Kerangka Berpikir KAJIAN TEORI

commit to user 38 Pemerintah Kolonial Belanda walaupun atas dasar pertimbangan dari kebijakan Mangkunegara V sendiri. Pemerintah Belanda mengurusi segala keuangan di Mangkunegaran, termasuk industri gulanya, padahal secara ekonomi tidak menguntungkan bagi Pemerintah Hindia Belanda. Hal ini terkait dengan kepentingan politik Pemerintah Hindia Belanda di Praja Kejawen, yakni untuk menjaga keseimbangan politik di wilayah bekas kerajaan Mataram.

B. Kerangka Berpikir

Masa Mangkunegara IV Pertumbuhan Ekonomi Puncak Keemasan Ekonomi Mangkunegaran Masa Mangkunegara V Krisis Ekonomi Ekonomi Politik Kebijakan Pemerintah Kolonial Belanda Dampak Praja Mangkunegaran Kehidupan Masyarakat Mangkunegaran Residen Surakarta Komisi Keuangan Kebijakan Ekonomi Mangkunegara V commit to user 39 Keterangan : Mangkunegara IV sebagai seorang penguasa di Mangkunegaran berusaha untuk merubah struktur perekonomian dalam wilayahnya. Beliau tertarik dengan sistem pertanian komersial atau perusahaan perkebunan yang dijalankan oleh pemerintah kolonial Belanda. Terlebih lagi dengan sistem cultuurstelsel yang banyak mendatangkan keuntungan. Muncullah gagasan Mangkunegara IV untuk menerapkan metode dan teknologi pengelolaan pertanian dan perkebunan komersial dengan mendirikan dan menanamkan modal pada usaha-usaha kopi dan tebu. Mangkunegara IV mulai merintis jalan untuk membangun perekonomian kerajaan berdasarkan sistem ekonomi perkebunan. Pada masa Mangkunegara IV, struktur ekonomi Mangkunegaran sangat maju. Hal itu tercermin ketika Mangkunegara IV mengganti beban pajak yang ditanggung warga dengan kewajiban bekerja di perkebunan tebu. Kemudian terjadi migrasi yang cukup tinggi dari luar wilayah Praja Mangkunegaran. Banyak orang yang ingin menikmati pekerjaan di perkebunan tebu Mangkunegaran, sehingga dalam bidang ekonomi dan produktivitas wilayah praja Mangkunegaran meningkat pesat. Pertumbuhan ekonomi pun secara makro terdongkrak cepat. Pada masa Mangkunegara IV inilah, maka Mangkunegara mencapai puncak keemasaan perekonomian dimana pendapatan dari perusahaan-perusahaan meningkat tajam. Pada akhir jabatan Mangkunegara IV terjadi krisis dunia yang mengakibatkan menurunnya nilai jual kopi dan gula di pasar internasional. Setelah Mangkunegara IV wafat, kemudian digantikan oleh Prangwedana yang bergelar Mangkunegara V. Pada masa Mangkunegara V inilah kondisi ekonomi Mangkunegaran semakin terpuruk. Goncangan ini terutama melanda industri gula Mangkunegaran. Adanya krisis ini disebabkan adanya faktor luar dan faktor dalam. Faktor luar adalah terjadinya krisis ekonomi dunia dan hama penyakit tebu, sedangkan faktor dalam adalah kesalahan manajemen keuangan dari Mangkunegara V. Kesukaran semakin menonjol commit to user 40 karena tidak ada administrasi yang baik dan tidak ada pemisahan antara keuangan Raja dengan keuangan kerajaan dan keuangan perusahaan. Sejak terjadinya krisis tersebut pendapatan dari sektor industri gula menurun tajam. Untuk mengatasi kerumitan keuangan Mangkunegaran, pemerintah kolonial mengambil alih segala urusan keuangan Mangkunegaran, termasuk pengelolaan perusahaan-perusahaan. Untuk keperluan itu tanggal 11 Juli 1887 Gubernur Jenderal Van Rees mengeluarkan keputusan rahasia yang menyatakan bahwa sebagai tindakan sementara, urusan umum dari penerimaan dan pengeluaran Mangkunegaran secara keseluruhan akan diserahkan pada suatu komisi yang diketuai oleh Residen Surakarta. Komisi ini dinamakan Komisi Keuangan yang diketuai oleh seorang Residen. Melalui pembentukan komisi itu, berarti Pemerintah Kolonial Belanda telah melakukan campur tangan terhadap urusan keuangan Mangkunegaran, meskipun dengan dalih untuk menyehatkan keuangan. Krisis ekonomi yang melanda Mangkunegaran mempunyai dampak yang tidak hanya terjadi di dalam Praja Mangkunegaran, tetapi juga pada kehidupan masyarakat di wilayah Praja Mangkunegaran. Dampak krisis ini sangat dirasakan terutama di kalangan masyarakat rendahan yaitu para petani. commit to user 41

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat Penelitian Dalam melakukan penelitian yang berjudul “Kebijakan Ekonomi Mangkunegaran Studi tentang Kebijakan Ekonomi Mangkunegara V dalam Memperbaiki Krisis Ekonomi Tahun 1884 ” memanfaatkan fasilitas perpustakaan sebagai sarana untuk memperoleh data dalam penelitian. Untuk memperoleh data penelitian ini, dicari sumber tertulis di perpustakaan. Adapun perpustakaan yang dipergunakan sebagai tempat penelitian adalah: a. Perpustakaan Rekso Pustoko Mangkunegaran b. Perpustakaan Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta c. Perpustakaan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta d. Perpustakaan Fakultas Sastra dan Seni Rupa Universitas Sebelas Maret Surakarta e. Perpustakaan Pusat Universitas Sebelas Maret Surakarta f. Perpustakaan Monumen Pers Surakarta 2. Waktu Penelitian Waktu yang digunakan untuk penelitian ini adalah sejak pengajuan judul skripsi yaitu bulan Juli 2010 sampai dengan bulan Februari 2011. Adapun kegiatan yang dilakukan dalam jangka waktu penelitian tersebut adalah mengumpulkan sumber, melakukan kritik untuk menyelidiki keabsahan sumber, menetapkan makna yang saling berhubungan dari fakta-fakta yang diperoleh dan terakhir menyusun laporan hasil penelitian. Secara rinci jadwal kegiatan penelitian ini adalah sebagai berikut: