Dukungan keluarga pada pasien kolostomi di RSUP Haji Adam Malik Medan

(1)

DUKUNGAN KELUARGA PADA PASIEN KOLOSTOMI

DI RSUP HAJI ADAM MALIK

Oleh

Delfitra Rosa Lumban Gaol

091101070

FAKULTAS KEPERAWATAN

UNIVERSITAS SUMATERA


(2)

PRAKATA

Puji dan syukur peneliti ucapkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas selesainya skripsi dengan judul “Dukungan Keluarga pada Pasien kolostomi di RSUP Haji Adam Malik Medan” sebagai tugas akhir yang harus dipenuhi di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara Medan.

Pada saat penyelesaian skripsi ini peneliti mengucapkan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada semua pihak yang telah memberikan bimbingan serta dorongan kepada peneliti.

Ucapan terima kasih disampaikan kepada yang terhormat :

1. Bapak dr. Dedi Ardinata, M.kes selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

2. Ibu Erniyati, S.Kp, MNS selaku Pembantu Dekan I Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

3. Ibu Nunung Febriani Sitepu, S.kep, Ns, MNS selaku dosen pembimbing yang telah meluangkan waktunya untuk membimbing dan memberikan saran dalam penulisan skripsi ini.

4. Direktur SDM dan Pendidikan RSUP. H. Adam Malik Medan yang telah memberikan izin dan membantu dalam proses pengambilan data pada saat penelitian .

5. Ibu Cholina Trisa Siregar, S.Kep, Ns, M.Kep, Sp.KMB selaku dosen penguji I. 6. Ibu Yesi Ariani, S.Kep, Ns, M.Kep selaku dosen penguji II.

7. Ibu Siti Zahara, S.Kp, MNS selaku dosen pembimbing akademik.

8. Seluruh staf pengajar dan pegawai di Fakultas Keperawatan Sumatera Utara yang telah memberikan dukungan kepada penulis.


(3)

9. Kepada kedua orangtua penulis, Ayahanda Desman Lumban Gaol dan ibunda Tianur Situmorang yang selalu menjadi penyemangat dan yang selalu setia memberikan nasehat dan doa serta dukungan materi kepada penulis. Terimakasih juga kepadaabang dan kakak penulis yang selalu memberikan motivasi dan nasehat.

10. Rekan-rekan stambuk 2009 yang tidak dapat penulis ucapkan satu per satu

11.Kepada teman-teman kelompok laboratorium yang selalu setia menjadi teman buat penulis yang selalu menyemangati dan membantu penulis di setiap kesulitan di dalam penyelesaian skripsi ini.

Peneliti menyadari dalam pembuatan skripsi ini masih dirasakan kurang sempurna. Karena itu peneliti menerima segala kritik dan saran dari semua pihak guna penyempurnaan skripsi ini. Akhirnya, penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang turut membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Medan, Juli 2013


(4)

DAFTAR ISI

Halaman pengesahan ……… i

Prakata ...………. ii

Abstrak ... iii

Daftar Isi ……….iv

Bab 1. Pendahuluan ……… 1

1. Latar Belakang ………... 1

2. Pertanyaan penelitian ………. 4

3. Tujuan penelitian ………...4

4. Manfaat penelitian ………...4

Bab II. Tinjauan Pustaka ……….. 6

1. Konsep Kolostomi ………. 6

1.1. Pengertian ………... 6

1.2. Stoma……….. 6

1.3. Indikasi kolostomi ………... 8

1.4. Komplikasi Kolostomi ……… 8

1.5. Perawatan Kolostomi ……….. 9

2. Konsep keluarga ……… 10

2.1.Defenisi Keluarga ……….. 10

2.2. Fungsi Keluarga ……….. 11

2.3. Struktur Keluarga ………..13

2.4.Dukungan Keluarga ………. 14

Bab III. Kerangka penelitian ………...…. 30

1. Kerangka Konseptual ………...18

2. Defenisi Konseptual dan Defenisi Operasional ………...18

2.1. Defenisi konseptual ………....18

2.2. Defenisi Operasional ………..19

Bab IV. Metodologi Penelitian ………..………….20


(5)

2. Populasi dan Sampel ……… 20

2.1. Populasi ……… 20

2.2. Sampel ………... 21

3. Lokasi dan Wanktu Penelitian ………..21

4. Pertimbangan Etik ……….... 21

5. Instrument Penelitian ………... 22

6. Validitas ………... 23

7. Reliabilitas ………... 23

8. Pengumpulan Data ……….………... 24

9. Analisa Data ………. 24

Bab. V. Hasil dan Pembahasan...26

1. Hasil Penelitian ...26

2. Karateristik Responden ... ... 26

3. Dukungan Keluarga pada Pasien Kolostomi di RSUP Haji Adam Malik Medan ...28

3.1.Dukungan Keluarga pada Pasien Kolostomi di RSUP Haji Adam Malik Medan ... 29

3.2.Dukungan Pengharapan pada Pasien Kolostomi di RSUP Haji Adam Malik Medan ...31

3.3.Dukungan Informasi pada Pasien Kolostomi di RSUP Haji Adam Malik Medan ...32

3.4.Dukungan Emosional pada Pasien Kolostomi di RSUP Haji Adam Malik Medan ...34

4. Pembahasan ... 35

4.1.Dukungan Nyata Keluarga pada Pasien kolostomi ... 36

4.2.Dukungan Pengharapan Keluarga pada Pasien Kolostomi ...37

4.3.Dukungan Informasi Keluarga pada Pasien Kolostomi ...37

4.4.Dukungan Emosional Keluarga pada Pasien Kolostomi ...38

Bab. VI Kesimpulan dan Saran 1. Kesimpulan ...40

2. Saran ...40 Daftar Pustaka


(6)

Daftar Lampiran : 1. Taksasi Dana

2. Lembar Persetujuan Uji valid 3. Inform Consent

4. Kuesioner Data Demografi 5. Kuesioner

6. Jadwal Penelitian 7. Daftar Riwayat Hidup 8. Hasil Uji komputerisasi


(7)

Judul penelitian : Dukungan keluarga pada pasien kolostomi di RSUP Haji Adam Malik Medan

Peneliti : Delfitra rosa L G Nim : 091101070

Jurusan : Ilmu Keperawatan (S1 keperawatan) Tahun : 2013

ABSTRAK

Dukungan keluarga sangat penting bagi anggota keluarga yang sedang menagalami tindakan kolostomi, seperti orang tua, saudara dan orang-orang yang sangat berarti bagi kehidupan orang yang mengalami tindakan kolostomi yang akan memberikan kontribusi yang sangat besar dalam proses penyembuhan. Desain penelitian ini adalah deskriptif yang bertujuan untuk mengidentifikasi dukungan keluarga yang diberikan terhadap klien yang mengalami tindakan kolostomi. Penelitian ini dilaksanakan di RSUP Haji Adam Malik Medan pada tanggal 17 Mei - Juli 2013, dengan jumlah sampel yang diteliti adalah 16 orang dengan teknik total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, yang terdiri dari 2 bagian, yaitu data demografi dan data dukungan keluarga. Kemudian hasil analisa data di buat dalam bentuk tabel distribusi dan frekuensi, yang dikategorikan menjadi dukunga baik, cukup baik dan kurang baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan keluarga pada klien yang mengalami tindakan kolostomi adalah baik (100%), dengan jumlah responden sebanyak 16 orang. 93,8% responden memberikn dukungan nyata yang baik kepada pasien, 93,8% responden memberikan dukungan pengaharapan yang baik kepada pasien, 75% responden memberikan dukungan informasi yang baik kepada pasien dan 93,8% responden memberikan dukungan emosional yang baik kepada pasien. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dukungan keluarga sangat penting bagi pasien kolostomi, disarankan kepada petugas kesehatan agar tetap mengikutsertakan keluarga dalam perawatan dan pengobatan pasien.


(8)

Title of Research : Family Support on the Patient of Kolostomi at Regional Hospital Haji Adam Malik Medan.

Researcher : Delfitra Rosa L G Reg.No : 09110170

Department : Nursing Science (S-1 Nursing) Year : 2013

ABSTRACT

The support of family is very important for those who are taking kolostomi action such as parents, brothers/sisters or someone who is valueful for the patient. The support is also with big contribution for the recovery process. The design of research was descriptive and aimed to identify family support given to the client taking kolostomi. The research was carried out in Regional Hospital Haji Adam Malik Medan dated 17 May up to July 2013 with the samples for 16 persons using total sampling technique. Data collection was done using questionnaire consisting of 2 parts, namely demography data and the data of the support of family. Then, the results of data analysis was made in distribution table frequency form categorized into good, adequate and bad. The results of research showed that family support on the client taking kolostomi action was good (100%) with the number of respondents for 16 persons. 93.8% respondents gave the real and good support to the patient, 75% gave good support in giving information, and 93.8% gave good emotional support to the patient. The results of research showed that family support was very necessary to the patient of kolostomi, and it is suggested to health providers to involve those families in taking care and giving treatment for the patient.

Key words : family support, the patient of kolostomi.


(9)

Judul penelitian : Dukungan keluarga pada pasien kolostomi di RSUP Haji Adam Malik Medan

Peneliti : Delfitra rosa L G Nim : 091101070

Jurusan : Ilmu Keperawatan (S1 keperawatan) Tahun : 2013

ABSTRAK

Dukungan keluarga sangat penting bagi anggota keluarga yang sedang menagalami tindakan kolostomi, seperti orang tua, saudara dan orang-orang yang sangat berarti bagi kehidupan orang yang mengalami tindakan kolostomi yang akan memberikan kontribusi yang sangat besar dalam proses penyembuhan. Desain penelitian ini adalah deskriptif yang bertujuan untuk mengidentifikasi dukungan keluarga yang diberikan terhadap klien yang mengalami tindakan kolostomi. Penelitian ini dilaksanakan di RSUP Haji Adam Malik Medan pada tanggal 17 Mei - Juli 2013, dengan jumlah sampel yang diteliti adalah 16 orang dengan teknik total sampling. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan kuesioner, yang terdiri dari 2 bagian, yaitu data demografi dan data dukungan keluarga. Kemudian hasil analisa data di buat dalam bentuk tabel distribusi dan frekuensi, yang dikategorikan menjadi dukunga baik, cukup baik dan kurang baik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan keluarga pada klien yang mengalami tindakan kolostomi adalah baik (100%), dengan jumlah responden sebanyak 16 orang. 93,8% responden memberikn dukungan nyata yang baik kepada pasien, 93,8% responden memberikan dukungan pengaharapan yang baik kepada pasien, 75% responden memberikan dukungan informasi yang baik kepada pasien dan 93,8% responden memberikan dukungan emosional yang baik kepada pasien. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dukungan keluarga sangat penting bagi pasien kolostomi, disarankan kepada petugas kesehatan agar tetap mengikutsertakan keluarga dalam perawatan dan pengobatan pasien.


