Pengaruh Harga kompetitif, kelengkapan barang, dan lokasi terhadap keputusan pembelian di Toko Sepatu Davin Pajak USU Medan

(1)

SKRIPSI

PENGARUH HARGA KOMPETITIF , KELENGKAPAN PRODUK, DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI

TOKO SEPATU DAVIN PAJAK USU MEDAN

OLEH

RINA ARFIANTI 110502044

PROGRAM STUDI S-1 MANAJEMEN DEPARTEMEN MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

MEDAN 2015


(2)

i ABSTRAK

PENGARUH HARGA KOMPETITIF , KELENGKAPAN PRODUK, DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI

TOKO SEPATU DAVIN PAJAK USU MEDAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh harga kompetitif, kelengkapan produk dan lokasi terhadap keputusan pembelian di Toko Sepatu Davin Pajak USU Medan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian asosiatif kausal yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau begaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang melakukan pembelian di Toko Sepatu Davin pada bulan Desember 2014 yaitu sebanyak 249 orang. Metode pengambilan sampel menggunakan accidental

sampling dengan jumlah sampel sebanyak 74 responden. Data primer

dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner dan wawancara, data sekunder dikumpulkan melalui studi pustaka. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan kuantitatif dengan teknik analisis regresi linier berganda. Hasil pengujian hipotesis penelitian menunjukkan bahwa variabel harga kompetitif, kelengkapan produk dan lokasi secara simultan maupun parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian di Toko Sepatu Davin Pajak USU Medan. Uji Koefisien Determinasi menunjukkan bahwa 77% keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh variabel harga kompetitif, kelengkapan produk dan lokasi, sedangkan sisanya sebesar 33,% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini.

Kata kunci: Harga Kompetitif, Kelengkapan Produk, Lokasi dan Keputusan Pembelian


(3)

ii ABSTRACT

THE EFFECT OF COMPETITIVE PRICE, COMPLETENESS PRODUCTS, AND LOCATION TO PURCHASE DECISION IN

DAVIN SHOE STORE PAJAK USU MEDAN

The purpose of this study was to determine and analyze the effect of competitive price, the completeness of the product and the location to the purchasing decisions in the Davin Shoe Store Pajak USU Medan. This research is associative causal research aimed to analyze the relationship between one variable with another variable or fantasize a variable affecting other variables. The population in this study is that consumers who make purchases at Davin Shoe Stores in December 2014 as many as 249 people. The sampling method using accidental with total sampling 74 respondents. Primary data was collected through questionnaires and interviews, secondary data collected through literature. Data analysis method used is descriptive method and quantitative analysis with multiple linear regression analysis technique. Hypothesis testing results showed that the variables competitive price, completeness of products and locations simultaneously or partially positive and significant impact on purchasing decisions in Davin Shoe Store Pajak USU Medan. The Test Coefficient of Determination indicates that 77% of purchasing decisions can be explained by the variable competitive price, range of products and locations, while the rest of 33,% explained by others factors that are not included in this study.

Keywords: Competitive Price, Completeness Of Products, Location and Purchase Decision


(4)

iii KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, Puji dan syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT atas

segala rahmat dan karuniaNya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang

berjudul “Pengaruh Harga kompetitif, kelengkapan barang, dan lokasi terhadap

keputusan pembelian di Toko Sepatu Davin Pajak USU Medan”, untuk memenuhi

salah satu syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Strata 1 (S-1) Ekonomi

Manajemen pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada kedua

orang tua, Bapak Arfin, dan Ibu Mariati atas segala dukungan, semangat, doa, dan kasih sayang yang telah kalian berikan, sehingga penulis dapat menyelesaikan

penulisan skripsi dan kuliah dengan sebaik-baiknya. Pada kesempatan ini, penulis

juga ingin mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak

Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

2. Ibu Dr. Isfenti Sadalia, S.E., ME., selaku Ketua Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara

3. Ibu Dra. Marhayanie, S.E., M.Si., selaku Sekretaris Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sumatera Utara dan Dosen

Pembanding II

4. Ibu Dr. Endang Sulistya Rini. S.E., M.Si., dan Ibu Dra. Friska Sipayung,

M.Si., selaku Ketua dan Sekretaris Program Studi Manajemen Fakultas


(5)

iv

5. Ibu Dr. Arlina Nurbaity Lubis, SE, MBA selaku dosen pembimbing yang

telah memberikan arahan, bimbingan, motivasi, dan saran kepada penulis

dalam menyelesaikan skripsi ini

6. Ibu Vivi Rahmatus Sofiyah, Msi selaku Dosen Pembanding I saya yang telah

memberikan saran dan masukan untuk kesempurnaan skripsi saya

7. Bapak dan Ibu dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU yang telah mendidik

dan memberikan ilmunya kepada peneliti serta seluruh staf dan pegawai

8. Kakak tersayang, zulia atas bantuan, dukungan, dan semangat yang sangat

berarti bagi saya

9. Kepada sahabat-sahabat azizah latifah, dara juwita, dessy maisary, apriyani

novitasari, maya puspasari, sri rezeky, rizky trisnadian pratama, yuliani serta

senior dan teman-teman mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis yang telah

memberikan semangat, motivasi, dan bantuan penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh

karena itu, penulis sangat mengharapkan saran dan kritik dari semua pihak untuk

membuat skripsi ini menjadi lebih baik lagi.

Medan, Februari 2015

Penulis


(6)

v DAFTAR ISI

Halaman

ABSTRAK ... i

ABSTRACT ... ii

KATA PENGANTAR... iii

DAFTAR ISI ... v

DAFTAR TABEL ... vii

DAFTAR GAMBAR... viii

DAFTAR LAMPIRAN... ix

BAB 1 PENDAHULUAN ... 1

1.1 Latar Belakang... 1

1.2 Perumusan Masalah ... 9

1.3 Tujuan Penelitian ... 9

1.4 Manfaat Penelitian ... 10

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 11

2.1 Uraian Teoritis ... 11

2.1.1 Pengertian Pemasaran ... 11

2.1.2 Strategi Pemasaran... 12

2.1.2.1 Bauran Pemasaran... 14

2.1.3 Harga... 16

2.1.3.1 Harga Kompetitif... 18

2.1.4 Kelengkapan Produk... 20

2.1.5 Lokasi... 24

2.1.6 Keputusan Pembelian... 27

2.2 Penelitian Terdahulu... 31

2.3 Kerangka Konseptual... 32

2.4 Hipotesis... 34

BAB III METODE PENELITIAN... 35

3.1 Jenis Penelitian ... 35

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian... 35

3.3 Batasan Operasional ... 35

3.4 Definisi Operasional ... 36

3.5 Skala Pengukuran Variabel ... 37

3.6 Populasi dan Sample ... 37

3.6.1 Populasi ... 37

3.6.2 Sampel ... 38

3.7 Jenis Data Penelitian ... 39


(7)

vi

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas ... 40

3.9.1 Uji Validitas... 40

3.9.2 Uji Reliabilitas ... 41

3.10 Uji Asumsi Klasik... 42

3.11 Teknik Analisi Data ... . 43

3.11.1 Metode Analisi Deskriptif ... . 43

3.11.2 Metode Analisis Regresi Berganda ... 44

3.11.3 Uji Hipotesis ... 44

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN... 47

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian... 47

4.1.1 Profil Singkat Toko Sepatu Davin ... 47

4.2 Hasil Penelitian ... 48

4.2.1 Analisis Deskriptif ... 48

4.2.1.1 Karakteristik Responden... 48

4.2.1.2 Deskripsi Jawaban Responden... 51

4.2.2 Uji Asumsi Klasik Linear ... 56

4.2.3 Hasil Analisis Regresi Berganda ... 61

4.2.4 Pengujian Hipotesis ... 63

4.2.4.1 Uji Signifikansi Simultan... 63

4.2.4.2 Uji Signifikansi Parsial... 64

4.2.4.3 Uji Koefisien Determinasi... 65

4.3 Pembahasan... 65

4.3.1 Pengaruh Harga Kompetitif Terhadap Keputusan Pembelian ... 65

4.3.2 Pengaruh Kelengkapan Produk Terhadap Keputusan Pembelian ... 66

4.3.3 Pengaruh Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian... 67

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ... .... 70

5.1 Kesimpulan... 70

5.2 Saran... 70

DAFTAR PUSTAKA ... 72


(8)

vii DAFTAR TABEL

No. Tabel Judul Halaman

1.1 Data Penjualan Toko Sepatu Davin Tahun 2014 ... 6

2.1 Daftar Penelitian Terdahulu ... 31

3.1 Operasionalisasi Variabel... 36

3.2 Instrumen Skala Likert ... 37

3.3 Hasil Uji Validitas ... 41

3.4 Hasil Uji Reliabilitas... 42

4.1 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin... 49

4.2 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia... 49

4.3 Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan... 50

4.4 Frekuensi Jawaban Responden Tentang Variabel Harga Kompetitif... 51

4.5 Frekuensi Jawaban Responden Tentang Variabel Kelengkapan Produk... 52

4.6 Frekuensi Jawaban Responden Tentang Variabel Lokasi ... 54

4.7 Frekuensi Jawaban Responden Tentang Variabel Keputusan Pembelian ... 55

4.8 Uji Kolmogorov - Smirov ... 4.9 Hasil Uji Glejser... 60

4.10 Hasil Uji Multikolonearitas... 60

4.11 Koefisien Regresi Linear Berganda... 61

4.12 Hasil Uji Simultan (Uji F) ... 63

4.13 Hasil Uji Parsial (Uji t)... 64


(9)

viii DAFTAR GAMBAR

No. Gambar Judul Halaman

2.1 Rincian Bauran Pemasaran... 16 2.2 Tahap Proses Keputusan Pembelian... 29 2.3 Kerangka Konseptual... 33


(10)

ix DAFTAR LAMPIRAN

No. Lampiran Judul Halaman

1 Kuesioner... 75

2 Karakteristik Responden... 78

3 Tabulasi Jawaban Responden... 79

4 Frekuensi Jawaban Responden... 81

5 Uji Asumsi Klasik... 85

6 Pengujian Hipotesis... 88


(11)

i ABSTRAK

PENGARUH HARGA KOMPETITIF , KELENGKAPAN PRODUK, DAN LOKASI TERHADAP KEPUTUSAN PEMBELIAN DI

TOKO SEPATU DAVIN PAJAK USU MEDAN

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh harga kompetitif, kelengkapan produk dan lokasi terhadap keputusan pembelian di Toko Sepatu Davin Pajak USU Medan. Penelitian ini merupakan jenis penelitian asosiatif kausal yang bertujuan untuk menganalisis hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya atau begaimana suatu variabel mempengaruhi variabel lain. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang melakukan pembelian di Toko Sepatu Davin pada bulan Desember 2014 yaitu sebanyak 249 orang. Metode pengambilan sampel menggunakan accidental

sampling dengan jumlah sampel sebanyak 74 responden. Data primer

dikumpulkan melalui penyebaran kuesioner dan wawancara, data sekunder dikumpulkan melalui studi pustaka. Metode analisis data yang digunakan adalah metode analisis deskriptif dan kuantitatif dengan teknik analisis regresi linier berganda. Hasil pengujian hipotesis penelitian menunjukkan bahwa variabel harga kompetitif, kelengkapan produk dan lokasi secara simultan maupun parsial berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian di Toko Sepatu Davin Pajak USU Medan. Uji Koefisien Determinasi menunjukkan bahwa 77% keputusan pembelian dapat dijelaskan oleh variabel harga kompetitif, kelengkapan produk dan lokasi, sedangkan sisanya sebesar 33,% dijelaskan oleh faktor-faktor lain yang tidak diikutsertakan dalam penelitian ini.

