Pemanenan Simplisia Sortasi Pencucian Pengeringan Pengubahan Bentuk

commit to user NPK dengan dosis 10 gram per tanaman, berikan pada awal dan akhir musim penghujan saja.

c. Pasca Panen

Untuk memperoleh simplisia daun ungu yang baik maka pengelolaan pasca panen harus dilakukan secara baik dan hati-hati pula. Daun hasil panenan sebaiknya dicuci terlebih dahulu dengan air bersih, kemudian ditiriskan ditempat yang teduh, sampai air bekas pencucian hilang. Angin-anginkan daun ungu ditempat yang teduh sampai layu, selanjutnya boleh dikeringkan di bawah sinar matahari langsung sampai kering yaitu kira-kira 2 hari jika cuacanya bagus. Bahan yang telah kering dapat langsung dikemas dengan bahan pengemas yang baik yaitu plastik dan ditutup rapat, kemudian disimpan untuk pemakaian jangka 6 bulan Hutapea, 1991.

C. Perlakuan Pasca Panen

1. Pemanenan Simplisia

Pemanenan dilakukan setelah daun – daun membuka sempurna, utamakan pada daun yang mendapat banyak sinar matahari sewaktu proses fotosintesa berlangsung maksimal. Dipotong pada tangkai dan hendaknya dilakukan secara manual.

2. Sortasi

Sortasi adalah proses pemisahan bahan asing atau kotoran yang mencemari simplisia yang dikhawatirkan dapat menurunkan mutu. Sortasi dikelompokkan menjadi dua : a. Sortasi Basah : Sortasi yang dilakukan pada saat bahan masih segar yang bertujuan untuk memisahkan bahan dari kotoran – kotoran berupa : tanah, kerikil, rumput, batang, daun, akar yang telah rusak. commit to user b. Sortasi Kering : Sortasi yang dilakukan setelah pengeringan simplisia dengan tujuan memisahkan kotoran yang berupa debu, kerikil, tanah.

3. Pencucian

Pencucian bertujuan untuk memperoleh simplisia yang bersih serta bebas dari kotoran yang mungkin terikut saat pemanenan atau pengangkutan, untuk menurunkan jumlah mikroba pathogen yang menyebabkan pembusukan dan membuat penampakan fisik simplisia lebih menarik. Pencucian dilakukan pada air yang mengalir sehingga kotoran yang terlepas tidak menempel kembali. Setelah dicuci, bahan ditiriskan. Penirisan dimaksudkan untuk mengurangi atau menghilangkan kandungan air. Penirisan dilakukan pada tempat yang agak teduh, karena bila langsung dikeringkan di bawah sinar matahari maka akan mengalami pembusukan Siswanto, Yuli Widyastuti. 1997.

4. Pengeringan

Tujuan pengeringan ialah untuk mendapatkan simplisia yang tidak mudah rusak, sehingga dapat disimpan dalam waktu yang lebih lama. Dalam Farmakope Indonesia edisi IV Tahun 1995 disebutkan bahwa persyaratan kadar air simplisia harus kurang dari 10. Dengan mengurangi kadar air dan menghentikan enzimatik akan mencegah penurunan mutu atau perusakan simplisia.

5. Pengubahan Bentuk

Pengubahan bentuk simplisia menjadi bentuk lain seperti irisan, potongan dan serutan bertujuan untuk mempermudah penggunaan dan pengolahan selanjutnya menjadi bahan baku Siswanto, Yuli Widyastuti. 1997. commit to user

D. Ekstrak