Register B P0 - P3 Register Port Bus-Bus Pada AT89C51 INSTRUKSI-INSTRUKSI DALAM BAHASA ASEMBLER

11 9. ALEPROG Berfungsi untuk demultiplexer pada saat Port 0 bekerja sebagai data bus pengaksesan memori eksternal. Pada paruh pertama memory cycle, Pin ALE mengeluarkan sinyal latch yang menahan alamat ke eksternal register. Pada paruh kedua memory cycle, Port 0 digunakan sebagai data bus. Jadi fungsi utama dari ALE adalah untuk memberikan signal ke IC latch bisa 74CT573 agar menahan menyimpan address dari port 0 yang akan menuju memori eksternal, dan selanjutnya port 0 akan mengeluarkan data melalui port 0 juga. 10. EA VPP EA Eksternal Access digunakan untuk memilih penggunaan memori. Jika EA high maka yang dipilih adalah memori internal, jika EA low atau dihubung ke GND maka yang dipilih atau memori yang dipakai adalah memori luar.

2.1.4 Register Fungsi Khusus a. Akumulator

ACC digunakan sebagai register utama dalam proses aritmatik dan penyimpanan data sementara. Dalam penulisan instruksi ACC ditulis A. ACC menempati alamat E0h. Register ini bisa diakses per byte maupun per bit.

b. Register B

Register B menempati alamat F0h. Register ini dipakai bersama-sama dengan Register A pada proses aritmatik perkalian dan pembagian. Register B juga bisa diakses Per byte dan per bit. 12 c. PSW Program Status Word Program Status Word atau PSW berisi bit-bit yang berkaitan dengan kondisi CPU. Status yang tersimpan dalam PSW meliputi : carry bit, auxiliary carry untuk operasi BCD, dua bit pemilih bank register, overflow flag, parity, dan dua flag status yang bisa didefiniskan sendiri user definable.

d. P0 - P3 Register Port

Register port merupakan SFR yang mengatur kerja port-port 8051P0-P3. Register ini merupakan alamat Latch dari masing-masing port. Menulis atau membaca latch ini sama dengan menulis atau membaca latch yang bersangkutan sehingga data data bisa ditulis ke dan dibaca dari masing-masing port 8051. Mov 80h,45h Sama artinya dengan Mov P0,45h

e. Data Pointer DPTR dan Stack Pointer SP

Data pointer DPTR adalah register 16 bit yang biasa dipakai untuk pengalamatan data 16 bit. Misalnya pada saat membaca atau menulis RAM eksternal dengan perintah MOVX. DPTR menempati dua alamat dalam memori SFR 82h dan 83h. DPTR bisa diakses sebagai register 8 bit dengan nama DPL DPTR bit 0 - bit 7 dan DPH DPTR bit 8-bit 15. DPTR tidak bisa diakses per bit. Stack pointer merupakan register 8 bit, dipakai untuk menyimpan data sementara pada saat perintah push, pop dan call, ret. Misalnya suatu rutin yang 13 memakai register A akan memanggil call subrutin yang juga memakai register A, maka agar data register A pada rutin pertama tidak dimodifikasi oleh subrutin yang dipanggil, data register A harus disimpan dulu di SP dengan perintah push. Setelah subrutin selesai dikerjakan, data register A yang tersimpan di SP di baca kembali melalui perintah pop dan disimpan di register A. Perintah call akan menyimpan isi PC program counter ke dalam SP dan mengambilnya kembali setelah instruksi ret. Pada saat reset SP memiliki alamat 07h, namun karena SP akan ditambahkan satu sebelum data disimpan melalui perintah push, tumpukan data yang disimpan akan dimulai pada alamat 08h. Alamat ini menempati memori internal 8051 SP tidak bisa dialamati per bit.

2.1.5 Struktur Memori

Mikrokontroler MCS-51 memiliki kendali yang berbeda untuk mengakses memori RAM atau memori data dan ROM atau memori program. Kendali untuk memori program adalah PSEN dan kendali untuk memori data adalah RD. Mikrokontroler MCS-51 memiliki lebar bus alamat 16 bit, sehingga memori dapat diakses sebesar 2×64 KB. Memori program internal dipakai jika Pin EA dihubungkan ke VCC. Sedangkan kalau EA dihubungkan ke GND maka memori program akan diakses eksternal. Untuk memori data internal MCS-51 adalah sebesar 128 byte. Jika dipakai memori data Eksternal dapat diakses sebesar 64 KB. 14