Kata kunci: Harga Kompetitif, Kelengkapan Produk, Lokasi dan Keputusan Pembelian


(12)

ii ABSTRACT

THE EFFECT OF COMPETITIVE PRICE, COMPLETENESS PRODUCTS, AND LOCATION TO PURCHASE DECISION IN

DAVIN SHOE STORE PAJAK USU MEDAN

The purpose of this study was to determine and analyze the effect of competitive price, the completeness of the product and the location to the purchasing decisions in the Davin Shoe Store Pajak USU Medan. This research is associative causal research aimed to analyze the relationship between one variable with another variable or fantasize a variable affecting other variables. The population in this study is that consumers who make purchases at Davin Shoe Stores in December 2014 as many as 249 people. The sampling method using accidental with total sampling 74 respondents. Primary data was collected through questionnaires and interviews, secondary data collected through literature. Data analysis method used is descriptive method and quantitative analysis with multiple linear regression analysis technique. Hypothesis testing results showed that the variables competitive price, completeness of products and locations simultaneously or partially positive and significant impact on purchasing decisions in Davin Shoe Store Pajak USU Medan. The Test Coefficient of Determination indicates that 77% of purchasing decisions can be explained by the variable competitive price, range of products and locations, while the rest of 33,% explained by others factors that are not included in this study.

Keywords: Competitive Price, Completeness Of Products, Location and Purchase Decision


(13)

1 BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pada era globalisasi, dunia perdagangan dewasa ini terjadi persaingan

didalam memasarkan produk atau jasa. Kegiatan pemasaran memiliki peran yang

sangat penting dalam dunia usaha, mengingat orientasinya terhadap masyarakat

(konsumen). Keadaan dunia usaha berubah dinamis seiring dengan perubahan

selera konsumen dan perubahan yang terjadi pada lingkungan sekitarnya.

Kebutuhan konsumen yang terus meningkat, menjadi peluang bisnis. Hal tersebut

menjadi dasar pemikiran para pelaku usaha untuk memenuhi kebutuhan,

keinginan, dua harapan konsumen sehingga tidak berpaling ke pesaing meski

terjadi perubahan.

Pemahaman perusahaan berawal dari produk, perusahaan harus mampu

mengenal apa yang menjadi kebutuhan dan harapan konsumen saat ini maupun

yang akan datang. Konsumen sebagai individu dalam mendapatkan atau membeli

barang telah melalui proses-proses atau tahapan-tahapan terlebih dahulu seperti

mendapat informasi baik melalui iklan atau referensi dari orang lain kemudian

membandingkan produk satu dengan produk lain sampai akhirnya pada keputusan

membeli produk itu.

Agar konsumen tertarik untuk mengunjungi toko dan melakukan transaksi

bukanlah hal yang mudah mengingat bahwa konsumen datang ke pusat

perbelanjaan mempunyai tujuan dan motif yang berbeda mulai dari sekedar


(14)

2

bagi perusahaan menyusun strategi yang tepat untuk memikat konsumen

melakukan transaksi. Berbagai atribut yang dimiliki perusahaan merupakan

potensi yang harus selalu diperhatikan dan dioptimalkan dalam menyusun strategi

yang baik guna menjaring konsumen (Mulyani, 2009:100).

Keputusan pembelian konsumen adalah membeli merek yang paling

disukai, tetapi dua faktor dapat muncul antara niat untuk membeli dan keputusan

pembelian, yaitu faktor sikap orang lain dan faktor situasi yang tidak diharapkan

(Kotler dan Amstrong, 2008:181).

Pengambilan keputusan oleh konsumen dalam membeli suatu barang

maupun jasa tentunya berbeda, bergantung pada jenis keputusan pembelian yang

diinginkannya. Pada dasarnya konsumen memiliki perilaku pembelian yang cukup

rumit dengan adanya berbagai perbedaan yang terdapat pada produk dengan jenis

yang sama, tapi merek dan spesifikasi produk yang umumnya berbeda. Dalam

melakukan keputusan pembelian, tentunya dibutuhkan keyakinan dan rasa percaya

diri yang kuat dari pelanggan (Astuti dan Cahyadi, 2007:32).

Sesuatu yang diinginkan oleh konsumen adalah bagaimana cara untuk

mendapatkan barang-barang yang dibutuhkan serta menyediakan beranekaragam

produk dan alternatif pilihan, harga yang bersaing, pelayanan dan fasilitas yang

memuaskan serta suasana berbelanja yang nyaman semuanya terdapat dalam satu

toko.

Saat ini sepatu merupakan salah satu kebutuhan yang penting. Sepatu

dapat digunakan untuk berpergian, bekerja maupun kepentingan yang lain.


(15)

3

dipenuhi bagi kehidupan. Apalagi dilihat sekarang berkembang pesatnya dunia

trend, mode, dan fashion saat ini khususnya pada alas kaki atau sepatu.

Salah satu bisnis usaha sepatu yang mulai berkembang saat ini dalam

menjalankan usahanya terutama di Kota Medan yaitu Toko Sepatu Davin yang

berdiri pada bulan Februari 2011. Toko Sepatu Davin merupakan suatu usaha

yang menjual produk sepatu dengan memperoleh barang dagangan dari Medan

dan dari luar Kota Medan yaitu Jakarta. Toko Sepatu ini merupakan salah satu

Toko yang menawarkan harga yang lebih murah dari pesaing-pesaing lainnya

yang ada di Pajak USU tersebut. Harga yang ditawarkan kepada konsumen mulai

dari Rp.20.000,00 sampai dengan Rp.200.000,00. Tujuan dari Toko Sepatu Davin

ini adalah memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen, meningkatkan

loyalitas konsumen, dan meningkatkan pendapatan dengan selalu berusaha

memberikan harga yang murah agar tidak tersingkirkan oleh para pesaing yang

lain. Toko ini memiliki strategi yang baik dalam menghadapi para pesaing, tidak

terlalu banyak mengambil untung agar tetap memiliki banyak pembeli dan

pelanggan.

Tetapi walaupun Toko Sepatu Davin ini sudah berusaha memberikan

harga yang lebih murah, Toko Sepatu Davin juga harus tetap mempertahankan

keunggulannya karena pada saat ini semakin banyak Masyarakat yang mampu

melihat peluang untuk memperoleh pendapatan dengan mendirikan Toko Sepatu

dan Masyarakat semakin pintar dalam melihat dan menyusun strategi agar Toko


(16)

4

Fenomena banyaknya konsumen yang berkunjung dan melakukan

pembelian di Toko Sepatu Davin ini dapat diketahui berdasarkan hasil pra survey

yang dilakukan oleh peneliti, 22 dari 30 Konsumen pada Toko Sepatu Davin

melakukan pembelian di Toko ini. Terutama dari kalangan anak remaja.

Toko Sepatu ini memiliki berbagai macam model sepatu yang sudah

cukup terkenal seperti: Sepatu DC, Vans, Converse, Quicksilver, Fredperry,

Allstar, Ripcurl, Machbeth, Nike, Adidas, dan lain-lain. Toko ini juga menjual

Sepatu wanita mulai dari Sepatu flat, high heels, boot, dan lainnya. Toko ini

mampu memberikan barang yang dibutuhkan konsumen dan yang sedang trend

saat ini sehingga mampu bersaing dengan toko lainnya yang ada di Pajak USU

tersebut.

Tantangan yang harus dihadapi pada Toko Sepatu Davin ini adalah dimana

ia harus mampu mempertahankan usahanya agar tetap eksis dan berkembang.

Selain itu harus mampu berinovasi terhadap produknya di tengah berkembangnya

dunia trend, mode dan fashion. Karena bisnis usaha Toko Sepatu mempunyai

banyak pesaing terutama di dalam Pajak USU tersebut. Banyak yang berjualan

Sepatu dan di sebelah Toko Sepatu Davin ini juga terdapat Toko yang menjual

Sepatu , sehingga Toko Sepatu Davin ini harus bisa bersaing dan menciptakan

keunggulan sendiri agar tidak tersaingi dan tersingkirkan dengan pesaing-pesaing

lain.

Persaingan dalam bisnis eceran atau ritel yang sekarang ini semakin ketat

memaksa para pengusaha bisnis eceran atau ritel saling bersaing untuk berusaha


(17)

5

meningkatkan kualitas pelayanan, meningkatkan kenyamanan suasana dalam

berbelanja, atau melakukan potongan harga.

Selain faktor harga dan kelengkapan barang, lokasi juga memiliki andil

penting dalam mempengaruhi kesuksesan sebuah bisnis. Hal ini sesuai dengan

pendapat Tjiptono (2006: 27) yang menyatakan bahwa lokasi menentukan

kesuksesan suatu jasa karena erat kaitannya dengan pasar potensial. Salah

memilih lokasi dapat berakibat fatal bagi perusahaan. Perusahaan harus menyadari

sebelum konsumen mengambil suatu keputusan pembelian terhadap suatu produk/

jasa, Konsumen akan sangat mempertimbangkan faktor lokasi yang sesuai.

Keberadaan Toko Sepatu Davin merupakan tempat perbelanjaan yang

strategis dan terletak di Jalan Padang Bulan Medan yang mana merupakan pusat

keramaian. Konsumen dimungkinkan tidak mengalami kesulitan untuk datang ke

Toko Sepatu Davin, hal ini dikarenakan alat transportasi yang mudah untuk

dijangkau. Toko Sepatu ini memiliki lokasi yang cukup strategis karena dekat

dengan Universitas dan Sekolah. Banyak dari kalangan remaja yang mendatangi

dan melakukan pembelian di Toko Sepatu ini.

Berdasarkan pengamatan tersebut, maka Toko Sepatu yang beralamat di Jl.

Jamin Ginting Padang Bulan Medan ini berusaha untuk selalu dapat menciptakan

keunggulan kompetitif dibandingkan para pesaingnya dan berusaha untuk selalu

meningkatkan kepuasan konsumen dari waktu ke waktu melalui strategi yang

mampu menunjang usahanya.

Berikut ini adalah jumlah omset penjualan Toko Sepatu Davin pada bulan Mei-


(18)

6 Tabel 1.1

Data Penjualan Toko Sepatu Davin Tahun 2014

No Bulan Total Penjualan

(Dalam Rp.)

