Studi Pustaka Sumber Data

commit to user dikumpulkan, dianalisis dan disimpulkan dalam konteks teori–teori yang ada dan dari penelitian terdahulu.

2. Wawancara

Metode wawancara adalah metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara menanyakan berbagai pertanyaan kepada sumber secara langsung. Wawancara dilakukan dengan cara mencatat ataupun merekam jawaban dari sumber wawancara yang sebelumnya telah disiapkan daftar pertanyaan yang akan ditanyakan terlebuh dahulu.

3. Pelaksanaan Kegiatan Magang

Salah satu metode pelaksanaan dalam mengumpulkan data ini adalah dengan melaksanakan magang di Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional yang dimulai pada tanggal 1 Februari – 28 februari 2011. Dengan kegiatan magang ini mahasiswa dapat memperoleh data yang dibutuhkan dengan cara terjun langsung kelapangan dan melaksanakan semua kegiatan yang berhubungan dengan data yang dibutuhkan.

4. Studi Pustaka

Dengan metode ini mahasiswa dapat membandingkan data yang ada dilapangan dengan teori yang ada di dalam buku. Buku – buku yang mendukung data yang ada di lapangan digunakan sebagai tinjauan pustaka yang akan menguatkan data yang diperoleh. Studi pustaka ini dapat berasal dari buku luar negeri, dalam negeri, jurnal ataupun berasal dari internet.

5. Sumber Data

Sumber data yang diperoleh berdasarkan sifat yang dikumpulkan yang terbagi menjadi dua yaitu : commit to user a. Data Primer Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari pembimbing praktek magang di BPTO dengan cara wawancara. b. Data Skunder Data skunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung dari sumber. Dari kegiatan magang ini sumber data sekunder diperoleh dari buku, arsip, referensi, dan internet yang berhubungan dengan kegiatan magang ini. commit to user

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi Umum Perusahaan

1. Profil Perusahaan

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional B2P2TO-OT, Badan Litbang Kesehatan, Kementrian Kesehatan RI, pada awalnya, tahun 1984 berupa rintisan koleksi tanaman obat Hortus Medicus Tawamangu. Pada tahun 1963- 1968 berada di bawah koordinasi Badan Pelayanan Umum Farmasi kemudian pada tahun 1968-1975 dibawah Direktorat Jenderal Farmasi Lembaga Farmasi Nasional. Pada tahun 1975-1979 kebijakan pemerintah menetapkan Hortus Medicus di bawah pengawasan Direktorat Pengawasan Obat Tradisional, Ditjen POM, Depkes RI. Berdasarkan SK Menteri Kesehatan No. 149MenkesSKIV78 pada tanggal 28 April 1978 status kelembagaan berubah menjadi Balai Penelitian Tanaman Obat BPTO yang merupakan Unit Pelaksanaan Teknis UPT Badan Litbang Kesehatan RI. No. 491PerMenkesVII2006 tertanggal 17 Juli 2006, BPTO meningkat status kelembagaannya menjadi Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional B2P2TO-OT.

a. Struktur Organisasi

Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat dan Obat Tradisional B2P2TO-OT berlokasi di Tawangmangu, Kab. Karanganyar, Prov. Jawa Tengah, dipimpin oleh seorang Kepala Balai yang bertanggung jawab kepada Kepala Balai Litbang Kesehatan. 19