Taman Hutan Raya Wan Abdurrahman

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Taman Hutan Raya Wan Abdurrahman

Taman hutan raya adalah kawasan pelestarian alam yang ditujukan untuk mengoleksi tumbuhan danatau satwa alami atau buatan, jenis asli atau bukan asli yang dimanfaatkan bagi kepentingan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan menunjang budi daya, pariwisata, dan rekreasi. Indonesia telah menetapkan luas Taman Hutan Raya sebesar 237.373,50 hektar yang tersebar di 11 lokasi, antara lain: Sumatra, Jawa Barat, JawaTimur, Kalsel, Bali, Sulawesi, dan NTT Arief, 2005 : 75.Hutan Konservasi Gunung Betung atau lebih dikenal dengan nama Taman Hutan Raya Wan Abdurrahman Tahura War merupakan salah satu kawasan hutan konservasi di Propinsi Lampung. Dijadikannya hutan ini sebagai hutan konservasi ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 408 tahun 1993. Menurut Undang- Undang No. 32 Tahun 2004 dan Peraturan Pemerintah No. 25 Tahun 2001, pengelolaan kawasan hutan tersebut dilaksanakan oleh Dinas Kehutanan Propinsi dengan Surat Keputusan Gubernur No. 3 Tahun 2001. Unit Pelaksana Teknis Dinas UPTD yang ditugaskan mengelola hutan ini adalah UPTD Taman Hutan Raya Wan Abdurahman Dephut, 2007 : 2. Letak kawasan Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman terletak disebelah barat Kotamadya Bandar Lampung, secara administrasi pemerintahan terletak di Kecamatan Teluk Betung Barat dan Tanjung Karang Barat Kotamadya Bandar Lampung, Kecamatan Padang Cermin, Way Lima, Kedondong dan Gedung Tataan, Kabupaten Lampung Selatan Dephut, 2007 : 2. Secara geografis Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman terletak pada 05 .18 sampai 05 .29’ LS dan 105 .02’ sampai 105 .14’ BT. Iklim pada kawasan ini adalah iklim tipe B dengan curah hujan sebesar lebih kurang dari 1.106 mmtahun BPP Stasiun Pengamatan Padang Cermin, Lampung Selatan. Topografi kawasan Taman Hutan Raya Wan Abdul Rachman ini adalah sebagian kecil datar sampai landai dan sebagian besar bergelombang sampai dengan bergunung-gunung dengan ketinggian 1240 - 1681 m dpl Dephut,2007 : 2. Kawasan ini memiliki tipe iklim B menurut klasifikasi iklim Schmitd- Ferguson. Rata-rata jumlah hari hujan berkisar antara 4,7 haribulan September sampai 17,8 haribulan Januari, dengan suhu rata-rata tahunan berkisar antara 20,8 o C – 22,5 o C. Secara hidrologis Tahura WAR berperan sebagai cathcmen area daerah serapan air bagi daerah Bandar lampung dan sekitarnya. PDAM Way Rilau memanfaatkan sumber air dari daerah ini. Berdasarkan wilayah Daerah Aliran Sungai DAS, Tahura WAR termasuk kedalam DAS Way Sekampung. Selain itu juga terdapat 64 buah air terjun di kawasan ini, diantaranya air terjun Pantries, Fajar Bulan, Talang Mulya, Talang Curup, Talang Mesir, Talang Teluk, Talang Rabun, Sinar Tiga, Bidadari, dan Penyarian Dephut,2007 : 2. B. Identifikasi dan Sistem Identifikasi

1. Identifikasi Tumbuhan yang Belum Dikenal Dunia Ilmu Pengetahuan

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman tumbuhan obat di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dan di hutan terfragmentasi Kebun Raya Cibodas serta pemanfaatannya oleh masyarakat lokal

3 9 106

INVENTARISASI ORCHIDALES DI GUNUNG PESAWARAN TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDURRAHMAN BANDAR LAMPUNG (Sebagai Bahan Pengayaan Materi Keanekaragaman Hayati SMA Kelas X Semester 1)

0 3 9

PERSEPSI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM HAYATI DI ZONA PENYANGGA TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN (Studi kasus di Kelurahan Batu Putu Kota Bandar Lampung sebagai bahan artikel pada materi ekosistem kelas X SMA)

0 3 37

PERSEPSI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM HAYATI DI ZONA PENYANGGA TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN (Studi kasus di Kelurahan Batu Putu Kota Bandar Lampung sebagai bahan artikel pada materi ekosistem kelas X SMA)

0 15 57

INVENTARISASI POHON PLUS DALAM BLOK KOLEKSI DI TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN

7 40 47

PENYUSUNAN MODUL KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG SEBAGAI ALTERNATIF PENGAYAAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP KEANEKARAGAMAN HAYATI DI SMA KELAS X.

0 0 4

PENYUSUNAN MODUL PENGAYAAN KEANEKARAGAMAN JENIS MAKROALGA DI PANTAI DRINI SEBAGAI BAHAN AJAR KEANEKARAGAMAN HAYATI SISWA KELAS X SMA.

0 0 4

PENYUSUNAN MODUL PENGAYAAN KEANEKARAGAMAN JENIS KELELAWAR Subordo Microchiroptera PENGHUNI GUA KAWASAN KARST GUNUNG SEWU, GUNUNGKIDUL SEBAGAI BAHAN AJAR KEANEKARAGAMAN HAYATI KELAS X SMA.

0 1 7

PENGEMBANGAN MODUL PENGAYAAN KEANEKARAGAMAN MOLLUSCA SEBAGAI BAHAN AJAR MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI BAGI SISWA KELAS X SMA.

0 1 3

KEANEKARAGAMAN DAN DISTRIBUSI HYMENOPTERA DI KAWASAN TAMAN WISATA ALAM SURANADI SEBAGAI PENGAYAAN MATERI PEMBELAJARAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DI SMA Mardiana

0 0 11