Persentase Kenaikan/Penurunan

(Dalam %)

1 Mei 11.565.436 -

2 Juni 12.788.156 10,57

3 Juli 12.487.879 -2,34

4 Agustus 13.543.164 8,45

5 September 12.965.324 -4,26

6 Oktober 11.530.564 -11,06

7 November 13.990.433 24,57

Sumber : Toko Sepatu Davin (2015)

Dari data diatas dapat dilihat bahwa terjadi fluktuasi penjualan dari Bulan

Mei sampai November 2014. Terjadi kenaikan penjualan yaitu pada bulan juni ,

Agustus, dan November. Kenaikan Penjualan tertinggi terjadi pada Bulan

November yaitu sebesar 24,57%. Tetapi terjadi beberapa kali penurunan, yaitu

pada bulan Juli , September, dan Oktober. Penurunan penjualan tertinggi yaitu

pada bulan Oktober yaitu sebesar 11,06 %.

Kehadiran Toko Sepatu merupakan tuntutan gaya hidup masyarakat kota

besar. Kondisi semacam ini mencerminkan suatu fenomena yang terjadi bahwa

masyarakat / konsumen semakin kritis dalam memilih tempat belanja. Sifat kritis

tersebut dicirikan antara lain masyarakat / konsumen menginginkan barang

selengkap mungkin, harga yang bersaing, lokasi yang strategis, dan kualitas

pelayanan yang memuaskan.

Harga merupakan hal yang diperhatikan oleh konsumen saat melakukan

pembelian. Sebagian konsumen bahkan mengidentifikasi harga dengan nilai.

Ketika konsumen sulit untuk membuat keputusan tentang kualitas produk secara


(19)

7

kualitas suatu produk. Bagi pihak konsumen melalui harga yang pantas,

konsumen berharap dapat memperoleh keuntungan atau kepuasan dari kegiatan

konsumsi yang telah dilakukan. Konsumen akan merasa puas ketika pengorbanan

yang mereka keluarkan melalui harga dapat terbayar oleh manfaat produk yang

sesuai dengan harapan mereka. Bagi konsumen harga merupakan salah satu faktor

penentu dalam pemilihan produk yang berkaitan dengan keputusan membeli yang

akan dilakukan (Swastha, 2009:42).

Produk merupakan pengetahuan dasar yang harus diketahui oleh seseorang

yang bekerja atau mempelajari di bidang bisnis ritel. Dengan pengetahuan produk

yang baik akan dapat mengembangkan bisnis ritel dan dapat melayani target pasar

yang telah ditentukan, dalam hal pemenuhan kebutuhan dan keinginan konsumen.

Jumlah dan jenis produk yang dijual di suatu tempat semakin beragam, maka

konsumen pun akan merasa puas jika ia melakukan pembelian di tempat tersebut

dan ia tidak perlu melakukan pembelian di tempat yang lain. Konsumen

cenderung memilih tempat yang menawarkan produk yang bervariasi dan lengkap

menyangkut kedalaman, luas, dan kualitas beragam yang ditawarkan oleh penjual

(Raharjani, 2005:6).

Faktor lokasi / tempat juga merupakan faktor yang menentukan

keberhasilan suatu bisnis. Lokasi adalah faktor yang sangat penting dalam bauran

eceran, pemilihan lokasi yang tepat dan strategis pada sebuah gerai atau toko

akan lebih sukses dibandingkan gerai lainnya yang berlokasi kurang

strategis. Maka untuk itu para pelaku bisnis harus mempertimbangkan hal- hal


(20)

8

minat beli konsumen dan pembelian ulang dari konsumen terhadap suatu produk

atau jasa (Tjiptono, 2006:27).

Keputusan untuk membeli dapat mengarah kepada bagaimana proses

dalam pengambilan keputusan tersebut itu dilakukan. Banyak faktor yang menjadi

pertimbangan konsumen sebelum memutuskan untuk membeli suatu produk.

Sehingga pengusaha harus jeli dalam melihat faktor-faktor apa saja yang harus

diperhatikan untuk menarik konsumen (Raharjani, 2005:6).

Menurut Schiffman dan Kanuk (2008:42) secara umum keputusan

pembelian adalah seleksi dari dua atau lebih pilihan alternatif. Keputusan

pembelian merupakan usaha konsumen untuk mengidentifikasi semua pilihan

yang mungkin untuk memecahkan persoalan itu dan menilai pilihan-pilihan secara

sistematis dan obyektif serta sasaran-sasarannya yang menentukan keuntungan

serta kerugiannya masing-masing. Konsumen dalam mengambil keputusan untuk

membeli suatu produk yang ditawarkan banyak dipengaruhi oleh persepsinya

terhadap harga, produk, promosi, tempat (bauran pemasaran) yang telah

diterapkan oleh perusahaan selama ini. Untuk memahami bagaimana konsumen

benar-benar membuat keputusan pembelian, pemasar harus mengidentifikasi siapa

yang mengambil keputusan dan mempunyai masukan dalam keputusan pembelian

(Kotler dan Keller, 2009:196).

Berdasarkan beberapa uraian diatas maka dilakukan penelitian untuk

mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi seseorang untuk membeli di Toko

Sepatu Davin pajak USU. Dalam penelitian ini dipilih variabel, harga kompetitif,


(21)

9

difokuskan pada tiga variabel tersebut karena diduga variabel-variabel tersebut

memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan konsumen untuk membeli

di Toko Sepatu Davin Pajak USU. Dengan informasi dan masalah yang diterima

maka penulis akan melakukan penelitian dengan judul “Pengaruh Harga Kompetitif, Kelengkapan Produk, dan Lokasi Terhadap Keputusan Pembelian di Toko Sepatu Davin Pajak USU Medan”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan rumusan masalah di atas dapat dirumuskan pertanyaan

penelitian berikut :

1. Apakah harga kompetitif berpengaruh terhadap keputusan pembelian di

Toko Sepatu Davin?

2. Apakah kelengkapan produk berpengaruh terhadap keputusan pembelian

di Toko Sepatu Davin?

3. Apakah lokasi berpengaruh terhadap keputusan pembelian di Toko Sepatu

Davin?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh harga kompetitif terhadap

keputusan pembelian di Toko Sepatu Davin.

2. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh kelengkapan produk

terhadap keputusan pembelian di Toko Sepatu Davin.

3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh lokasi terhadap keputusan


(22)

10 1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Bagi Pemilik Toko Sepatu Davin

Bagi Toko Sepatu Davin, Pajak USU, Medan, hasil penelitian ini dapat

digunakan sebagai masukan pihak pengelola dalam pengolahan harga

kompetitif, kelengkapan produk dan lokasi untuk menciptakan keputusan

membeli di Toko Sepatu Davin, Pajak USU, Medan.

2. Bagi Peneliti

Diharapkan penelitian ini dapat memperluas pengetahuan serta dapat

menambah wawasan mengenai manajemen pemasaran pada umumnya serta

pengaruh harga kompetitif, kelengkapan produk, lokasi, serta keputusan

pembelian konsumen.

3. Bagi Peneliti Lain

Sebagai masukan, referensi, dan bahan perbandingan bagi peneliti lain dalam


(23)

11 BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Uraian Teoritis

2.1.1 Pengertian Pemasaran

Pemasaran merupakan salah satu kegiatan yang penting dijalankan oleh

suatu perusahaan dalam usahanya untuk mengembangkan, mendapatkan

keuntungan dan mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan itu sendiri.

Pada suatu perusahaan, pemasaran adalah keseluruhan bisnis yang dilihat dari

hasil akhirnya, yaitu dari sudut pelanggan. Keberhasilan perusahaan tidak hanya

ditentukan oleh produsen melainkan pula ditentukan oleh pelanggan.

Pemasaran juga merupakan suatu fungsi bisnis perusahaan yang bertujuan

untuk mengidentifikasi atau menganalisis kebutuhan dan keinginan konsumen,

menetapkan pasar sasaran utama yang dapat melayani organisasi secara baik dan

merancang produk atau jasa, serta program yang paling tepat yang akan

digunakan untuk melayani pasar.

Berhasil atau tidaknya suatu perusahaan di dalam pencapaian tujuannya

tergantung pada bidang pemasaran, produksi, keuangan, maupun bidang lainnya

seperti personalia, selain itu juga tergantung pada kemampuan mereka untuk

mengkombinasikan fungsi-fungsi tersebut agar perusahaan dapat berjalan dengan

lancar.

Menurut Saladin (2007:1) Pemasaran adalah suatu sistem total dari


(24)

12

dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan

mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan.

Menurut Kotler dan Keller (2012:28) pemasaran adalah suatu fungsi

organisasi dan serangkaian proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, dan

memberi nilai kepada pelanggan dan untuk mngelola hubungan pelanggan dengan

cara menguntungkan organisasi dan pemangku keuntungan.

Pemasaran merupakan suatu proses atau kegiatan bisnis yang dirancang

untuk merencanakan, menentukan harga, promosi, serta memuaskan kebutuhan

dan keinginan pelanggan akan barang dan jasa, serta menciptakan nilai bagi

pelanggan dan membangun hubungan yang kuat dengan pelanggan melalui proses

pertukaran dan mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan.

Pada hakikatnya pemasaran berorientasi pasar digunakan untuk memahami

kebutuhan dan keinginan konsumen, memberikan pengarahan bagi

kegiatan-kegiatan penjualan yang menguntungkan, dan mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan

pemasaran untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan tersebut. Jadi, tujuan

pemasaran bukanlah untuk menyediakan barang-barang dan jasa-jasa yang

mudah dihasilkan dan kemudian berusaha menjualnya.

2.1.2 Strategi pemasaran

Strategi pemasaran merupakan rencana yang menjabarkan ekspektasi

perusahaan akan dampak dari berbagai aktifitas atau program pemasaran terhadap

permintaan produknya di pasar sasaran tertentu.

Menurut Kotler dan Amstrong (2012 : 10) strategi pemasaran adalah pola


(25)

13

Strategi pemasaran berisi strategi spesifik untuk pasar sasaran, penetapan posisi,

bauran pemasaran dan besarnya pengeluaran pemasaran.

Pada umumnya perusahaan yang berhasil adalah perusahaan yang

melaksanakan konsep pemasaran yang berorientasi kepada konsumen, karena

perusahaan inilah yang mampu menguasai pasar dalam jangka panjang. Didalam

pandangan konsep pemasaran, tujuan perusahaan dicapai melalui kepuasan

konsumen. Kepuasan konsumen diperoleh setelah kebutuhan dan keinginan

konsumen dipenuhi melalui kegiatan pemasaran yang terpadu. Dengan demikian

ada 4 (empat) unsur pokok dalam konsep pemasaran, yaitu:

1. Orientasi pada kebutuhan dan keinginan konsumen

2. Kepuasan konsumen

3. Kegiatan pemasaran yang terpadu

4. Tujuan perusahaan

Penentuan strategi pemasaran harus didasarkan atas analisa lingkungan

eksternal dan internal perusahaan. Masing-masing faktor lingkungan dapat

menimbulkan adanya kesempatan atau ancaman bagi pemasaran produk suatu

perusahaan, yaitu terdiri atas: keadaan pasar, persaingan, teknologi, ekonomi,

sosial budaya, hukum dan peraturan. Sedangkan faktor-faktor internal perusahaan

menunjukkan adanya keunggulan atau kelemahan perusahaan, meliputi keuangan,

produksi, personalia, dan khususnya bidang pemasaran yang terdiri atas produk,

harga, promosi, lokasi, orang, proses, dan bukti fisik. Analisa tersebut merupakan


(26)

14

dengan keadaan saat ini. Hasil penilaian tersebut digunakan sebagai dasar untuk

menentukan apakah strategi yang sedang dijalankan pada masa yang akan datang.

