BAB III METODE PENELITIAN
3.1. Jenis Penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan metode deskriptif menggunakan desain cross sectional. Desain cross sectional digunakan untuk menentukan angka
prevalensi dari suatu kejadian. Pengambilan data pasien secara retrospektif dan prospektif, melalui
pengumpulan data dari rekam pemberian obat pasien paska bedah rawat inap yang menerima antibiotika di RSUP H. Adam Malik Medan, selama periode
Juli-Agustus 2012 retrospektif dan September 2012 prospektif.
3.2. Populasi dan Sampel 3.2.1. Populasi
Subjek dalam penelitian ini adalah seluruh data rekam pemberian obat pasien paska bedah di ruang rawat inap terpadu B2 ruang A dan B, dan B3
RSUP H. Adam Malik Periode Juli-September 2012. Subjek yang dipilih harus memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi.
Kriteria inklusi adalah: a. semua pasien paska bedah rawat inap yang menggunakan antibiotika
oral dan parenteral di ruang rawat inap Rindu B2 RSUP H. Adam Malik dalam periode Juli-September 2012
b. kategori semua usia anak-anak, dewasa, lansia, laki-laki dan perempuan
Universitas Sumatera Utara
c. rekam medik yang jelas terbaca. Kriteria eksklusi adalah:
a. semua pasien paska bedah rawat inap yang tidak menggunakan antibiotika di ruang rawat inap Rindu B2 RSUP H. Adam Malik dalam
periode Juli-September 2012 b. terapi jangka pendek dihentikan karena pasien pulang paksameninggal
pindah rumah sakit lain. c. Pasien anak dengan data demografi tidak lengkap
3.2.2. Sampel
Pengambilan sampel dilakukan secara simple random sampling acak sederhana. Pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan rumus besar
sampel deskriptif kategorik Notoatmodjo, 2010. n =
dimana: : deviasi baku alfa
P : proporsi kategori
Q : 1 – P
d : presisi
Berdasarkan rumus di atas, nilai yang harus dicari dari kepustakaan adalah nilai p prevalensi, sedangkan nilai yang ditetapkan oleh peneliti adalah
Z
α
dan nilai d. Peneliti mendapatkan bahwa belum ada penelitian sejenis sebelumnya yang dilakukan di RSUP. H. Adam Malik. Oleh karena belum ada
Universitas Sumatera Utara
penelitian sebelumnya, maka ditetapkan p sebesar 50 berdasarkan hukum Lameshow et al., 1990.
Untuk nilai yang ditetapkan , peneliti menetapkan alfa sebesar 5 sehingga nilai Z
α
= 1,96 , dengan nilai presisi d sebesar 10. Dengan demikian, besar sampel yang diperlukan adalah:
n =
= = 97
3.3 Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan di ruang rawat inap terpadu B ruang A dan B, dan ruang inap terpadu B3 RSUP H. Adam Malik pada bulan Juli-September
2012.
3.4 Beberapa Ketentuan
1. Antibiotika Antibiotika adalah zat yang dihasilkan oleh suatu mikroba, terutama
fungi, yang dapat menghambat atau membasmi mikroba lain. 2. Kualitas penggunaan antibiotika
Kualitas penggunan antibiotika adalah ketepatan penggunaan suatu antibiotika, meliputi tepat indikasi, tepat dosis, tepat pilihan, tepat
waktu, tepat interval, tepat rute dan tepat harga
Universitas Sumatera Utara
3. Indikasi adalah antibiotika yang diberikan disesuaikan dengan hasil diagnosis.
4. Dosis adalah takaran antibiotika yang diberikan kepada pasien yang dapat memberikan efek farmakologis yang diinginkan.
5. Lama Pemberian adalah berapa hari antibiotika diberikan kepada pasien 6. Rute Pemberian adalah jalur masuknya antibiotika ke dalam tubuh.
7. Jenis antibiotika adalah nama antibiotika yang diberikan. 8. Tipe terapi adalah jenis antibiotika yang digunakan digolongkan
sebagai terapi empiris, definitif atau profilkasis. 9. ADP Antimicrobial Drug Prophylaxis adalah pemberian antibiotik
tanpa adanya gejala klinis infeksi yang diberikan setengah sampai satu jam sebelum tindakan bedah.
10. ADE Antimicrobial Drug Empiric therapy adalah terapi empirik yang digunakan pada 72 jam pertama perawatan dan belum terdapat hasil
kultur. 11. ADET Antimicrobial Drug Extended Empiric therapy adalah terapi
empirik luas tanpa diagnosis definitif yang merupakan kelanjutan dari ADE.
12. ADD Antimicrobial Drug Documented therapy adalah terapi yang diberikan setelah diagnosis definitif tegak setelah hasil pemeriksaan
mikrobiologi keluar. 13. Kategori evaluasi Gyssens adalah sebagai berikut:
a. Kategori 0 : penggunaan antibiotika tepat rasional
Universitas Sumatera Utara
b. Kategori I : penggunaan antibiotika tidak tepat waktu
c. Kategori IIA : penggunaan antibiotika tidak tepat dosis d. Kategori IIB : penggunaan antibiotika tidak tepat interval
pemberian e. Kategori IIC : penggunaan antibiotika tidak tepat rute cara
pemberian f. Kategori IIIA : penggunaan antibiotika terlalu lama
g. Kategori IIIB : penggunaan antibiotika terlalu singkat h. Kategori IVA : ada antibiotika lain yang lebih efektif
i. Kategori IVB : ada antibiotika lain yang kurang toksiklebih aman
j. Kategori IVC : ada antibiotika lain yang lebih murah k. Kategori IVD : ada antibiotika lain yang spektrumnya lebih
sempit l. Kategori V
: tidak ada indikasi penggunaan antibiotika m. Kategori VI
: data rekam medik tidak lengkap dan tidak dapat di teliti.
Universitas Sumatera Utara
3.5 Tahapan Penelitian