2.1.5.1 Memori RAM

Pemakaian RAM harus diperhatikan agar tidak tumpang tindih dengan memori stack pointer SP. Salah satu kesalahan mikrokontroler jika Pemakaian RAM tumpang tindih dengan SP adalah memori pada RAM internal akan hilang jika di reset. Tabel 2.2 memperlihatkan Struktur RAM 128 byte.Memori internal RAM 128 byte bisa dibagi menjadi 3 area: Tabel 2.2 Struktur RAM 128 byte 30H-7FH 20H-2FH 00H-1FH

1. Bank-bank Register

Bank register dibagi menjadi 4 grup yaitu bank 0 sampai bank 3. masing masing bank menempati alamat sebesar 8 byte. Tabel 2.3. adalah susunan bank-bank register. Tabel 2.3 Susunan bank-bank register Alamat Bank Register RS1,RS0 00-07 Bank 0 00 08-0F Bank 1 01 10-17 Bank 2 10 18-1F Bank 3 11 Area scratch pad 80 byte Area yang bisa dialamati per Bit 16 byte Bank-bank register 32 Byte 15 Masing-masing alamat dalam satu grup diberi nama R0-R7. Alamat R0-R7 ditentukan oleh Bank register yang aktif saat itu. Semua alamat R0-R7 bisa di alamati dengan model pengalamatan langsung. R0 dan R1 juga bisa dialamati dengan model pengalamatan tak langsung. Pada model pengalamatan tak langsung R0 dan R1 menyimpan alamat RAM internal yang akan diakses.

2. Memori Yang Bisa Dialamati Per-Bit

Area ini menempati alamat 20H-2FH 16 Byte sebagai byte dan 00H- 07FH 128bit sebagai alamat bit. Area memori ini berfungsi untuk menyimpan tipe data bolean atau 2 keadaan. Ada 2 cara untuk mengakses memori ini. - Cara mengakses sebagai byte bisa dilakukan dengan pengalamatan langsung, misal. Mov 20H, 20H. Akan menulis data 45 H ke alamat 20H. - Pengaksesan secara bit dilakukan dengan mengakses alamat bit yang bersangkutan,misal. Mov C,13H Akan memindahkan alamat pada bit ke-13 ke bit C carry. Alamat 13H adalah bit ke-3 dari alamat 22H. Bahasa assembler MCS-51 memiliki penulisan yang lain untuk mengakses bit ke-3 yaitu 22.3H,sehingga Mov C,22.3H

3. Are

alam han lang

2.1.5.2 M R

catu daya, langsung re dengan pen sebagai me bekerja.

2.1.6 An ea Memori

Area me mat paling a nya bisa diak gsung. emory RO ROM read dipakai un eset dan ak nggunaanya emori progr ntar Muka Gambar 2 Scratch Pa emori ini y atas RAM i kses sebaga M Only mem ntuk menyim an menjalan a ROM dis ram dan tida Memori E 2.3 89C51 m 16 atch ang disebu internal seb ai byte deng mory isinya mpan progr nkan progra ebut sebaga ak bisa di t Eksternal mengakses t area scrat besar 80 byt gan mode p a tidak beru am, Begitu am-program ai memori p tulis ke RO EPROM da tch patch m te alamat 3 pengalamata ubah meski u catu daya m yang ada program. M OM saat mik an RAM Ek memory me 30H-7FH. an langsung ipun IC keh ada maka pada ROM Memori ROM krokontroler ksternal enempati Area ini g dan tak hilangan IC akan M. Sesuai M hanya r sedang 17 Memori program ROM dan memori data RAM eksternal diakses dengan menggunakan P0 dan P2 sebagai bus data dan bus alamat. P0 akan menyediakan jalur data yang di-multipleks dengan jalur alamat orde rendah A0-A7, dan P2 menyediakan jalur alamat orde tinggi A8-A15. Konfigurasi pengaksesan memori eksternal ditunjukkkan pada gambar 2.2. EFROM 64 KB dan RAM 32 KB. Konfigurasi ini memisahkan antara memori programROM dengan Memori data RAM.Kendali sinyal baca untuk ROM adalah PSEN sedangkan RAM mendapat sinyal baca dan sinyal tulis dari P3.7RD dan P3.6WR, sementara EPROM tidak mendapat sinyal kendali tulis. Pin EA dihubungkan ke ground sehingga 8051 hanya akan melaksanakan perintah-perintah yang tersimpan di EPROM eksternal. P0, selain dihubungkan ke jalur data EPROM dan RAM, juga dihubungkan dengan masukan latch agar alamat orde rendah A0-A7 yang dikeluarkan oleh P0 bisa dipisahkan dari jalur data EPROM. Pada saat P0 mengeluarkan alamat yang valid, ALE akan memberikan pulsa sehingga sehingga IC latch akan menyimpan alamat ini dan memberikannya ke jalur Alamat EPROM dan RAM. Bersamaan dengan itu, P2 akan mengeluarkan alamat orde tinggi A8-A15 yang secara langsung terhubung dengan jalur alamat EPROM dan RAM. PSEN akan diaktifkan 2 kali setiap satu siklus mesin saat membaca program dari EPROM eksternal. Saat PSEN aktif berlogika 0 EPROM akan mengeluarkan data yang diterjemahkan sebagai perintah yang harus dijalankan oleh mikrokontroler. Pada saat mengakses RAM, PSEN berada pada logika tinggi. 18 Penulisan ke RAM dilakukan dengan mengaktifkan sinyal tulis RD=1 dan WR=0, CPU akan mengirimkan data ke RAM setelah terlebih dahulu mengirimkan alamat RAM. Yang akan dituliskan. Sementara itu, pembacaan dilakukan dengan mengaktifkan sinyal baca RD=0 dan WR=1, CPU akan memberikan alamat RAM yang akan dibaca, mengaktifkan sinyal baca dan membaca data RAM dari jalur data.

