1. Metode pengembangan yang kurang tepat dengan karakteristik,
kebutuhan, dan minat anak. Contohnya dalam mengekspresikan emosi yang sesuai dengan kondisi yang ada senang-sedih-antusias dsb.
2. Dalam proses pengembangan lebih banyak menggunakan metode
ceramah sehingga anak belum terlibat langsung dalam proses pengembangan.
3. Proses pengembangan masih banyak menggunakan lembar kerja anak
sehingga anak menjadi kurang antusias dalam mengikuti proses pengembangan di Raudhatul Athfal RA.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah di atas peneliti mengidentifikasi terhadap kekurangan-kekurangan dalam pengembangan sosial emosional di
kelompok B.1 RA. Al-Ulya Bandar Lampung: 1.
Peserta didik kurang aktif dan bersemangat mengikuti kegiatan pengembangan.
2. Metode yang digunakan dalam mengembangkan sosial emosional belum
maksimal. 3.
Penerapan metode bercerita yang digunakan masih menekankan pengembangan yang berpusat pada guru.
C. Pembatasan Masalah
Agar penelitian ini lebih efektif, efisien, terarah dan dapat dikaji lebih mendalam maka diperlukan pembatasan masalah. Adapun pembatasan masalah
yang dikaji dalam penelitian ini adalah: 1.
Subjek yang diteliti adalah siswa kelompok B.1 di RA Al-Ulya Bandar Lampung.
2. Penelitian ini di fokuskan pada pengembangan sosial emosional melalui
metode bercerita.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan dari identifikas masalah di atas, rumusan masalah penelitian ini adalah: ―Apakah Melalui Metode Bercerita dapat Mengembangkan Sosial
Emosional di Kelompok B.1 RA Al- Ulya Bandar Lampung?‖.
E. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka rumusan hipotesis tindakan dalam penelitian ini adalah Penerapan Metode Bercerita dapat Mengembangkan
Sosial Emosional Anak di Kelompok B.1 RA Al-Ulya Bandar Lampung.
F. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah melalui metode bercerita dapat mengembangkan sosial emosional anak di kelompok B.1 RA. Al-
Ulya Bandar Lampung.
G. Kegunaan Penelitian
Sedangkan kegunaan penelitian ini di harapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yakni:
1. Bagi peserta didik, dapat mengembangkan kemampuan sosial emosional
melalui metode bercerita. 2.
Bagi guru, sebagai bahan masukan dalam mengembangkan sosial emosional anak dengan metode perkembangan, khususnya metode bercerita.
3. Bagi sekolah, sebagai bahan atau metode yang dapat mengembangkan nilai-
nilai perkembangan anak, khususnya sosial emosional. 4.
Bagi peneliti, sebagai sumbangan pemikiran dalam mengembangkan sosial emosional anak di kelompok B.1 RA Al-Ulya Bandar Lampung.
G. Hasil Penelitian Relevan