Tabel 3.4 Uji reliabilitas variable X
Tabel 3.5 Uji reliabilitas variable Y
3.2.6. Metode Analisis dan Pengujian Hipotesis
3.2.6.1 Analisis Deskriptif
Menurut Jonathan sarwono, 2006: 15 metode deskriptif digunakan untuk menggambarkan data dalam bentuk kuantitatif dengan
tidak menyertakan pengambilan keputusan melalui hipotesis. Data dipresentasikan ke dalam bentuk deskriptif tanpa diolah dengan teknik-
teknik analisis statistic lainnya. Analisis ini memaparkan jawaban responden atas sejumlah
pertanyaan yang diajukan di angket dalam bentuk tabel. Analisis deskriptif
Variabel Koefisien Reliabilitas
Keterangan
Sistem Informasi Inventory Gudang Variabel X 0.729
Reliabel
Variabel Koefisien Reliabilitas
Keterangan
Kinerja Karyawan Variabel Y 0.781
Reliabel
bertujuan untuk memberikan deskripsi mengenai objek penelitian berdasarkan data dan variabel yang diperoleh dari kelompok subjek yang
diteliti dan tidak dimaksudkan untuk pengujian hipotesis. Azwar, 2002 : 126.
Dalam penelitian ini menggunakan metode analisis kualitatif, metode analisis kualitatif adalah metode yang memberikan manfaat untuk
menjaring persoalan yang akan diteliti. Tujuan melakukan penelitian dengan menggunakan metode kualitatif adalah untuk mendapatkan
pemahaman atas masalah dan faktor-faktor yang mendasarinya. Data kualitatif dalam statistik dapat berupa data berskala ordinal.
Data berskala ordinal adalah data yang diperoleh dengan cara kategorisasi atau klasifikasi. Akan tetapi diantara kategorisasi data tersebut terdapat
hubunan atau jenjang yang menunjukkan ketidaksetaraan. Untuk mendapatkan data berskala ordinal pertanyaan-pertanyaan dalam
kuesioner hendaknya menggunakan opsi jawaban model skala Likert dan untuk kepentingan pengolahan data di SPSS, maka opsi-opsi yang berupa
teks tersebut harus dikuatifikasi diberi simbol angka. Pada umumnya opsi jawaban terdiri atas 5 lima opsi sebagai berikut :
Tabel 3.6 Skala Likert
Angka 1 sampai dengan 5 tersebut hanya merupakan simbol atau bukan angka sebenarnya dan bersifat relatif.
Untuk mengetahui tanggapan katyawan selaku user atas sistem informasi inventory, maka ditetapkan peringkat dalam setiap variabel
penelitian dapat dilihat dari perbandingan antara skor aktual dengan skor ideal. Skor aktual diperoleh melalui hasil perhitungan seluruh pendapat
responden sesuai dengan nilai yang diberikan, sedangkan skor ideal diperoleh melalui prediksi nilai tertinggi dikalikan dengan jumlah
kuesioner dikali jumlah responden, sehingga rumusnya adalah : x 100
Keterangan : 1. Skor aktual adalah jawaban seluruh responden atas kuesioner yang telah
diajukan 2. Skor ideal adalah skor atau nilai tertinggi atau semua responden
diasumsikan memilih jawaban dengan skor tertinggi
Jawaban Respoden Skor
Sangat SetujuSelaluPositif 5
SetujuSeringPositif 4
Ragu-raguKadang-kadangNetral 3
Tidak SetujuHampir Tidak pernahNegatif 2
Sangat Tidak Setuju Tidak pernah 1
Selanjutnya hasil tersebut dikonfirmasikan dengan kriteria yang telah ditetapkan, dapat dilihat pada tabel berkut :
Tabel 3.7 Kriteria Persentase Skor Tanggapan Terhadap Skor Ideal
No Jumlah Skor
Kriteria
1 20.00 – 36.00
Tidak Baik 2
36.01 – 52.00 Kurang Baik
3 52.01 – 68.00
Cukup 4
68.01 – 84.00 Baik
5 84.02 - 100
Sangat Baik
Sumber : Umi Narimawati, 2007 : 84-85
3.2.6.2. Pendekatan Terstruktur
Pendekatan terstruktur adalah suatu cara atau proses penyelesaian sistem, penganalisisan sistem, dan perancangan sistem dengan
menggunakan alat seperti diagram konteks, diagram aliran dokumen Flow Map, dan DFD Data Flow Diagram. Pengertian diagram konteks secara
umum adalah diagram arus data yang berfungsi untuk menggambarkan keterkaitan aliran-aliran data antara sistem dengan bagian-bagian sistem.
