran debu yang berasal dari debu ataupun bahan lainnya yang dapat membahayakan maupun
yang dapat mengganggu kesehatan karyawan. b.
Pelindung Mata Alat pelindung mata digunakan untuk melindungi mata terhadap
benda yang melayang, percikan api, bahan kimia dan cahaya yang menyilaukan. Pelindung mata yang diberikan pada pekerja berupa
safety goggles yang dipakai pada saat melakukan pekerjaan mengelas dan daerah berdebu maupun untuk perbaikan pada alat lain yang
mengandung bahan kimia yang berbahaya. c.
Pelindung Telinga Pelindung telinga digunakan untuk melindungi telinga terhadap
kebisingan dimana bila alat tersebut tidak dipergunakan dapat menurunkan daya pendengaran dan ketulian yang bersifat tetap.
Pelindung telinga yang diberikan adalah ear plug dan ear muff yang dipakai di daerah yang memiliki intensitas kebisingan yang tinggi.
d. Pelindung Pernapasan
Alat pelindung pernafasan digunakan untuk melindungi hidung dan mulut dari berbagai gangguan yang dapat membahayakan
karyawan. Masker yang diberikan berbeda sesuai dengan faktor bahaya yang ada di lingkungan kerjanya. P.T. Pura Barutama
menggunakan masker jenis :
commit to user 40
1 Masker kain
Dipakai di tempat kerja dimana terdapat debu pada ukuran lebih 10 mikron.
a Masker dengan filter untuk debu
Digunakan untuk melindungi hidung dan mulut dari debu dan dapat menyaring debu pada ukuran rata-rata 0,6 mikron
sebanyak 98. Di pakai pada saat memasuki area yang berdebu.
b Masker dan filter untuk debu dan gas
Digunakan untuk melindungi hidung dan mulut dari debu dan gas asam, uap solvent, fumes, asap dan kabut. Di pakai pada
saat memasuki area berdebu dan mengandung gas-gas yang dapat mengganggu kesehatan.
e. Pakaian Kerja
Pakaian kerja yang dipakai di P.T. Pura Barutama adalah jenis apron kain yang berfungsi agar produk tetap bersih selain itu pakaian
jenis apron ini juga berfungsi untuk keamanan. f.
Pelindung Kaki Pelindung kaki yang diberikan adalah safety shoes yang terbuat
dari karet. Pelindung kaki ini hanya digunakan di area kerja, setelah selesai bekerja maka sepatu tersebut disimpan lagi pada tempatnya.
g. Sarung Tangan
Sarung tangan yang diberikan berupa sarung tangan tahan panas
commit to user 41
yang dipergunakan saat memperbaiki mesin. Dan sarung tangan kain yang digunakan pada saat pengadukan bahan.
h. Sabuk Pengaman safety belt
Sabuk pengaman diberikan pada pekerja yang melakukan pekerjaan di atas ketinggian untuk mencegah terjadinya bahaya terjatuh.
8. Sarana pemadam kebakaran
a. Mobil Pemadam Kebakaran
Untuk mengendalikan potensi bahaya kebakaran, maka PT. Pura memiliki sarana pemadam kebakaran, yaitu sebagai berikut :
1 Mobil Pemadam Kebakaran
P.T. Pura Barutama memiliki 7 buah kendaraan pemadam kebakaran
a Kendaraan jenis Bill Up dengan nomor polisi K 1980 HB
kapasitas 3500 liter air. b
Kendaraan jenis Bill Up dengan nomor polisi K 1976 JB kapasitas 22000 liter air.
c Kendaraan jenis Cold Diesel dengan nomor polisi K 1974 JB
kapasitas 3000 liter air. d
Kendaraan jenis Bill Up dengan nomor polisi K 1956 HB kapasitas 3500 liter air.
e Kendaraan jenis Bill Up dengan nomor polisi B 9693 NU
kapasitas 11000 liter air.
commit to user 42
f Kendaraan jenis Truck dengan nomor polisi K 1973 JB
kapasitas 4000 liter air. g
Kendaraan jenis Truck dengan nomor polisi K 1959 HB kapasitas 5000 liter air.
b. APAR Alat Pemadam Api Ringan
Alat pemadam api ringan merupakan alat pemadam yang digunakan untuk memadamkan api ketika masih dalam skala kecil.
Kalasifikasi penggunaan APAR harus disesuaikan dengan asal penyebab kebakaran. Misalkan kebakaran pada mesin produksi,
APAR yang digunakan tidak boleh berasal dari dry chemical karena dry chemical bersifat korosif terhadap logam. APAR yang sesuai
yakni AF-11 yang dapat memadamkan api tanpa merusak mesin tidak bersifat korosif serta penggunaannya yang tidak meninggalkan bekas
dan bersih. Di P.T. Pura Barutama telah memiliki 1537 APAR dari berbagai jenis. Rincian jenis APAR yang dimiliki antara lain :
1 Jenis Dry Chemical Powder berjumlah 1025 buah.
2 Jenis CO
2
berjumlah 9 buah. 3
Jenis AF berjumlah 428 buah. 4
Jenis foam berjumlah 11 buah. APAR tersebut diletakkan di seluruh area P.T. Pura Barutama
dengan jarak 15 meter antar APAR. Namun untuk area yang mengandung potensi bahaya kebakaran tinggi misalkan pada area
gudang solvent maka APAR diletakkan dengan jarak kurang dari 15
commit to user 43
meter. Tinggi peletakan APAR juga sudah diatur yakni 125 cm dari lantai, sehingga mudah dijangkau oleh para pekerja dengan tinggi
badan yang berbeda-beda. Pemeriksaan APAR dilakukan setiap 6 bulan sekali oleh pihak ketiga yakni oleh suplayer APAR dan diawasi
oleh pihak dari P.T. Pura Barutama. c.
