Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

akuntabilitas dalam pengelolaan keuangan daerah dalam mewujudkan laporan keuangan yang berkualitas. Sedangkan pada penelitian Fajar 2010 menyatakan bahwa sistem akuntansi keuangan daerah memiliki pengaruh dengan arah positif terhadap kualitas laporan keuangan. Dari hasil tersebut dapat diartikan bahwa jika sistem akuntansi keuangan daerah semakin membaik maka semakin membaiknya juga kualitas laporan keuangan, dan juga berlaku sebaiknya. Penelitian ini merujuk pada penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Adrianus Fajar 2010 dengan judul “Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Kabupaten Bandung”. Penelitian tersebut mengatakan terdapat pengaruh dengan arah positif terhadap kualitas laporan keuangan. Penelitian tersebut merupakan studi kasus pada suatu kabupaten. Sedangkan perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya adalah menambahkan variabel independen yaitu kompetensi sumber daya manusia serta perbedaan lain yang terletak pada objek yang diteliti dan penelitian ini merupakan studi empiris pada SKPD Pemerintah KabupatenKota Se-Provinsi Lampung. Berdasarkan uraian di atas dan berpijak pada teori-teori yang ada, maka penulis bermaksut untuk melakukan peneltian lebih jauh dengan judul “Pengaruh Penerapan Sistem Akuntansi Keuangan Daerah Dan Kompetensi Sumber Daya Manusia Terhadap Kualitas Laporan Keuangan Pemerintah Daerah”.

1.2 Perumusan Masalah

Pada saat dimulainya otonomi daerah, harapan yang muncul adalah pemerintah daerah akan semakin mandiri dalam pelaksanaan kegiatan pemerintahan maupun pembangunan di daerah masing-masing. Oleh karena itu, daerah otonom diberi kebebasan yang bertanggung jawab dalam hal penyajian laporan keuangan. Laporan keuangan pada pemerintah daerah dapat memberikan informasi yang digunakan sebagai dasar penyusunan anggaran pada periode berikutnya dan penilaian prestasi kerja pemerintah daerah. Informasi yang disajikan dalam laporan keuangan bertujuan umum untuk memenuhi kebutuhan informasi dari semua kelompok pengguna. Agar kebutuhan tersebut terpenuhi, maka perangkat SKPD perlu memahami penerapan sistem akuntansi keuangan daerah dalam laporan keuangan SKPD sehingga dapat menghasilkan laporan keuangan yang berkualitas. Selain itu, kualitas laporan keuangan juga harus memenuhi aturan standar akuntansi pemerintah yang diatur dalam PP No. 71 Tahun 2010 pada lampiran II yang diperlukan agar laporan keuangan pemerintah daerah dapat memenuhi kualitas yang dikehendaki yaitu relevan, andal, dapat dibandingkan, dan dapat dipahami. Untuk dapat memperbaiki kinerja instansi dan mewujudkan good governance dibutuhkannya sumber daya manusia yang kompeten. Oleh karena itu, dari latar belakang yang telah ditemukan di atas terdapat beberapa masalah pokok dalam penelitian ini, yaitu: 1. Apakah terdapat pengaruh penerapan sistem akuntansi keuangan daerah terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah? 2. Apakah terdapat pengaruh kompetensi sumber daya manusia terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah?

1.3 Batasan Masalah

Untuk memfokuskan penelitian agar masalah yang diteliti memiliki ruang lingkup dan arah yang jelas, maka batasan masalah yang ditentukan oleh peneliti adalah: 1 Terdapat hanya tiga variabel yang digunakan dalam penelitian ini, yaitu penerapan sistem akuntansi keuangan daerah, kompetensi sumber daya manusia, dan kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. 2 Penelitian ini dilakukan pada beberapa pemerintah daerah yang dapat mewakili seluruh KabupatenKota Se-Provinsi Lampung.

1.4 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk: 1. Memperoleh bukti empiris bahwa penerapan sistem akuntansi keuangan daerah berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah. 2. Memperoleh bukti empiris bahwa kompetensi sumber daya manusia berpengaruh terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah.

1.5 Manfaat Penelitian

1.5.1 Manfaat Teoritis

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai salah satu sumbangan data empiris dalam ilmu akuntansi sektor publik tentang bagaimana pengaruh penerapan sistem akuntansi keuangan daerah dan kompetensi sumber daya manusia terhadap kualitas laporan keuangan pemerintah daerah pada sektor pemerintahan. Penelitian ini juga diharapkan dapat menjadi dokumen akademik yang berguna dan dijadikan informasi tambahan untuk penelitian sejenis di masa mendatang.