2.1.7 Osilator

Osilator berfungsi untuk menyediakan sinyal clock dan pewaktuan bagi semua perangkat internal 8051. Untuk menyediakan sinyal Clock digunakan dengan dua cara yaitu: 1. Dengan menggunakan pembangkit frekwensi eksternal seperti pada gambar 2.4 Gambar 2.4 Pemakaian osilator eksternal - Pin Xtal satu pada mikrokontroler 8051 dihubungkan ke keluaran pembangkit frekwensi eksternal. - Pin Xtal dua dibiarkan mengambang. - Pin Ground pada pembangkit frekwensi eksternal dihubungkan ke Ground pada mikrokontroler 8051. 19 2. Dengan menggunakan Kristal dan 2 kapasitor 30 pF dan 47 pF, Seperti pada gambar 2.5 Hal yang paling mendasar dari osilator sebenarnya adalah untuk menentukan siklus mesin. Siklus mesin adalah waktu minimum yang diperlukan oleh mikrokontroler untuk menjalankan satu perintah. Siklus mesin ini akan menentukan kecepatan mikrokontroler seberapa cepat mikrokontroler menjalankan suatu perintah. Satu siklus mesin mikrokontroler 8051 adalah 12 kali periode frekwensi osilator dengan frekwensi 12 Mhz, maka satu siklus mesin adalah 112 dikali 12 Mhz. Gambar 2.5 Pembangkit sinyal clock internal Jadi kecepatan satu siklus mikrokontroler 8051 jika frekwensi pada XTAL1 12 Mhz adalah 1 Mhz atau 1 mikro detik. Berarti untuk melakukan satu perintah mikrokontroler 8051 hanya dalam satu mikro detik. Atau 1 juta perintah dalam satu detik.

2.2 Central Processing Unit CPU

CPU terdiri atas dua bagian, yaitu unit pengendali control unit serta unit aritmetika dan logika ALU. 20 Fungsi utama unit pengendali adalah mengambil, mengkode, dan melaksanakan urutan instruksi sebuah program yang tersimpan dalam memori. Unit pengendali menghasilkan dan mengatur sinyal pengendali yang diperlukan untuk menyerempakkan operasi, aliran, dan instruksi program.Unit aritmetika dan logika berfungsi untuk melakukan proses perhitungan yang diperlukan selama program dijalankan serta mempertimbangkan suatu kondisi dan mengambil keputusan yang diperlukan untuk instruksi-instruksi berikutnya.

2.2.1 Penggunanaan Softwere 8051 IDE

Softwere 8051 IDE ini digunakan untuk menulis program dalam bahasa assembler. Setelah program assembler selesai ditulis kemudian di-save dan di assemble. Program di assemble dengan tujuan untuk mengecek Gambar 2.6 Softwere 8051 IDE kesalahan penulisan. Jika masih ada kesalahan penulisan, maka softwere 8051 memberi peringatan, sehingga program dapat diubah sampai tidak ada pesan peringatan lagi. 21

2.2.2 Penggunaan Softwere Downloader

Softwere downloader digunakan agar downloader dapat mendownload program assembler ke mikrokontroler AT89C51. Softwere dapat dijalankan jika komputer terhubung dengan alat downloader beserta mikrokontroler yang digunakan. Gambar 2.7 DT-HIQ Programmer Cara menggunakan softwere downloader adalah dengan meng-klik open file untuk mengambil program assembler dari hasil kompilasi, kemudian klik Auto programming untuk mengisikan hasil kompilasi tersebut ke mikrokontroler.