Hydrant Hydrant yang dimiliki oleh P.T. Pura Barutama berjumlah 8
unit, dengan jumlah titik kran sebanyak 92 titik. Sedangkan untuk persediaan air dibagi menjadi 2 bagian, antara lain air tandon dengan
kapasitas air 10 m
3
dan dari air kolam dengan jumlah kapasitas total sebesar 4.221 m
3
. Adapun pada air tandon hanya terletak pada Unit Keuangan dengan sumber air berasal dari sumur langsung. Sedangkan
untuk air kolam dibagi menjadi beberapa titik kolam, antara lain : a
PM 7 dan PM 8, kapasitas kolam sebesar 50 m
3
dengan pengambilan air berasal dari kolam UPL.
b Power Plant, kapasitas kolam sebesar 1000 m
3
dengan pengambilan air berasal dari kolam RW.
c TSS dan Indostamping kapasitas kolam sebesar 2.656 m
3
dengan pengambilan air berasal dari kolam pengaman PM 10, kapasitas kolam sebesar 96 m
3
dengan pengambilan air berasal dari tandon produksi.
commit to user 44
d. Fire Alarm
Fire alarm bekerja secara otomatis, fire alarm akan berbunyi ketika smoke detector maupun heat detector menangkap adanya
smoke maupun heat di ruangan atau area kerja. Di P.T. Pura Barutama pemasangan fire alarm diletakkan pada gedung atau perkantoran non
produksi. Hal ini dikarenakan dalam proses produksi dipastikan mengandung panas dari proses percetakan jadi tidak memungkinkan
untuk dipasang heat dan smoke detector. Apabila terdengar suara dari fire alarm tenaga kerja yang bekerja di dalam ruangan berhak untuk
menghentikan pekerjaannya dan bergegas menuju ke tempat yang aman. Dengan adanya fire alarm yang bekerja secara otomatis, sangat
membantu personel pemadam kebakaran karena kebakaran dapat diketahui secepatnya sebelum api membesar.
9. Prosedur Tanggap Darurat
Yang dimaksud dengan keadaan darurat merupakan suatu kejadian yang tidak diduga-duga dan tidak dapat dipastikan kapan akan terjadinya
suatu kejadian. PT Pura Barutama telah mempersiapkan prosedur tanggap darurat untuk kejadian kebakaran, karena potensi terjadinya kebakaran di
perusahaan ini tergolong cukup besar. Kebakaran merupakan peristiwa yang dapat menimbulkan banyak kerugian berupa hilangnya nyawa,
kerusakan fasilitas perusahaan, dan kerugian besar lainnya termasuk kurangnya kepercayaan dari masyarakat. Untuk mencegah atau
meminimalisir kerugian yang akan ditimbulkan maka perlu kerjasama dari
commit to user 45
berbagai pihak mulai dari karyawan level bawah sampai managemen level atas. Selain itu perusahaan juga telah menyiapkan personil yang terdiri dari
4-5 orang di setiap shift. Untuk mendukung prosedur tanggap darurat maka P.T. Pura
Barutama memberikan fasilitas tanggap darurat antara lain : a
Pos Darurat emergency post Suatu tempat bangunan tertentu yang dipilih dan dianggap aman
yang tidak akan terpengaruh oleh kedaan darurat dan di tempat ini juga penanggung jawab dan pimpinan penanggulangan kondisi darurat
memberikan komando-komandonya. b
Tempat berkumpul sementara assembly point Tempat berkumpul sementara merupakan tempat yang
digunakan karyawan untuk berkumpul sementara saat kondisi darurat. Tempat berkumpul sementara harus dapat menampung semua korban
dan tempatnya harus aman dari lokasi bencana. c
Sirene Darurat Merupakan bunyi atau tanda terjadinya keadaan darurat.
Karyawan diwajibkan meninggalkan area kerja dan segera menuju ke tempat berkumpul sementara apabila mendengar suara sirine darurat.
d Eye Wash Fountain
Digunakan untuk mencuci mata yang terkena bahan kimia berbahaya, sementara ini fasilitas Eye Wash hanya terdapat di
beberapa unit saja.
commit to user 46
e Ambulans
Fasilitas ambulans digunakan untuk mengevakuasi karyawan yang menjadi korban pada saat kejadian darurat. Perusahaan telah
menyediakan 2 mobil ambulans untuk seluruh unit. Untuk jalur evakuasi dapat dilihat pada lampiran16
F. Ergonomi