Dalam menjual dan memasarkan barang ada yang harus diutamakan yaitu:

1. Kelengkapan barang

2. Kualitas

3. Harga bersaing

4. Suasana dan pelayanan

2.1.2.1 Bauran Pemasaran

Bauran pemasaran merupakan salah satu elemen penting dalam strategi

pemasaran produk dan jasa. Menurut Saladin (2007:3) bauran pemasaran adalah

serangkaian dari variabel pemasaran yang dapat dikuasai oleh perusahaan dan

digunakan untuk mencapai tujuan dalam pasar sasaran. Sedangkan menurut

Swastha (2009:25) mengemukakan bahwa Bauran pemasaran adalah kombinasi

dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem perusahaan yaitu

: produk, sistem harga, distribusi dan promosi.

Dapat disimpulkan pengertian bauran pemasaran (Marketing Mix) adalah

kombinasi dari variabel empat pembentuk inti sistem pemasaran dimana

masing-masing variabel dapat dikendalikan dan digunakan oleh perusahaan untuk

mempengaruhi permintaan pasar sasaran. Bauran pemasaran terdiri dari empat

elemen yang disebut dengan istlah 4P dalam yaitu : produk (product), harga (price),


(27)

15

1. Product (produk)

Produk adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan kedalam pasar untuk

diperhatikan, dimiliki, dipakai, atau dikonsumsi sehingga dapat

memuaskan suatu keinginan atau suatu kebutuhan.

2. Price (harga)

Harga adalah jumlah uang yang harus dibayarkan oleh pelanggan untuk

suatu produk yang diinginkan dan merupakan alat pengukur dasar sistem

ekonomi sehingga harga mempengaruhi alokasi faktor-faktor produksi.

Penetapan harga, penyesuaian harga, bahkan perubahan harga merupakan

suatu masalah yang sangat peka bagi perusahaan dalam penjualan

produknya, oleh karena itu pada dasarnya harga merupakan satu-satunya

unsur bauran pemasaran yang memberikan pemasukan bagi perusahaan.

3. Place (tempat)

Tempat dalam pelayanan merupakan gabungan antar lokasi dan keputusan

atas saluran distribusi, dalam hal ini berhubungan dengan bagaimana cara

penyampaian jasa kepada konsumen dan dimana lokasi yang strategis.

4. Promotion (promosi)

Promosi adalah salah satu unsur dari bauran pemasaran (marketing mix)

yang dilakukan oleh perusahaan untuk merangsang konsumen agar tertarik

pada produk atau jasa yang ditawarkan dan kemudian berusaha untuk


(28)

16

Sumber : Kotler dan Amstrong (2012:52)

Gambar 2.1

Rincian Bauran Pemasaran

Dengan menggunakan ke empat unsur bauran pemasaran tersebut maka

perusahaan akan memiliki keunggulan kompetitif dari pesaing karena dengan

penerapan bauran pemasaran yang efektif dan efisien maka keputusan pembelian

konsumen pun akan lebih memilih kepada produk perusahaan.

2.1.3 Harga

Harga merupakan salah satu bagian yang sangat penting dalam pemasaran

suatu produk karena harga adalah satu dari empat bauran pemasaran / marketing

mix (4P = product, price, place, promotion / produk, harga, distribusi, promosi).

Menurut Alma (2009:169) harga sebagai nilai suatu barang yang

dinyatakan dengan uang. Menetapkan harga terlalu tinggi akan menyebabkan Product : -Variasi Produk - Kualitas - Desain - Fitur

- Nama Merek - Kemasan Place : - Saluran - Pemasaran - Lokasi - Persediaan - Transportasi - Logistik Bauran Pemasaran Price :

- Daftar Harga - Diskon - Periode pembayaran - Syarat kredit

Promotion : - Periklanan - Penjualan Personal - Tenaga Penjual - Hubungan Masyarakat - Pemasaran


(29)

17

penjualan akan menurun, namun jika harga terlalu rendah akan mengurangi

keuntungan yang dapat diperoleh organisasi perusahaan. Harga merupakan

variabel yang dapat dikendalikan dan menentukan diterima atau tidaknya suatu

produk oleh konsumen. Harga semata-mata tergantung pada kebijakan

perusahaan, tetapi tentu saja dengan mempertimbangkan berbagai hal. Murah atau

mahalnya suatu produk sangat relatif sifatnya. Untuk mengatakannya perlu

terlebih dahulu dibandingkan dengan harga produk serupa yang diproduksi atau

dijual perusahaan lain

Menurut Tjiptono (2008:151) harga merupakan satu – satunya unsur

bauran pemasaran yang memberikan pemasukan atau pendapatan bagi

perusahaan. Ketika konsumen sulit untuk membuat keputusan tentang kualitas

produk secara objektif, atau dengan menggunakan nama merek atau citra toko,

konsumen sering kali menggunakan harga sebagai cerminan dari kualitas suatu

produk. Bagi sebuah perusahaan, menetapkan harga suatu produk tidaklah mudah,

ada beberapa proses yang harus dilakukan dalam penetapan harga suatu produk

(Tjiptono, 2008:152).

Beberapa proses yang harus dilakukan oleh suatu perusahaan dalam menetapkan

harga suatu produk, yaitu:

1. Menentukan tujuan penetapan harga.

2. Memperkirakan permintaan, biaya, dan laba.

3. Memilih strategi harga untuk membantu menentukan harga dasar.


(30)

18 2.1.3.1 Harga Kompetitif

Menurut Porter (2007:5) harga kompetitif adalah menawarkan nilai lebih

kepada konsumen, baik melalui harga yang lebih rendah atau dengan

menyediakan lebih banyak manfaat yang mendukung penetapan harga lebih

mahal. suatu produk harus memiliki harga yang kompetitif, dimana harga tersebut

dipandang layak oleh konsumen dan mampu bersaing dengan harga-harga lain

dari produk pesaing.

Menurut Novianto dan Bartono (2005:137) Harga kompetitif adalah harga

yang mampu bersaing dengan kompetitor. Melalui penetapan harga yang lebih

kompetitif diharapkan suatu produk dapat mempengaruhi minat beli konsumen

dan kemudian mengarahkan konsumen untuk melakukan pembelian. Penilaian

konsumen terhadap harga dari suatu produk sangat mempengaruhi minat beli

mereka pada produk tersebut, oleh sebab itu penetapan harga yang tepat dan

kompetitif pada sebuah produk perlu mendapat perhatian yang besar dari

perusahaan.

Strategi penetapan harga kompetitif, organisasi-organisasi mencoba

mengurangi tekanan persaingan harga dengan menyamakan harga dengan

perusahaan lain dan mengkonsentrasikan usaha pemasaran mereka pada elemen

produk, distribusi, dan unsur-unsur promosi (Porter, 2007:6).

Berikut adalah tujuan penetapan harga yang bersifat ekonomis dan non ekonomis

1. Memaksimalkan Laba

Penetapan harga ini biasanya memperhitungkan tingkat keuntungan yang


(31)

19

maka menjadi tinggi pula harga yang ditetapkan untuk konsumen. Dalam

menetapkan harga sebaiknya turut memperhitungkan daya beli dan

variabel lain yang dipengaruhi harga agar keuntungan yang diraih dapat

maksimum.

2. Meraih Pangsa Pasar

Untuk dapat menarik perhatian para konsumen yang menjadi target market

atau target pasar maka suatu perusahaan sebaiknya menetapkan harga yang

serendah mungkin. Dengan harga turun, maka akan memicu peningkatan

permintaan yang juga datang dari market share pesaing atau kompetitor,

sehingga ketika pangsa pasar tersebut diperoleh maka harga akan

disesuaikan dengan tingkat laba yang diinginkan.

3. Pengembalian Modal Usaha

Setiap usaha menginginkan tingkat pengembalian modal yang tinggi. ROI

yang tinggi dapat dicapai dengan jalan menaikkan profit margin serta

meningkatkan angka penjualan.

4. Mempertahankan Pangsa Pasar

Ketika perusahaan memiliki pasar tersendiri, maka perlu adanya penetapan

harga yang tepat agar dapat tetap mempertahankan pangsa pasar yang ada.

5. Tujuan Stabilisasi Harga

Dalam pasar yang konsumennya sangat sensitif terhadap harga, bila suatu

perusahaan menurunkan harganya, maka para pesaingnya harus

menurunkan pula harga mereka. Kondisi seperti ini yang mendasari


(32)

20

(misalnya minyak bumi). Tujuan stabilisasi dilakukan dengan jalan

menetapkan harga untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara

harga suatu perusahaan dan harga pemimpin industri (industry leader).

6. Menjaga Kelangsungan Hidup Perusahaan

Perusahaan yang baik menetapkan harga dengan memperhitungkan segala

kemungkinan agar tetap memiliki dana yang cukup untuk tetap

menjalankan aktifitas usaha bisnis yang dijalani.

Dalam menentukan strategi harga, suatu perusahaan akan

mempertimbangkan terlebih dahulu mengenai tujuan perusahaan, misalnya

tentang pasar potensial mana yang hendak dimasuki oleh produk mereka. Setelah

perusahaan menetapkan tujuan dan pasar sasaran yang hendak dimasuki,

perusahaan akan semakin mudah dalam menetapkan strategi harga.

2.1.4 Kelengkapan Produk

Menurut Ma’ruf (2005:135) Kelengkapan produk adalah kegiatan

pengadaan barang-barang yang sesuai dengan bisnis yang dijalani toko (produk

berbasis makanan, pakaian, barang kebutuhan rumah, produk umum, dan lain-lain

atau kombinasi) untuk di sediakan dalam toko pada jumlah, waktu, dan harga

yang sesuai untuk mencapai sasaran toko atau perusahaan ritel.

Menurut Utami (2010:162) kelengkapan produk adalah kelengkapan

produk yang menyangkut kedalaman, luas, dan kualitas produk yang ditawarkan

juga ketersediaan produk tersebut setiap saat di toko. Penyediaan kelengkapan

produk (product assortment) yang baik tidak hanya akan menarik minat tetapi


(33)

21

memungkinkan mereka menjadi pelanggan yang setia dan pada akhirnya dapat

mencapai sasaran dan tujuan perusahaan.

