commit to user
16 tidak dapat dilepaskan dari adanya penggunaan uang. Kelancaran
kegiatan investasi, distribusi dan konsumsi ini tidak lain adalah
kegiatan pembangunan perekonomian suatu masyarakat.
c.
Agent of Services
Disamping melakukan
kegiatan penghimpunan
dan penyaluran dana, bank juga memberikan penawaran jasa perbankan
yang lain kepada masyarakat. Jasa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum.
Jasa ini antara lain dapat berupa jasa pengiriman uang, penitipan barang berharga, pemberian jaminan bank, dan penyelesain tagihan.
3. Jenis - Jenis Bank
Berdasarkan Undang-Undang RI No. 10 Tahun 1998 tentang Perbankan, jenis-jenis bank dapat dibedakan berdasarkan jenisnya,
kepemilikannya, bentuk hukumnya, kegiatan usahanya dan sistem pembayaran jasanya, sedangkan dilihat dari segi jenisnya, jenis-jenis bank
adalah: a.
Bank Umum
Adalah bank yang melaksanakan kegiatan usahanya secara konvensional danatau berdasarkan prinsip syariah yang dalam
kegiatannya memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
commit to user
17 b.
Bank Perkreditan Rakyat
Adalah bank yang melaksanakan kegiatan usaha secara konvensional atau berdasarkan prinsip syariah yang dalam kegiatannya
tidak memberikan jasa dalam lalu lintas pembayaran.
4. Pengertian Bank Perkreditan Rakyat BPR
a. BPR adalah lembaga keuangan bank yang menerima simpanan hanya
dalam bentuk deposito, tabungan, danatau bentuk lainnya yang
dipersamakan dengan itu dan menyalurkan dana sebagai usaha BPR.
b. Status BPR diberikan kepada Bank Desa, Lumbung Perkreditan Desa,
Bank Pegawai, Lumbung Pilih Nagari LPN, Lembaga Perkreditan Desa LPD, Badan Kredit Desa BKD, Badan Kredit Kecamatan
BKK, Kredit Usaha Rakyat Kecil BKPD, danatau lembaga- lembaga lainnya yang dipersamakan dengan itu berdasarkan UU
Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 dengan memenuhi persyaratan
tatacara yang ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
c. Ketentuan tersebut diberlakukan karena mengingat bahwa lembaga-
lembaga tersebut telah berkembang dari lingkungan masyarakat Indonesia, serta masih diperlukan oleh masyarakat, maka keberadaan
lembaga dimaksud diakui. Oleh karena itu, UU Perbankan Nomor 7 Tahun 1992 memberikan kejelasan status lembaga-lembaga dimaksud.
Untuk menjamin kesatuan dan keseragaman dalam pembinaan dan pengawasan, maka persyaratan dan tatacara pemberian status lembaga-
lembaga dimaksud ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.
commit to user
18
5. Asas BPR