Proses Pengolahan Daun Jeruju Menjadi Berbagai Produk Olahan Analisis nilai tambah

bahwa seluruh produk yang dihasilkan dalam suatu industri terjual seluruhnya dan faktor-faktor lainnya yang mempengaruhi pemasaran produk olahan daun jeruju yang dianggap ceteris paribus.Dalam istilah ekonomi, ceteris paribus adalah suatu asumsi yang mengemukakan bahwa semua variabel yang ada kecuali yang dinyatakan dianggap tidak berubah. Asumsi ini digunakan untuk meyederhanakan beragam formulasi dan deskripsi dari berbagai anggapan ekonomi dalam perhitungan data yang akan dilakukan dalam penelitian ini.

1. Proses Pengolahan Daun Jeruju Menjadi Berbagai Produk Olahan

Untuk mengetahui proses pengolahan daun jeruju menjadi kerupuk dan teh daun jeruju dapat dilakukan dengan observasi pengamatan langsung, melalui metode wawancara kepada pemilik usaha pengolahan daun jeruju dan selanjutnya rangkaian proses produksi akan dijelaskan melalui bagan alur.

2. Analisis Kelayakan Usaha Agroindustri Pengolahan Daun Jeruju

Analisis kelayakan usaha diperlukan untuk menilai layak tidaknya suatu usaha yang dilakukan dan apakah usaha tersebut menguntungkan atau tidak secara ekonomi. Analisis yang digunakan meliputi :

a. Analisis biaya dan pendapatan Usaha

Analisis ini dilakukan untuk mengetahui besarnya keuntungan yang diperoleh dari usaha yang dilakukan. Nilai output atau biaya produksi terdiri dari biaya tetap dan biaya variabel. Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan suatu industri secara rutin setiap periode tertentu dengan jumlah yang tetap. Sedangkan biaya variabel meliputi biaya bahan utama, bahan pendukung, upah tenaga kerja, biaya bahan bakar, dan biaya pemasaran. Sedangkan nilai input suatu industri penerimaan merupakan hasil kali antara harrga pokok barang dengan jumlah barang yang diproduksi. Menurut Aziz 2003, perhitungan biaya produksi serta penerimaan usaha yaitu : Biaya produksi : TC = TFC + TVC Keterangan : TC = total cost biaya total TFC = total fixed cost biaya tetap total TVC = total variabel cost biaya tidak tetap total Penerimaan : TR = P.Q Keterangan : TR = total revenue penerimaan total P = price per unit harga jual per unit Q = quantity jumlah produksi Keuntungan : I = TR – TC Keteranga : I = income pendapatan bersih atau keuntungan TR = total revenue penerimaan total TC = total cost biaya total

b. Revenue Cost Ratio RC

Revenue cost rasio merupakan perbandingan antara penerimaan total dan biaya total, yang menunjukkan nilai penerimaan yang diperoleh dari setiap rupiah yang dikeluarkan. Menurut Kuswadi 2006 revenue cost ratio dapat dirumuskan sebagai berikut: RC = Penerimaan Total TR Biaya Total TC Keterangan TR = Total Revenue TC = Total Cost Kriteria penilaian RC : RC 1 = usaha pengolahan daun jeruju mengalami kerugian RC 1 = usaha pengolahan memperoleh keuntungan RC = 1 = usaha pengolahan daun jeruju mencapai titik impas

c. Pendekatan Break Even Point BEP

Pendekatan Break Even Point BEP merupakan suatu analisis yang bertujuan untuk menemukan satu titik, menunjukkan biaya sama dengan pendapatan. Menurut Alamsyah 2005, perhitungan BEP konsep titik impas yang dilakukan atas dasar unit produksi dapat dilakukan dengan menggunakan rumus: BEP Q = TFC Punit- VCunit Keterangan : BEP Q = titik impas dalam unit produksi TFC = biaya tetap total P = harga jual per unit VC = biaya tidak tetap per unit Perhitungan BEP atas dasar unit rupiah dapat dilakukan dengan rumus : BEP Rp = TC Y Keterangan : BEP Rp = titik impas dalam rupiah TC = biaya produksi total Rp Y = total produksi unit Kriteria penilaian BEP : Apabila produksi pengolahan daun jeruju melebihi produksi pada saat titik impas dalam satuan unit produksi maka usaha pengolahan daun jeruju mendatangkan keuntungan. Sedangkan jika harga jual pengolahan daun jeruju pada saat titik impas atas dasar unti rupiah maka pengolahan tersebut juga akan mendatangkan keuntungan.