2.3 Mode-Mode Pengalamatan

Data atau operan bisa berada di tempat yang berbeda sehingga dikenal beberapa cara untuk mengakses data tersebut. Inilah yang dikenal sebagai mode pengalamatan. Beberapa mode pengalamatan yang dikenal antara lain: 22

2.3.1 Mode Pengalamatan Segera immediate addressing mode

Mode pengalamatan ini menggunakan konstanta. Data konstanta ini merupakan data yang menyatu dengan instruksi. Contoh instruksinya: MOV A, 20 h Instruksi tersebut diatas mempunyai arti bahwa data konstantanya, yaitu 20h perlu disalin ke akumulator. Tanda ‘’ dipakai untuk menunjukan bahwa data berupa konstanta.

2.3.2 Mode Pengalamatan Langsung direct addressing mode

Cara ini dipakai untuk menunjuk data yang berada di suatu lokasi memori. Contoh instruksinya: MOV A, 30h Instruksi ini mempunyai arti agar data pada alamat 30h diambil dan dipindahkan ke akumulator. Bila diperhatikan, maka kita akan bisa lihat bahwa instruksi diatas tidak menyertakan tanda ‘’. Tanpa tanda ‘’, maka data diartikan sebagai alamat memori.

2.3.3 Mode Pengalamatan Tidak Langsung indirect addressing mode

Mode pengalamatan ini dipakai untuk mengakses data yang alamatnya berada dalam suatu register. Contoh instruksi: MOV A, R0 Arti dari instruksi tersebut adalah data yang alamatnya berada di register R0 disalin ke akumulator. Tanda “” menyatakan bahwa alamat lokasi data 23 berada dalam suatu register. Jadi data tersebut sendiri tidak berada di R0. Yang berada di R0 adalah alamatnya.

2.3.4 Mode Pengalamatan Register register addressing mode

Mode pengalamatan ini dipakai untuk mengakses suatu data yang tersimpan dalam register. Contoh instruksi: MOV A, R0 Arti dari instruksi diatas adalah bahwa data pada register R0 disalin ke akumulator. Jadi, berbeda dengan mode pengalamatan tidak langsung yang menjadikan register sebagai tempat penyimpanan alamat data, maka pada mode pengalamatan register ini, data disimpan langsung di register.

2.3.5 Mode Pengalamatan Berindeks

Mode pengalamatan ini dipakai untuk mengakses data yang tersimpan dalam memori program. Seperti yang telah dibahas sebelumnya, memori program bisa menyimpan data yang bisa diakses hingga 64 Kb. Keuntungan dari menyimpan data di memori program adalah karena memori program berupa ROM non-volatile sehingga data tersimpan terus menerus. Contoh instruksi: MOVC, A, A + DPTR Arti instruksi diatas adalah data yang lokasinya disimpan di A+ DPTR dipindahkan ke akumulator. Perhatikan bahwa perintah yang digunakan adalah MOVC, bukan MOV. MOVC menandakan bahwa data yang diakses berada di memori program sedangkan MOV digunakan untuk mengakses memori data. 24

2.4 Bus-Bus Pada AT89C51

1. Bus Alamat Bus alamat berfungsi sebagai lintasan saluran pengalamatan antara alat dengan sebuah computer. Pengalamatan ini harus ditentukan terlebih dahulu untuk menghindari terjadinya kesalahan pengiriman sebuah instruksi dan terjadinya bentrok antara dua buah alat yang bekerja secara bersamaan. 2. Bus Data Bus data merupakan sejumlah lintasan saluran keluar-masuknya data dalam suatu mikrokontroler. Pada umumnya saluran data yang masuk sama dengan saluran data yang keluar. 3. Bus Kontrol Bus control atau bus pengendali ini berfungsi untuk menyerempakkan operasi mikrokontroler dengan operasi luar.

