Kandungan Kimia Kegunaan Daun Dewa

commit to user 12 d. Penirisan e. Pengubahan bentuk f. Pengeringan g. Sortasi kering h. Pengepakan dan penyimpanan Katno, 2004.

E. Kandungan dan Kegunaan

1. Kandungan Kimia

Berdasarkan hasil penelitian para ahli bahwa kandungan kimia yang terdapat pada tanaman daun dewa diantaranya berupa senyawa flavanoid, asam fenolat, asam klorogenat, asam kafeat, asam p-kumarat, asam p- hidroksibenzoat dan asam vanilat. Kandungan dan manfaat senyawa flavanoid, saponin, dan minyak atsiri diindikasikan dapat menurunkan kolesterol darah. Minyak atsiri pada daun dewa diduga dapat merangsang sirkulasi darah, juga bersifat analgetik dan anti inflamasi. Minyak atsiri dan flavanoid juga bersifat sebagai antiseptic. Senyawa lain yang terdapat pada daun dewa adalah alkaloid, tannin dan polifenol Anonim a , 2008.

2. Kegunaan Daun Dewa

Daun dewa Gynura procumbens Lour. Merr. merupakan tanaman obat yang mempunyai beberapa khasiat penting, sehingga berpotensi untuk dikembangkan. Kandungan tanaman ini antara lain minyak atsiri dan flavonoid Siswoyo et al. 1994. Bagian tanaman yang biasa digunakan untuk bahan baku obat adalah daun dan umbinya. Manfaat yang penting pada saat ini adalah sebagai obat antikanker, penurun panas, obat penyakit kulit, dan penurun kadar gula dalam darah Rostiana et al. 1991. Daun dan umbi dari tanaman daun dewa bisa dipergunakan sebagai obat antikoagulan mengencerkan bekuan-bekuan darah, anti pembengkakan, luka terpukul, melancarkan sirkulasi darah, menghentikan pendarahan batuk commit to user 13 darah, muntah darah, mimisan, mengurangi pembengkakan atau benjolan pada payudara, serta sangat efektif untuk obat memperlancar haid. Tanaman daun dewa juga memiliki rasa khas dan bersifat netral. Berdasarkan hasil penelitian dan pengalaman empiris diketahui bahwa tumbuhan ini bersifat antikoagulan, antikarsinogen, antimutagenitas dan diuretic peluruh kencing. Selain itu juga diketahui bahwa semua bagian tanaman ini dapat dipergunakan untuk mengobati tumor payudara dan luka bakar Anonim a , 2008. F. Analisis Usaha Tani Menurut Supriono 2009 analisis usaha tani dilakukan untuk mengetahui kelayakan usaha, beberapa hal yang dibahas dalam analisis ini adalah: 1. Biaya tetap Biaya tetap memiliki karakteristik sebagai berikut : a. Biaya yang jumlah totalnya tetap konstan tidak dipengaruhi oleh perubahan volume kegiatan atau aktifitas sampai dengan tingkatan tertentu. b. Pada biaya tetap, biaya satuan unit cost akan berubah berbanding terbalik dengan perubahan volume penjualan, semakin tinggi volume kegiatan semakin rendah biaya satuan, semakin rendah volume kegiatan semakin tinggi biaya satuan. 2. Biaya variabel Biaya variabel memiliki karakteristik sebagai berikut : a. Biaya yang jumlah totalnya akan berubah secara sebanding proporsional dengan perubahan volume kegiatan, semakin besar volume kegiatan semakin tinggi jumlah total biaya variabel, semakin rendah volume kegiatan semakin rendah jumlah biaya variabel. b. Pada biaya variabel, biaya satuan tidak dipengaruhi oleh volume kegiatan, jadi biaya semakin konstan. commit to user 14 3. Penerimaan Menurut Soekartawi 1995 : 77, penerimaan adalah perkalian antara produksi yang diperoleh dengan harga jual dan biasanya produksi berhubungan negatif dengan harga artinya harga akan turun ketika produksi berlebihan. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut : TR = Q x Pq Keterangan : TR = Total penerimaan Rp Q = Jumlah produk Pq = Harga produk Rp 4. Keuntungan Keuntungan adalah selisih lebih pendapatan atas beban sehubungan dengan kegiatan usaha. Apabila beban lebih besar dari pendapatan, selisihnya disebut rugi. Keuntungan atau kerugian merupakan hasil dari perhitungan berkala. Hal ini akan diketahui secara pasti saat perusahaan menghentikan kegiatannya dan dilakukan likuidasi Soemarso, 2005:230. 5. Perhitungan Break Even Point BEP a. Break Even Point BEP atas dasar unit BEP Q = VC P FC - Keterangan : BEP Q = volume penjualan pada BEP dalam unit FC = biaya tetap Rp P = harga jual produk per unit Rp VC = biaya variabel per unit Rp P-VC = Contribution Margin Break Even Point atas dasar unit menunjukkan unit penjualan yang harus dicapai untuk menghindari kerugian. Sedangkan contribution commit to user 15 margin marjin kontribusi menunjukkan hasil penjualan yang tersedia untuk menutup semua biaya tetap. b. Break Even Point BEP atas dasar penjualan dalam rupiah BEP QT = S VC FC 1 Keterangan : BEP QT = volume penjualan pada BEP dalam rupiah FC = biaya tetap Rp VC = biaya variabel Rp S = volume penjualan x harga jual per unit Rp 1 S VC = Contribution Margin RatioRasio marjin kontribusi Break Even Point atas dasar penjualan menunjukkan besarnya penerimaan minimal yang harus dicapai dari hasil penjualan untuk mencapai keadaan impas dan mampu menutup semua biaya. Rasio marjin kontribusi merupakan rasio dari marjin kontribusi terhadap harga jual. 6. RC Ratio Menurut Anonim c 2010, RC Ratio Revenue Cost Ratio merupakan ukuran perbandingan antara penerimaan dengan biaya operasional. RC Ratio dihitung untuk menentukan kelayakan suatu usaha. RC Ratio lebih dari satu maka usaha ini layak untuk dijalankan. Rumus RC Ratio adalah total penerimaan dibagi total biaya produksi. Rumusnya yaitu : RC Ratio = Produksi Biaya Total Penerimaan Total 7. BC Ratio Menurut Anonim c 2010, BC Ratio Benefit Cost Ratio biasanya digunakan untuk mengukur kelayakan suatu usaha tani dilihat dari keuntungan yang diperoleh yaitu dengan cara membandingkan antara keuntungan dengan total biaya yang dikeluarkan. BC Ratio lebih dari satu commit to user 16 maka usaha ini berarti untung dan layak untuk dijalankan. Rumus BC Ratio adalah keuntungan dibagi total biaya. Rumus BC Ratio adalah : BC Ratio = Produksi Biaya Total Keuntungan 8. Nilai efisiensi penggunaan modal ROI atau Return On Investment ROI dihitung untuk mengetahui keuntungan modal yang telah digunakan yaitu : ROI = TC Modal MP Keuntungan x100 commit to user