(10)

Title of Research : Family Support on the Patient of Kolostomi at Regional Hospital Haji Adam Malik Medan.

Researcher : Delfitra Rosa L G Reg.No : 09110170

Department : Nursing Science (S-1 Nursing) Year : 2013

ABSTRACT

The support of family is very important for those who are taking kolostomi action such as parents, brothers/sisters or someone who is valueful for the patient. The support is also with big contribution for the recovery process. The design of research was descriptive and aimed to identify family support given to the client taking kolostomi. The research was carried out in Regional Hospital Haji Adam Malik Medan dated 17 May up to July 2013 with the samples for 16 persons using total sampling technique. Data collection was done using questionnaire consisting of 2 parts, namely demography data and the data of the support of family. Then, the results of data analysis was made in distribution table frequency form categorized into good, adequate and bad. The results of research showed that family support on the client taking kolostomi action was good (100%) with the number of respondents for 16 persons. 93.8% respondents gave the real and good support to the patient, 75% gave good support in giving information, and 93.8% gave good emotional support to the patient. The results of research showed that family support was very necessary to the patient of kolostomi, and it is suggested to health providers to involve those families in taking care and giving treatment for the patient.

Key words : family support, the patient of kolostomi.


(11)

BAB I PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Kolostomi merupakan suatu tindakan pembuatan lubang pada kolon yang dilakukan secara bedah.Lubang kolostomi yang muncul dipermukaan perut disebut stoma.Kolostomi dapat berfungsi sebagai diversi sementara ataupun permanen (Smeltzer & Bare, 2002).

Angka kejadian kolostomi meningkat dari tahun ke tahun, ini dapat dilihat dari data yang digunakan oleh Cooke (2009 dalam Diane Rita, 2010) dengan menggunakan data dari The Health Care Cost and Utilization Project 650.000-730.000 orang yang hidup dengan kolostomi permanen di America serikat. Pada tahun 2002, diperoleh data 112.000 orang yang mengalami kolostomi dan jumlah ini meningkat sampai 125.000 pada tahun 2007. Di rumah sakit Haji Adam Malik Medan sendiri, ketika peneliti melakukan survey awal, terdapat 33 orang yang menagalami tindakan kolostomi pada tahun 2011, dan meningkat menjadi 38 orang pada tahun 2012.

Tindakan kolostomi dilakukan pada berbagai penyakit dan kondisi tertentu, beberapa kolostomi yang dilakukan karena adanya suatu keganasan (kanker).Tindakan kolostomi yang dilakukan sehingga mengakibatkan stoma pada dingding perut, mengakibatkan perubahan kondisi yang normal pada seseorang (Jan Clark, 2004).

Orang yang mengalami tindakan kolostomi, baik permanen maupun sementara, biasanya akan merasa sedih akibat pembedahan yang dialaminya dan mereka mengalami citra tubuh yang buruk, karna adanya lubang dalam perutnya (smeltzer & Bare). Berdasarkan penelitian Panusur (2007) di RSUP H. Adam Malik Medan menyatakan bahwa gambaran diri


(12)

pada pasien kolostomi sebahagian besar memiliki gambaran diri yang negative. Didapatkan bahwa 58,33% responden mempunyai gambaran diri negative setelah dilakukan tindakan kolostomi. Berdasarkan penelitian ini juga menyatakan 66,67% responden merasa tubuh menjadi kurang menarik dan merasa malu dengan kolostominya. 58,33 % responden tidak dapat menerima kondisi fisiknya seperti semula, 83,33% responden tidak akan mengikuti kegiatan sosial di lingkungan. Pasien dengan kolostomi akan menganggap bahwa stoma mereka akan tetap dapat terlihat oleh orang lain, dan merasa takut akan ditolak oleh pasangan, teman dekat ataupun orang-orang yang didekatnya.

Dari hasil penelitian tersebut dapat disimpulkan bahwa pasien yang mengalami pembedahan kolostomi mengalami konsep diri yang negative.Konsep diri merupakan pengetahuan individu tentang diri.Konsep diri juga merupakan citra subjektif dari diri dan pencampuran yang komplek dari perasaan, sikap, dan persepsi bawah sadar maupun sadar. Konsep diri memberikan kita kerangka acuan yang mempengaruhi manajement kita terhadap situasi dan hubungan kita dengan orang lain. (Smeltzer, Bare, 2002).

Konsep diri merupakan hasil dari aktivitas pengeksplorasian dan pengalaman dengan tubuh sendiri. Konsep diri dipelajari melalui pengalaman pribadi, hubungan dengan orang lain dan interaksi dengan dunia luar (potter & Perry, 2005). George Herbert Mead (1934 dalam jalaluddin, 2004) menyatakan, tidak semua orang dapat memepengaruhi diri seseorang, ada yang lebih berpengaruh, yaitu orang-orang yang paling dekat dengan diri sendiri, yaitu keluarga, orang tua, saudara-saudara dan orang yang tinggal satu rumah. Berdasarkan hal tersebut, keluarga merupakan orang yang sangat penting dalam mempengaruhi diri seseorang.Richard Dewey dan W.J Humber (dalam jalaluddin, 2004) menyatakan mereka


(13)

adalah orang-orang yang memiliki ikatan emosional dan dari merekalah telah terbentuk secara perlahan-lahan konsep diri seseorang.

Keluarga adalah kumpulan dari orang-orang yang disatukan oleh ikatan perkawinan, darah dan ikatan adopsi, dan biasanya hidup bersama-sama dalam satu rumah tangga, atau jika mereka hidup secara terpisah, mereka tetap menganggap keluarga tersebut sebagai rumah mereka, dimana para anggota keluarga berinteraksi dan berkomunikasi satu sama lain (Burgess dkk, dalam Friedman, 1998). Menurut Friedman (1986, dalam Setiawati & Dermawan, 2008) salah satu fungsi keluarga adalah fungsi pemenuhan (perawatan/pemeliharaan) kesehatan yang merupakan fungsi keluarga untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki produktivitas yang tinggi.Keluarga juga memiliki kemampuan untuk mempengaruhi dan mengendalikan anggota keluarga untuk mengubah perilakunya agar mendukung kesehatan.

Status sehat atau sakit para anggota keluarga saling mempengaruhi satu sama lain. Suatu penyakit dalam keluarga mempengaruhi seluruh keluarga dan sebaliknya, mempengaruhi jalannya suatu penyakit dan status kesehatan anggota. Sehingga sangat diperlukan adanya dukungan keluarga terhadap anggota keluarga yang mengalami gangguan kesehatan.(Gillis et all, dalam Friedman, 1998).

Dukungan keluarga adalah sikap, tindakan dan penerimaan keluarga terhadap anggota keluarga yang sakit. Proses ini terjadi sepanjang hidup dengan sumber dan jenis dukungan sosial berubah dalam setiap tahap kehidupan keluarga (Susanto, 2007). Komponen dukungan keluarga menurut Cohen (1984, dalam Niven, 2000) meliputi dukungan pengharapan, dukungan nyata, dukungan imformasi dan dukungan emosional.


(14)

Dari latar belakang masalah diatas, maka peneliti merasa tertarik untuk meneliti bagaimana dukungan keluarga pada pasien kolostomi yang dirawat di rumah sakit Haji Adam Malik.

2. Pertanyaan Penelitian

Bagaimana dukungan keluarga pada anggota keluarga yang mengalami tindakan kolostomi?

3. Tujuan Penelitian

Mengidentifikasi dukungan yang diberikan keluarga terhadap pasien yang mengalami tindakan kolostomi

Tujuan Khusus :

 Mengidentifikasi Dukungan nyata yang diberikan keluarga pada pasien kolostomi.

 Mengidentifikasi Dukungan pengharapan yang diberikan keluarga pada pasien kolostomi

 Mengidentifikasi Dukungan emosional yang diberikan keluarga pada pasien kolostomi

4. Manfaat Penelitian 1. Bagi institusi pendidikan

Hasil penelitian ini di harapkan berguna sebagai informasi tambahan terkait dengan dukungan keluarga pada pasien kolostom

2. Pelayanan keperawatan

Sebagai informasi yang penting bagi perawat mengenai pentingnya dukungan keluarga pada pasien kolostomi, sehingga perawat dapat memberikan pendidikan atau penyuluhan


(15)

kepada anggota keluarga serta melibatkan keluarga dalam perawatan anggota keluarga yang mengalami tindakan kolostomi.

3. Peneliti


(16)

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

1. Konsep Kolostomi 1.1. Pengertian kolostomi

Kolostomi adalah pembuatan lubang (stoma) pada kolon secara bedah, stoma dapat berfungsi sebagai diversi sementara atau permanen (Smeltzer, Bare, 2001).Menurut Harahap (2006) Kolostomi adalah membuat ostomi di kolon, dibentuk bila usus tersumbat oleh tumor. Kolostomi adalah suatu tindakan pembedahan dengan membuka dinding perut sampai kolon untuk pembuatan lubang (stoma) diatas dinding perut sehingga feses (BAB) dialirkan melalui stoma yang dibuat (Sjamsuhidajat, 1997 dalam Simanjuntak, 2007)

Suriadi (2006, dalam Fadhila lubis, 2011) membagi Jenis kolostomi berdasarkan lokasinya; transverse kolostomi, merupakan kolostomi di kolon transversum, sigmoidostomi yaitu kolostomi di sigmoid, kolostomi desenden yaitu kolostomi di kolon desenden dan kolostomi asenden, adalah kolostomi di asenden.

1.2. Stoma

Stoma adalah sebuah lubang yang dibuat di abdomen dan usus dan dilekatkan pada kulit.Hal ini memungkinkan terjadinya pengosongan usus melalui lubang tersebut, bukan melalui rektum. (Dewi Elizadiani, 2012). Untuk mengambil isi stoma biasanya diperlukan kantong yang diletakkan pada stoma.Perlengkapan ostomi terdiri atas satu lapis atau dua lapis dengan barier kulit hipoalergenik untuk mempertahankan integritas kulit peristomal.Kantong


(17)

harus cukup besar untuk menampung feses dan flatus dalam jumlah sedang.Perlindungan kulit peristomal adalah aspek penting dari perawatan stoma.Peralatan yang sesuai ukurannya merupakan hal penting untuk mencegah kebocoran isi (Wong, 2009).

