Daun INVENTARISASI ORCHIDALES DI GUNUNG PESAWARAN TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDURRAHMAN BANDAR LAMPUNG (Sebagai Bahan Pengayaan Materi Keanekaragaman Hayati SMA Kelas X Semester 1)

Akar dari banyak tumbuhan anggrek tanah panjang, kecil dan berserabut. Akar dari beberapa spesies mungkin bercabang. Rambut akar mungkin terdapat pada beberapa anggrek. Umbi telah berevolusi pada beberapa spesies anggrek tanah. Serat akar dan umbi mungkin selalu terdapat pada beberapa anggrek. Beberapa spesies memiliki organ dibawah tanah yang disebut sinker, yang membuat tunas baru naik ke permukaan tanah. Akar dari banyak anggrek epifit berdaging. Akar anggrek mungkin tumbuh dari dasar pseudobulb, nodus pada spesies monopodial, batang utama, atau rizoma Arditti,1992:281-282.

3. Daun

Daun anggrek, seperti pada tumbuhan monokotil lainnya, memiliki urat daun yang sejajar. Pengecualian pada Clematepistephium, dengan urat daun jala dan Anoectochilus, dimana pembuluhnya sangat bercabang. Bentuk daun anggrek sangat bervariasi. Banyak spesies memiliki ciri khas dari anggrek atau monokotil. Tetapi bentuk seperti daun rumput, bentuk seperti pensil atau rokok juga sering ditemukan. Daun dari beberapa anggrek memiliki dua belahan dan lipatan disepanjang tengah daun. Daun seperti ini disebut conduplicate. Dalam banyak hal, daun conduplicate berbentuk scrap, tetapi dapat juga berbentuk triangular, atau cilinder seperti pada daun Vanda, Srcanthus, Luisia, Eria, Dendrobium, dan Ceratostylis. Daun dengan banyak lipatan longitudinal disebut plicate dan merupakan karakteristik dari Calanthe, Pleione, Coelegyne, Catasetum, Bletia, Sobralia, dan Spatoglotis. Daun plicate umumnya kecil, sangat berdaging dan tebal. Garis tepi daun mungkin menyeluruh, tetapi daun tersebut selalu bergelombang, kering, berlekuk atau dengan karakter lain. Dasar daun mungkin membulat, meruncing, atau bentuk lain. Hijau, biasanya suatu rentang dai pucat sampai gelap, merupakan warna yang dominan dari daun anggrek. Pada beberapa anggrek daunnya tidak berwarna hijau. Anggrek jewel Anoectocillus, Dossinia, Goodyera, Haemaria, Kuhlhasseltia, Ludisia, dan Malaxis memiliki daun hijau-biru, merah coklat, putih dan hijau perak, warna tembaga atau berurat emas. Daun Taeniophyllum, Dendrophilax, Microcoelia, dan Polyradicion yang disebut anggek tak berdaun, daunnya telah mereduksi sampai sangat kecil, tidak menarik dan terkadang hanya sementara, serta tidak berwarna hijau. Ukuran daun anggrek dapat sangat bervariasi, meskipun dalam satu genus. Sebagai contoh Bulbophyllum fletcherianum New Guinea dengan panjang daun satu meter, yang berbeda dngan Bulbophylllum minutissimum Australia yang daunnya sangat kecil sekali. Daun anggrek tebal, pada beberapa spesies memiliki daun yang berdaging. Daun anggrek dapat tumbuh satu-satu atau berkelompok dua atau lebih dalam variasi posisi pada batang atau pseudobulb. Lembaran tangkai daun bertumpuk dan menutup pseudobulb atau batang pada beberapa spesies. Dasar daun pada umumnya bertumpuk dan dalam dua baris di sisi batang. Banyak angrek memiliki daun bertahan dan berfungsi sampai bertahun-tahun. Dalam beberapa spesies Catasetum dan Cynocnes, daun bertahan sampai akhir tahun atau sampai tumbuhan mati Arditti,1992:282-285. Gambar 3. Daun anggrek. A Daun berurat jala Clematepistaphium. B Daun tombak, berurat jala pada Pachyplectron arifolium. C Daun Catasetum terbelah dengan pangkal sarung. D Diagram potongan melintang daun tipis pada tempat yang berbeda. E Daun Stanhopea terbelah dan memiliki tangkai yang jelas. F Daun Oncidium triquetrum yang berdaging a dan bentuk V b. G Aerides odorata memiliki daun spatula. H Daun Monophylorchis maculata bagian dorsal a, plicate b, dan memiliki tangkai. I Acianthus bracteatus dengan lekukan yang dalam a, dan conduplicate b. J Daun spiral sehingga tumbuhan ini diberi nama Thelymitra spiralis. K Dendrobium cucumerinum dengan daun seperti lada atau asinan. L Daun Nervilia gammieana berbentuk cordate. M Anoectochilus roxburghii adalah salah satu yang disebut anggrek jewel, daun yang sangat decoratirf. N Daun Thunia marshalliana yang lanceolat. O Calanthe veratrifolia daun bentuk oval. P Cypripedium japonicum dengan daun berbentuk telapak. Q Nervilia aragoana daun cordate dan mungkin menampakkan bulu-bulu. R Daun Ada aurantiaca sulate-lancet. S Beberapa anggrek memiliki a atau tidak memiliki b pelepah daun. Yang lainnya hanya memiliki pelepah daun c. T Salah satu anggrek terkecil, Bulbophyllum minutissimum memiliki daun ramping. U Daun Oncidium cebolleta. V Daun Malaxis bentuk oval dan tepi bergelombang Arditti,1992:284.

