NILAI WAKTU PADA UANG.
A. Nilai Waktu dari Uang Time Value of Money
Dalam kegiatan investasi, pengertian bunga uang sangat penting. Bunga jika dilihat dari sisi perusahaan ataupun individu dapat dipandang sebagai biaya atas sewa uang.
Sebagai contoh, apabila seseorang memiliki sejumlah uang tertentu dan uang tersebut digunakan sebagai modal usaha, maka orang tersebut memiliki keinginan agar usaha
tersebut dapat memberikan keuntungan baginya. Dengan demikian ‘penyewaan’ uang yang digunakan untuk usaha tersebut dapat memberikan ‘ biaya sewa’.
Jika seseorang memiliki sejumlah uang sebesar Rp 1.000.000,- dan disimpan di tabanas dengan suku bunga 12 setahun, maka setelah 5 tahun uang tersebut akan menjadi Rp
2.488.000,-. Tetapi, apabila tingkat bunga adalah 12 per tahun dan disimpan selama 7 tahun, maka uang tersebut akan menjadi Rp 2.211.000,-. Dari contoh tersebut dapat
diambil kesimpulan bahwa nilai sejumlah uang akan dipengaruhi oleh tingkat bunga dan
periode waktu. Dengan demikian nilai Rp 1.000.000,- pada saat ini tidak sama dengan nilai Rp 1.000.000,- pada saat yang akan datang. Hal ini dikenal dengan
konsep nilai waktu dari uang.
1. Bunga Tunggal
Bunga tunggal yaitu bunga yang diterima hanya atas modal saja. Bunga tunggal atau suku bunga “tetap” digunakan untuk pinjaman jangka pendek misalkan
pinjaman pribadi. Dengan menyebut jumlah modal principil yang dipinjamkan P, suku bunga dinyatakan sebagai presentasi R, dan jangka waktu time pinjaman
T , maka bunga interest secara matematika dapat didefinisikan sebagai: Jumlah bunga = Modal x Suku Bunga x Waktu
I = P.i.n
Contoh : Seorang pedagang kecil meminjam uang sebesar Rp 100.000,- untuk masa 3 bulan
dengan suku bunga 6 pertahun. Berapa banyak bunga yang harus dibayarnya? P = Rp 100.000,-
I = 6 = 0,06 n = 312 = ¼
Diperoleh,
I = P x i x n
=100.000 x
100 6
x 312 =100.000 0,015
= Rp 1.500,-
Jumlah semua uang yang harus dibayar pada akhir periode waktu dinamakan jumlah. Pada bunga tunggal, jumlah ini biasanya ditandai dengan F, jadi dapat
ditentukan dengan formula.
F = P + I
Untuk contoh di atas, jumlah yang harus dibayar oleh koperasi pada akhir bulan ketiga adalah:
F = Rp 100.000,- + Rp 1.500,- = Rp 101.500,- Jumlah pada bunga tunggal dapat dipeoleh langsung dengan menggabungkan
kedua rumus di atas.
F = P + I = P + Pin
Bentuk umum yang digunakan untuk mencari jumlah yang dibayar pada bunga tunggal adalah:
F = P 1 + in
Untuk contoh di atas, jumlah dapat ditemukan sebagai berikut: F
= P 1+ in = 100.000 [1 + 0,0614]
= 100.000 1,015 =101.500
Bunga tunggal digunakan untuk pinjaman jangka pendek, dinamakan waktu dapat dinyatakan dalam hari, bulan atau tahun. Biasanya, bilangan hari dalam setahun
digunakan sebagai dasar perhitungan 360 atau 365, harus dinyatakan dalam perjanjian. Dalam satu tahun, terdiri dari 12 bulan, masing-masing 30 hari atau total
360 hari dalam hal 30 hari sinonim dengan satu bulan. Dalam prakteknya kecuali dikatakan lain, dipakai dasar 365 hari dalam setahun. Angka dasar ini digunakan
sebagai dasar perhitungan.
Sekarang P Nanti F
F = P 1 + in
Modal Jumlah
2. Bunga Majemuk