2.5 INSTRUKSI-INSTRUKSI DALAM BAHASA ASEMBLER

Beberapa instruksi dasar yang umum digunakan pada pemrograman mikrokontroler AT89C51 adalah:

1. MOV, MOVC DAN MOV X

- Instruksi MOV digunakan untuk menyalin data antara 2 operand. - Instruksi MOVC digunakan untuk menyalin data yang terdapat pada memori program internal. 25 - Instruksi MOVX digunakan untuk menyalin data yang terdapat pada memori program eksternal. Tabel 2.4 MOV, MOVC DAN MOV X Contoh syntax Keterangan MOV A,R1 Salin nilai R1 ke akumulator MOV A,R1 Salin isi lokasi yang ditunjuk R1 ke A MOV A,P1 Salin data dari port 1 ke A MOV P1,A Salin data pada Akumulator ke A MOVC A,X+DPTR Salin data int.yang ditunjuk DPTR ke A MOVX A,DPTR Salin data eks, yang ditunjuk DPTR ke A MOVX DPTR,A Salin data Akumulator ke lokasi yang ditunjuk DPTR

2. ADD DAN SUBB

1. Instruksi ADD digunakan untuk melakukan operasi penjumlahan Akumulator dengan suatu operand dan hasilnya disimpan dalam Akumulator. 2. Instruksi SUBB digunakan untuk melakukan operasi pengurangan Akumulator dengan suatu operand dan hasilnya disimpan dalam Akumulator Tabel 2.5 Instruksi ADD DAN SUBB Contoh Syntax Keterangan ADD A,20 A =A+20 ADD A,R0 A =A+R0 SUBB A,B A =A-B SUBB A,10 A =A-10 26

3. MUL AB DAN DIV AB

- Instruksi MUL AB digunakan untuk melakukan operasi perkalian antara Akumulator dengan Register B .Hasilnya berupa data 16 bit dengan low byte pada A dan high byte pada B. Contoh: A =50 h B=A0h Mul AB = 3200 maka: A=00h B= 32H - Instruksi DIV AB digunakan untuk melakukan operasi pembagian antara Akumulator dengan Register B. Hasilnya, pembagian disimpan pada Register B. Contoh: Misal A=FBh B=12h DIV AB hasil =0Dh maka A=0Dh B=11h Karena, FBh= 0D ×12 + 1

4. DEC DAN INC

1. Instruksi DEC digunakan untuk melakukan pengurangan sebesar satu pada setiap operand. 2. Intruksi INC digunakan untuk melakukan penambahan sebesar satu pada setiap operand. Seprti yang terlihat pada tabel 2.6 Tabel 2.6 Instruksi DEC DAN INC Contoh Syntax Keterangan DEC A A = A-1 DEC R0 R0 = R0-1 INC A A = A+1 INC DPTR DPTR = DPTR +1 27

5. ORL,ANL DAN CPL

1. Instruksi orl digunakan untuk melakukan operasi OR antara 2 operand 2. Instruksi Anl digunakan untuk melakukan operasi AND antara 2 operand 3. Instruksi CPL digunakan untuk melakukan operasi komplemen suatu operand Tabel 2.7 InstruksiDEC ORL,ANL DAN CPL Contoh Syntax Akumulator RegisterB Hasil ORL A,B 0011 1010 1111 0000 1111 1010 ANL A,B 0011 1010 1111 0000 0011 0000 CPL A 0011 1010 ________________ 1100 0101

6. SETB Dan CLR

1. Instruksi SETB digunakan untuk memberikan logika satu pada bit operand. 2. Instruksi CLR digunakan untuk memberikan logika nol pada bit operand Mulai: Setb p2.0 Setb Pacc.0 Clr P2.1 Clr acc.1 28

7. PUSH Dan POP

1.Intruksi PUSH digunakan untuk menyimpan operand ke dalam stack. 2.Instruksi pop digunakan untuk mengembalikan nilai operand dan stack. PUSH 7 PUSH 6 PUSH 5 MOV R7,04H LoopA: MOV R6,0FFH LoopB: MOV R5,0FFH Djnz R5, Djnz R6,loopB Djnz R7,loopA Pop 5 Pop 6 Pop 7

8. JMP, JB, JNB, JZ, JNZ, DAN CJNE

1. JMP JUMPdigunakan untuk melakukan lompatan ke suatu blok program 2. JBjump if bit dan JNBjump if not bit digunakan untuk melakukan lompatan ke suatu blok program jika nilai operand satu bit atau nol not bit 3. JZ jump If jero dan JNZjump if not jero digunakan untuk melakukan lompatan ke suatu blok program jika nilai operand 0 jero atau 1 not jero 29 4. CJNEcompare and jump If not equal digunakan untuk melakukan perbandingan dua operand dan lompat ke blok program lain jika tidak sama.

9. CALL Dan RET

1. Instruksi CALL digunakan untuk memanggil prosedur tertentu dalam program sub program 2. Instruksi RET digunakan untuk mengembalikan ke baris program yang melakukan CALL.

2.6 BEBERAPA ISTILAH DALAM PEMROGRAMAN