Lokasi kolostomi menentukan konsistensi tinja baik padat ataupun cair.Pada kolostomi transversum umumnya menghasilkan feses lebih padat.Lokasi kolostomi ditentukan oleh masalah medis pasien dan kondisi umum. Terdapat tiga jenis bentuk kolostomi, yakni:

1. Loop kolostomi

Loop kolostomi biasanya dilakukan dalam kondisi kedaruratan medis yang nantinya kolostomi tersebut akan ditutup. Jenis kolostomi ini biasanya mempunyai stoma yang berukuran besar, dibentuk di kolon transversal dan bersifat sementara. Pembedahan dilakukan dengan menarik sebuah lengkung usus ke atas abdomen dengan menggunakan suatu peralatan penyokong eksterna, seperti batang plastik atau kateter karet ditempatkan sementara waktu dibawah lengkung usus untuk memepertahankannnya sehingga tidak tergelincir. Kemudian usus di buka dan dijahit ke kulit abdomen. Suatu dingding penghubung tetap berada diantara usus distal dan usus proksimal. Lengkung ostomi memiliki dua buah lubang stoma, ujung proksimal mengeluarkan feses sedangkan bagian distal mengeluarkan lendir.

2. End kolostomi

End kolostomi terdiri dari satu stoma, yang dibentuk dari ujung proksimal usus dengan bagian distal saluran GI dapat dibuang atau di jahit tertutup dan di biarkan di


(18)

dalam rongga abdomen. Pada banyak klien, end kolostomi merupakan hasil terapi bedah pada kanker kolorektal. Pada kasus tersebut, rektum juga mungkin dibuang. 3. Double- barrel colostomi

Berbeda dengan loop colostomi, Double-barrel colostomi di potong melalui pemebedahan kedalam, double-barrel colostomi terdiri dari dua stoma yang berbeda, stoma proksimal yang berfungsi dan stoma distal yang tidak berfungsi. (Potter, Perry, 2006).

1.3. Indikasi Kolostomi

Lokasi kolostomi ditentukan oleh masalah medis dan kondisi umum klien (McGarity, 1992 dalam Potter dan Perry, 2006). Kolostomi dapat dibuat secara permanen ataupun temporer (sementara) yang disesuaikan dengan kebutuhan pasien. Kolostomi temporer dibuat pada pasien yang tujuannya untuk dekompresi kolon sedangkan kolostomi permanen dibuat pada pasien yang tidak mampu lagi untuk defekasi secara normal melalui anus, hal ini biasanya disebabkan karena adanya keganasan, perlengketan, atau pengangkatan kolon sigmoid dan rektum.

1.4. Komplikasi Kolostomi

Insidens komplikasi untuk pasien dengan kolostomi sedikit lebih adalah prolaps stoma, perforasi, retraksi stoma, impaksi fekal dan iritasi kulit. Kebocoran dari sisi anastomotik dapat terjadi bila sisa segmen usus mengalami sakit atau lemah. Kebocoran dari anastomotik usus menyebabkan distensi abdomen dan kekakuan, peningkatan suhu, serta tanda shock. (Brunner dan Suddarth, 2000 dalam Fadhila, 2011).


(19)

1.5. Perawatan Kolostomi

Menurut Brunner dan Suddarth (2000, dalam Fadhila, 2011), ada beberapa yang harus diperhatikan dalam perawatan kolostomi, antara lain:

1.5.1. Perawatan Kulit

Pada Pasien kolostomi dianjurkan melindungi kulit peristoma dengan sering mencuci area tersebut menggunakan sabun ringan, memberikan barrier kulit protektif di sekitar stoma, dan mengamankannya dengan meletakan kantung drainase.Kulit dibersihkan dengan perlahan menggunakan sabun ringan dan waslap lembab serta lembut.

1.5.2. Memasang Kantung

Stoma diukur untuk menentukan ukuran kantung yang tepat. Lubang kantung harus sekitar 0,3 cm lebih besar dari stoma. Kulit dibersihkan terlebih dahulu.Barier kulit peristoma dipasang. Kemudian kantung dipasang dengan cara membuka kertas perekat dan menekanya di atas stoma. Iritasi kulit ringan memerlukan tebaran bedak stomahesive sebelum kantung dilekatkan.

1.5.3. Mengangkat Alat Drainase

Alat drainase diganti bila isinya telah mencapai sepertiga sampai seperempat bagian sehingga berat isinya tidak menyebabkan kantung lepas dari diskus perekatnya dan keluar isinya.Pasien dapat memilih posisi duduk atau berdiri yang nyaman dan dengan perlahan mendorong kulit menjauh dari permukaan piringan sambil menarik kantung ke atas dan menjauh dari stoma.Tekanan perlahan mencegah kulit dari trauma dan mencegah adanya isi fekal yang tercecer keluar.


(20)

Tujuan pengirigasian kolostomi adalah untuk mengosongkan kolon dari gas, mukus, dan feses. Sehingga pasien dapat menjalankan aktivitas sosial dan bisnis tanpa rasa takut terjadi drainase fekal. Dengan mengirigasi stoma pada waktu yang teratur, terdapat sedikit gas dan retensi cairan pengirigasi.

2. Konsep Keluarga 2.1. Defenisi Keluarga

Friedman (1998 dalam Suprajitno, 2004) mendefenisikan bahwa keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang hidup bersama dengan keterikatan aturan dan emosional dan individu mempunyai peran masing-masing yang merupakan bagian dari keluarga. Sayekti (1994 dalam Suprajitno, 2004) menyebutkan bahwa keluarga adalah suatu ikatan/persekutuan hidup atas dasar perkawinan antara orang dewasa yang berlainan jenis yang hidup bersama atau seorang laki-laki atau seorang perempuan yang sudah sendirian dengan atau tanpa anak, baik anak sendiri atau adopsi dan tinggal dalam sebuah rumah tangga. Menurut Dep. Kes RI (1983 dalam Setiawati dan Dermawan, 2008) meyatakan keluarga merupakan satu kelompok atau sekumpulan manusia yang hidup bersama sebagai satu kesatuan unit masyarakat yang terkecil dan biasanya tidak selalu ada hubungan darah, ikatan perkawinan atau ikatan lain. Meraka hidup bersama dalam satu rumah, dibawah asuhan seorang kepala keluarga dan makan dalam satu periuk.

Menurut Stuart ( ICN, 2001 dalam Setiawati dan Dermawan, 2008) menyatakan ada lima hal penting pada defenisi keluarga, yaitu (1). Keluarga adalah suatu sistem atau unit. (2). Komitmen dan ketertarikan antar anggota keluarga yang meliputi kewajiban di masa yang akan datang. (3). Fungsi keluarga dalam pemberian perawatan meliputi perlindungan,


(21)

pemberian nutrisi dan sosialisasi untuk seluruh anggota keluarga. (4). Anggota-anggota keluarga mungkin memiliki hubungan dan tinggal bersama atau mungkin juga tidak ada hubungan dan tinggal terpisah. (5). Keluarga mungkin memiliki anak atau mungkin juga tidak.

2.2. Fungsi Keluarga

Secara umum fungsi keluarga menurut friendman (1998) yaitu : 1. Fungsi afektif

Fungsi afektif adalah fungsi keluarga yang utama untuk mengajarkan segala sesuatu untuk mempersiapkan anggota keluarga berhubungan dengan orang lain. Fungsi keluarga ini dibutuhkan untuk perkembangan individu dan psikososial anggota keluarga.

2. Fungsi sosialisasi

Fungsi sosialisasi dan tempat bersosialisasi adalah fungsi mengembangkan dan tempat melatih anak untuk berkehidupan soaial sebelum meninggalakan rumah untuk berhubungan dengan orang lain di luar rumah.

3. Fungsi reproduksi

Adalah fungsi untuk mempertahankan generasi dan menjaga kelangsungan keluarga

4. Fungsi ekonomi

Yaitu keluarga berfungsi untuk memenuhi kebutuhan keluarga secara ekonomi dan tempat untuk mengembangkan kemampuan individu meningkatkan penghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarga.


(22)

Yaitu fungsi untuk mempertahankan keadaan kesehatan anggota keluarga agar tetap memiliki produktivitas tinggi. Fungsi ini dikembangkan menjadi tugas keluarga dibidang kesehatan.

Sesuai dengan fungsi pemeliharaan kesehatan, keluarga mempunyai tugas dibidang kesehatan yang perlu di pahami dan dilakukan, meliputi :

1. Mengenal masalah kesehatan keluarga. Kesehatan merupakan kebutuhan keluarga yang tidak boleh diabaikan karena tanpa kesehatan segala sesuatu tidak akan berarti dan kerena kesehatanlah kadang seluruh kekuatan sumber daya dan dana keluarga habis. Orang tua perlu mengenal keadaan kesehatan dan perubahan-perubahan yang dialami anggota keluarga. Perubahan sekecil apapun yang dialami anggota keluarga secara tidak langsung menjadi perhatian orang tua/keluarga. Apabila menyadari adanya perubahan keluarga, perlu dicatat kapan terjadinya, perubahan apa yang terjadi dan seberapa besar perubahannya.

2. Memutuskan tindakan kesehatan yang tepat bagi keluarga. Tugas ini merupakan upaya keluarga yang utama untuk mencari pertolongan yang tepat sesuai dengan keadaan keluarga, dengan pertimbangan siapa diantara keluarga yang mempunyai kemampuan memutuskan untuk menentukan tindakan keluarga. Tindakan kesehatan yang dilakukan oleh keluarga diharapkan tepat agar masalah kesehatan dapat dikurangi atau bahkan teratasi. Jika keluarga mempunyai keterbatasan dapat meminta bantuan kepada orang dilingkungan tinggal keluarga.

3. Merawat keluarga yang mengalami gangguan kesehatan. Sering kali keluarga telah mengambil tindakan yang tepat dan benar, tetapi keluarga memiliki keterbatasan yang telah diketahui oleh keluarga sendiri. Jika demikian, anggota keluarga yang


(23)

mengalami gangguan kesehatan perlu memperoleh tindakan lanjutan atau perawatan agar masalah yang lebih parah tidak terjadi. Perawatan dapat dilakukan di institusi pelayanan kesehatan atau dirumah apabila keluarga telah memiliki kemampuan melakukan tindakan untuk pertolongan pertama.

4. Memodifikasi lingkungan keluarga untuk menjamin kesehatan keluarga 5. Memanfaatkan fasilitas pelayanan kesehatan di sekitarnya bagi keluarga.

2.3. Struktur Keluarga

struktur keluarga dapat menggambarkan bagaimana keluarga dapat melakukan fungsi keluarga di masyarakat sekitarnya. Parad dan Caplan (1965) yang di adobsi oleh Friedman pada Suptajitno (2004), mengatakan ada empat elemen struktur keluarga yaitu :

1. struktur peran keluarga, menggambarkan peran masing-masing anggota keluarga dalam keluarga sendiri dan perannya dilingkungan masyarakat atau peran formal dan informal

2. nilai atau norma keluarga, menggambarkan nilai dan norma yang dipelajari dan diyakini oleh keluarga, khususnya yang berhubungan dengan kesehatan.

3. Pola komunikasi keluarga, menggambarkan bagaimana cara pola komunikasi ayah-ibu (orang tua), orang tua dengan anak. Anak dengan anak dan anggota keluarga lainnya.