Menurut Kotler (2009:42) kelengkapan produk adalah tersedianya semua

jenis produk yang ditawarkan untuk dimiliki, dipakai atau dikonsumsi oleh

konsumen yang dihasilkan oleh suatu produsen. Produk di beli oleh konsumen

karena dapat memenuhi kebutuhan tertentu atau memberi manfaat tertentu,

karakteristik produk tidak hanya meliputi aspek fisik produk (tangible features),

tetapi juga aspek non fisik (intangible features) seperti citra dan jasa yang dapat di

lihat. Dapat disimpulkan bahwa Kelengkapan produk adalah macam-macam

produk dalam artian kelengkapan produk mulai dari merk, kualitas serta

ketersediaan produk tersebut setiap saat di toko.

Menurut Utami (2010:165) semua ritel menghadapi masalah menghadapi

masalah mengenai strategi yang paling dasar untuk memperoleh keuntungan yang

bersaing dan dapat menopang keseluruhan rencana kerja ritel tersebut. Komponen

yang paling kritis dalam keputusan ini adalah menentukan keragaman barang

dagangan yang akan ditawakan pada pelanggan. Keputusan tentang barang

dagangan terhambat oleh keterbatasan dana yang tersedia untuk diinvestasikan

dalam barang dagangan dan keterbatasan ruang yang tersedia dalam toko.

Ritel mengatur arah barang dagangan dengan langkah-langkah :

a. Melakukan analisis pasar dan segmentasi

Analisis pasar dilakukan dengan meneliti pasar, konsumen, dan pesaing.

Dalam melakukan analisis, perlu diperhatikan siapa yang harus


(34)

22

b. Menentukan target pasar

c. Menetapkan tujuan dan memutuskan

Berdasarkan trend secara umum dalam pasar, kelompok barang dagangan

mana yang patut mendapat perhatian lebih.

d. Rencana keragaman barang

Merupakan aktivitas untuk melakukan perencanaan terhadap kategori barang

dagangan dan bauran margin.

e. Penjualan dan rencana barang dagangan umum

f. Perencanaan pembelian dan sumber

g. Penjualan dan analisis barang dagangan umum.

Faktor-faktor yang dipertimbangkan oleh suatu toko atau department store

dalam memilih produk yang dijualnya yaitu variety, width or breath, depth,

consistency dan balance.

a. Variety (variasi)

Kelengkapan produk yang dijual dapat mempengaruhi pertimbangan konsumen

dalam memilih suatu toko atau department store.

b. Width (lebar)

Tersedianya produk-produk pelengkap dari produk utama yang ditawarkan.

Contohnya pada toko roti juga menyediakan berbagai macam minuman.

c. Depth (Panjang)

Merupakan macam dan jenis karakteristik dari suatu produk. Misalnya baju

yang dijual di Department Store tidak hanya dari 1 merek saja seperti crocodile


(35)

23

d. Consistency (konsistensi)

Produk yang sudah sesuai dengan keinginan konsumen harus tetap dijaga

keberadaanya dengan cara menjaga kelengkapan. Kualitas dan harga dari

produk yang dijual.

e. Balance (keseimbangan)

Berkaitan erat dengan usaha untuk menyesuaikan jenis dan macam-macam

produk yang dijual dengan pasar sasarannya.

Jenis produk pengecer pun harus cocok dengan harapan konsumen,

disamping itu pilihan produk menjadi unsur penting dalam ajang persaingan

diantara pengecer. Oleh karena itu, pengecer harus menyusun strategi produk

yang berbeda beda.

Menurut Kotler dan Amstrong (2012:15) menyarankan beberapa strategi

pembedaan produk bagi para pengecer sebagai berikut :

a. Mengikutsertakan sejumlah merek nasional eksklusif yang tidak dimiliki

oleh pengecer pesaing.

b. Sebagian merek yang dijual bermerek sendiri.

c. Menyelenggarakan peragaan-peragaan produk khas yang sangat terkenal.

d. mengikutsertakan produk sampingan atau secara terus menerus mengganti

sebagian barang-barang yang dijual.

e. Menjadi yang pertama dalam mengikutsertakan produk terbaru.

f. Menawarkan produk yang spesifikasinya disesuaikan dengan keinginan

pembeli.


(36)

24 2.1.5 Lokasi

Lokasi merupakan struktur fisik dari sebuah toko yang merupakan

komponen utama yang terlihat dalam membentuk kesan sebuah toko yang

dilakukan pengecer dalam melakukan penempatan tokonya dan kegiatan dalam

menyediakan saluran pelayanan yang dibutuhkan oleh konsumen. Fasilitas fisik

mempunyai peran penting untuk memposisikan eceran toko dalam bentuk

konsumen.

Menurut Kotler dan Amstrong (2012:63) lokasi adalah kegiatan

perusahaan yang membuat produk tersedia bagi sasaran. Lokasi merupakan

saluran distribusi yaitu serangkaian organisasi yang saling tergantung yang saling

terlihat dalam proses untuk menjadikan produk atau jasa siap untuk digunakan

atau dikonsumsi. pemilihan lokasi yang baik, merupakan keputusan yang sangat

penting. Pertama, karena keputusan lokasi mempunyai dampak yang permanen

dan jangka panjang, apakah lokasi tersebuh telah dibeli atau hanya disewa. Kedua,

lokasi akan mempengaruhi pertumbuhan usaha di masa mendatang.

Menurut Lupiyoadi (2006:47) lokasi merupakan keputusan yang dibuat

perusahaan berkaitan dengan dimana operasi dan stafnya akan di tempatkan.

Lokasi yang dipilih haruslah mampu mengalami pertumbuhan ekonomi sehingga

usahanya dapat bertahan. Lokasi memegang peranan yang penting dalam

melakukan usaha. Karena berkaitan dengan dekatnya lokasi usaha dengan pusat

keramaian, mudah dijangkau (aksesbilitas), aman, dan tersedianya tempat parkir

yang luas, pada umumnya lebih disukai konsumen. Lokasi yang strategis


(37)

25

terjamin. Apabila nilai lokasi memburuk akibat perubahan lingkungan yang dapat

terjadi setiap waktu, mungkin saja usaha tersebut harus dipindahkan atau ditutup.

Lokasi berarti berhubungan dengan di mana perusahaan harus bermarkas dan

melakukan operasi.

Dalam hal ini ada tiga jenis interaksi yang mempengaruhi lokasi yaitu :

1. Konsumen mendatangi perusahaan apabila keadaannya seperti ini maka

lokasi menjadi sangat penting. Perusahaan sebaiknya memilih tempat

dekat dengan konsumen sehingga mudah dijangkau, dengan kata lain

harus strategis.

2. Perusahaan mendatangi konsumen merupakan lokasi yang tidak terlalu

penting, tetapi yang harus diperhatikan adalah penyampaian jasa harus

tetap berkualitas.

3. Perusahaan (pemberi jasa) dan konsumen tidak bertemu secara langsung

merupakan service provider dan konsumen berinteraksi melalui sarana

tertentu seperti telepon, komputer atu surat. Dalam hal ini lokasi menjadi

sangat tidak penting selama komunikasi antara kedua pihak dapat

terlaksana.

Ada tiga aspek pokok yang berkaitan dengan keputusan-keputusan tentang

distribusi (tempat). Aspek tersebut adalah :

1. Sistem transportasi perusahaan, termasuk dalam sistem ini antara lain

keputusan tentang pemilihan alat transportasi (pesawat udara, kereta api,

kapal, truk, pipa), penetuan jadwal pengiriman, penentuan rute yang harus


(38)

26

2. Sistem penyimpanan, dalam sistem ini bagian pemasaran harus

menentukan letak gudang, jenis peralatan yang dipakai untuk menangani

material maupun peralatan lainnya.

Faktor-faktor yang perlu dipertimbangkan dengan cermat dalam pemilihan

lokasi adalah sebagai berikut.

1. Aksesibilitas yaitu kemudahan untuk dijangkau.

2. Visibilitas yaitu kemudahan untuk dilihat.

3. Lalu lintas, dalam hal ini ada dua hal yang perlu diperhatikan :

a. Banyaknya orang yang lalu lalang bisa memberikan peluang yang besar

tejadinya dorongan untuk membeli (impuls buying).

b. Kepadatan dan kemacetan lalu lintas bisa menjadi hambatan.

4. Tempat parkir yang luas dan aman.

5. Ekspansi yaitu tersedianya tempat yang luas untuk perluasan di kemudian

hari.

6. Lingkungan yaitu daerah sekitar yang mendukung jasa yang ditawarkan.

7. Persaingan yaitu ada tidaknya pesaing sejenis di sekitar lokasi tersebut.

8. Peraturan pemerintah.

Strategi lokasi adalah salah satu determinan yang paling penting dalam

perilaku pembelian konsumen, pengecer harus memilih lokasi yang strategis

dalam menempatkan tokonya. Dapat disimpulkan bahwa variabel lokasi adalah


(39)

27 2.1.6 Keputusan Pembelian

Tahap konsumsi berada pada tahap proses keputusan konsumen, disinilah

seorang konsumen memutuskan untuk membeli atau tidak. Keputusan konsumen

yang dilakukan dalam bisnis toko sepatu adalah keputusan seseorang untuk

membeli produk yang dijual di toko sepatu tersebut atau tidak.

Menurut kotler (2009:184) keputusan pembelian yaitu proses pengambilan

keputusan dimana konsumen benar-benar membeli. Keputusan pembelian di toko

dapat terjadi secara kebiasaan atau rutinitas, pembelian karena ada kebutuhan

terhadap suatu produk, dan pembelian yang terjadi secara spontan atau tidak

memiliki niat membeli sebelum memasuki toko.

Schiffman dan Kanuk (2008:485) mendefinisikan keputusan merupakan

seleksi terhadap dua pilihan alternatif atau lebih, dengan perkataan lain, pilihan

alternatif harus tersedia bagi seseorang ketika mengambil keputusan. Sebaliknya,

jika konsumen tersebut tidak mempunyai alternatif untuk memilih dan

benar-benar terpaksa melakukan pembelian tertentu dan tindakan tertentu, maka keadaan

tersebut bukan merupakan suatu keputusan.

Peter dan Olson (2005:162), mengemukakan keputusan pembelian adalah

proses pengintegrasian yang mengkombinasikan pengetahuan untuk mengevaluasi

dua atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya. Proses

pengambilan keputusan pada dasarnya memerlukan ketelitian dan ketepatan

dalam memutuskan akan membeli produk atau jasa yang telah diseleksi dari


(40)

28

Dari pengertian di atas, ditarik kesimpulan bahwa keputusan merupakan

suatu eksekusi atas seleksi ketika seseorang dihadapkan pada minimal dua pilihan

dengan melibatkan aspek kognisi, perhatian, pemahaman, serta proses

penerjemahan informasi.

Pemasar membedakan lima peran yang dimainkan dalam keputusan

pembelian sebagai berikut

1. Pencetus : seseorang yang kali pertama mengusulkan gagasan untuk

membeli suatu produk atau jasa.