4. Bunga

Dokumen yang terkait

Keanekaragaman tumbuhan obat di Taman Nasional Gunung Gede Pangrango dan di hutan terfragmentasi Kebun Raya Cibodas serta pemanfaatannya oleh masyarakat lokal

3 9 106

INVENTARISASI ORCHIDALES DI GUNUNG PESAWARAN TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDURRAHMAN BANDAR LAMPUNG (Sebagai Bahan Pengayaan Materi Keanekaragaman Hayati SMA Kelas X Semester 1)

0 3 9

PERSEPSI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM HAYATI DI ZONA PENYANGGA TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN (Studi kasus di Kelurahan Batu Putu Kota Bandar Lampung sebagai bahan artikel pada materi ekosistem kelas X SMA)

0 3 37

PERSEPSI MASYARAKAT DALAM PENGELOLAAN SUMBER DAYA ALAM HAYATI DI ZONA PENYANGGA TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN (Studi kasus di Kelurahan Batu Putu Kota Bandar Lampung sebagai bahan artikel pada materi ekosistem kelas X SMA)

0 15 57

INVENTARISASI POHON PLUS DALAM BLOK KOLEKSI DI TAMAN HUTAN RAYA WAN ABDUL RACHMAN

7 40 47

PENYUSUNAN MODUL KEANEKARAGAMAN JENIS BURUNG SEBAGAI ALTERNATIF PENGAYAAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP KEANEKARAGAMAN HAYATI DI SMA KELAS X.

0 0 4

PENYUSUNAN MODUL PENGAYAAN KEANEKARAGAMAN JENIS MAKROALGA DI PANTAI DRINI SEBAGAI BAHAN AJAR KEANEKARAGAMAN HAYATI SISWA KELAS X SMA.

0 0 4

PENYUSUNAN MODUL PENGAYAAN KEANEKARAGAMAN JENIS KELELAWAR Subordo Microchiroptera PENGHUNI GUA KAWASAN KARST GUNUNG SEWU, GUNUNGKIDUL SEBAGAI BAHAN AJAR KEANEKARAGAMAN HAYATI KELAS X SMA.

0 1 7

PENGEMBANGAN MODUL PENGAYAAN KEANEKARAGAMAN MOLLUSCA SEBAGAI BAHAN AJAR MATERI KEANEKARAGAMAN HAYATI BAGI SISWA KELAS X SMA.

0 1 3

KEANEKARAGAMAN DAN DISTRIBUSI HYMENOPTERA DI KAWASAN TAMAN WISATA ALAM SURANADI SEBAGAI PENGAYAAN MATERI PEMBELAJARAN KEANEKARAGAMAN HAYATI DI SMA Mardiana

0 0 11