4. Struktur kekuatan keluarga, menggambarkan kemampuan anggota keluarga untuk mempengaruhi dan mengendalikan orang lain untuk mengubah perilaku keluarga yang mendukung kesehatan.


(24)

2.4. Dukungan Keluarga

Manusia merupakan mahluk social yang tidak dapat hidup sendiri tanpa bantuan orang lain, kebutuhan fisik (sandang, pangan, papan), kebutuhan psikis termaksud rasa ingin tahu, rasa aman, perasaan religiusitas, tidak mungkin terpenuhi tanpa bantuan orang lain. Ketika seseorang mengalami masalah baik ringan maupun berat, pada saat seperti itulah seseorang akan mencari dukungan dari orang-orang di sekitarnya, sehingga seseorang merasa dihargai, diperhatikan dan dicintai (Kuntjoro, 2002 dalam Rahel, 2008). Friedman (1998) meyatakan bahwa keluarga berfungsi sebagai sistem pendukung bagi anggotanya.Anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung, selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan. Dukungan keluarga adalah suatu proses hubungan anatara keluarga dan lingkungan sosialnya.

Menurut Stuart and Sundeen (1995 dalam Friskila, 2006) menyatakan ada tiga dimensi interaksi dalam dukungan keluarga yaitu timbal balik ( kebiasaan dan frekuensi hubungang timbal balik), nasihat/umpan balik (kuantitas/kualitas komunikasi) dan keterlibatan emosional (meningkatkan intimasi dan kepercayaan) di dalam hubungan social. Dukungan keluarga merupan proses yang terjadi sepanjang hidup, dimana sumber dan jenis dukungan keluarga berpengaruh terhadap tahap lingkaran kehidupan keluarga.

Menurut Cohen (1984, dalam Niven, 2000) komponen-komponen dukungan keluarga terdiri dari

a. Dukungan nyata

Dukungan nyata adalah suatu kondisi dimana benda atau jasa akan membantu memecahkan masalah praktis. Dukungan ini meliputi penyediaan dukungan jasmani seperti


(25)

pelayanan, bantuan finansial, dan materi berupa bantuan nyata (instrument support/material support). Bantuan langsung merupakan bagian dari dukungan nyata, seperti pada saat seseorang memberi atau meminjam uang, membantu pekerjaan sehari-hari, menyampaikan pesan, menyediakan transportasi, menjaga dan merawat saat sakit, ataupun depresi yang dapat membantu memecahkan masalah. Dukungan nyata tidak sebatas hanya memberikan bantuan tersebut. Hal ini erat hubungannnya dengan ketepatan hubungan yang diberikan, dalam arti bahwa orang yang menerima sangat merasakan manfaat bantuan bagi dirinya, karena sesuatu yang actual dan memberikan kepuasan. Pada dukungan nyata keluarga sebagai sumber untuk mencapai tujuan praktis dan tujuan nyata.

b. Dukungan pengharapan.

Dukungan pengharapan merupakan dukungan berupa dorongan dan motivasi yang diberikan keluarga kepada individu. Dukungan ini terjadi bila ekspresi penilaian yang positif terhadap individu. Individu mempunyai seseorang yang dapat diajak bicara tentang masalah mereka, terjadi melalui ekspresi pengaharapan positif individu kepada individu lain, penyemangat, persetujuan terhadap ide-ide atau perasaan seseorang dan perbandingan positif seseoarang dengan orang lain, misalnya orang yang kurang mampu. Dukungan pengharapan meliputi pertolongan pada individu untuk memahami kejadian depresi yang baik dan juga sumber depresi dan strategi koping yang dapat digunakan dalam mengahadapi stressor. Dukungan keluarga dapat membantu meningkatkan strategi koping individu dengan strategi-strategi alternatif berdasarkan pengalaman yang berfokus pada aspek-aspek yang positif. c. Dukungan informasi


(26)

Jenis dukungan ini meliputi jaringan komunikasi dan tanggung jawab bersama, termaksud di dalamnya memberikan solusi dari masalah, memberikan nasehat, pengarahan, saran atau umpan balik tentang apa yang dilakukan seseorang. Keluarga dapat menyediakan informasi dengan menyarankan tentang dokter, tetapi yang baik bagi dirinya dan tindakan spesifik bagi individu untuk melawan stressor. Pada dukungan informasi ini keluarga sebagai penghimpun informasi dan pemberi informasi.

d. Dukungan emosional

Dukungan emosional merupakan suatu dukungan yang dapat menggantikan atau menguatkan perasaan-perasaan seseorang. stress yang tidak terkontrol dapat berakibat pada hilangnya harga diri, jika hal ini terjadi jaringan pendukung memainkan peran yang berarti dalam meningkatkan pendapat yang rendah terhadap diri sendiri.


(27)

BAB III

1. Kerangka konseptual

Skema 1. Kerangka konsep penelitian dukungan keluarga pada pasien kolostomi

2. Defenisi Operasional

Variable Defenisi operasional Alat ukur Hasil ukur Skala

Dukungan Keluarga

Pasien Kolostomi

Proses yang terjadi sepanjang hidup, dimana sumber dan jenis dukungan keluarga berpengaruh terhadap tahap lingkaran kehidupan keluarga. Komponen dari dukungan keluarga ini meliputi dukungan nyata, dukungan pengharapan, dukungan informasi, dukungan emosional. individu yang mengalami tindakan kolostomi, yang cenderung menimbulkan penurunan konsep diri diantaranya : citra tubuh, ideal diri, harga diri, penampilan peran, identitas diri.

Kuesioner pertanyaan sebanyak 24 pertanyaan dengan alternative jawaban 1.Tidak pernah 2.jarang 3.sering 4.selalu Dukungan keluarga 1. Baik :

72-96 2. Cukup

baik : 48-71

3. Tidak baik : 24-47

Ordinal Dukungan keluarga pada pasien

kolostomi

1. Dukungan nyata

2. Dukungan pengharapan 3. Dukungan informasi 4. Dukungan emosional


(28)

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

1. Desain Penelitian

Desain penelitian merupakan rencana penelitian yang disusun sedemikian rupa sehingga peneliti dapat memperoleh jawaban terhadap penelitian (Setiadi, 2007). Desain yang digunakan pada penelitian ini adalah deskriptif yang bertujuan untuk mendeskripsikan peran dan dukungan keluarga dalam meningkatkan konsep diri pada pasien kolostomi yang dirawat di RSUP Haji Adam Malik.

2. Populasi dan Sampel 2.1. Populasi

Populasi yang diambil pada penelitian ini adalah keluarga yang memiliki anggota keluarga yang mengalami tindakan kolostomi dan dirawat di RSUP Haji Adam Malik Medan. Populasi tahun 2011 terdapat 33 orang yang mengalami tindakan kolostomi di RSUP Haji Adam Malik, dan 10 bulan terakhir pada tahun 2012 terdapat 38 orang yang mengalami operasi. Data ini di peroleh peneliti setelah melakukan survey awal pada tanggal 26 November 2012 di RSUP Haji Adam Malik.

2.2. Sampel

Pada penelitian ini yang menjadi sampelnya adalah seluruh pasien yang mengalami tindakan kolostomi, sehingga pengambilan sampel dilakukan dengan teknik total sampling, yaitu teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel. Hal ini


(29)

dilakukan jika jumlah populasi relative kecil (Setiadi, 2007). Jumlah sampel pada penelitian ini adalah 16 orang.

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di rumah sakit Haji Adam Malik, dengan pertimbangan rumah sakit Haji Adam Malik merupakan rumah sakit yang terbanyak pasien yang mengalami tindakan kolostomi. Sehinga peneliti dapat lebih mudah untuk menemukan populasi dan sampel. Penelitian ini dilakukan pada tanggal 17 Mei sampai 6 Juli.

4. Pertimbangan Etik

Penelitian ini dilakukan setelah mendapat izin dari fakultas keperawatan dan mengajukan surat permohonan untuk mendapatkan izin dari RSUP. Haji Adam Malik untuk melakukan penelitian. Peneliti menggunakan manusia sebagai objek penelitian, sehingga peneliti mengakui hak-hak responden dalam menyatakan kesediaan atau ketidaksediaan untuk menjadi subjek penelitian. Jika subjek bersedia sebagai responden, maka responden diminta untuk menandatangani lembar persetujuan penelitian.

Dalam hal ini peneliti harus memberikan penjelasan/informasi secara lengkap tentang tujuan penelitian yang akan dilaksanakan serta bertanggung jawab jika ada sesuatu terhadap subjek. Penelitian dilakukan tanpa mengakibatkan penderitaan kepada subjek, khususnya jika menggunakan tindakan khusus. Partisipasi subjek dalam penelitian, harus dihindarkan dari keadaan yang tidak menguntungkan. Peneliti harus meyakinkan subjek bahwa partisipasinya dalam penelitian atau imformasi yang telah diberikan, tidak akan dipergunakan dalam hal-hal yang bisa merugikan subjek dalam bentuk apapun. Subjek harus diperlakukan secara adil baik


(30)

sebelum, selama dan sesudah keikutsertaannya dalam penelitian ini tanpa adanya diskriminasi apabila ternyata mereka tidak bersedia sebagai responden.

5. Instrument Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menggunakan instrument pengumpulan data berupa kuesioner, yaitu sejumlah pertanyaan tertulis yang digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang pribadinya, atau hal-hal yang di ketahui. (Arikunto, 2010). Kuesioner dibagi menjadi 2 bagian yaitu, kuesioner demografi dan kuesioner dukungan keluarga.

5.1. Kuesioner data demografi

Kuesioner data demografi digunakan untuk mengkaji data demografi responden yang meliputi nama (inisial), umur, alamat, jenis kelamin, agama, suku, pendidikan,pekerjaan. 5.2. Kuesioner dukungan keluarga

Kuesioner dukungan keluarga terdiri dari 16 pertanyaan, dan memerlukan jawaban “selalu, sering, jarang dan tidak pernah” Pertanyaan untuk jawaban “selalu” bernilai 4, pertanyaan untuk jawaban “sering” bernilai 3, pertanyaan untuk jawaban “jarang” bernilai 2, pertanyaan untuk jawaban “tidak pernah” bernilai 1. Pertanyaan 1-6 pertanyaan tentang dukungan nyata, 7-12 tentang dukungan pengharapan, 13-18 pertanyaan tentang dukungan informasi 19-24 dan pertanyaan tentang dukungan emosional.

