commit to user
5
Spesies : Gynura procumbens Lour. Merr. Sinonim Gynura
procumbens Merr., G. Sarmentosa BL. Priadi, 2008.
2. Morfologi Tanaman
Ciri morfologi tanaman daun dewa adalah batang pendek dan lunak, tumbuh tegak dengan tinggi 30–45 cm, berbentuk segilima, penampang
lonjong, berambut halus dan berwarna ungu kehijauan. Daun berdaun tunggal, tersebar mengelilingi batang, bertangkai pendek, berbentuk bulat lonjong,
berdaging, berbulu halus, ujung lancip, tepi bertoreh, pangkal meruncing, pertulangan menyirip, berwarna hijau, panjang daun sekitar 20 cm dan lebar
10 cm. Bunga majemuk yang tumbuh di ujung batang, bentuk bongkol, berbulu, kelopak hijau berbentuk cawan, benang sari kuning dan berbentuk
jarum. Biji berbentuk jarum, panjang sekitar 0,5 cm,berwarna cokelat. Akar merupakan akar serabut, berwarna kuning muda membentuk umbi sebagai
tempat cadangan makanan Anonim
a
, 2008. Kulit umbi berwarna keabu-abuan hampir seperti kentang, sedangkan
dagingnya berwarna bening sampai keruh. Umbi berukuran panjang sekitar 5- 8 cm dengan penampang sekitar 3-5 cm. Seperti halnya tanaman lain yang
memiliki umbi, dari umbi tanaman daun dewa juga akan tumbuh tunasanakan yang dapat digunakan sebagai bibit. Perbanyakan tanaman daun dewa dapat
dilakukan dengan tiga cara, yaitu dengan setek batang, setek anakan yang tumbuh di sekitar tanaman induk batang utama, dan dengan menumbuhkan
umbi yang sudah bertunas atau memiliki calon mata tunas Priadi, 2008.
B. Syarat Tumbuh Tanaman Daun Dewa
1. Lokasi Tumbuh
Daun dewa dapat tumbuh dengan baik di dataran rendah sampai ketinggian 1.200 m dpl dari permukaan laut. Tanaman tersebut tumbuh di
commit to user
6
daerah yang beriklim sedang sampai basah dengan curah hujan 1.500 -3.500 mmtahun dengan tanah yang agak lembab-subur.
Suharmiati, 2004. Tanaman ini sangat ideal dibudidayakan di daerah dengan suhu udara
25-32
o
C. Kelembaban yang dibutuhkan 70-90 dengan penyinaran agak tinggi Winarto, 2003.
Di dataran tinggi, tanaman ini dapat mengeluarkan bunga yang berwarna oranye, sedangkan di dataran rendah jarang berbunga. Di pulau
jawa, tanaman daun dewa banyak ditanam pada ketinggian antara 500-700 m dpl Priadi, 2008.
2. Keadaan Iklim
Tanaman ini dapat tumbuh baik di daerah yang memiliki iklim sedang sampai basah, dengan curah hujan antara 1.500-3.500 mmtahun, dan dengan
kondisi tanah yang agak lembap sampai lembap serta subur. Tanaman ini menyukai daerah yang tidak terlalu terbuka, paling tidak memiliki naungan
lebih kurang 25, sehingga dapat ditumpangsarikan bersama tanaman lain yang diperkirakan tidak mengganggu pertumbuhnnya. Namun, dari beberapa
penelitian, pada areal yang terbuka tanaman ini menunjukkan hasil yang baik.
3. Keadaan Tanah
Hampir semua jenis tanah yang digunakan untuk pertanian cocok bagi budidaya tanaman daun dewa. Namun, tanaman daun dewa idealnya ditanam
pada lahan yang gembur dan subur, banyak mengandung bahan organik humus, dan memiliki kondisi pH 6-7. Tanah yang cenderung liat sebaiknya
dihindari karena akan menghambat pertumbuhan tanaman dan umbi. Jenis tanah regosol andosol sangat cocok untuk budidaya tanaman daun dewa.
Tanaman daun dewa memerlukan intensitas sinar matahari yang cukup, demikian juga sirkulasi udara dan drainase harus baik. Terjadinya genangan
air becek harus dihindari karena akan menyebabkan gangguan pada proses metabolisme fisiologis pertumbuhan tanaman daun dewa. Sebaliknya, di
commit to user
7
tanah yang terlalu kering kekurangan air, pertumbuhan tanaman akan terhambat sehingga tanaman kerdil dan merana Priadi, 2008.
C. Teknik Budidaya Tanaman Daun Dewa