Model Rancangan Eksperimen untuk Menguji Produk Teknik Analisis Data

2 Uji Homogenitas Uji homogenitas dilakukan dengan test of homogeneity of variance dengan hasil sebagai berikut: Tabel 3.13 Uji Homogenitas Levene Statistic df1 df2 Sig. 1.315 a 23 196 .161 Analisisnya adalah jika nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 berarti data homogen. Karena nilai signifikansi 0,05 0,161 0,05 maka dapat disimpulkan kedua data adalah homogeny 3 Hasil Uji Independent T-Test Berdasarkan hasil uji independent t-test menggunakan aplikasi SPSS 16 didapatkan hasil sebagai berikut: Tabel 3.14 Uji Uji Independent T-Test Kelas N Mean Std. Deviation Std. Error Mean Nilai Eksperimen 112 84.6607 7.90889 .74732 Kontrol 114 79.8509 5.77488 .54087 135 Levenes Test for Equality of Variances t-test for Equality of Means Sig. T Df Sig. 2-tailed Mean Difference Std. Error Difference 95 Confidence Interval of the Difference Lower Upper Nilai Equal variances assumed 21.882 .000 5.228 224 .000 4.80984 .92002 2.99684 6.62283 Equal variances not assumed 5.214 203.022 .000 4.80984 .92251 2.99091 6.62877 Besar nilai t tabel pada tingkat kepercayaan 5 1,99 dan besar nilai t hitung 5,228. Jika nilai t hitung t tabel berarti terdapat perbedaan nilai rata-rata antara hasil pre-test dan post-test. Dari hasil uji tersebut diperoleh nilai t hitung lebih besar dari t tabel 5,228 1,99 maka dapat disimpulkan bahwa efektivitas pada peningkatan kemampuan pembelajaran dengan multimedia interaktif lebih besar dibandingkan dengan pembelajaran dengan media presentasi. Kriteria Pengujian yang digunakan adalah : Hipotesis Jika nilai Prob.SignifikansiP- value α, maka H0 ditolak.

V. SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN

5.1 Simpulan

Berdasarkan pembahasan hasil penelitian, peneliti menyimpulkan bahwa : 1 Berdasarkan analisis kondisi awal pembelajaran T IK di SMA Kalianda, diketahui bahwa metode yang digunakan guru masih menggunakan media presentasi. Media yang digunakanpun masih belum bervariasi, pembelajaran cenderung masih bersifat konvensional. Hal ini menyebabkan motivasi siswa masih belum maksimal, karena mereka merasa kesulitan dalam menangkap materi. Setelah menggunakan media interaktif, guru menjadi terbantu dalam proses pembelajaran karena dapat menghemat waktu dan tenaga. Siswa menjadi lebih antusias dalam belajar, karena tampilannya menarik, panduannya memudahkan mereka dalam memahami materi. 2 Produk akhir yang dihasilkan adalah multimedia interaktif materi Management File pada Microsoft Word. Pengembangan multimedia interaktif ini melalui beberapa tahap, yaitu :  Melakukan penelitian pendahuluan prasurvei untuk mengumpulkan informasi kajian pustaka dan pengamatan kelas, identifikasi permasalahan yang dijumpai dalam pembelajaran, dan merangkum permasalahan.  Melakukan perencanaan. Aspek yang penting dalam perencanaan adalah pernyataan tujuan yang harus dicapai pada produk yang akan dikembangkan.  Mengembangkan jenisbentuk produk awal meliputi: penyiapan materi pembelajaran, penyusunan buku pegangan, dan perangkat evaluasi.  Melakukan uji coba tahap awal, yaitu evaluasi pakar bidang desain pembelajaran, teknologi informasi, dan multimedia.  Melakukan revisi terhadap produk utama, berdasarkan masukan dan saran- saran dari hasil uji lapangan awal.  Melakukan uji coba lapangan, digunakan untuk mendapatkan evaluasi atas produk. Angket dibuat untuk mendapatkan umpan balik dari siswa yang menjadi sampel penelitian.  Melakukan revisi terhadap produk operasional, berdasarkan masukan dan saran-saran hasil uji lapangan dan praktisi pendidikan. 3 Ditinjau dari segi efektifitas, media ini membantu siswa memahami materi, hasil dari uji efektifitas antara kelas kontrol dan kelas eksperimen sebesar 5,228. 4 Ditinjau dari segi efisiensi, multimedia interaktif ini memberikan efisiensi dari segi waktu karena guru tidak perlu berulang kali menjelaskan materi, siswa dapat mempelajari tutorial yang ada. Dari segi tenaga, penjelasan yang diberikan melalui tutorial ini sudah cukup baik, sehingga guru tidak perlu lagi mengajari siswa satu persatu. Dari segi biaya, siswa tidak perlu lagi membeli berbagai buku tentang manajemen file yang harganya relatif mahal. 5 Daya tarik multimedia interaktif ini terbilang baik karena siswa semakin tertarik untuk mempelajari TIK khususnya manajemen file.

5.2 Implikasi

1. Teoritis : Dari hasil penelitian yang dilakukan secara konsisten menunjukan bahwa pengembangan multimedia interaktif ini dapat meningkatkan motivasi belajar siswa sehingga prestasi belajar mereka semakin baik. 2. Empiris : berdasarkan teori Gagne bahwa “Pembelajaran dimaksudkan untuk menghasilkan belajar, situasi eksternal, harus dirancang sedemikian rupa untuk mengaktifkan, mendukung dan mempertahankan proses internal yang terdapat dalam setiap peristiwa belajar ”, maka proses pembelajaran haruslah memenuhi segi efektifitas, efisiensi dan menarik. Sumber belajar dan metode yang digunakan oleh guru memegang peranan penting untuk mencapai hasil yang maksimal. Strategi konvensional yang selama ini diterapkan, dimana guru masih menjadi pusat, sebaiknya mulai digeser menjadi pembelajaran yang menjadikan siswa sebagai pusatnya. Siswa dilatih untuk mandiri. Salah satunya adalah dengan memanfaatkan multmedia interaktif. Penggunaan multimedia interaktif, terbukti dapat memberikan warna yang berbeda dalam proses pembelajaran, dimana siswa dapat belajar mandiri, lebih tertantang untuk semakin mengetahui secara detail materi yang disampaikan.

5.3 Saran

Berdasarkan simpulan, saran dari peneliti adalah: 1 Bagi sekolah, sebaiknya menyediakan sarana pendukung agar multimedia interaktif ini dapat dijadikan dipergunakan sebagai alternatif pembelajaran untuk meningkatkan efektifitas, efisiensi pembelajaran dan mampu memotivasi siswa untuk tetap terlibat dan pada tugas belajar. 2 Bagi guru, sebaikn ya mampu menggunakan media pembelajaran ini seefektif mungkin sehingga bermanfaat bagi pencapaian hasil belajar siswa yang maksimal. Pada saat penggunaan media ini, guru sebaiknya tidak terlalu cepat menjalankannya, karena siswa akan mengalami kesulitan menangkap materi yang ada. 3 Bagi siswa, sebaikn ya sebelum menggunakan media ini, disimak terlebih dahulu panduan penggunaannya. Pada saat belajar menggunakan media ini, siswa harus memperhatikan dengan seksama setiap penjelasan yang diberikan, apabila masih ada materi yang belum dimengerti, dapat diulangi kembali pada penjelasan sebelumnya. 4 Bagi peneliti, produk yang dihasilkan sebaiknya benar-benar dapat menjawab kebutuhan siswa selama ini.