6. Validitas

Sebuah instrument dikatakan valid apabila instrument itu mampu mengukur apa-apa yang seharusnya diukur menurut situasi dan kondisi tertentu.(setiadi, 2007). Uji validitas


(31)

instrument dilakukan oleh 2 orang ahli dalam penelitian ini yaitu dosen F.Kep USU bagian Departemen KMB dan dosen F.Kep USU bagian Departemen Keluarga. Hal ini dilakukan dengan mengajukan kuesioner dan proposal penelitian kepada penguji validitas. Ahli diminta untuk mengamati secara cermat semua item dalam tes yang hendak divalidasi. Kemudian mengoreksi semua item yang telah dibuat.

7. Reliabilitas

Uji reliabilitas merupakan adanya suatu kesamaan hasil apabila pengukuran dilaksanakan oleh orang yang berbeda ataupun waktu yang berbeda. (Setiadi, 2007). Uji reliabilitas dilakukan sebelum pengumpulan data. Uji reliabilitas instrument penelitian ini dilakukan pada responden yang berbeda dari responden penelitian tetapi dengan karateristik yang sama.

Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan Cronbach's Alpha, dimana instrumen mempunyai empat pilihan jawaban yaitu. Selalu, sering, jarang dan tidak pernah. Reliabilitas biasanya dinyatakan dalam bentuk angka yang disebut dengan koefisien. Koefisien yang tinggi menunjukan reliabilitas yang tinggi. Instrumen pengukuran yang memiliki reliabilitas yang sempurna, nilai koefisiennya 1,00. Akan tetapi jarang sekali instrumen pengukuran benar-benar reliabel. Reliabilitas yang sering dilaporkan adalah kurang dari 1,00 yaitu 0,8; 0,7 (Dempey & Dempsey, 2002), sedangkan menurut Polit & Hungler (1997) suatu instrumen dikatakan reliabel jika nilai koefisiennya reliabelnya (r)>0,7. Dalam penelitian ini instrumen yang di gunakan sudah diuji dengan nilai reliabilitas 0,95. Kesimpulandari uji, maka instrumen sudah reliabel karena nilainya lebih besar dari 0,7.


(32)

8. Pengumpulan Data

Pengumpulan data dilakukan setelah peneliti mendapat izin dari

Fakultas Keperawatan dan RSUP Haji Adam Malik. Teknik pengumpulan data yang dilakukan peneliti berupa pengumpulan kuesioner dari responden, dengan cara menjelaskan terlebih dahulu tentang topik, manfaat dan tujuan dari penelitian. Kemudian peneliti mengisi kuesioner sesuai dengan jawaban yang diberikan responden. Peneliti segera menuliskan jawaban responden atau mengulang pertanyaan kuesioner kepada responden apabila jawabannya kurang di pahami. Setelah peneliti selesai mengisi kuesioner maka seluruh data dikumpulkan kembali untuk diperiksa kelengkapannya dan dianalisa.

9. Analisis Data

Setelah data pada kuesioner terkumpul, maka dilakukan pengolahan data melalui beberapa tahap. Pertama memeriksa kelengkapan identitas dan juga apakah semua kuesioner telah terjawab atau diisi. Kemudian analisis data dengan menggunakan sistem komputerisasi yaitu dengan menganalisis data sesuai dengan jawaban responden.

Analisis data yang digunakan untuk instrument penelitian adalah analisis univariat yang bertujuan untuk menjelaskan atau mendeskripsikan setiap variabel penelitian. Umunya analisis ini hanya menganalisis distribusi frekuensi dan persentase dari tiap variabel (Notoatmodjo, 2010). Jadi, hasil analisa data penelitian yang dilakukan oleh peneliti disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi dan persentase.


(33)

BAB V

Hasil dan Pembahasan

1. Hasil Penelitian

Dalam bab ini akan di uraikan hasil penelitian dan pembahasan mengenai dukungan keluarga pada pasien kolostomi di rumah sakit Haji Adam Malik Medan. Pelaksanaan penelitian ini di lakukan Pada tanggal 17 Mei 2013 sampai dengan tanggal 6 Juli 2013.Responden dalam penelitian ini adalah keluarga dari pasien yang menglami kolostomi yang mampu berkomunikasi, denga jumlah responden sebanyak 16 orang.

1.1 Karateristik Responden

Deskripsi karakteristik responden dalam penelitian ini meliputi, umur, jenis kelamin, agama, suku, tingkat pendidikan, pekerjaan. Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa sebagian besar responden berada pada usia 21-40 tahun, (n= 9 atau 56,2%), sebagian besar responden berjenis kelamin laki-laki (n= 11 atau 68,8%). Mayoritas agama responden adalah islam (n= 9 atau 56,2%), suku terbanyak adalah suku batak (n= 10 atau 62,5%). Berdasarkan tingkat pendidikan, responden terbnyak adalah SMA (n= 9 atau 56,2%) dan pekerjaan pada umunya adalah wiraswasta (n= 7 atau 43,8%).


(34)

Tabel 5.1. Distribusi Frekuensi dan Persentase Karakteristik Responden (n=16) Karakteristik

Responden Frekuensi (n)

Presentasi (%) Umur :

< 20 tahun 21 – 40 tahun 41 – 60 tahun > 61 tahun Jenis Kelamin :

Laki-laki Perempuan Agama : Islam Protestan Suku Bangsa: Batak Melayu Jawa Lain-lain Pendidikan SD SMP SMA D3 Pekerjaan PNS Petani Wiraswasta Lain-lain 2 9 4 1 11 5 9 7 10 1 4 1 3 3 9 1 2 3 7 4 12.5 56.2 25.0 6.2 68,2 31, 2 56, 2 43,8 62.5 6.2 25.0 6.2 18.8 18.8 56.2 6.2 12.5 18.8 43.8 25.0


(35)

1.2 Dukungan Keluarga pada pasien Kolostomi di RSUP Haji Adam Malik Medan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa distribusi frekuensi dan persentase dukungan keluarga pada pasien kolostomi untuk dukungan nyata, dukungan pengharapan, dukungan informasi dan dukungan emosional, termaksud kategori baik. Secara keseluruhan dukungan keluarga baik (100%)

Tabel 5.2. Distribusi Frekuensi Dukungan Keluarga pada pasien kolostomi di RSUP Haji Adam Malik Medan

Kategori Frekuensi Persentase (%)

Dukungan Keluarga Baik

Cukup baik Kurang baik

16 0 0

100% 0 0


(36)

Tabel 5.3. Distribusi Frekuensi Dukungan keluarga pada pasien kolostomi

Kategori Frekuensi Persentase (%)

Dukungan Nyata Baik Cukup baik Kurang baik Dukungan pengharapan Baik Cukup baik Kurang baik Dukungan informasi Baik Cukup baik Kurang baik Dukungan emosional Baik Cukup baik Kurang baik 15 1 0 15 1 0 12 4 0 15 1 0 93,8 6,2 0 93,8 6,2 0 75 25 0 93, 8 6,2 0

1.2.1 Dukungan Nyata pada pasien kolostomi di RSUP Haji Adam Malik Medan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 56,2% responden selalu membantu klien dalam memasang dan melepaskan kantong stoma. 37,5% responden selalu membantu klien dalam perawatan kolostomi, seperti membersihkan kulit peristoma. 50% responden selalu mengupayakan semua dana yang dibutuhkan untuk biaya pengobatan dan perawatan kolostomi. 68,8 % responden sering memfasilitasi alat transportasi yang di butuhkan klien selama perawatan. 87,5% responden selalu mendampingi klien selama pengobatan. 87,5%


(37)

responden selalu peduli terhadap keperluan klien. Untuk lebih jelas mengenai dukungan nyata keluarga dapat dilihat pada tabel 5.4 di bawah ini.

Tabel 5.4 Distribusi Frekuensi dan Persentase Dukungan nyata keluarga pada pasien kolostomi. Pernyataan Selalu n % Sering n % Jarang n % Tidak Pernah n %

1. Keluarga membantu klien dalam

memasang dan melepaskan kantong stoma.

2. keluarga membantu klien dalam

perawatan kolostomi, seperti membersihkan kulit peristoma.

3. Keluarga mengupayakan semua dana

yang dibutuhkan untuk biaya pengobatan dan perawatan kolostomi.

4. Keluarga memfasilitasi alat transfortasi yang dibutuhkan oleh klien selama perawatan.

5. Keluarga mendampingi klien selama

menjalani pengobatan di rumah sakit. 6. Keluarga peduli terhadap keperluan klien

selama menjalani pengobatan

9 (56,2) 6 (37,5) 8 (50,0) 4 (25,0) 14 (87,5) 14 (87,5) 2 (12,5) 3 (18,8) 6 (37,5) 11 (68,8) 1 (6,2) 2 (12,5) 3 (18,8) 4 (25,0) 2 (12,5) 0 (0) 1 (6,2) 0 (0) 2 (12,5) 3 (18,8) 0 (0) 1 (6,2) 0 (0) 0 (0)


(38)

1.2.2 Dukungan pengharapan pada pasien kolostomi di Rumah sakit Haji Adam Malik Medan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 56,2% responden selalu mendengarkan segala keluh kesah klien, 62,5% responden selalu mendengarkan dan peduli dengan kekawatiran yang dialami klien, 75% reponden selalu memberikan motivasi dan dorongan semangat kepada klien, 68,8% responden selalu membantu klien untuk berpikir posotif terhadap dirinya, 50% responden selalu mengingatkan klien untuk mematuhi anjuran petugas kesehatan, 50% responden selalu mengikut sertakan klien dalam pengambilan keputusan. Untuk lebih jelas mengenai dukungan pengharapan keluarga dapat dilihat pada tabel 5.5 di bawah ini.


(39)

Tabel 5.5 Distribusi Frekuensi dan persentase Dukungan pengharapan keluarga pada pasien kolostomi.

Pernyataan Selalu n % Sering n % Jarang n % Tidak Pernah n % 1. Keluarga mendengarkan segala keluh

kesah klien selama menderita penyakit ini

2. Keluarga mendengarkan dan peduli

dengan kekawatiran yang di alami klien

3. Keluarga memberikan motivasi dan

dorongan semangat kepada klien.

4. Keluarga membantu klien agar tetap berpikir positif terhadap dirinya

5. Keluarga mengingatkan klien untuk

mematuhi anjuran petugas kesehatan

6. Keluarga melibatkan klien dalam

pengambilan keputusan 9 (56,2) 10 (37,5) 12 (75,0) 11 (68,8) 8 (50,0) 8 (50,0) 6 (37,5) 6 (18,8) 2 (12,5) 5 (31,2) 7 (43,8) 4 (25,0) 1 (6,2) 0 (0) 2 (12,5) 0 (0) 1 (6,2) 2 (12,5) 0 (0) 0 (0) 0 (0) 0 (0) 0 (0) 2 (12,5)

1.2.3 Dukungan Informasi pada pasien kolostomi di RSUP Haji Adam Malik Medan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 50% responden sering memberikan informasi tentang keadaan dan perkembangan klien, 43,8% responden mengetahui bahwa perawatan stoma pada klien harus dilakukan secara rutin, 75% responden selalu memilih pelayanan kesehatan yang baik dan mampu menangani masalah yang di alami klien,31,2% responden jarang mencari infomasi tentang pengobatan/penanganan kolostomi selanjutnya, 50%


(40)

responden selalu memeriksakan klien ke rumah sakit terdekat jika keluarga mendapatkan masalah dengan kesehatan klien, 62,5% responden selalu mengarahkan dan memberi saran dan tanggapan atas tindakan atau perbuatan klien. Untuk lebih jelas mengenai dukungan pengharapan keluarga dapat dilihat pada tabel 5.5 di bawah ini.

