Pengaruh Senam Jantung Sehat terhadap Kadar Gula Darah

38 penjelasan mengenai kemungkinan hipoglikemia, gejala-gejalanya dan cara pengatasannya. Menurut Sigal et al. 2004: 2518 resiko hipoglikemia dapat diminimalkan dengan : 1. Memonitor kadar gula darah secara rutin pada saat menjalankan program latihan fisik. 2. Mengurangi dosis insulin satu sampai dua unit tergantung petunjuk dokter serta meningkatkan asupan karbohidrat 10-15 gram pada latihan 30 menit sebelum latihan dimulai. 3. Injeksi insulin dilakukan pada area yang pada saat latihan kurang aktif misalkan daerah perut. 4. Hindari latihan fisik pada saat puncak kerja insulin. 5. Pada latihan fisik dalam durasi waktu yang lama, asupan karbohidrat dilakukan sebelum dan selama latihan. 6. Penderita diabetes tidak diperkenankan melakukan latihan fisik tanpa pengawasan. Respons penderita diabetes terhadap latihan pada diabetes tipe I tergantung beberapa faktor termasuk adanya tambahan insulin eksogen. Jika diabetes terkontrol tanpa komplikasi ketosis, latihan akan menurunkan kadar gula darah sehingga kebutuhan terhadap insulin eksogen menurun. Sebaliknya apabila kadar gula darah tidak terkontrol atau insulin tidak cukup tersedia sebelum latihan fisik dilakukan, transport glukosa ke sel otot akan terhambat sehingga glukosa tidak tersedia sebagai sumber energi Gardner et al. 2001: 755. Pada keadaan ini, asam lemak bebas akan dipergunakan oleh tubuh dan benda-benda keton akan diproduksi tubuh sehingga timbul ketosis yang 39 mengakibatkan kenaikan keasaman tubuh. Pada keadaan lanjut, tubuh akan bereaksi dengan memproduksi lebih banyak gula yang dimaksudkan untuk mencukupi kebutuhan sel otot terhadap glukosa sehingga semakin memperburuk keadaan hiperglikemi. Oleh karena hal-hal tersebut, latihan fisik pada penderita diabetes tipe I hanya boleh dilakukan apabila kadar gula darah penderita diabetes tersebut terkontrol dengan baik Sigal et al., 2004. 40

III. METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan jenis penelitian analitik komparatif numerik berpasangan dengan desain penelitian quasi eksperimental dan metode pengambilan data dengan pengukuran berulang pre test – post test field trial tanpa kelompok kontrol Dahlan, 2010.

B. Tempat dan Waktu

1. Tempat

Tempat penelitian akan dilaksanakan di Panti Sosial dan Lanjut Usia T resna Werdha’ Kecamatan Natar Lampung Selatan. .

2. Waktu

Waktu penelitian dilakukan sejak bulan September – Oktober 2012. 41

C. Populasi dan Sampel

1. Populasi

a. Populasi Target

Populasi target dalam penelitian ini adalah generalisasi dari gambaran seluruh lansia yang tinggal di Provinsi Lampung. b. Populasi Terjangkau Populasi terjangkau dalam penelitian ini adalah jumlah seluruh lansia yang tinggal di Panti Sosial dan Lansia tresna Werdha, Natar, Lampung Selatan per bulan September 2012 yang berjumlah 108 orang.