Adapun pengertian diagram aliran dokumen Flow Map secara umum adalah sebagai berikut :
“Suatu flow map digambarkan sebagai pemetaan hubungan antara bagian-bagian kerja melalui dukumen, baik berupa laporan, maupun
formulir. Flow Map digunakan untuk menganalisis bagaimana hubungan antara sub-kerja yang akan menggerakkan sistem. Setelah diketahui
bagian-bagian yang terlibat dalam sistem, maka akan diketahui berapa
jumlah entitas yang terkait dengan sistem yang dianalisis dan dirancang. Penggunaan simbol pada flow map, mengambil sebagian simbol dari flow
chart.”
Pengertian DFD Data Flow Diagram secara umum adalah sebagai berikut :
“DFD disebut juga logical DFD karena merupakan alat bantu grafis untuk menguraikan dan menganalisis data yang melalui suatu
sistem, baik secara manual maupun otomatis termasuk proses data. Selain itu penggambaran tranformasi dari data masukan menjadi data
keluaran melalui proses sedemikian rupa sehingga dapat ditampilkan logikanya secara mandiri tanpa memperhatikan komponen fisik.”
.
3.2.6.3 Metode Transformasi Data
Menurut Riduwan, dan Engkos Achmad Kuncoro, 2007 : 30. Mentransformasikan data ordinal menjadi data interval gunanya untuk
memenuhi sebagian dari syarat analisis parametrik yang mana data setidak-tidaknya berskala interval. Teknik transformasi yang paling
sederhana dengan menggunakan MSI Method of Succesive Interval. Langkah-langkah transformasi data ordinal ke interval sebagai berikut :
a. Pertama perhatikan setiap butir jawaban responden dari angket yang
disebarkan; b.
Pada setiap butir ditentukan berapa orang yang mendapat skor 1, 2, 3, 4 dan 5 yang disebut sebagai frekuensi;
c. Setiap frekuensi dibagi dengan banyaknya responden dan hasilnya
disebut proporsi; d.
Tentukan nilai proporsi kumulatif dengan jalan menjumlahkan nilai proporsi secara berurutan perkolom skor;
e. Gunakan table Distribusi Normal, hitung nilai Z untuk setiap
proporsi kumulatif yang diperoleh; f.
Tentukan nilai tinggi densitas untuk setiap nilai Z yang diperoleh dengan menggunakan tabel Tinggi Densitas;
g. Tentukan nilai skala dengan menggunakan rumus :
owerLimit AreaBelowL
pperLimit AreaBelowU
pperLimit DensityatU
owerLimit DensityatL
NS -
- =
h. Tentukan nilai transformasi dengan rumus : Y = NS +
ë û
min
1 NS
+
3.2.6.4 Metode Verikatif Kuantitatif
Sedangkan Sugiyono 2001:16 menyatakan bahwa “metode verifikatif adalah metode yang digunakan untuk memilih metode
penelitian, menyusun instrumen penelitian, mengumpulkan data dan menganalisanya.” Metode verifikatif juga digunakan untuk menguji
kebenaran dari suatu hipotesis sehingga metode verifikatif ini digunakan untuk menjawab penelitian, yaitu untuk mengetahui pengaruh sistem
informasi inventory gudang terhadap kinerja karyawan bagian gudang pada PT. Timur Raya Karya Mandiri. Dengan metode ini dapat diketahui
berupa besarnya pengaruh variabel-variabel independen mempengaruhi terhadap variabel dependennya, serta besarnya arah hubungan yang terjadi.
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode sensus karena
dalam penelitian ini populasinya kurang dari 100, yaitu 38 orang yang diambil seluruhnya sebagai unit analisis sampel.
Penelitian ini adalah untuk mencari pengaruh antara variabel independent yaitu sistem inventory dan variable dependent yaitu kinerja
karyawan pada bagian gudang di PT. Timur Raya Karya Mandiri cabang Bandung, maka dalam penyelesaian karya ilmiah ini penulis menggunakan
teknik pengolahan data analisis regresi .
3.2.6.5. koefisien regresi
Analisis regresi adalah teknik analisis yang me;iputi metode metode yang digunakan untuk memprediksi nilai-nilai dari satu atau lebih
variabel tergantung yang dihasilkan adanya pengaruh satu atau lebih variabel bebas. Analisis regresi yang digunakan dalam penelitian ini yaitu
regresi linier sederhana. Regresi linier mengestimasi besarnya koefisien- koefisien yang dihasilkan dari persamaan yang bersifat linier yang
melibatkan satu variabel bebas untuk digunakan sebagai alat prediksi besarnya nilai variabel terikat. Adapun persamaan umum regresi linier
sederhana :
Rumus: Y = a + b X Dimana :
Y = variabel kriterium variabel terpengaruh X = variabel preditor variabel yang mempengaruhi
a = bilangan konstan b = koefisien arah regresi
Untuk dapat menginterpretasi kuatnya suatu hubungan, penulis menggunakan Tabel Interpretasi Koefisien Korelasi Sugiyono, 2007 :
214 sebagai pedoman :
Tabel 3.8 Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan
0,00 - 0,199 Sangat Rendah
0,20 – 0,399 Rendah
0,40 - 0,599 Sedang
0,60 - 0,799 Kuat
0,80 - 1,000 Sangat Kuat
Secara umum dapat dikatakan bahwa koefesien korelasi yang besar menunjukkan hubungan yang sangat kuat antara variabel,
dan begitupun sebaliknya. Bahwa koefisien korelasi yang semakin mendekati 1,00 menunjukkan hubungan yang semakin
kuat antar variabel yang diteliti. Sebaliknya, koefisien korelasi
yang mendekati nol 0,00 memberikan arti bahwa hubungan antar variabel yang diteliti itu lemah.
3.2.6.6. Koefisien determinasi.
Koefisien determinasi digunakan untuk mengukur persentase pengaruh dari variable independen terhadap variabel dependen, yang
dihitung menggunakan persamaan: Dengan terdapatnya angka perhitungan koefisien korelasi, maka akan didapat besarnya angka
koefisien determinasi, dimana akan dinyatakan besarnya kontribusi variabel X terhadap variabel Y. Menurut Jonathan Sarwono 2005:72
Koefisien Determinasi digunakan untuk menghitung besarnya peranan atau pengaruh variabel bebas variabel X terhadap variabel tergantung
variabel Y. Koefisien determinasi di hitung dengan cara
mengkuadratkan hasil korelasi kemudian dikalikan dengan 100. KD = r
2
x 100. Dimana :
KD = Koefisien determinasi r²
= Kuadrat dari korelasi ganda
3.2.6.7. Pengujian Hipotesis
Untuk mengguji hipotesis yang telah digambarkan diatas menggunakan langkah-langkah pengujian sebagai berikut:
1. Penulisan hipotesis dalam bentuk kalimat H
: β = 0 Artinya, tidak ada pengaruh antara sistem inventory
variabel X terhadap kinerja karyawan variabel Y. H
1
: β ≠ 0 Artinya, terdapat pengaruh antara sistem inventory
variabel X terhadap kinerja karyawan variabel Y. Hipotesis statistiknya
a. H = 0
b. H
1
≠ 0 2. Cari nilai a nilai konstanta
å å
å å
å å
- -
=
2 2
2
x x
n xy
x x
y a
3.Cari nilai b koefisien arah regresi
2 2
i i i
i i
i
n X Y
X Y
b n
X X
- =
-
å å
å å
å
4. Tentukan nilai r dengan rumus
å å
å å
å å
å
- -
- =
} }{
{
2 2
2 2
Y Y
n X
X n
Y X
Y X
n r
i i
i i
i i
i xy
Fomula statistik uji t-student: t
hit
= b
Se b
dimana: Tingkat Signifikansi
Tingkat signifikansi dimaksudkan seberapa besar risiko kesalahan yang akan ditanggung jika melakukan penolakan atau penerimaan
terhadap hipotesis Ho. Dalam kasus ini tingkat signifik ansi α = 5 dan
df= n-2 Kriteria Pengujian
Kriteria penguijian merupakan batasan yang ditentukan dari nilai tabel dengan memperhatikan derajat bebas db dan tingkat signifikansi
sehingga dari batasan ini dapat disimpulkan apakah H diterima atau
ditolak.
Kriteria pengujiannya adalah: Jika t
hitung
t
tabel
, maka tolak hipotesis H Jika t
hitung
≤ t
tabel
, maka terima hipotesis H
73
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Bab ini membahas mengenai uraian dan analisis data-data yang diperoleh dari data primer dan sekunder penelitian. Data primer penelitian ini adalah hasil
kuesioner yang disebarkan kepada 38 orang. Data tersebut merupakan data pokok dimana analisisnya ditunjang oleh data-data sekunder yang analisisnya didapat
dari hasil observasi di lapangan dan beberapa sumber pustaka untuk memperkuat dan memperdalam hasil analisis. Data yang diperoleh dari hasil kuisioner terdiri
dari dua macam, yaitu data responden dan data penelitian. Data responden adalah seluruh identitas responden yang dipandang
relevan dengan permasalahan yang diidentifikasi. Sedangkan data penelitian adalah sejumlah skor yang diperoleh dari jawaban responden atas pertanyaan atau
pernyataan mengenai variabel penelitian, yaitu variabel X Sistem Inventory dan variabel Y Kinerja Karyawan. Variabel tersebut dianalisis dengan menggunakan
statistik deskriptif dan analisis regresi. Data-data responden yang diperoleh melalui kuesioner dianalisis secara
deskriptif. Data lain yang diperoleh dari studi pustaka akan digunakan sebagai data sekunder untuk melengkapi dan mendukung data primer.