8 Hasil uji aktivitas antibakteri krim menunjukkan bahwa ekstrak etanol buah asam
gelugur dalam sediaan krim memiliki aktivitas antibakteri lebih baik dibandingkan dengan ekstrak etanol buah asam gelugur yang tidak diformulasi dalam sediaan. Hal ini
dikarenakan pada sediaan krim yang ada pada sumuran mengandung jumlah ekstrak yang lebih besar konsentrasi 4 = 4 mgsumuran dibanding ekstrak yang tidak diformulasikan
konsentrasi 4 = 800 µgsumuran.
Evaluasi Fisik Sediaan Krim 1.
Uji Organoleptis
Tujuan dari uji organoleptis adalah untuk mengukur tingkat kesukaan terhadap krim ekstrak etanol buah asam gelugur. Penelitian ini menggunakan 20 orang panelis yang tidak
terlatih yang diminta untuk menilai bentuk, bau, warna, mudah dioles dan tidak mengandung butiran melalui lembar kuisioner yang telah disediakan.
Gambar 4. Hasil Uji Organoleptik
Keterangan: Kontrol basis = sediaan krim tanpa ekstrak etanol buah asam gelugur
Formula 2 = sediaan krim ektrak etanol buah asam gelugur 4
Formula 3 = sediaan krim ekstrak etanol buah asam gelugur 6
Berdasarkan Gambar 4, terlihat bahwa hasil uji organoleptik yang meliputi bentuk, bau, warna, mudah dioles dan tidak mengandung butiran terhadap 20 panelis yang diuji
menunjukkan bahwa rata-rata para panelis lebih menyukai Kontrol basis yaitu krim tanpa ekstrak etanol buah asam gelugur. Untuk krim dengan penambahan ekstrak etanol buah
asam gelugur, para penelis lebih suka krim ekstrak etanol buah asam gelugur 4 disbanding krim ekstrak etanol buah asam gelugur 6.
2. Uji Viskositas
Uji viskositas krim bertujuan untuk mengetahui viskositas krim ekstrak etanol buah asam gelugur. Viskositas merupakan tahanan dari suatu cairan untuk mengalir, semakin
0.5 1
1.5 2
2.5 3
3.5 4
Ni la
i Kes
u kaan
Kontrol basis
Formula 1
Formula 2
9 besar tahanannya maka viskositas juga semakin besar. Hasil uji viskositas dapat dilihat
dalam Tabel 3.
Tabel 3. Hasil uji viskositas krim ekstrak etanol buah asam gelugur
Formula Viskositas dPa-s
Kontrol basis 377,50 ±20,61
Formula 1 295,00 ±19,14
Formula 2 257,50 ±15,00
Keterangan: Kontrol basis = sediaan krim tanpa ekstrak etanol buah asam gelugur
Formula 2 = sediaan krim ektrak etanol buah asam gelugur 4
Formula 3 = sediaan krim ekstrak etanol buah asam gelugur 6
Berdasarkan Tabel 3, penambahan ekstrak etanol buah asam gelugur dapat memperkecil viskositas krim. Urutan viskositas dimulai dari yang paling besar yaitu
kontrol basis, formula 1, dan formula 2. Krim tanpa ekstrak etanol buah asam gelugur memiliki viskositas yang lebih besar daripada krim dengan penambahan ekstrak etanol
buah asam gelugur. Untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan viskositas antara krim ekstrak etanol
buah asam gelugur dengan konsentrasi 4 dan 6 maka dilakukan uji anova satu jalan, dan hasil yang diperoleh signifikan p 0,05. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan
yang bermakna, artinya dengan ada penambahan ekstrak etanol buah asam gelugur berpengaruh terhadap viskositasnya. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak etanol buah asam
gelugur akan menurunkan nilai viskositas krim.
3. Uji pH
Uji pH bertujuan untuk mengetahui keamanan dalam pemakaian sediaan krim pada
kulit. pH kulit yaitu antara 4,5-6,5. Agar aman dan cocok dengan kulit, maka sediaan harus
berada pada rentang pH tersebut agar tidak terjadi iritasi pada kilit. Hasil uji pH dapat dilihat dalam tabel 4.
Tabel 4. Hasil uji pH krim ekstrak etanol buah asam gelugur
Formula pH Kontrol basis
9,33 ±0,04 Formula 1
3,05 ±0,08 Formula 2
2,71 ±0,09 Keterangan:
Kontrol basis = sediaan krim tanpa ekstrak etanol buah asam gelugur Formula 1
= sediaan krim ektrak etanol buah asam gelugur 4 Formula 2
= sediaan krim ekstrak etanol buah asam gelugur 6
Pada Tabel 4, krim ekstrak etanol buah asam gelugur memiliki nilai pH terlalu kecil atau sangat asam. pH sediaan 2,5-3 lebih kecil daripada pH kulit yaitu 4,5-6,5, sehingga
tidak aman digunakan karena akan mengiritasi kulit. Semakin kecil nilai pH atau semakin asam sediaan akan mudah mengiritasi kulit Ardiyanto, 2009 maka perlu menyesuaikan
dengan pH kulit supaya meminimalkan iritasi pada kulit.
10
4. Uji daya sebar