Profil Pengadilan Agama Cibinong

29 Cibinong Desa Tengah, maka dari hasil penelitian tersebut sidang pleno DPRD Kabupaten daerah Tingkat I Bogor pada tahun 1980 ditetpakan bahwa calon Ibu Kota Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor terletak di Desa Tengah Kecamatan Cibinong. 73 Penetapan calon Ibu Kota diusulkan kembali ke Pemerintahan Pusat dan mendapat persertujuan serta dikukuhkan dengan PP No. 06 tahun 1982 yang menegaskan bahwa Ibu Kota Pusat Pemerintahan Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor berkedudukan di Desa Tengah Kecamatan Cibinong di wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor. Atas dasar tersebut pengadilan agama dibentuk berdasarkan Kepres No. 85 Tahun 1996 Tanggal 1 November 1996 dimana pengoperasiannya diresmikan oleh Bapak Direktur DIRBIN BAPERA ISLAM pada tanggal 25 Juni 1997. Adapun dasar hukum pembentukan daerah Tingkat II di wilayah Pengadilan Agama Cibinong Kabupaten Bogor adalah: 1. PP No. 2 Tahun 1995 tentang Perubahan Batas Wilayah Kota Madya dan Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor. 2. Kemendagri No. 49 Tahun 1989 tentang Pedoman Perubahan Batas Wilayah Kota Madya Daerah Tingkat II Bogor. 3. Keputusan DPRD Kabupaten Daerah Tingkst II Bogor No. 65003KPTSDPRD1986 tanggal 03 Juli 1986 tentang Persetujuan Prinsip Terhadap Rencana Perluasan Wilayah Kota Madya Daerah Tingkat II Bogor. 73 Profil Pengadilan Agama Cibinong, Cibinong 2007, h. 6-7 30 4. Surat Keputusan Pimpinan DPR tanggal 12 Oktober Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor No. 650SK Pem 21DPRD1990 tanggal 12 Oktober 1990 tentang Persetujuan Pengembangan Bogor Raya. 5. Kesepakatan Bersama antara Pemerintah Kota Madya Daerah Tingkat II Bogor dan Kabupaten Daerah Tingkat II Bogor. 74

B. Visi dan Misi

Pengadilan Agama Cibinong merefleksikan peranan dan kondisi yang ingin di wujudkan adalah melalui visi sebagai berikut; Mewujudkan Peradilan Agama Yang Mandiri, Bersih Dan Berwibawa Dalam Memberikan Pelayanan Hukum Kepada Masyarakat Pencari Keadilan Sesuai Azas Sederhana, Cepat Dan Biaya ringan Dalam rangka mewujudkan visi tersebut, maka misi yang ditetapkan adalah: 1. Meningkatkan profesionalisme aparatur Pengadilan Agama Cibinong. 2. Meningkatkan kualitas pelayanan hukum. 3. Meningkatkan penyeleggaraan managemen Peradilan dan Administrasi Umum. 4. Meningkatkan sarana dan prasarana. 5. Meningkatkan pengawasan internal. 75

C. Yurisdiksi

Yang dimaksud wilayah yuridiksi adalah kekuasaan mengadili, lingkup kuasa kehakiman, lingkungan hak dan kewajiban serta tanggung jawab disuatu 74 Profil Pengadilan Agama Cibinong, Cibinong 2007, h.6-7. 75 Diakses pada 11 mei 2015 dari http::www.pa-cibinong.go.id 31 wilayah atau lingkungan kerja tertentu. 76 Pada pembahasan ini bermuara pada istilah memeriksa, memutus, dan menyelesaikan suatu perkara bagi pengadilan. Dalam istilah “kewenangan” sinonim dari kata “kekuasaan”. Adapun yang dimaksud kewenangan dan kekuasaan itu terdapat dalam HIR yang dikenal dengan istilah kompetensi. 77 Adapun pembahasan kompetensi ini terbagi pada dua aspek, yaitu: 1. Kompetensi absolut, yaitu kewenangan atau kekuasaan pengadilan yang berhubungan dengan jenis perkara atau jenis pengadilan perkara atau tingkat pengadilan, dalam perbedaannya dengan jenis perkara atau jenis pengadilan atau pengadilan lainnya. 78 UU No. 03 Tahun 2006 jo UU No. 07 Tahun 1998 tentang Pengadilan Agama disebutkan dalam Pasal 49 mengenai kekuasaan pengadilan, yaitu pengadilan agama bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan perkara tingkat pertama antara orang-orang yang beragama Islam di bidang: a. Perkawinan b. Waris c. Wasiat d. Hibah e. Zakat f. Infak 76 KBBI Kamus Besar Bahasa Indonesia 77 Sari, Ade Puspita, “Penyelesaian Perkara Wali „Adal di Pengadilan Agama Cibinong”, Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008, h. 25. 78 Roihan, A. Rasyid, Hukum Acara Peradilan Agama, Jakarta: Rajawali Pers,1991, h. 27.