Tabel 5.6 Distribusi Frekuensi dan Persentase Dukungan Informasi keluarga pada pasien kolostomi. Pernyataan Selalu n % Sering n % Jarang n % Tidak Pernah n % 1. Keluarga memberikan informasi tentang

keadaan dan perkembangan kesehatan klien.

2. Keluarga mengetahui bahwa perawatan stoma pada klien harus dilakukan dengan rutin.

3. Keluarga memilih pelayanan kesehatan yang baik dan mampu menangani masalah yang di alami klien.

4. Keluarga mencari informasi tentang

pengobatan/penanganan kolostomi

selanjutnya untuk klien.

5. Keluarga memeriksakan klien ke rumah sakit terdekat atau pelayanan kesehatan terdekat jika keluarga mendapatkan masalah dengan kesehatan klien

6. Keluarga mengarahkan dan memberikan saran dan tanggapan atas tindakan atau perbuatan yang dilakukan klien.

6 (37,5) 7 (43,8) 12 (75,0) 3 (18,8) 8 (50,0) 10 (62,5) 8 (50,0) 7 (43,8) 2 (12,5) 3 (18,8) 5 (31,2) 6 (37,5) 2 (12,5) 2 (12,5) 2 (12,5) 5 (31,2) 3 (18,8) 0 (0) 0 (0) 0 (0) 0 (0) 5 (31,2) 0 (0) 0 (0)


(41)

1.2.4 Dukungan emosional pada pasien kolostomi di RSUP Haji Adam Medan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa 68,8% responden selalu berusa menumbuhkan kembali perasaan dicintai dan di sayangi dalam diri klien sehingga klien merasa berharga, 87,5% responden selalu berada didekat klien saat menjalani perawatan, 62,5% responden selalu memahami perasaan klien sperti rasa sedih, malu dan menarik diri, 93,8% responden selalu berbagi dan memberikan kasih sayang serta kepedulian kepada klien, 68,8% responden selalu memotivasi klien untuk berkomunikasi dengan orang lain seperti saudara dan teman, 75% responden selalu membantu klien untuk meningkatkan rasa percaya diri klien.


(42)

Tabel 5.7 Distribusi Frekuensi dan Persentase Dukungan emosional keluarga pada pasien kolostomi. Pernyataan Selalu n % Sering n % Jarang n % Tidak Pernah n % 1. Keluarga berusaha untuk menumbuhkan

kembali perasaan di cintai dan di sayangi dalam diri klien sehingga klien merasa berharga.

2. Keluarga berada di dekat klien saat menjalani perawatan.

3. Keluarga memahami perasaan klien,

seperti rasa sedih, malu dan menarik diri. 4. Keluarga dapat berbagi dan memberikan

kasih sayang serta kepedulian kepada klien.

5. Keluarga memotivasi klien untuk

berkomunikasi dengan orang lain seperti saudara dan teman.

6. keluarga membantu klien untuk

meningkatkan rasa percaya diri klien.

11 (68,8) 14 (87,5) 10 (62,5) 15 (75,0) 11 (68,8) 12 (75,0) 4 (25,0) 2 (12,5) 6 (37,5) 1 (6,2) 3 (18,8) 3 (18,8) 1 (6,2) 0 (0) 0 (0) 0 (0) 1 (6,2) 0 (0) 0 (0) 0 (0) 0 (0) 0 (0) 1 (6,2) 0 (0) 5.2. Pembahasan

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan keluarga pada pasien kolostomi adalah baik (100%). Friedman (1998), menyatakan bahwa keluarga lazimnya berfungsi sebagai


(43)

sistem pendukung bagi anggotanya. Anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung, selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan. Fitra, (2004 dalam Arnita, 2008), menyatakan bahwa keluarga juga memiliki peranan pentingdalam memelihara dan meningkatkan kesehatan anggota keluarga serta membantu keberhasilan suatu tindakan pengobatan.

5.2.1 Dukungan nyata keluarga pada pasien kolostomi

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan nyata terhadap klien yang kolostomi adalah baik (93,8%). Menurut friedman (1998), dukungan keluarga adalah sikap, tindakan dan penerimaan keluarga terhadap penderita penyakit. Anggota keluarga memandang bahwa orang yang bersifat mendukung selalu siap memberikan pertolongan dan bantuan jika diperlukan.Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan 56,2% responden selalu membantu klien dalam memasang dan melepaskan kantong kolostomi. 37,5% responden selalu membantu dalam perawatan kolostomi.hal ini sesuai dengan pendapat Ningrat (1990, dalam Elfrida 2008), bahwa pada hakekatnya manusia itu adalah mahluk sosial yang tidak dapat berdiri sendiri tanpa bantuan orang lain. Dukungan nyata juga dapat di lihat ketika responden mengatakan selalu mengupayakan semua dana yang dibutuhkan untuk biaya pengobatan dan perawatan kolostomi (50%). 68,8% responden sering memfasilitasi alat transfortasi yang dibutuhkan oleh klien selama perawatan . 87,5% responden selalu mendampingi klien selama menjalani pengobatan di rumah sakit. 87,5% responden selalu peduli terhadap keperluan klien selama menjalani pengobatan. Hal ini juga sesuai dengan pendapat Anne & David (2007, dalam Elfrida, 2008), yang menyatakan bahwa keterlibatan anggota keluarga secara terus


(44)

menerus merupakan hal yang sangat menolong dan membangkitkan semangat bagi penderita yang menjalani pengobatan.

5.2.2 Dukungan pengharapan keluarga pada pasien kolostomi

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan pengharapan terhadap klien yang kolostomi adalah baik (93,8%). Berdasarkan hasil analisa, responden menyatakan selalu mendengarkan segala keluh kesah klien selama menderita kolostomi (56,2%). Responden selalu mendengarkan dan peduli dengan kekawatiran yang di alami klien (62,5%).responden selalu memberikan motivasi dan dorongan semangat kepada klien (75%).responden selalu membantu klien agar tetap berpikir positif terhadap dirinya (68,8%) Hanifah (2001, dalam elfrida, 2008), dalam penelitiannya menyatakan bahwa dengan memberikan ungkapan yang positif, persetujuan terhadap ide, empati dan kepedulian dapat meningkatkan rasa tenang dan sikap positif dari pasien juga menurunkan tingkat kecemasan yang timbul.Dari hasil analisa juga diketahui bahwa responden selalu mengingatkan klien untuk mematuhi anjuran petugas kesehatan (50%).Responden selalu melibatkan klien dalam pengambilan keputusan (50%).Hal ini juga sesuai dengan penelitian yang dilakukan Hafizah (2003), bahwa persetujuan terhadap ide, gagasan dan tindakan yang diambil oleh pasien dapat meningkatkan rasa tenang dan sikap positif dari pasien.


(45)

5.2.3 Dukungan informasi keluarga pada pasien kolostomi

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan informasi keluarga adalah baik (75%).Berdasarkan hasil analisa, responden menyatakan sering memberikan informasi tentang keadaan dan perkembangan kesehatan klien (50%).Kuntjoro (2002), menyatakan bahwa dukungan informasi yang memungkinkan si penderita mendapatkan informasi, saran atau nasehat yang diperlukan dalam memenuhi kebutuhan dan mengatasi permasalahan yang dihadapi. Dari hasil analisa juga di dapat bahwa responden selalu mengetahui bahwa perawatan stoma pada klien harus dilakukan dengan rutin (43,8). Responden menyatakan selalu memilih pelayanan kesehatan yang baik dan mampu menangani masalah yang di alami klien (75%). Responden menyatakan jarang mencari informasi tentang pengobatan/penanganan kolostomi selanjutnya untuk klien (31,2%) dan tidak pernah mencari informasi tentang pengobatan/penanganan kolostomi selanjutnya untuk klien (31,2%). Setyaningsih (2000), menyatakan bahwa perilaku kesehatan seseorang sangat dipengaruhi oleh individu tentang kesehatan.Dari analisa juga diketahu bahwa responden selalu memeriksakan klien ke rumah sakit terdekat atau pelayanan kesehatan terdekat jika keluarga mendapatkan masalah dengan kesehatan klien (50%). Responden selalu mengarahkan dan memberikan saran dan tanggapan atas tindakan atau perbuatan yang dilakukan klien (62,5%).

5.2.4 Dukungan emosional keluarga pada pasien kolostomi.

Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan emosional keluarga pada pasien kolostomi adalah baik (93,8%). Dukungan emosi yang baik akan meningkatkan motivasi pasien untuk melakukan perawatan kesehtannya (Fitri, 2012 ). Berdasarkan hasil analisa, responden selalu berusaha untuk menumbuhkan kembali perasaan di cintai dan di sayangi


(46)

dalam diri klien sehingga klien merasa berharga (68,8%). Responden menyatakan selalu berada di dekat klien saat menjalani perawatan (87,5%). Responden menyatakan selalu memahami perasaan klien, seperti rasa sedih, malu dan menarik diri (62,5%).responden selalu berbagi dan memberikan kasih sayang serta kepedulian kepada klien (93,8%). Kuntjoro (2002), menyatakan bahwa dukungan emosional dapat menimbulkan penderita untuk memperoleh perasaan memiliki keluarga, memungkinkannya untuk membagi minat, perhatian serta melakukan kegiatan yang sifatnya rekreatif secara bersama-sama. Sumber dukungan ini juga memungkinkan penderita mendapatkan rasa aman, nyaman serta merasa memiliki dan dimiliki dalam keluarga. Adanya kepedulian oleh keluarga memberikan perasaan bahagia, ceria dan dapat mencurahkan segala ganjalan perasaan yang ada pada dirinya untuk bercerita. Dari hasil analisa juga diperoleh bahwa responden selalu memotivasi klien untuk berkomunikasi dengan orang lain seperti saudara dan teman (68,8%). Cabb dan Nindra (2003, dalam Chandra, 2009) menyatakan bahwa dukungan ini melibatkan kekuatan jasmani dan keinginan untuk percaya kepada orang lain sehingga individu yang bersangkutan menjadi yakin bahwa orang lain mampu memberikan perhatian, cinta, dan kasih sayang, rasa empati kepadanya sehingga mampu memperbaiki perasaan negatif dalam dirinya. Responden menyatakan selalu membantu klien untuk meningkatkan rasa percaya diri klien (75%).Menurut fitri (2012), menyatakan pasien akan merasa senang dan tentram apabila mendapat perhatian dan dukungan dari keluarganya, karena dengan dukungan tersebut akan menimbulkan kepercayaan dirinya untuk menghadapi atau mengelola penyakitnya dengan lebih baik. Hal ini di dukung oleh pendapat kuntjoro (2002), menyatakan bahwa dukungsn emosional ini memungkinkan penderita untuk memperoleh perasaan bahwa orang lain membutuhkannya.


