Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

E. Tujuan Penelitian

Tujuan yang hendak dicapai dalam penelitian ini adalah mendapatkan deskripsi yang lengkap tentang persamaan dan perbedaan kalimat sederhan bahasa Inggris dengan bahasa Indonesia.

F. Manfaat Penelitian

Adapun hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat sebagai berikut: 1. Memberi kontibusi ilmiah dalam bidang linguistik menyangkut deskripsi persamaan dan perbedaan kalimat sederhana bahasa Inggris dengan bahasa Indonesia. 2. Menjadi pijakan teoritis bagi penelitian-penelitian yang sejenis 3. Menambah wawasan penulis tentang struktur linguistik bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. 5

BAB II LANDASAN TEORI

A. Linguistik Kontrastif

1. Pengertian Analisis Kontrastif

Menurut Fisiak Analisis kontrastif, merupakan cabang ilmu linguistik yang sedikit banyak mempunyai sangkutan dengan perbandingan dua bahasa atau lebih dalam rangka untuk menentukan perbedaan dan persamaan di antara mereka. Seperti dalam kutipan dibawah ini. “contrastive analysis CA, or contrastive linguistics, as Fisiak pust it “ may be roughly defined as a subdiscipline of linguistics concerned whit the comparison of two ot more languages or subsystems of languages in order to determine both the differences and similarities between them”. 1 “menurut Fisiak analisis kontrastif CA, atau linguistik kontrastif, “merupakan subdisipliner linguistik yang bersangkutan sedikit dengan perbandingan dua bahasa yang lebih atau subsistem bahasa dalam rangka untuk menentukan perbedaan dan persamaan di antara mereka ”. Pendapat yang sama juga dilontarkan oleh oleh Fallahi yang mengatakan bahwa, Analisis Kontrastif adalah cabang linguistik yang membawa dua sistem bahasa dan membuat perbandingan kedua bahasa tersebut serta berusaha untuk menentukan persamaan dan perbedaan di antara kedua bahasa tersebut. Secara tidak langsung, James mengartikan Analisis Kontrastif sebagai usaha untuk merumuskan persamaan dan perbedaan dalam struktur bahasa. “Though the field is explicitly defined to seek to formulate similarities and differences in the structures of languages, yet “.. as the term contrastive implies, it is more interested in differences between languages that in their likenesses”. 2 Gagasan suatu bidang secara eksplisit didefinisikan sebagai usaha untuk merumuskan persamaan dan perbedaan struktur dalam bahasa, 1 Lotfolah Yarmohammadi, A Contrastive Analaysis Of Persian And English Grammar, Vocabulary, And Phonology, Iran: Payame Noor University, 2002, h. 1. 2 Ibid. h. 1 namun “..... lebih tertarik pada perbedaan antara bahasa yang dalam kesamaan. Targan mengatakan bahwa, analisis kontrastif adalah aktivitas atau kegiatan yang mencoba membandingkan struktur B1 dengan B2 untuk mengidentifikasi perbedaan-perbedaan di antara kedua bahasa. 3 Menurut Dr. Firas Ali Suleiman Zawahreh, Analisis Kontrastif dianggap sebagai upaya untuk memprediksi di mana peserta didik mungkin memiliki kesulitan dan sebagai hasilnya membuat kesalahan 4 . Bisa disimpulkan bahwa Analisis Kontrastif adalah komparasi sistem-sistem linguistik kedua bahasa yang digunakan sebagai landasan untuk memprediksi kesulitan dan kesalahan-kesalahan yang dibuat oleh peserta didik dalam belajar berbahasa kedua.

2. Hakikat Analisis Kontrastif

Pada 1940-an dan 1950-an kiblat ilmu linguistik mengarah kepada linguistik struktural. Leonard Bloomfield, Edwar Sapir, Charles Hockett, Charles Fries, dan lainnya merupakan para pengemuka-pengemuka ilmu linguistik struktural. Menurut aliran linguistik struktural, tugas seorang linguistik ialah menjabarkan bahasa manusia dan mengenali struktural bahasa-bahasa itu. Dengan kata lain bahasa itu bisa dibongkar menjadi kepingan-kepingan kecil dan kepingan- kepingan kecil ini bisa dijabarkan dengan secara ilmiah dan bisa dikontraskan yang pada akhirnya memungkinkan para linguis dan guru bahasa memperkirakan kesulitan-kesulitan yang akan dihadapi oleh pembelajar. Aliran Linguistik Struktural berprinsip bahwa bahasa itu merupakan suatu proses mekanis. Dari prinsip ini, para linguist memandang bahwa bahasa ada kaitanya dengan prilaku penutur sehingga bahasa itu bersifat behavioris. John B. Watson merupakan pakar behavioristik sekaligus pencipta istilah behaviorisme menjelaskan bahwa semua pembelajaran dengan proses pengkondisian kita 3 Henry Guntur Tarigan, Pengajaran Analisis Kontrastif Bahasa, Bandung: Angkasa, 1992, h. 4. 4 Firas Ali Suleiman Zawahreh, “A Linguistic Contrastive Analysis Case Study: Out Of Context Translation Of Arabic Adjectives Into English In Efl Classroom”, International Journal Of Academic Research In Business And Social Sciences. Vol. 3, No. 2, 2013, h. 430.