Ergonomi Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

commit to user 46 e Ambulans Fasilitas ambulans digunakan untuk mengevakuasi karyawan yang menjadi korban pada saat kejadian darurat. Perusahaan telah menyediakan 2 mobil ambulans untuk seluruh unit. Untuk jalur evakuasi dapat dilihat pada lampiran16

F. Ergonomi

1. Sistem Kerja Berdasarkan waktu kerja, sistem kerja karyawan dibedakan menjadi 2 yaitu : a. Bagian staff dan administrasi kantor Karyawan yang bekerja di bagian staff dan administrasi kantor, memperoleh ketentuan waktu kerja sebagai berikut: 1 Senin sd kamis : 07.30 - 15.30 WIB Istirahat : 11.30 - 12.30 WIB 2 Jum’at : 07.30 - 16.00 WIB Istirahat : 11.30 - 13.00 WIB 3 Sabtu : 07.30 - 12.30 WIB Untuk hari Sabtu tidak ada waktu istirahat. b. Waktu Kerja Bergilir Bagian Produksi, berlaku ketentuan sebagai berikut: 1 Shift pertama pagi berlaku waktu kerja : 06.30-14.30 WIB 2 Shift kedua siang berlaku waktu kerja : 14.30-22.30 WIB commit to user 47 3 Shift ketiga malam berlaku waktu kerja : 22.30-06.30 WIB 2. Sikap Kerja Sikap kerja yang dilakukan karyawan dalam melaksanakan tugasnya adalah dengan sikap kerja duduk, berdiri, bergerak, atau berpindah tempat, berada di ketinggian, mengangkat dan mengangkut sesuai dengan keperluan dari masing –masing pekerjaan tenaga kerja itu sendiri 3. Alat Angkat dan Angkut Alat angkat dan angkut digunakan sebagai alat bantu dalam transportasi, alat tersebut berupa : forklift, hand pallet, dan lift barang. Alat angkat angkut digunakan diarea dalam dan luar pabrik untuk mengangkut bahan baku dan produk. Operator yang bertugas menjalankan pesawat angkat dan angkut telah mendapatkan surat ijin operasi dan sudah mengikuti pelatihan sesuai dengan Permenaker No. 05MEN1985 pasal 4.

G. Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja

P.T. Pura Barutama merupakan produsen Paper Making, Paper Converting, Printing-Packaging, Holography, Enggenering, Total Security System, dan Smart Tecnology. Penyediaan barang yang berkualitas sesuai permintaan pelanggan dilakukan melalui proses produksi dengan menerapkan sistem manajemen mutu yang ramah lingkungan dan berbudaya K3 serta penyempurnaan secara bertahap dan berkesinambungan. Untuk mendukung tekad tersebut, manajemen berupaya memenuhi standar mutu yang diterapkan, serta harus memenuhi persyaratan ketentuan commit to user 48 dan norma-norma K3 serta peraturan perundangan yang ada. Seluruh karyawan bertanggung jawab dan mengambil peran dalam upaya meningkatkan keterampilan, kedisiplinan untuk mengembangkan produk dan jasa yang berkualitas. Pentaatan terhadap peraturan lingkungan dan ketentuan K3 serta menjunjung tinggi integritas merupakan hal yang terus dilakukan di P.T. Pura Barutama. 1. Kebijakan Manajemen K3 Kebijakan Manajemen K3 di P.T. Pura Barutama adalah sebagai berikut : Bahwa Keselamatan dan Kesehatan kerja merupakan salah satu faktor penting dalam menunjang kelancaran dan proses produksi. Oleh karena itu semua pekerjaan yang berada di lingkungan kerja maupun berada di luar lingkungan kerja harus memahami dan aktif ikut serta dalam segala kegiatan yang berwawasan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Kami selaku Pimpinan bertanggung jawab atas pelaksanaan program Keselamatan dan Kesehatan Kerja di lingkungan perusahaan Pura Group dan untuk ini perusahaan akan melaksanakan : a. Kepatuhan terhadap peraturan perundangan Keselamatan dan Kesehatan Kerja dengan menciptakan mekanisme serta prosedur Keselamatan dan Kesehatan Kerja di setiap lini bidang pekerjaan, b. Komitmen managemen yang sadar akan pentingnya memasyarakatkan dan memperlihatkan Kinerja Kesehatan dan keselamatan Kerja. commit to user 49 c. Perencanaan di dalam merancang dan membangun kegiatan kegiatan usaha, perusahaan selalu berorientasi kepada Kesehatan dan Keselamatan kerja. d. Peningkatan kualitas Sumber daya manusia melalui pendidikan dan pelatihan tentang Keselamatan dan Kesehatan Kerja, terutama di dalam memotivasi tanggung jawab individu di dalam pelaksanaan tugas sehari-hari atas Keselamatan dan Kesehatan Kerja. e. Pembinaan hubungan kerja sama, bersama instansi lain di dalam melaksanakan Keselamatan dan Kesehatan Kerja. f. Penyelesaian semua masalah yang ditimbulkan dan menciptakan cara-cara penanganan yang efektif terhadap kemungkinan timbulnya bahaya di masing-masing tempat kerja. g. Kepastian bahwa kebijakan dan Komitmen ini dilaksanakan melalui pelaksanaan menyeluruh atas kegiatan Keselamatan dan Kesehatan Kerja di seluruh unit kerja dan mensosialisasikan kepada rekanan, pelanggan serta tamu yang berhubungan dengan perusahaan. Mengingat Keselamatan dan Kesehatan Kerja merupakan tugas kita bersama baik pekerja, pengusaha maupun pemerintah. Maka perlu dibudayakan agar tercipta iklim kerja yang kondusif demi tercapainya efisiensi dan Produktivitas Nasional. 2. Organisasi K3 Agar pelaksanaan K3 di perusahaan dapat berjalan dengan baik dan dapat menciptakan kondisi yang sehat dan selamat, maka perlu dibentuk commit to user 50 organisasi K3 di dalam struktur organisasi perusahaan. Organisasi K3 harus bertanggung jawab kepada managemen atas penerapan dan pengembangan K3 di perusahaan. Pembentukan organisasi K3 secara fungsional akan memudahkan koordinasi dan kontrol terhadap bahaya yang timbul pada unit kerja dan dapat memberikan pengaruh kepada pimpinan serta karyawan di unit kerja masing-masing sehingga pengendalian kerugian yang diakibatkan oleh kecelakaan, kebakaran, dan insiden lainnya dapat dikendalikan. Organisasi K3 dibentuk sebagai organisasi struktural. Organisasi K3 Struktural dibentuk agar dapat menjamin penerapan K3 di P.T. Pura Barutama sesuai dengan Undang-undang No. 01 tahun 1970. Penerapan K3 diharapkan dapat menimbulkan kondisi yang aman, nyaman dan produktif. Adapun tugas dan fungsi P2K3 adalah sebagai berikut : Tugas : Sebagai suatu badan pertimbangan di tempat kerja untuk memberikan saran dan pertimbangan baik diminta maupun tidak oleh atau kepada pengusaha atau pimpinan mengenai masalah –masalah Keselamatan dan Kesehatan Kerja. Fungsi : 1 Menghimpun dan mengolah data-data dan permasalahan keselamatan dan kesehatan Kerja. 2 Menegakkan dan menjelaskan kepada tenaga kerja tentang : a Bermacam-macam sumber bahaya ditempat kerja yang dapat commit to user 51 menimbulkan gangguan K3 dan penanggulangannya. b Faktor yang dapat mempengaruhi efisiensi dan produktivitas kerja karena gangguan K3 c Penggunaan alat pelindung diri d Cara dan sikap yang benar dan aman dalam melaksanakan pekerjaannya. Struktur organisasi Keselamatan dan Kesehatan Kerja P.T. Pura Barutama sebagai berikut : Gambar 2. Struktur organisasi P2K3 P.T. Pura Barutama. Sumber : Departemen HR_GA, 2011 Tugas dan Tanggung Jawab : a Ketua P2K3 1 Memimpin semua rapat pleno P2K3 atau menunjuk anggota untuk Ketua P2K3 Wakil Ketua P2K3 Sekretaris P2K3 Seksi Pelatihan Seksi Kebakaran Seksi Inspeksi Anggota commit to user 52 memimpinnya. 2 Menentukan langkah kebijakan demi tercapainya pelaksanaan program-program P2K3. 