2. Pemberi pengaruh : seseorang yang pandangan atau sarannya

mempengaruhi keputusan.

3. Pengambil keputusan : seseorang yang mengambil keputusan untuk setiap

komponen keputusan pembelian.

4. Pembeli : orang yang melakukan pembelian yang sesungguhnya.

5. Pemakai : seseorang yang mengkonsumsi atau menggunakan produk atau

jasa yang bersangkutan.

Adapun jenis-jenis pengambilan keputusan, yaitu (Peter dan Olson, 2005:178):

1. Pengambilan Keputusan Ekstensif

Pengambilan keputusan ekstensif biasanya melibatkan sejumlah besar

perilaku pencarian yang dibutuhkan untuk mengidentifikasi alternatif

pilihan dan mencari kriteria pilihan yang akan digunakan untuk

mengevaluasi. Pengambilan keputusan ekstensif juga melibatkan

keputusan multi pilihan dan upaya kognitif serta perilaku yang cukup


(41)

29

2. Pengambilan Keputusan Terbatas

Pengambilan keputusan terbatas tidak banyak melibatkan upaya pencarian

informasi. Dalam hal ini, alternatif yang dipertimbangkan menjadi lebih

sedikit. Pilihan yang melibatkan pengambilan keputusan terbatas biasanya

dilakukan cukup cepat, dengan tingkat upaya kognitif dan perilaku yang

sedang (Peter & Olson, 2005:178).

3. Perilaku Pilihan Rutin

Perilaku pilihan rutin membutuhkan sangat sedikit kapasitas kognitif atau

kontrol sadar. Jumlah upaya yang digunakan dalam pemecahan masalah

cenderung menurun sejalan dengan semakin dikenalnya suatu produk dan

semakin berpengalamannya seseorang dalam mengambil keputusan.

Konsumen mengembangkan proses pengambilan keputusan rutin dan

otomatis secara bertahap pada saat mereka semakin berpengalaman dalam

membuat berbagai keputusan pembelian. Dalam beberapa situasi,

konsumen mungkin mencari informasi tambahan dan dalam situasi lain

mereka hanya meninjau kembali apa yang sudah mereka ketahui

(Schiffman dan Kanuk, 2008:487).

Lima tahap proses keputusan pembelian tersebut adalah sebagai berikut.

Sumber: Kotler dan keller (2009 : 235)

Gambar 2.2

Tahap Proses Keputusan Pembelian

Pengenalan Masalah

Pencarian Informasi

Penilaian Alternatif

Keputusan Pembelian

Perilaku Pasca Pembeli


(42)

30

1. Pengenalan Masalah

Proses pembelian dimulai ketika pembeli mengenali masalah atau

kebutuhan. Kebutuhan tersebut dapat dicetuskan oleh rangsangan internal

atau eksternal. Rangsangan ini akan berubah menjadi dorongan.

Berdasarkan dorongan yang ada pada diri konsumen maka konsumen akan

mencari obyek yang diketahui untuk dapat memuaskan dorongan tersebut.

2. Pencarian Informasi

Seorang konsumen yang minatnya telah tergugah hanya akan ada dua

kemungkinan yaitu, mencari informasi secara aktif atau mencari informasi

kemudian hanya mengendapkannya dalam ingatan.

3. Penilaian Alternatif

Konsumen menggunakan informasi untuk mengevaluasi merek-merek

alternatif dalam himpunan pikiran.

4. Keputusan Pembelian

Dalam tahap evaluasi para konsumen membentuk preferensi atas

merek-merek yang ada di dalam kumpulan pilihan. Konsumen tersebut juga

dapat membentuk niat untuk membeli merek yang paling disukai. Namun

ada dua faktor yang dapat berada di antara niat pembelian dan keputusan

pembelian, pertama adalah sikap orang lain. Sejauh mana sikap orang lain

mengurangi alternatif yang disukai seseorang. Kedua, faktor situasi yang

tidak terantisipasi yang dapat muncul dan mengubah niat pembelian.

Faktor-faktor tersebut diantaranya seperti faktor pendapatan, keluarga,


(43)

31

5. Perilaku Pasca Pembelian

Setelah pembelian produk, konsumen akan mengalami suatu tingkat

kepuasan atau ketidakpuasan tertentu. Jika produk sesuai harapan maka

konsumen puas. Jika melebihi harapan maka konsumen sangat puas. Jika

kurang memenuhi harapan maka konsumen tidak puas. Bila konsumen

puas, dia akan menunjukkan probabilitas yang lebih tinggi untuk membeli

produk itu lagi.

2.2 Penelitian Terdahulu

Tabel 2.1

Daftar Penelitian Terdahulu

No Peneliti Judul Variabel Hasil

1. Satriawan (2008)

Analisis pengaruh bauran pemasaran Terhadap keputusan pembelian Sepatu di Toko Azza Sport Malang.

Produk, harga, lokasi, dan promosi (Independen) , Keputusan pembelian (Dependen).

Variabel produk, harga, lokasi, dan promosi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

2. Sari

(2009)

Pengaruh harga kompetitif,

kelengkapan barang, lokasi dan promosi terhadap keputusan pembelian di Toko Sepatu Sri Rahayu, Jajar, Sukarta. Harga kompetitif, kelengkapan barang, lokasi, dan promosi (Independen) , Keputusan Pembelian (Dependen). Variabel Harga kompetitif, kelengkapan barang, lokasi, dan promosi

berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.

3. Purnama

(2011)

Analisis Pengaruh Produk, harga, dan lokasi terhadap keputusan pembelian

(Studi Kasus pada Toko Sepatu Murah di Sukoharjo). Produk, harga, dan lokasi (Independen) , Keputusan Pembelian (Dependen). Variabel Produk, harga, dan lokasi berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan pembelian.


(44)

32 2.3 Kerangka Konseptual

Secara teori, Alma (2006:169) mendefinisikan harga sebagai nilai suatu

barang yang dinyatakan dengan uang. Dalam menentukan keputusan pembelian,

informasi tentang harga sangat dibutuhkan dimana informasi ini akan diperhatikan

dan dipahami serta makna yang dihasilkan dari informasi harga ini dapat

mempengaruhi perilaku konsumen. suatu produk harus memiliki harga yang

kompetitif, dimana harga tersebut dipandang layak oleh konsumen dan mampu

bersaing dengan harga-harga lain dari produk pesaing. Melalui penetapan harga

yang lebih kompetitif diharapkan suatu produk dapat mempengaruhi minat beli

konsumen dan kemudian mengarahkan konsumen untuk melakukan pembelian

(Porter, 2007: 136).

Secara teori, Kelengkapan produk adalah kegiatan pengadaan

barang-barang yang sesuai dengan bisnis yang dijalani toko (produk berbasis makanan,

pakaian, barang kebutuhan rumah, produk umum, dan lain-lain atau kombinasi)

untuk di sediakan dalam toko pada jumlah, waktu, dan harga yang sesuai untuk

mencapai sasaran toko atau perusahaan ritel. Penyediaan kelengkapan produk

yang baik tidak hanya akan menarik minat tetapi dapat mempengaruhi keputusan

konsumen untuk berbelanja. Hal ini memungkinkan mereka menjadi pelanggan

yang setia dan pada akhirnya dapat mencapai sasaran dan tujuan perusahaan

(Ma’ruf, 2005 :135).

Konsumen cenderung memilih tempat yang menawarkan produk yang

bervariasi dan lengkap menyangkut kedalaman, luas, dan kualitas keragaman


(45)

33

Konsumen akan memberikan kesan yang baik terhadap suatu toko apabila

toko tersebut dapat menyediakan barang yang dibutuhkan dan diinginkan oleh

konsumen. Oleh karena itu pengecer harus tanggap terhadap kebutuhan dan

keinginan konsumen (Raharjani, 2005:8).

Secara teori, menurut Swastha dan Irawan (2008:14) Lokasi sangat

mempengaruhi keinginan konsumen untuk melakukan pembelian. Faktor lokasi /

tempat juga merupakan faktor yang menentukan keberhasilan suatu bisnis.

ketersediaan produk/keragaman produk dengan jumlah yang sesuai dan di

lokasi yang sangat tepat.

Atas dasar telaah pustaka yang telah dikembangkan diatas, maka dapat

disajikan kerangka konseptual untuk menggambarkan hubungan dari variabel

independen, dalam hal ini adalah Harga Kompetitif (X1), Kelengkapan Produk

(X2) , dan Lokasi (X3) terhadap variabel dependen yaitu Keputusan Pembelian

(Y) yang dilakukan oleh konsumen.

Sumber: Alma (2006:169), Porter, (2007: 136), Ma’ruf, (2005 :135), Raharjani, (2005:8), Swastha dan Irawan (2008:14)

Gambar 2.3 Kerangka Konseptual

Harga Kompetitif (X1)

Kelengkapan Produk (X2)

Lokasi (X3)

Keputusan Pembelian


(46)

34 2.4 Hipotesis

Hipotesis merupakan suatu ide untuk mencari fakta yang harus

dikumpulkan. Hipotesis adalah suatu pertanyaan sementara atau dugaan yang

paling memungkinkan yang masih harus dicari kebenarannya. Berdasarkan

perumusan masalah yang telah dikemukakan diatas, maka hipotesis dari penelitian

ini adalah:

H1 : Harga kompetitif berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian.

H2 : Kelengkapan produk berpengaruh positif dan signifikan terhadap keputusan

pembelian.


(47)

35 BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian asosiatif, yaitu penelitian yang

menghubungkan dua variabel atau lebih untuk mempelajari, mendeskripsi,

mengungkapkan dan melihat pengaruh antar variabel yang terumus pada hipotesis

penelitian (Sugiyono, 2012: 100). Pendekatan yang digunakan dalam penelitian

ini adalah pendekatan kuantitatif. Pendekatan kuantitatif adalah pendekatan yang

di dalam usulan penelitian, proses, hipotesis, analisis data, dan kesimpulan data

sampai dengan penulisannya menggunakan aspek pengukuran, perhitungan,

rumus dan kepastian data numerik (Ginting dan Situmorang, 2008: 76).

3.2 Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan terhadap Toko Sepatu Davin Pajak USU Medan.

Waktu penelitian dimulai dari bulan Desember 2014 sampai dengan April 2015.

3.3 Batasan Operasional

Agar penelitian dapat lebih terarah dan terfokus, maka dilakukan

pembatasan pembatasan dalam variabel yang diteliti. Penelitian ini dibatasi pada:

a. Variabel bebas yaitu harga kompetitif (X1) , kelengkapan produk (X2), dan

lokasi (X3)


(48)

36 3.4 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah suatu definisi yang diberikan pada suatu

variabel dengan memberikan arti dan membenarkan kegiatan atau suatu

operasional yang diperlukan untuk mengukur variabel tersebut. Penguraian

definisi operasional variabel-variabel yang akan diteliti merupakan suatu cara

untuk mempermudah pengukuran variabel penelitian, juga memberikan

batasan-batasan pada obyek yang diteliti.

