maksimal. Beberapa langkah dalam proses pengolahan daun jeruju menjadi kerupuk jeruju dan teh jeruju antara lain:
a. Pembuatan Kerupuk Jeruju
1. Pengambilan Daun
Daun jeruju di ambil di sepanjang bantaran muara sungai di Desa Sei Nagalawan, Dusun 3 tiga, dengan cara mengambil bagian pucuk tanaman jeruju
dengan menggunakan pisau. Pengambilan dengan sistem pucuk ini dilakukan agar munculnya tunas-tunas baru sehingga tidak merusak tanaman dan menjaga
kelestarian tanaman jeruju. Daun jeruju yang diambil yaitu sebanyak 200 g untuk 1 kg adonan kerupuk jeruju dan biasanya dalam sekali produksi ibu-ibu
Kelompok Tani Muara Tanjung mengambil daun jeruju sebanyak 800 g untuk 4 kg adonan kerupuk jeruju. Daun jeruju yang dipilih yaitu daun yang masih muda
dan berwarna hijau cerah. Daun jeruju yang masih mudah dipilih karena kandungan getah yang sedikit dan akan membuat warna adonan menjadi hijau
yang merupakan ciri khas dari kerupuk jeruju rasa original.
Gambar4. Pengambilan Daun Jeruju di Sepanjang Bantaran Muara Sungai
2. Pemotongan Daun Jeruju
Daun jeruju yang berduri dibersihkan dari durinya dengan menggunakan gunting dan pisau. Duri pada tanaman jeruju merupakan alat pelindung bagi
tanaman ini.Daun yang sudah dibersihkan dari duri, kemudian daun jeruju dipotong menjadi dua bagian dan dipisahkan dari tulang daun. Setelah itu daun
jeruju ditimbang sebanyak 200 g untuk 1 kg adonan kerupuk jeruju.
a b
c
Gambar 5. a Pembersihan Daun Jeruju, b Pemotongan Jeruju Menjadi Dua Bagian, c Penimbangan Daun Jeruju
3. Penghalusan Bahan Adonan
Daun jeruju yang telah ditimbang sebanyak 200 g untuk 1 kg adonan kerupuk jeruju, kemudian dihaluskan dengan menggunakan blender. Daun jeruju
yang sudah dihaluskan, kemudian dimasak hingga mendidih dengan tujuan untuk menghilangkan bau anyir. Selain itu juga dilakukan penghalusan bahan bumbu
lain seperti bawang putih sebanyak 100 g dengan menggunakan blender dan
ketumbar dengan menggunakan batu gilingsebanyak 20 g untuk 1 kg adonan kerupuk jeruju.
a b
c d
Gambar 6. a Penghalusan Jeruju Dengan Blender, b Pemasakan Jeruju, c Pemotongan Bawang putih, d Penghalusan Ketumbar
4. Pencampuran Bahan Adonan
Bahan-bahan yang telah dihaluskan kemudian dicampurkan menjadi satu dan setelah itu masukkanlah tepung terigu sebanyak 1 kg kedalam adonan, adonan
tersebut dicampurkan hingga semua bahan tercampur rata dan tambahkanlah air untuk membuat adonan menjadi kalis, serta masukkanlah daun jeruju yang sudah
dihaluskan sebanyak 200 g untuk 1 kg adonan kerupuk jeruju dan tambahkan garam sebanyak 1 sendok makan dan gula sebanyak ½ sendok makan untuk 1 kg
adonan kerupuk jeruju.
Gambar 7. Pencampuran Adonan
5. Pencetakan Kerupuk
Adonan kerupuk jeruju yang telah kalis kemudian dipipihkan dengan menggunakan mesin ampia. Mesin ampia merupakan mesin utama dalam
pembuatan kerupuk yang ada di Kelompok Tani Muara Tanjung, mesin ini terdiri dari 2 buah dan pemeliharaan alat ini harus dilakukan dengan baik karena mudah
berkarat akibat getah dari daun jerujudan setelah 4 bulan mesin ampia harus diganti. Setelah itu buatlah adonan menjadi beberapa lembaran adonan kerupuk,
setelah itu lembaran adonan dicetak dengan menggunakan pisau.
a b
Gambar 8. a Memipihkan Adonan Dengan Mesin Ampia b Daun Dicetak Dengan Menggunakan Pisau
6. Penggorengan Kerupuk
Kerupuk yang telah dicetak kemudian digoreng dengan menggunakan minyak panas. Minyak makan yang digunakan untuk menggoreng yaitu sebanyak
2 liter dan kerupuk jeruju digoreng hingga warna kuning keemasan. Bahan bakar yang digunakan untuk memasak kerupuk yaitu tabung gas ukuran 3 kg, bahan
bakar gas ini penggunaanya hanya sampai waktu 3 hari selama 3 kali produksi. Setelah itu kerupuk yang telah digoreng kemudian ditiriskan dengan
menggunakan serok untuk mengurangi kandungan minyak yang terdapat pada kerupuk. Minyak makan yang digunakan untuk menggoreng kerupuk hanya sekali
pakai selama satu kali produksi, minyak sisa tersebut dijual kepada anggota kelompok tani dengan harga Rp 6000 per liter.
a b
Gambar 9. a Penggorengan Kerupuk Jeruju b Penirisan Minyak Kerupuk Jeruju
7. Pengemasan
Sebelum dilakukan pengemasan, terlebih dahulu kerupuk ditimbang sebanyak 100 g per kemasan. Dalam sekali produksi dengan bahan baku 4 kg
menghasilkan 52 bungkus kerupuk jeruju, berarti 52 bungkus kerupuk menghasilkan 5,2 kg sekali produksi. Kemudian plastik direkatkan dengan
menggunakan mesin rensener. Mesin rensener yang ada di Kelompok Tani Muara Tanjung hanya ada 1 buah mesin rensener dalam proses produksi. 1 kg adonan
kerupuk jeruju yang dibuat dapat menghasilkan kerupuk jeruju sebanyak 13 bungkus.
a b
Gambar 10. a Penimbangan Kerupuk Jeruju b Perekatan Plastik dengan Mesin Rensener
b. Pembuatan Teh Jeruju