3. Analisis nilai tambah

Perhitungan nilai tambah dilakukan dalam satu kali pengolahan daun jeruju berproduksi.Jangka waktu produksi dihitung dalam satu kali produksi. Hal ini dilakukan karena produksi pengolahan daun jeruju merupakan usaha yang berjangka pendek serta perhitungan produksi lebih mudah jika dilakukan dalam hitungan satu kali produksi. Oleh karena itu semua biaya produksi maupun jumlah produk yang dihasilkan dihitung dalam kali produksi. Menurut Soekartawi 1991, komponen pengolahan hasil pertanian menjadi penting karena pertimbangan dari berbagai penelitian menunjukkan bahwa pengolahan hasil yang baik yang dilakukan produsen dapat meningkatkan nilai tambah dari hasil pertanian yang diproses. Salah satu tujuan dari pengolahan hasil pertanian adalah meningkatkan kualitas. Bila pengolahan hasil dilakukan, maka banyak tenaga kerja yang diserap. Analisis nilai tambah pengolahan daun jeruju menggunakan metode Hayami. Menurut Hayami 1990 dalam Sudiyono 2004, ada dua cara untuk menghitung nilai tambah yaitu nilai tambah untuk pengolahan dan nilai tambah untuk pemasaran. Prosedur perhitungan nilai tambah menurut metode Hayami dapat dilihat pada Tabel 1. Tabel 2. Kerangka Perhitungan Nilai Tambah Metode Hayami Variabel Nilai I. Output, Input dan Harga 1. Output kg 1 2. Input kg 2 3. Tenaga kerja HOK 3 4. Faktor Konversi 4 = 1 2 5. Koefisien Tenaga Tenaga Kerja HOKkg 5 = 3 2 6. Harga output Rp 6 7. Upah Tenaga kerja RpHOK 7 II. Penerimaan dan Keuntungan 8. Harga bahan baku Rpkg 8 9. Sumbangan input lain Rpkg 9 10. Nilai Output Rpkg 10 = 4 x 6 11. a. Nilai Tambah Rpkg 11a = 10 – 9 – 8 b. Rasio Nilai Tambah 11b = 11a10 x 100 12. a Pendapatan tenaga kerja Rpkg 12a = 5 x 7 b. Pangsa Tenaga kerja 12b = 12a11a x 100 13. a. Keuntungan Rpkg 13a = 11a – 12a b Tingkat keuntungan 13b = 13a11a x 100 III. Balas Jasa Pemilik Faktor Produksi 14. Marjin RpKg 14 = 10 – 8 Pendapatan Tenaga Kerja 14a = 12a14 x 100 Sumbangan Input Lain 14b = 914 x 100 Keuntungan Pengusaha 14c = 13a14 x 100 Sumber: Sudiyono 2004

4. Distribusi nilai tambah produk

Dokumen yang terkait

Analisis Finansial Serta Prospek Pengolahan Buah Nipah (Nypa Fruticans) Menajadi Berbagai Produk Olahan

35 132 83

Jeruju (Acanthus ilicifolius): Biji, perkecambahan dan potensinya

0 0 8

Analisis Finansial Pemanfaatan dan Pengolahan Daun Jeruju (Acanthus ilicifolius L) Menjadi Berbagai Produk Olahan

0 1 14

Analisis Finansial Pemanfaatan dan Pengolahan Daun Jeruju (Acanthus ilicifolius L) Menjadi Berbagai Produk Olahan

0 0 12

ANALISIS FINANSIAL PEMANFATAN DAN PENGOLAHAN DAUN JERUJU (Acanthus ilicifolius L) MENJADI BERBAGAI PRODUK OLAHAN

0 0 10

EFEK EKSTRAK METANOL DAUN JERUJU (Acanthus ilicifolius L.) SERTA BUAH JERUJU DAN TAURIN DALAM MENURUNKAN KADAR GLUKOSA DARAH DAN KOLESTEROL SERTA FERTILITAS MENCIT JANTAN (Mus musculus) YANG DIINDUKSI ALOKSAN

0 1 9

PENENTUAN AKTIVITAS ESTROGENIK EKSTRAK ETANOL DAUN DAN BUNGA JERUJU (Acanthus ilicifolius) MENGGUNAKAN YES-ASSAY SKRIPSI

0 2 16

PENENTUAN AKTIVITAS ESTROGENIK FRAKSI ETIL ASETAT DAN FRAKSI AIR DAUN JERUJU (Acanthus ilicifolius L.) MENGGUNAKAN

0 0 17

BAB II TINJAUAN PUSTAKA A. Tanaman Jeruju(Acanthus ilicifolius L.) 1. Karakteristik Umum Tanaman - PENENTUAN AKTIVITAS ESTROGENIK FRAKSI ETIL ASETAT DAN FRAKSI AIR DAUN JERUJU (Acanthus ilicifolius L.) MENGGUNAKAN YEAST ESTROGEN SCREEN (YES) ASSAY - repos

0 0 8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Tumbuhan Jeruju (Acanthus ilicifolius L) 2.1.1 Klasifikasi Jeruju - PENGARUH PEMBERIAN EKSTRAK DAUN JERUJU ( Acanthus ilicifolius L ) TERHADAP PERTUMBUHAN BAKTERI Aeromonas hydrophila SECARA IN VITRO - repository perpustakaan

0 0 10