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Definisi Operasional Indikator Skala Pengukuran

Harga Kompetitif

(X1)

Nilai yang setara atau lebih rendah daripada pesaing yang

dibayarkan pelanggan untuk mendapatkan barang di Toko Sepatu Davin.

1. Harga sepatu yang ditawarkan lebih rendah dari harga pesaing

2. Pemberian potongan harga atau discount 3. Harga lebih murah

untuk pelanggan tetap

4. Harga terjangkau

Likert

Kelengkapan Produk

(X2)

Ketersediaan barang-barang pada Toko Sepatu Davin dalam jumlah, waktu, dan harga yang sesuai.

1. Merk sepatu yang bervariasi

2. Tersedia berbagai ukuran sepatu 3. Banyaknya stock

sepatu 4. Model untuk

masing-masing merk bervariasi

Likert

Lokasi (X3)

Keputusan yang dibuat perusahaan berkaitan dengan dimana Toko dan pegawainya akan ditempatkan.

1. Lokasi mudah dijangkau

2. Ketersediaan lahan parkir

3. Dekat dengan fasilitas umum


(49)

37

Keputusan Pembelian

(Y)

Proses Keputusan akhir yang dipilih konsumen untuk membeli sepatu di Toko Sepatu Davin.

1.Kebutuhan untuk membeli sepatu 2.Pencarian informasi 3.Mengevaluasi produk 4.Melakukan pembelian Likert

3.5 Skala Pengukuran Variabel

Pengukuran masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,

pendapat, dan persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Peneliti memberikan lima alternatif jawaban kepada responden, dengan

menggunakan skala 1 sampai dengan 5, dengan bobot pemetaan sebagai berikut:

Tabel 3.2

Instrumen skala Likert

No Skala Skor

1 Sangat Setuju (SS) 5

2 Setuju (S) 4

3 Kurang Setuju (KS) 3

4 Tidak Setuju (TS) 2

5 Sangat Tidak Setuju (STS) 1

Sumber: Sugiyono (2012: 133)

3.6 Populasi dan Sampel Penelitian 3.6.1 Populasi

Menurut Sugiyono (2012: 115) populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakterisitik tertentu

yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah konsumen yang melakukan


(50)

38 3.6.2 Sampel

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut (Sugiyono, 2012: 116). Responden yang dipilih oleh penulis

dalam penelitian ini adalah konsumen yang melakukan pembelian sepatu di Toko

Sepatu Davin Pajak USU Medan. Karena masalah waktu dan biaya, ukuran

sampel ditentukan dengan menggunakan rumus Slovin (Umar, 2008:78) yaitu:

Keterangan:

n = Jumlah sampel

N = Ukuran Populasi

e = Taraf Kesalahan (10%)

Maka jumlah yang diperoleh adalah :

Jumlah sampel yang di dapat sebesar 74 orang pelanggan, metode

pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan metode accidental sampling. Accidental sampling merupakan

teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yakni siapa saja yang secara

kebetulan bertemu peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila dipandang orang


(51)

39 3.7 Jenis Data

Dalam penelitian ini penulis menggunakan 2 jenis sumber data yaitu:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari responden di

lokasi penelitian dan diperoleh dengan memberikan kuesioner kepada

konsumen pada Toko Sepatu Davin.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh melalui studi dokumen baik dari

buku, jurnal, dan situs internet untuk mendukung penelitian.

3.8 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:

1. Daftar Pernyataan (Kuisioner)

Metode pengumpulan data yang dilakukan dengan memberikan sejumlah daftar

pertanyaan atau pernyataan yang tertulis kepada responden untuk dijawabnya

(Sugiyono, 2012: 199). Kuesioner pada penelitian ini terdiri dari

pertanyaan-pertanyaan yang bersumber dari indikator-indikator variabel penelitian. .

2. Wawancara (interview)

Peneliti mengajukan pertanyaan secara lisan untuk mendapatkan informasi

apakah responden yang ditemui pernah melakukan pembelian di Toko Sepatu

Davin. Tujuan wawancara adalah mendukung teknik kuesioner, tertutama bila


(52)

40

3. Studi dokumentasi

Studi dokumentasi yaitu mengumpulkan data-data melalui buku, jurnal,

majalah, internet yang menjadi bahan referensi pendukung bagi penelitan.

3.9 Uji Validitas dan Reliabilitas 3.9.1 Uji Validitas

Uji validitas digunakan oleh peneliti untuk mengukur data yang telah

didapat setelah penelitian yang merupakan data yang valid dengan alat ukur yang

digunakan yaitu kuesioner. Valid berarti instrumen tersebut dapat digunakan

untuk mengukur apa yang seharusnya diukur (Sugiyono, 2012: 172).

Pengujian validitas menggunakan pendekatan koefisien korelasi yaitu

dengan cara mengkorelasikan antara skor butir pertanyaan dengan skor totalnya.

Masing-masing skor butir pertanyaan dilihat harga korelasinya. Bila harga

korelasi positif dan rhitung ≥ 0,3 maka butir pertanyan tersebut dinyatakan valid

atau memiliki validitas konstruk yang baik.

Pengujian validitas instrumen dilakukan pada 30 orang diluar sampel. Uji

validitas dalam penelitian ini menggunakan bantuan software SPSS versi 17.0.

Kriteria dalam menentukan validitas suatu kuesioner adalah sebagai berikut:

1. Jika rhitung > rtabel maka pernyataan dinyatakan valid.

2. Jika rhitung < rtabel maka pernyataan dinyatakan tidak valid.

Nilai rhitung dapat dilihat pada kolom Corrected Item Total Correlation dan


(53)

41 Tabel 3.3

Hasil Uji Validitas Item-Total Statistics Scale Mean if Item Deleted Scale Variance if Item Deleted Corrected Item-Total Correlation Cronbach's Alpha if Item Deleted

VAR00001 56.2667 46.340 .630 .876

VAR00002 56.3000 47.528 .567 .879

VAR00003 56.2667 49.306 .450 .884

VAR00004 56.2333 46.737 .655 .875

VAR00005 56.3667 47.689 .461 .885

VAR00006 56.4333 47.702 .584 .878

VAR00007 56.1667 50.006 .415 .885

VAR00008 56.5667 49.357 .402 .886

VAR00009 56.4667 48.395 .498 .882

VAR00010 56.5000 47.431 .617 .877

VAR00011 56.3000 44.769 .752 .870

VAR00012 56.5667 46.185 .599 .878

VAR00013 56.4667 49.361 .521 .881

VAR00014 56.5000 48.879 .509 .881

VAR00015 56.2000 47.614 .596 .878

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Versi 17.0 (2015)

Dilihat dari kolom Corrected Item-total Correlation, lebih besar daripada

rtabel, yaitu 0,361, sehingga kesimpulannya bahwa 15 pernyataan tersebut

dinyatakan valid.

3.9.2 Uji Reliabilitas

Uji reliabilitas digunakan untuk melihat apakah alat ukur yang digunakan

menunjukkan konsistensi di dalam mengukur gejala yang sama. Reliabilitas

adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana suatu alat ukur dapat dipercaya

atau dapat diandalkan (Ginting dan Situmorang, 2008: 176).

Setelah pernyataan dinyatakan valid dalam uji validitas, maka akan


(54)

42

1. Jika ralpha positif atau > dari rtabel maka pernyataan reliabel.

2. Jika ralpha negatif atau < dari rtabel maka pernyataan tidak reliabel.

Pengujian reliabilitas menggunakan bantuan software SPSS versi 17.0

dengan kriteria (Situmorang dan Lufti, 2014: 92):

1. Nilai Cronbach Alpha > 0,8, artinya reliabilitas sangat baik atau sangat

meyakinkan.

2. Nilai 0,7 < Cronbach Alpha <0,8, artinya reliabilitas baik.

3. Nilai Cronbach Alpha <0,7, artinya reliabilitas kurang meyakinkan.

Tabel 3.4 Hasil Uji Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach's Alpha N of Items

.887 15

Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Versi 17.0 (2015)

Dapat dilihat bahwa nilai dari cronbach alpha sebesar 0,887 artinya nilai

dari cronbach alpha >0,8 dengan demikian data tersebut memiliki reliabilitas

sangat baik atau sangat meyakinkan.

3.10 Uji Asumsi Klasik

Uji asumsi klasik harus dipenuhi sebelum melakukan analisis regresi

(Ginting dan Situmorang, 2008: 206). Adapun beberapa kriteria asumsi klasik

yang harus dipenuhi, yaitu:

1. Uji Normalitas

Tujuan uji normalitas adalah untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data

terdistribusi normal atau tidak. Uji normalitas dilakukan dengan


(55)

43

2008: 202). Dengan menggunakan tingkat signifikan 5% maka jika nilai

Asymp.sig. (2-tailed) diatas nilai signifikan 5% artinya variabel residual

berdistribusi normal.

2. Uji Heteroskedastisitas

Adanya varians variabel independen adalah konstan untuk setiap nilai tertentu

variabel independen (homokedastisitas). Model regresi yang baik adalah

tidak terjadi heteroskedastisitas. Heteroskedastisitas diuji dengan

menggunakan uji Glejser. Dasar pengambilan keputusan pada uji

heteroskedastisitas yaitu jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05,

kesimpulannya adalah tidak terjadi heteroskedastisitas.

3. Uji Multikolinearitas

Uji Multikolinearitas Artinya variabel independen yang satu dengan yang

lain dalam model regresi berganda tidak saling berhubungan secara sempurna

atau mendekati sempurna. Untuk mengetahui ada tidaknya gejala

multikolinearitas dapat dilihat dari besarnya nilai Tolerance dan VIF

(Variance Inflation Factor) melalui program SPSS. Nilai umum yang biasa

dipakai adalah Tolerance value < 0,1 atau VIF > 10 maka terjadi terjadi

multikolinearitas, jika nilai Tolerance value > 0,1 atau VIF < 10 maka tidak

terjadi multikolinearitas (Situmorang dan Luthfi, 2014:177).

3.11 Teknik Analisis Data 3.11.1 Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif merupakan suatu metode analisis dimana data


(56)

44

secara objektif sehingga diperoleh gambaran tentang masalah yang dihadapi dan

menjelaskan hasil hitungannya. Analisis statistik desktriptif digunakan untuk

menganalisis data dengan cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang

telah terkumpul sebagaimana adanya tanpa bermaksud membuat kesimpulan yang

berlaku untuk umum atau generalisasi (Sugiyono, 2012:206).

3.11.2 Analisis Regresi Linier Berganda

Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis

regresi linier berganda. Persamaan yang digunakan adalah:

Y = a + b1X1 + b2X2 + b3X3 + e

Dimana:

Y = Keputusan Pembelian

a = Konstanta

b1, b2, b3, = Koefisien regresi

X1 = Harga Kompetitif

X2 = Kelengkapan Produk

X3 = Lokasi

e = Variabel Pengganggu (Standard error)

3.11.3 Uji Hipotesis

1. Uji Signifikan Parsial (Uji - t)

Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui seberapa jauh satu variabel bebas

secara parsial (individual) menerangkan variasi variabel terikat.