(47)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 Kesimpulan

Penelitian ini dilakukan pada tanggal 17 mei 2013 sampai 6 juli 2013, yang bertujuan untuk mengidentifikasi dukungan yang diberikan keluarga terhadap klien yang mengalami tindakan kolostomi di rumah RSUP Haji Adam Malik Medan, dengan jumlah responden 16 orang.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa dukungan keluarga yang diberikan keluarga terhadap anggota keluarga yang mengalami kolostomi adalah baik (100%). Hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian yang menunjukkan bahwa 93,8% klien mendapat dukungan nyata yang baik dari keluarga, 93,8% klien mendapat dukungan pengharapan yang baik dari keluarga, 75% klien mendapat dukungan informasi yang baik dari keluarga dan 93,8% klien mendapat dukungan emosional yang baik dari keluarga.

Saran

responden dalam penelitian ini adalah 16 orang pada 1 rumah sakit, peneliti merasakan belum cukup, sehingga diharapakan pada penelitian selanjutnya untuk lebih banyak menggunakan responden dan meneliti di berbagai tempat yang berbeda agar hasil yang diperoleh lebih representatif.

Dalam penelitian ini yang menjadi responden adalah keluarga dari klien yang mengalami tindakan kolostomi. Pada penelitian selanjutnya perlu dipertimbangkan untuk meneliti judul yang sama tetapi dengan menggunakan metode kualitatif.


(48)

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, S. (2010). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi. Jakarta : PT. Rineka Cipta.

Arnita, M. (2008).Dukungan keluarga terhadap klien penyalahgunaan NAPZA selama masa rehabilitasi di pematang siantar.

Dempsey, A & A. Dempsey. (2002). Riset Keperawatan; Buku Ajar & Latihan. Edisi 4. Jakarta : EGC.

Elfrida. (2008). Dukungan Keluarga pada Pasien Penyakit Menular Seksual di Puskesmas

Padang Bulan dan RSUP. Haji Adam Malik Medan.

Fadhila, A. L. (2011). Efektivitas Pelatihan Perawatan Kolostomi Terhadap Perilaku Orang Tua yang Memiliki Anak dengan Kolostomi di RB2 Anak RSUP.H Adam Malik

Medan.Dibuka tanggal 13 november 2012, dari :

Friedman, M. M. (1998). Keperawatan Keluarga : Teori dan Praktek. Jakarta : EGC

Harahap, Ikshanuddin. (2004). Perawatan Pasien Dengan Kolostomi pada Penderita Kanker Colorectal.Dibuka tanggal 13 november 2012, dari


(49)

Hidayat, A.A. (2007). Metodologi Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisa Data.Jakarta : Salemba Medika.

Jan, clark, RNET, CWOCN peg grover, RNET. (2004). Colostomy guide.

Kuntjoro. (2002). Dukungan Sosial pada Lansia. Dari :

Niven, Neil. (2000). Psikologi Kesehatan.Edisi 2. Jakarta: EGC

Panusur, S., & Nurhidayah, R.E. (2007).Kemampuan Self Care dan Gambaran Diri Pasien

Kolostomi di RSUP H. Adam Malik Medan.Dibuka tanggal 13 oktober 2012 dari

Polit, D.F. & Hungler, B.P. (1999). Nursing research principle and methods, philadelphia : Lippincott William & Wilkins

Potter.,& Perry. (2005). Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses dan Praktik, edisi 4, vol 1. Jagarta : EGC.

(2006). Fundamental Keperawatan : Konsep, Proses dan Praktik, edisi 4, vol 2. Jakarta : EGC

Rita, Diane, M.Y. (2010). Individuals with a permanent Ostomy quality of life, preoperative stoma site marking by an ostomy nurse, six peristomal complications, and out-of-pocket financial costs for ostomymanagement.

Rakhmat, Jalaluddin, M.sc. (2004). Psikologi Komunikasi. Jakarta : PT Remaja Rosdakarya. Setiadi.(2007). Konsep dan Penulisan Riset Keperawatan.Yogyakarta : Graha Ilmu


(50)

Setiawati.,& Dermawan. (2008). Asuhan Keperawatan Keluarga.Jakarta : Trans Info Media.

Sedyaningsih. (2000). Prevalensi Infeksi Menular Seksual dan Perilaku beresiko Terkait di kalangan Anak Jalanan di Jakarta.

Smeltzer, Bare.(2002). Buku Ajar Keperawatan Medical-Bedah Brunner dan Suddarth. Volume 2, Jakarta : EGC.

Soekidjo, Notoatmodjo. (2010). Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta : Rineka Cipta

Suprajitno, S.Kp. (2004). Asuhan Keperawatan Keluarga : Aplikasi dalam Praktik. Jakarta : EGC.

Suza, D.E., Ariga, R.A., Sihotang, N.A., & Siregar, F.L.S. (2012). Buku Panduan Praktikum

Keperawatan Anak. Medan.

Wong, D.L dan Hockenberry, M.J. (2009).Wong’s Nursing Care of Infant and Children. Jagarta : EGC


(51)

Lampiran

SURAT PERSETUjUAN MENJADI RESPONDEN PENELITIAN (INFORMED CONCENT)

Nama : Delfitra Rosa Lumban Gaol

Judul penelitian :Dukungan Keluarga pada pasien kolostomi di RSUP Haji Adam Malik Medan

Saya adalah mahasiswa Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang sedang melakukan penelitian.Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana Dukungan keluarga pada pasien kolostomi.Penelitian ini dilaksanakan sebagai salah satu kegiatan dalam menyelesaikan tugas akhir di Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Saya mengharapakan kesediaan Bapak/Ibu serta Saudara/Saudari, untuk memberikan jawaban sesuai dengan pendapatnya tanpa dipengaruhi oleh orang lain. saya akan menjamin kerahasiaan identitas dan jawaban Bapak/Ibu. Informasi yang telah diberikan hanya akan digunakan untuk mengembangkan ilmu keperawatan dan tidak akan digunakan untuk maksud dan tujuan yang lain.

Partisipasi Bapak/Ibu serta Saudara/Saudari dalam penelitian ini bersifat sukarela,oleh karena itu adanya kebebasan menerima menjadi responden penelitian atau menolak tanpa adanya sanksi apapun. Jika Bapak/Ibu serta Saudara/Saudari bersedia menjadi responden penelitian, silahkan menandatangani surat persetujuan ini pada kolom yang telah disediakan sebagai bukti kesukarelaan bapak/Ibu serta Saudara/Saudari. Atas kesediaan dan kerjasamanya, peneliti ucapkan terima kasih.

Medan, 2013

Peneliti Tandatangan responden


(52)

Lampiran

Kode :

Tnggal :

Petunjuk Umum Pengkajian

Responden diharapkan :

1. Menjawab pertanyaan yang tersedia dengan memberikan tanda checklist pada setiap tempat yang disediakan.

2. Semua pertanyaan diisi dengan satu jawaban.

3. Bila ada yang kurang dimengerti dapat ditanyakan pada peneliti.

A. Data Demografi

- Inisial :

- Umur : Tahun

- Alamat :

- Jenis kelamin : Laki-laki Perempuan

- Agama : Islam Hindu

Kristen protestan budha Katolik


(53)

- Suku : Batak Melayu Aceh Minang Jawa Nias Lain-lain, disebutkan

- Pendidikan : SD

SMP SMU Sarjana

- Pekerjaan : PNS Petani

TNI / Polisi Wiraswasta Lain – lain, disebutkan :


(54)

Dukungan Nyata

No Pertanyaan jawaban

selalu Sering jarang Tidak pernah 1

2

3

4

5

6

Keluarga membantu klien dalam memasang dan melepaskan kantong stoma

keluarga membantu klien dalam perawatan kolostomi, seperti membersihkan kulit peristoma.

Keluarga mengupayakan semua dana yang dibutuhkan untuk biaya pengobatan dan perawatan kolostomi

Keluarga memfasilitasi alat transfortasi yang dibutuhkan oleh klien selama perawatan

Keluarga mendampingi klien selama menjalani pengobatan di rumah sakit

Keluarga peduli terhadap keperluan klien selama menjalani pengobatan


(55)

Dukungan Pengharapan

No Pertanyaan jawaban

selalu Sering jarang Tidak pernah 1

2

3

4

5

6

Keluarga mendengarkan segala keluh kesah klien selama menderita penyakit ini

Keluarga mendengarkan dan peduli dengan kekawatiran yang di alami klien

Keluarga memberikan motivasi dan dorongan semangat kepada klien.

Keluarga membantu klien agar tetap berpikir positif terhadap dirinya

Keluarga mengingatkan klien untuk mematuhi anjuran petugas kesehatan


(56)

Dukungan Informasi

No pertanyaan jawaban

selalu Sering jarang Tidak pernah 1

2

3

4

5

6

Keluarga memberikan informasi tentang keadaan dan perkembangan kesehatan klien

Keluarga mengetahui bahwa perawatan stoma pada klien harus dilakukan dengan rutin

Keluarga memilih pelayanan kesehatan yang baik dan mampu menangani masalah yang di alami klien Keluarga mencari informasi tentang

pengobatan/penanganan kolostomi selanjutnya untuk klien Keluarga memeriksakan klien ke rumah sakit terdekat atau pelayanan kesehatan terdekat jika keluarga mendapatkan masalah dengan kesehatan klien

Keluarga mengarahkan dan memberikan saran dan tanggapan atas tindakan atau perbuatan yang dilakukan klien.


(57)

Dukungan Emosional

No Pertanyaan jawaban

selalu Sering jarang Tidak pernah 1

2

3

4

5

6

Keluarga berusaha untuk menumbuhkan kembali perasaan di cintai dan di sayangi dalam diri klien sehingga klien merasa berharga.

Keluarga berada di dekat klien saat menjalani perawatan

Keluarga memahami perasaan klien, seperti rasa sedih, malu dan menarik diri.

Keluarga berbagi dan memberikan kasih sayang serta kepedulian kepada klien

Keluarga memotivasi klien untuk berkomunikasi dengan orang lain seperti saudara dan teman

keluarga membantu klien untuk meningkatkan rasa percaya diri klien.