1.5.2 Manfaat Praktis

Diharapkan dapat menghimpun informasi sebagai bahan sumbangan pemikiran bagi pemerintah daerah Provinsi Lampung untuk dijadikan referensi serta masukan bagi pemerintah daerah guna meningkatkan kinerja terutama dalam penyusunan laporan keuangan pemerintah daerah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA DAN PENGEMBANGAN HIPOTESIS

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Teori Entitas

Dalam teori entitas yang dikemukakan oleh Paton Suwardjono, 2005, dinyatakan bahwa organisasi dianggap sebagai suatu kesatuan atau badan usaha ekonomi yang berdiri sendiri, bertindak atas nama sendiri, dan kedudukannya terpisah dari pemilik atau pihak lain yang menanamkan dana dalam organisasi dan kesatuan ekonomi tersebut menjadi pusat perhatian atau sudut pandang akuntansi. Dari perspektif ini, akuntansi berkepentingan dengan pelaporan keuangan kesatuan usaha, bukan pemilik. Kesatuan usaha merupakan pusat pertanggungjawaban dan laporan keuangan merupakan medium pertanggungjawabannya. Dalam mekanisme keuangan negara di Indonesia, teori ataupun konsep entitas telah diaplikasikan. Istilah entitas pelaporan masuk dalam khasanah perundang- undangan melalui penjelasan pasal 51 ayat 2 dan ayat 3 dari Undang Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, yang berbunyi: tiap-tiap kementerian negaralembaga merupakan entitas pelaporan yang tidak hanya wajib menyelenggarakan akuntansi, tetapi juga wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan. Berangkat dari ketentuan hukum di atas, maka dalam standar akuntansi pemerintahan dibakukan dan dipertegas eksistensi Entitas Pelaporan dan Entitas Akuntansi, sebagai berikut: 1. Entitas pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan perundang-undangan wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan. 2. Entitas Akuntansi adalah unit pemerintahan pengguna anggaranpengguna barang, dan oleh karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan keuangan untuk digabungkan pada entitas pelaporan. Satuan kerja sebagai unit pemerintahan yang menerima anggaran belanja atau mengelola barang merupakan entitas akuntansi yang wajib menyelenggarakan akuntansi atas transaksi keuangan, dan secara periodik menyiapkan laporan keuangan menurut standar akuntansi pemerintahan. Laporan keuangan tersebut disampaikan secara intern dan berjenjang kepada unit yang lebih tinggi dalam rangka penggabungan laporan keuangan oleh entitas pelaporan. Setiap unit pemerintah dapat ditetapkan menjadi suatu entitas akuntansi apabila unit yang dimaksud mengelola anggaran sebagaimana yang dimaksud dalam PSAP 11 paragraf 15 yang mengatakan: ”Entitas akuntansi menyelenggarakan akuntansi dan menyampaikan laporan keuangan sehubungan dengan anggaranbarang yang dikelolanya yang ditujukan kepada entitas pelaporan”.

Dokumen yang terkait

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA, PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH, DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris di Satuan Kerja Perangkat Daerah Kota Malang)

1 12 25

PENGARUH PARTISIPASI DALAM PENGANGGARAN DAN PERAN MANAJEMEN PUBLIK PENGELOLA KEUANGAN DAERAH TERHADAP KINERJA PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kabupaten/Kota Se-Provinsi Lampung)

0 12 71

PENGARUH PENERAPAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH (Studi Empiris pada Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kabupaten/Kota Se-Provinsi Lampung)

2 23 65

PENGARUH PENERAPAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN DAN PENERAPAN PRINSIP PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN ACEH BARAT (Studi pada SKPD Pemerintah Daerah Kabupaten Aceh Barat)

0 0 8

PENGARUH KOMPETENSI PENGELOLA KEUANGAN DAN AKUNTABILITAS TERHADAP KINERJA PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (Studi pada Satuan Kerja Perangkat Daerah Pemerintah Kabupaten Aceh Utara)

1 2 8

PENGARUH PEMAHAMAN ATAS SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH DAN PERAN PENGAWAS FUNGSIONAL TERHADAP EFEKTIVITAS PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH (Studi pada Satuan Kerja Perangkat Aceh di Pemerintah Aceh)

0 0 10

PENGARUH PENERAPAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN (SAP) BERBASIS AKRUAL DAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH DAERAH KABUPATEN GUNUNG KIDUL (Studi Empiris pada Instansi Pemerintahan Kabupaten Gunung Kidul DIY)

7 34 18

PENGARUH PENERAPAN SISTEM INFORMASI AKUNTANSI, SISTEM PENGENDALIAN INTERNAL, DAN KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA TERHADAP KUALITAS LAPORAN KEUANGAN SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH DI PEMERINTAH KOTA BANDA ACEH

0 4 11

106 PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA (SDM) DAN SISTEM AKUNTANSI KEUANGAN DAERAH (SAKD) terhadap KUALITAS LAPORAN KEUANGAN (KLK)

0 0 7

PENGARUH KOMPETENSI SUMBER DAYA MANUSIA DAN SISTEM PENGENDALIAN INTERN TERHADAP KUALITAS INFORMASI LAPORAN KEUANGAN DENGAN LINGKUNGAN EKSTERNAL SEBAGAI VARIABEL MODERASI (Studi Empiris Pada Satuan Kerja Pemerintah Daerah Kabupaten Pati)

1 3 15