3 Mempertanggungjawabkan pelaksanaan K3 di perusahaan kepada kantor setempat melalui pimpinan perusahaan. 4 Memonitor dan mengevaluasi pelaksanaan program-program K3 di perusahaan. 5 Melaporkan kegiatan P2K3 ke mentri tenaga kerja melalui dinas Tenaga Kerja setempat sekurang-kurangnya 3 bulan sekali. b Wakil Ketua P2K3 Melaksanakan tugas ketua apabila ketua berhalangan. c Sekretaris P2K3 1 Administrasi a Mempersiapkan rapat regularbulanan P2K3 b Menyusun notulen rapat P2K3 c Menghimpun semua agenda dan hasil keputusan rapat d Menyebarkan notulen rapat, laporan, dan informasi K3 kepada anggota P2K3 e Menegaskan dan mengklarifikasi hasil keputusan rapat yang telah dicapai. f Memberikan bantuan atau saran-saran yang diperlukan oleh tim- tim kerja demi suksesnya program K3. g Membuat laporan ke kantor setempat mengenai adanya unsafe commit to user 53 action dan unsafe condition di tempat kerja. 2 Pengendali Dokumen a Memelihara dan mengendalikan seluruh dokumen dan data yang berhubungan dengan persyaratan P2K3. b Melakukan identifikasi seluruh dokumen dan data sesuai status revisi terakhir untuk ditinjau dan disetujui oleh personel yang berwenang sebelum diterbitkan. c Mengadakan perubahan dan modifikasi dokumen dan data yang dianggap perlu direvisi. d Menetapkan dan memelihara prosedur terdokumen untuk identifikasi, koleksi, pengindeksan, akses, pengarsipan, penyimpanan, pemeliharaan dan pemusnahan rekaman mutu pasif. d Anggota P2K3 1 Menghadiri rapat-rapat P2K3 2 Memberikan kontribusi, masukan, saran, dan usulan dalam rapat P2K3 3 Menghimpun dan mendapatkan informasi apabila ditugaskan ketua P2K3 atau ditugaskan oleh rapat P2K3. 4 Mengkaji masalah K3 yang ada di tempat kerja. 5 Mempelajari usul dan saran karyawan untuk dibawa dalam rapat P2K3. 6 Mengkomunikasikan hasil rapat P2K3 di unit kerja masing-masing. 7 Membantu melakukan inspeksi K3 dan investigasi kecelakaan kerja 8 Melaksanakan program-program yang telah ditetapkan sesuai dengan commit to user 54 tim kerja masing-masing. 9 Melaporkan kepada ketua atas kegiatan yang telah dilaksanakan. 3. Audit SMK3 Audit SMK3 merupakan sistem penilaian program dan kinerja K3 yang ada di perusahaan. Sasaran utama dari audit SMK3 adalah Manajemen Audit dan physical audit. Manajemen audit merupakan penilaian terhadap pelaksanaan program-program K3 yang ada di perusahaan. Sedangkan physical audit merupakan penilaian terhadap perangkat keras di setiap area kerja, termasuk penilaian fisik tempat kerja. Tujuan dari audit SMK3 yaitu untuk menilai dan mengidentifikasi secara kritis dan sistematis terhadap semua sumber bahaya potensial, mengukur, dan memastikan secara obyektif pekerjaan yang berjalan sesuai dengan standar, menyusun rencana koreksi untuk menentukan langkah dan cara untuk mengatasi sumber bahaya potensial. Pelaksanaan Audit K3 adalah audit intern yang dilakukan setiap 6 bulan sekali yang dilakukan oleh Tim P2K3 dan audit ekstern yang dilakukan setiap 3 tahun sekali atau sesuai dengan kebutuhan oleh SUCOFINDO. H. Lingkungan 1. Lingkungan Dalam kaitannya dengan lingkungan P.T. Pura Barutama melakukan beberapa kegiatan berupa penghijauan melalui penanaman 1000 pohon, commit to user 55 penyediaan air bersih yang bekerjasama dengan pihak PDAM , budidaya karang coral di daerah pantai jepara, dan pembudidayaan tanaman jarak serta pemanfaatnya sebagai biogas. 2. Pengolahan Limbah P.T. Pura Barutama merupakan perusahaan yang menghasilkan berbagai kemasan produk kebutuhan sehari-hari. Pada proses produksinya banyak menggunakan berbagai macam bahan kimia. bahan kimia terdiri dari solvent, tinta, dan lainnya. Dari masing-masing unit produksi tersebut menghasilkan berbagai macam limbah yaitu limbah cair, padat, dan gas. Sebelum dibuang ke lingkungan limbah tersebut telah diolah terlebih dahulu. Untuk menghindari pencemaran lingkungan, maka P.T. Pura Barutama melakukan pengolahan limbah yang secara ringkas dijelaskan sebagai berikut : a. Limbah Cair P.T. Pura Barutama memiliki instalasi pengolahan limbah cair dengan sistem WWT Waste Water Treatment. Instalasi tersebut terletak pada kawasan tersendiri yang disediakan secara khusus untuk menampung dan mengolah limbah cair yang dihasilkan oleh setiap unit dari P.T. Pura Barutama. Limbah cair tersebut dialirkan melalui pipa-pipa saluran bawah tanah untuk dialirkan ke instalasi limbah. Adapun limbah-limbah tersebut diolah terlebih dahulu sebelum pada akhirnya dibuang ke lingkungan. commit to user 56 b. Limbah Padat Buangan padat yang ada sebagian besar berasal dari potongan kertas sisa dari unit Offset. Selain kertas potongan maupun produk gagal, limbah padat dapat berupa mesin-mesin tua, dan pallet kayu yang rusak. Pengolahan buangan padat : 1 Penggunaan kembali untuk proses produksi internal 2 Ditampung sementara di area yang telah disediakan 3 Dijual pada pihak ketiga lelang Sedangkan limbah padat yang berupa sampah dibuang ke TPA. Sedangkan limbah yang berupa B3 diserahkan ke pihak ketiga yaitu badan yang telah ditunjuk oleh Kementrian Lingkungan Hidup. c. Limbah Gas Limbah buangan yang dihasilkan di P.T. Pura Barutama unit Offset hanya berupa asap yang berasal dari proses pembakaran boiler. commit to user 57

BAB IV PEMBAHASAN