(58)

Lampiran3

Jadwal Penelitian

N

o Kegiatan

September ‘12 Oktober ‘12 Novembe r ‘12 Desember ‘12 Januari ’13 Februari ‘13 Maret

‘13 April ‘13 Mei’13 Juni’13

Juli ‘ 13 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

1 Mengajukan judul dan Acc judul proposal penelitian

2 Penyelesaian Proposal dan Kuisioner

3 Mengajukan Sidang Proposal

4 Sidang Proposal

5 Mengajukan izin pengumpulan data

6 Uji Validitas dan Realibilitas

7 Pengumpulan data penelitian

8 Analisa Data

9 Penyusunan laporan penelitian

10 Mengajukan jadwal sidang skripsi

11 Seminar hasil penelitian

12 Revisi dan pengumpulan laporan penelitian


(59)

DATA DEMOGRAFI

Statistics

umur jeniskelamin agama suku pendidikan pekerjaan

N Valid 16 16 16 16 16 16

Missing 0 0 0 0 0 0

Mean 2.25 1.69 1.44 1.75 2.50 2.81

Median 2.00 2.00 1.00 1.00 3.00 3.00

Mode 2 2 1 1 3 3

Std. Deviation .775 .479 .512 1.065 .894 .981

Minimum 1 1 1 1 1 1

Maximum 4 2 2 4 4 4


(60)

Frequency Table

umur

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid <20tahun 2 12.5 12.5 12.5

21-40tahun 9 56.2 56.2 68.8

41-60tahun 4 25.0 25.0 93.8

>61tahun 1 6.2 6.2 100.0

Total 16 100.0 100.0

jeniskelamin

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid perempuan 5 31.2 31.2 31.2

laki-laki 11 68.8 68.8 100.0


(61)

agama

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid islam 9 56.2 56.2 56.2

kristen 7 43.8 43.8 100.0

Total 16 100.0 100.0

suku

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid batak 10 62.5 62.5 62.5

melayu 1 6.2 6.2 68.8

jawa 4 25.0 25.0 93.8

lain-lain 1 6.2 6.2 100.0


(62)

Pendidikan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid sd 3 18.8 18.8 18.8

smp 3 18.8 18.8 37.5

sma 9 56.2 56.2 93.8

diploma 1 6.2 6.2 100.0

Total 16 100.0 100.0

Pekerjaan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid PNS 2 12.5 12.5 12.5

petani 3 18.8 18.8 31.2

wiraswasta 7 43.8 43.8 75.0

lain-lain 4 25.0 25.0 100.0


(63)

LAMPIRAN

Statistics

dukungan nyata

dukungan pengaharapan

dukungan informasi

dukungan emosional

N Valid 16 16 16 16

Missing 0 0 0 0

Mean 1.06 1.06 1.25 1.06

Median 1.00 1.00 1.00 1.00

Mode 1 1 1 1

Std. Deviation .250 .250 .447 .250

Minimum 1 1 1 1

Maximum 2 2 2 2


(64)

Frequency Table

dukungan nyata

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid baik 15 93.8 93.8 93.8

cukup 1 6.2 6.2 100.0

Total 16 100.0 100.0

dukungan pengaharapan

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid baik 15 93.8 93.8 93.8

cukup 1 6.2 6.2 100.0


(65)

dukungan informasi

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid baik 12 75.0 75.0 75.0

cukup 4 25.0 25.0 100.0

Total 16 100.0 100.0

dukungan emosional

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid baik 15 93.8 93.8 93.8

cukup 1 6.2 6.2 100.0


(66)

1. Dukungan nyata

Statistics

VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006

N Valid 16 16 16 16 16 16

Missing 0 0 0 0 0 0

Mean 3.1250 2.7500 3.3750 3.1250 3.8125 3.8750

Median 4.0000 3.0000 3.5000 3.0000 4.0000 4.0000

Std. Deviation 1.14746 1.18322 .71880 .71880 .54391 .34157


(67)

Frequency Table

VAR00001

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 2 12.5 12.5 12.5

2 3 18.8 18.8 31.2

3 2 12.5 12.5 43.8

4 9 56.2 56.2 100.0

Total 16 100.0 100.0

VAR00002

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 3 18.8 18.8 18.8

2 4 25.0 25.0 43.8

3 3 18.8 18.8 62.5

4 6 37.5 37.5 100.0


(68)

VAR00003

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 2 2 12.5 12.5 12.5

3 6 37.5 37.5 50.0

4 8 50.0 50.0 100.0

Total 16 100.0 100.0

VAR00004

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 1 6.2 6.2 6.2

3 11 68.8 68.8 75.0

4 4 25.0 25.0 100.0


(69)

VAR00005

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 2 1 6.2 6.2 6.2

3 1 6.2 6.2 12.5

4 14 87.5 87.5 100.0

Total 16 100.0 100.0

VAR00006

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 3 2 12.5 12.5 12.5

4 14 87.5 87.5 100.0


(70)

2. Dukungan pengharapan

Statistics

VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006

N Valid 16 16 16 16 16 16

Missing 0 0 0 0 0 0

Mean 3.5000 3.6250 3.6250 3.6875 3.4375 3.1250

Median 4.0000 4.0000 4.0000 4.0000 3.5000 3.5000

Std. Deviation .63246 .50000 .71880 .47871 .62915 1.08781

Variance .400 .250 .517 .229 .396 1.183

Frequency Table

VAR00001

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 2 1 6.2 6.2 6.2

3 6 37.5 37.5 43.8


(71)

VAR00002

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 3 6 37.5 37.5 37.5

4 10 62.5 62.5 100.0

Total 16 100.0 100.0

VAR00003

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 2 2 12.5 12.5 12.5

3 2 12.5 12.5 25.0

4 12 75.0 75.0 100.0

Total 16 100.0 100.0

VAR00004

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent


(72)

VAR00004

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 3 5 31.2 31.2 31.2

4 11 68.8 68.8 100.0

Total 16 100.0 100.0

VAR00005

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 2 1 6.2 6.2 6.2

3 7 43.8 43.8 50.0

4 8 50.0 50.0 100.0

Total 16 100.0 100.0

VAR00006

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 2 12.5 12.5 12.5

2 2 12.5 12.5 25.0

3 4 25.0 25.0 50.0

4 8 50.0 50.0 100.0


(73)

3. Dukungan Informasi

Statistics

VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006

N Valid 16 16 16 16 16 16

Missing 0 0 0 0 0 0

Mean 3.2500 3.3125 3.6250 2.2500 3.3125 3.6250

Median 3.0000 3.0000 4.0000 2.0000 3.5000 4.0000

Std. Deviation .68313 .70415 .71880 1.12546 .79320 .50000

Variance .467 .496 .517 1.267 .629 .250

Frequency Table

VAR00001

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 2 2 12.5 12.5 12.5

3 8 50.0 50.0 62.5

4 6 37.5 37.5 100.0


(74)

VAR00002

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 2 2 12.5 12.5 12.5

3 7 43.8 43.8 56.2

4 7 43.8 43.8 100.0

Total 16 100.0 100.0

VAR00003

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 2 2 12.5 12.5 12.5

3 2 12.5 12.5 25.0

4 12 75.0 75.0 100.0


(75)

VAR00004

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 5 31.2 31.2 31.2

2 5 31.2 31.2 62.5

3 3 18.8 18.8 81.2

4 3 18.8 18.8 100.0

Total 16 100.0 100.0

VAR00005

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 2 3 18.8 18.8 18.8

3 5 31.2 31.2 50.0

4 8 50.0 50.0 100.0

Total 16 100.0 100.0

VAR00006

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 3 6 37.5 37.5 37.5

4 10 62.5 62.5 100.0


(76)

4. Dukungan Emosional

Statistics

VAR00001 VAR00002 VAR00003 VAR00004 VAR00005 VAR00006

N Valid 16 16 16 16 16 16

Missing 0 0 0 0 0 0

Mean 3.6250 3.8750 3.6250 3.9375 3.5000 3.6875

Median 4.0000 4.0000 4.0000 4.0000 4.0000 4.0000

Std. Deviation .61914 .34157 .50000 .25000 .89443 .60208

Variance .383 .117 .250 .062 .800 .362

Frequency Table

VAR00001

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 2 1 6.2 6.2 6.2

3 4 25.0 25.0 31.2

4 11 68.8 68.8 100.0


(77)

VAR00002

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 3 2 12.5 12.5 12.5

4 14 87.5 87.5 100.0

Total 16 100.0 100.0

VAR00003

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 3 6 37.5 37.5 37.5

4 10 62.5 62.5 100.0

Total 16 100.0 100.0

VAR00004

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 3 1 6.2 6.2 6.2

4 15 93.8 93.8 100.0


(78)

VAR00005

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 1 1 6.2 6.2 6.2

2 1 6.2 6.2 12.5

3 3 18.8 18.8 31.2

4 11 68.8 68.8 100.0

Total 16 100.0 100.0

VAR00006

Frequency Percent Valid Percent

Cumulative Percent

Valid 2 1 6.2 6.2 6.2

3 3 18.8 18.8 25.0

4 12 75.0 75.0 100.0


(79)

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. Nama lengkap : Delfitra rosa Lumban Gaol

2. NIM : 091101070

3. Jenis kelamin : Perempuan

4. Tempat/tgl. Lahir : Silumboyah, 20 Juli 1991

5. Alamat lengkap : Jl. Pintu Air 4, gg.Lestari, No 18 Medan

Telp/Fax : -

Hp. : 0878669448676

6. Status pendidikan :

Semester : 8

Program Studi : S1 Keperawatan

Jurusan : Ilmu Keperawatan

Fakultas : Keperawatan

Perguruan Tinggi : Universitas Sumatera Utara 7. Riwayat pendidikan :

a. SD (sederajat) : SD 030381 silumboyah, Kab. Dairi lulus tahun 2003

b. SMP (Sederajat) : SMP N 1 Siempat Nempu Hulu lulus tahun 2006

c. SMA (sederajat) : SMA Swasta Cahaya Medan lulus tahun 2009


(80)

Lampiran

TAKSASI DANA

1. Persiapan Proposal

a. Biaya kertas dan tinta printer : Rp. 150.000,-

b. Foto kopi sumber-sumber tinjauan pustaka : Rp. 50.000,-

c. Perbanyak proposal : Rp. 50.000,-

d. Biaya internet : Rp. 100.000,-

e. Sidang proposal : Rp. 100.000,-

2. Pengumpulan Data

a. Izin penelitian : Rp. 500.000,-

b. Transportasi : Rp. 200.000,-

c. Penggandaan Kuisioner : Rp. 50.000,-

d. Cendera Mata untuk responden : Rp. 100.000,-

3. Analisa Data dan Penyusunan Laporan Penelitian

a. Biaya kertas dan tinta printer : Rp. 200.000,-

b. Penjilidan : Rp. 100.000,-

c. Penggandaan laporan penelitian : Rp. 150.000,-


(81)

(82)

(83)

(84)

(85)

(86)

(87)

(88)

(89)

(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)