2. Sampel

Jenis cara pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah nonprobability sampling secara purposive sampling. Pada penelitian analitik komparatif, variabel yang di uji adalah numerik berpasangan dengan pengukuran berulang sehingga perhitungan sampel dihitung dengan rumus Dahlan, 2010: [ ] Keterangan: n 1 = n 2 = besar sampel minimal = deviat baku alfa 42 = deviat baku beta S = simpang baku dari selisih nilai antarkelompok = selisih minimal rerata yang dianggap bermakna Peneliti menetapkan nilai α = 5 α = 1,960, β = 10 β = 1,282. Perkiraan peneliti, sampel data dari penelitian ini bersifat heterogen jadi nilai simpang bakunya S dua kali nilai . Nilai S pada penelitian kadar glukosa darah puasa oleh Bina 2003 adalah sebesar 20 mgdl. Dengan memasukkan data masing-masing peningkatan pada indikator tersebut kedalam rumus maka akan diperoleh jumlah sampel yang digunakan sebagai berikut. S = 20 [ ] [ ] [ ] [ ] dibulatkan 20 orang Maka jumlah minimal sampel adalah 19 orang, tetapi disini kami menggunakan 20 orang. Jadi sampel yang akan digunakan adalah berdasarkan perhitungan besar sampel, yaitu sejumlah 20 orang lansia 43 dengan asumsi jumlah tersebut minimal setelah pengurangan kriteria inklusi dan eksklusi. Kriteria – kriteria yang digunakan adalah sebagai berikut. a. Kriteria inklusi 1 Responden berusia 55 tahun ke atas. 2 Lansia masih dapat melakukan senam jantung sehat sesuai prosedur penelitian. 3 Lansia yang bersedia mengisi lembar informed consent dan kuesioner yang diberikan oleh peneliti. b. Kriteria eksklusi 1 Mengkonsumsi obat – obatan antihiperglikemia. 2 Lansia mengikuti senam kurang dari 12 kali. 3 Adanya komplikasi kardiovaskuler dan komplikasi ekstremitas yang mengganggu proses kegiatan senam.

D. Alat dan Bahan Penelitian

1. Alat

Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah : a. Televisi b. Sound system c. DVD Player d. Kaset VCD senam jantung sehat

Dokumen yang terkait

PERBEDAAN KADAR HDL DAN LDL SEBELUM DAN SESUDAH SENAM JANTUNG SEHAT PADA LANSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA BHAKTI YUSWA’ NATAR LAMPUNG SELATAN

1 11 73

PENGARUH BRAIN GYM TERHADAP PERUBAHAN FUNGSI KOGNITIF PADA LANSIA DI PANTI TRESNA WERDHA NATAR LAMPUNG SELATAN

1 18 81

PERANAN PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA DALAM PENANGANAN LANJUT USIA TERLANTAR (Studi Pada UPTD Pelayanan Lanjut Usia Panti Sosial Tresna Werdha Bhakti Yuswa Natar, Kabupaten Lampung Selatan)

8 96 69

PERANAN PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA DALAM PENANGANAN LANJUT USIA TERLANTAR (Studi Pada UPTD Pelayanan Lanjut Usia Panti Sosial Tresna Werdha Bhakti Yuswa Natar, Kabupaten Lampung Selatan)

3 50 79

PENGARUH SENAM OTAK TERHADAP LANSIA DENGAN GANGGUAN INSOMNIA DI PANTI TRESNA WERDHA NATAR LAMPUNG SELATAN

23 117 76

Hubungan Asupan Energi, Protein dan Aktivitas Fisik Terhadap Status Gizi Lanjut Usia di UPTD Panti Sosial Tresna Werdha Kecamatan Natar Kabupaten Lampung Selatan

9 68 77

HUBUNGAN KECEMASAN DENGAN ASUPAN MAKAN PADA LANSIA DI UPTD PELAYANAN SOSIAL LANJUT USIA TRESNA WERDHA KECAMATAN NATAR KABUPATEN LAMPUNG SELATAN

7 47 92

EFEKTIVITAS SENAM KEGEL TERHADAP INKONTINENSIA URINE PADA USIA LANJUT DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA UNIT BUDI LUHUR YOGYAKARTA NASKAH PUBLIKASI - EFEKTIVITAS SENAM KEGEL TERHADAP INKONTINENSIA URINE PADA USIA LANJUT DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA UNIT BUDI

0 0 17

DZIKIR SEBAGAI METODE TERAPI KESEHATAN MENTAL PADA LANJUT USIA DI UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH PANTI SOSIAL LANJUT USIA (UPTD PSLU) TRESNA WERDHA NATAR LAMPUNG SELATAN - Raden Intan Repository

0 0 14

PENGARUH SENAM LANSIA TERHADAP FUNGSI KOGNITIF LANSIA DENGAN DEMENSIA DI PANTI SOSIAL TRESNA WERDHA PALEMBANG

0 0 21