(57)

45

a. H0: b1, b2, b3 = 0, artinya secara parsial tidak terdapat pengaruh yang

positif dan signifikan dari variabel independen terhadap variabel

dependen.

b. H1: b1, b2, b3≠ 0, artinya secara parsial terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan dari variabel independen terhadap variabel dependen.

Kriteria pengambilan keputusan adalah:

H0 diterima jika thitung < ttabel pada α = 5%

H1 diterima jika thitung > ttabel pada α = 5%

2. Uji Signifikan Simultan (Uji - F)

Uji F dilakukan untuk menguji apakah variabel bebas (X1, X2, X3 )

mempunyai pengaruh yang positif dan signifikan terhadap variabel terikat (Y)

secara serentak. Dimana kriteria pengujiannya sebagai berikut:

a. H0: b1, b2, b3 = 0, artinya tidak terdapat pengaruh yang positif dan

signifikan secara bersama-sama dari seluruh variabel bebas terhadap

variabel terikat.

b. H1: b1, b2 , b3 ≠ 0, artinya terdapat pengaruh yang positif dan signifikan

secara bersama-sama dari seluruh variabel bebas terhadap variabel terikat.

Kriteria pengambilan keputusan:

H0 diterima jika Fhitung < Ftabelpada α = 5%

H1 diterima jika Fhitung > Ftabelpada α = 5%

3. Koefisien Determinasi ( )

Koefesian determinasi digunakan untuk mengukur seberapa besar besar


(58)

46

Jika koefesian determinasi semakin besar (mendekati satu) menunjukan

semakin baik kemampuan X menerangkan Y, dimana 0 < R2 < 1. Sebaliknya, jika R2 semakin kecil (mendekati nol) maka dapat dikatakan bahwa pengaruh variabel bebas adalah kecil terhadap variabel terikat. Hal ini berarti model yang digunakan

tidak kuat untuk menerangkan pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat


(59)

47 BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Objek Penelitian

4.1.1 Profil Singkat Toko Sepatu Davin Pajak USU Medan

Toko Sepatu Davin berdiri pada tanggal 5 bulan Februari tahun 2011.

Pendiri sekaligus pemilik toko adalah ibu Dian dan tidak memiliki cabang

ditempat lain. Toko yang berukuran 6 x 7 meter ini disewa pertahun dan telah

memasuki tahun ke lima, dengan menempatkan 2 orang karyawan sebagai penjaga

toko. Toko Sepatu Davin menawarkan berbagai jenis model sepatu yang sudah

cukup terkenal seperti: Sepatu DC, Vans, Converse, Quicksilver, Fredperry,

Allstar, Ripcurl, Machbeth, Nike, Adidas, dan lain-lain. Toko ini juga menjual

Sepatu wanita mulai dari Sepatu flat, high heels, boot, dan lainnya.

Dalam perkembangannya, Toko Sepatu Davin terus berupaya memberikan

yang terbaik bagi pembeli dengan menawarkan harga yang kompetitif sehingga

mampu bersaing dengan toko sejenis lainnya. Kisaran harga yang di tawarkan

mulai dari Rp.20.000 sampai dengan Rp. 200.000 Pencapaian kesuksesan dalam

melaksanakan suatu kegiatan diperlukan kerja keras. Begitu juga halnya dalam

menjalankan usaha bisnis diperlukan kerja keras agar dapat terus maju dan

berkembang. Toko Sepatu Davin tidak hanya menjual barang yang diperoleh dari

Kota Medan tetapi juga menjual produk sepatu yang diperoleh dari luar Kota


(60)

48

pemilik toko dengan menawarkan berbagai merek dan model sepatu yang sesuai

dengan kebutuhan konsumen yang pada umumnya adalah kawula muda.

Toko Sepatu Davin didirikan di lokasi yang strategis yang mana

merupakan pusat keramaian yang berada di Pajak USU Jl. Letjend Jamin Ginting

Medan. Toko Sepatu Davin memberi keuggulan tersendiri karena mudah diakses

dari berbagai arah dan terutama dekat dengan beberapa kampus dan sekolah serta

pemukiman pada penduduk. Mengingat letaknya yang berada di pinggir jalan dan

fasilitas yang telah disediakan seperti tempat parkir kenderaan baik roda dua

maupun roda empat sangat mencukupi atau luas dan aman.

4.2 Hasil Penelitian 4.2.1 Analisis Deskriptif

Analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan objek penelitian baik

karakteristik responden maupun deskripsi jawaban responden yang diperoleh dari

kuesioner yang disebarkan kepada responden. Jumlah seluruh pernyataan terdiri

dari 15 butir pernyataan yang terdiri dari 4 butir penyataan untuk variabel Harga

Kompetitif (X1), 4 butir pernyataan untuk Kelengkapan Produk (X2), 3 butir

pernyataan untuk variabel Lokasi (X3) dan 4 butir pernyataan untuk variabel

Keputusan Pembelian (Y). Dengan jumlah seluruh responden penelitian sebanyak

74 orang.

4.2.1.1Karakteristik Responden

Karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi karakteristik


(61)

49 a. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Tabel 4.1

Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis Kelamin Jumlah (Orang) Persentase (%)

Laki-Laki 41 55,4

Perempuan 33 44,6

Total 74 100

Sumber: Data Primer (data diolah) 2015

Berdasarkan Tabel 4.1 dapat dilihat bahwa karakteristik responden

berdasarkan jenis kelamin adalah 41 orang (55,4%) berjenis kelamin laki-laki dan

33 orang (44,6%) berjenis kelamin perempuan. Hal ini menunjukkan bahwa

responden dengan jenis kelamin laki-laki lebih banyak dibanding responden

perempuan di Toko Davin terutama karena variasi sepatu untuk laki-laki lebih

banyak dibanding variasi sepatu untuk perempuan seperti sepatu olah raga, sepatu

kulit, serta model sepatu lainnya.

b. Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Tabel 4.2

Karakteristik Responden Berdasarkan Usia Usia

(Tahun)

Jumlah Responden (orang)

Persentase (%)

<15 5 6,8

15-20 26 35,1

21-25 29 39,2

26-30 9 12,2

31-35 3 4,1

36-40 2 2,7

Total 74 100

Sumber: Data Primer (data diolah) 2015

Pada Tabel 4.2 dapat dilihat bahwa karakteristik responden berdasarkan

usianya adalah 5 orang (6,8%) berusia < 15 tahun, 26 orang (35,1%) berusia


(62)

50

berusia antara 26-30 tahun, 3 orang (4,1%) berusia antara 31-35 tahun, dan 2

orang (2,7%) berusia antara 36-40 tahun. Dengan demikian terlihat responden

dengan usia 21-25 tahun merupakan responden yang paling banyak disusul oleh

usia 15-20 tahun. Hal ini karena konsumen yang berbelanja di Toko Davin

sebagian besar adalah kalangan Mahasiswa dan pelajar terlebih Toko Davin

berada dekat dengan beberapa kampus dan sekolah.

c. Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan Tabel 4.3

Karakteristik Responden Berdasarkan Pekerjaan

Pendidikan Jumlah (orang) Persentase (%)

PNS 4 5,4

Karyawan Swasta 9 12,2

Wiraswasta 2 2,7

Mahasiswa 45 60,8

Pelajar 12 16,2

Ibu Rumah Tangga 2 2,7

Total 74 100

Sumber: Data Primer (data diolah) 2015

Pada Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa 4 responden (5,4%) bekerja sebagai

PNS, 9 responden (12,2%) berprofesi sebagai Karyawan Swasta, 2 responden

(2,7%) berprofesi sebagai Wiraswasta, 45 responden (60,8%) berprofesi sebagai

Mahasiswa/i, 12 responden (16,2%) berprofesi sebagai Pelajar, dan 2 responden

(2,7%) Ibu Rumah Tangga. Dengan demikian terlihat bahwa karakteristik

responden berdasarkan pekerjaan responden Mahasiswa/i merupakan yang

terbanyak hal ini karena lokasi Toko Davin berada dekat dengang beberapa


(1)

83

c. Lokasi (X3)

P1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 2.00 2 2.7 2.7 2.7

3.00 5 6.8 6.8 9.5

4.00 49 66.2 66.2 75.7

5.00 18 24.3 24.3 100.0

Total 74 100.0 100.0

P2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 4.00 42 56.8 56.8 56.8

5.00 32 43.2 43.2 100.0

Total 74 100.0 100.0

P3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 4.00 39 52.7 52.7 52.7

5.00 35 47.3 47.3 100.0


(2)

84

d. Keputusan Pembelian (Y)

P1

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 4.00 43 58.1 58.1 58.1

5.00 31 41.9 41.9 100.0

Total 74 100.0 100.0

P2

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 4.00 52 70.3 70.3 70.3

5.00 22 29.7 29.7 100.0

Total 74 100.0 100.0

P3

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 4.00 48 64.9 64.9 64.9

5.00 26 35.1 35.1 100.0

Total 74 100.0 100.0

P4

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 3.00 6 8.1 8.1 8.1

4.00 52 70.3 70.3 78.4

5.00 16 21.6 21.6 100.0


(3)

85

Lampiran 5

Uji Asumsi Klasik


(4)

86

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 74

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation .52683351 Most Extreme Differences Absolute .076

Positive .068

Negative -.076

Kolmogorov-Smirnov Z .654

Asymp. Sig. (2-tailed) .787

a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data.

b. Uji Heteroskedastisitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 1.469 .509 2.884 .005

Harga_Kompetitif -.031 .045 -.126 -.684 .496 .390 2.564 Kelengkapan_Produk -.044 .037 -.199 -1.184 .240 .465 2.150

Lokasi .012 .044 .042 .279 .781 .583 1.714


(5)

87

c. Uji Multikolonearitas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 4.369 .824 5.302 .000

Harga_Kompetitif .216 .073 .265 2.953 .004 .390 2.564 Kelengkapan_Produk .265 .060 .365 4.435 .000 .465 2.150 Lokasi .377 .071 .390 5.303 .000 .583 1.714 a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian


(6)

88

Lampiran 6

Pengujian Hipotesis

a. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 71.698 3 23.899 82.569 .000a

Residual 20.261 70 .289

Total 91.959 73

a. Predictors: (Constant), Lokasi, Kelengkapan_Produk, Harga_Kompetitif b. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian

b. Uji Signifikansi Parsial (Uji t)

c. Uji Koefisien Determinasi

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R Square

Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .883a .780 .770 .53800 2.315

a. Predictors: (Constant), Lokasi, Kelengkapan_Produk, Harga_Kompetitif b. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian

Coefficientsa Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 4.369 .824 5.302 .000

Harga_Kompetitif .216 .073 .265 2.953 .004 .390 2.564 Kelengkapan_Produk .265 .060 .365 4.435 .000 .465 2.150 Lokasi .377 .071 .390 5.303 .000 .583 1.714 a. Dependent Variable: Keputusan_Pembelian