III. TATA LAKSANA KEGIATAN

A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan

1. Waktu Pelaksanaan Magang Magang ini dilaksanakan pada Tanggal 16 Februari – 15 Maret 2011. 2. Tempat Pelaksanaan Magang PT. Indmira Citra Tani Nusantara, Jl. Kaliurang KM 16,3 Yogyakarta.

B. Tata Pelaksanaan Kegiatan Magang

Adapun tehnik yang digunakan dalam pelaksanaan Magang ini yaitu : 1. Wawancara Melakukan kegiatan tanya jawab secara langsung yang berhubungan dengan kegiatan yang dipelajari kepada pembimbing lapangan atau pihak yang terkait. 2. Observasi Pengumpulan data baik data primer maupun sekunder dengan pengamatan secara langsung di tempat kegiatan. Tujuan kegiatan ini adalah untuk melengkapi data yang sudah diperoleh untuk digunakan sebagai pelengkap atau lampiran dalam penyusunan laporan 3. Praktek Langsung Melakukan praktek secara langsung di lapangan mengenai pembudidayaan tanaman daun dewa Gynura procumbens Lour. Merr. mulai dari persiapan lahan, pemilihan bibit, penanaman, perawatan, pemanenan dan pasca panennya. Selain itu juga mengikuti kegiatan yang dilakukan di PT. Indmira sehingga mahasiswa dapat mengetahui secara langsung kegiatan yang dilaksanakan dalam perusahaan. 4. Studi Pustaka Mencari referensi sebagai data pelengkap dan pembanding serta konsep dalam alternatif pemecahan masalah mengenai budidaya dan 17