Teknik Pengelompokan Siswa Teknik Analisis Data

c. Menjumlahkan skor yang didapat setiap siswa sesuai dengan keterampilan klasifi- kasi dan inferensi. d. Mengubah skor menjadi nilai, dengan menggunakan persamaan: ∑ ∑ 100 e. Menghitung rata-rata nilai pada setiap kelompok tinggi, sedang, dan rendah untuk keterampilan klasifikasi dan keterampilan inferensi, dengan menggunakan persamaan: ∑ ∑ f. Menentukan kriteria tingkat kemampuan siswa pada keterampilan klasifikasi dan inferensi berdasarkan Tabel 4. Tabel 4. Kriteria tingkat kemampuan siswa Nilai Kriteria 81 – 100 61 – 80 41 – 60 21 – 40 0 – 20 Sangat baik Baik Cukup Kurang Kurang sekali Arikunto,2010 g. Menentukan jumlah siswa pada kelompok tinggi, sedang dan rendah untuk setiap kriteria tingkat kemampuan. h. Menentukan persentase siswa pada kelompok tinggi, sedang dan rendah untuk setiap kriteria tingkat kemampuan dengan menggunakan rumus di bawah ini: 100 Keterangan : X : Persentase Siswa A : ∑ Z : i. Menafsirkan persentase yang diperoleh dengan menggunakan kriteria yang di- kemukakan oleh Koentjaraningrat 1990. Tabel 5. Hubungan antara nilai presentase dengan tafsiran 2. Pengolahan skor jawaban siswa yang diperoleh dari angket Analisis data angket dilakukan dengan cara berikut: a. Memberikan skor untuk setiap nomor sesuai kriteria berikut ini: 1 Pilihan jawaban “Ya” diberi skor 1 2 Pilihan jawaban “Tidak” diberi skor 0 b. Menjumlahkan skor yang diperoleh dari jawaban seluruh siswa pada setiap pertanyaan. c. Menentukan persentase jawaban dari skor yang didapat pada setiap pertanyaan dengan menggunakan persamaan menurut Sudjana dalam Surya 2010 ∑ 100 Keterangan: X in = Persentase jawaban angket-i ∑S = Jumlah skor jawaban S maks = Skor maksimum yang diharapkan d. Menafsirkan persentase angket secara keseluruhan dengan menggunakan tafsiran Koentjaraningrat 1990 pada Tabel 5. Presentase Tafsiran Tidak ada 1-25 Sebagian kecil 26-49 Hampir separuhnya 50 Separuhnya 51-75 Sebagian besar 76-99 Hampir seluruhnya 100 Seluruhnya

V. SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan dalam penelitian penerapan model pembelajaran problem solving pada materi asam-basa dapat disimpulkan bahwa: 1. Keterampilan siswa dalam mengklasifikasi, seluruh siswa berkriteria sangat baik untuk kelompok tinggi; hampir seluruh siswa berkriteria sangat baik dan sebagian kecil berkriteria baik untuk kelompok sedang; hampir seluruh siswa berkriteria sangat baik dan sebagian kecil berkriteria baik untuk kelompok rendah. 2. Keterampilan siswa dalam menginferensi, hampir seluruh siswa berkriteria sangat baik dan sebagian kecil berkriteria baik untuk kelompok tinggi; sebagi- an besar berkriteria sangat baik, hampir separuh berkriteria baik, dan sebagian kecil berkriteria cukup untuk kelompok sedang; dan sebagian kecil berkriteria sangat baik, hampir separuh berkriteria baik, hampir separuh berkriteria cukup, dan sebagian kecil berkriteria kurang untuk kelompok rendah.

B. Saran

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, disarankan bahwa: 1. Pembelajaran problem solving sebaiknya dapat diterapkan pada proses pem- belajaran kimia lainnya, dikarenakan dapat mengembangkan KPS siswa. 2. Bagi calon peneliti yang tertarik dengan penelitian yang sama, agar lebih memerhatikan soal tes yang akan diberikan kepada siswa, untuk terlebih dahulu melakukan uji validitas dan reabilitas soal serta melakukan pretest sebelum dilakukan pengelompokan agar memperoleh kemampuan kognitif siswa yang sebenarnya. DAFTAR PUSTAKA Amelia, D. 2012. Efektivitas Model Pembelajaran Problem Solving Dalam Meningkatkan Keterampilan Mengkomunikasikan dan Inferensi Siswa Pada materi koloid Skripsi. FKIP Unila. Bandar Lampung. Arikunto, S . 2004. Penilaian Program Pendidikan. Bina Aksara. Jakarta. _________. 2010. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. PT. Rineka Cipta. Jakarta. Basori, H. 2011. Penelitian Pendidikan IPA Program Studi Pendidikan IPA Pascasarjana Universitas Pendidikan Indonesia. Seminar Proseeding of The International Seminar of Science Education, Volume 5 nomor 3,3 November 2011. Bandung. BSNP. 2006. Panduan Penyusunan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Jenjang Pendidikan Dasar dan Menengah. Jakarrta: BSNP Cartono. 2007. Profil Keterampilan Proses Sains Mahasiswa Program Pendidikan Jarak Jauh SI PGSD Universitas Sriwijaya. Seminar Proseeding of The International Seminar of Science Education, 27 Oktober 2007. Bandung Craswell, J.W. 1997. Research Design Qualitative Quantitative Approaches. Thousand Oaks-London-New. New Delhi. Sage Publications. Corebima, A.D. 2006. Keterampilan Proses: Pemberdayaan dan Asesmen. Makalah disajikan dalam Workshop bagi Mahasiswa dan Guru Pelaksana PTK A2 di Batu, Malang, 24 Juni 2006. Di akses tanggal 12 April 2013 dari http:phisiceducation09.blogspot.com201301pengaruh-strategi-think-pair- share-tps. Depdiknas. 2008. Rambu – Rambu Pengakuan Pengalaman Kerja dan Hasil Belajar PPKHB. Depdiknas. Jakarta. Dimyati dan Mudjiono . 2002. Belajar dan Pembelajaran.Rineka Cipta.Jakarta. . 2009. Belajar dan Pembelajaran.Rineka Cipta.Jakarta.