menyebabkan hasil yang tak diharapkan. Contohnya adalah run length encoding RLE, entropy encoding huffman aritmatik, dan adaptive dictionary based LZW [11].
Pada penelitian ini algoritma yang digunakan untuk membandingkan kompresi data adalah Transformasi Walsh-Hadamard dan Run Length Encoding RLE.
Transformasi citra merupakan pokok bahasan yang sangat penting dalam pengolahan citra. Citra hasil proses transformasi dapat dianalisis kembali, diinterpretasikan dan
dijadikan acuan untuk melakukan pemrosesan selanjutnya. Tujuan diterapkannya transformasi citra adalah untuk memperoleh informasi feature extraction yang lebih
jelas yang terkandung dalam suatu citra [11]. Transfromasi walsh-hadamard merupakan suatu transformasi orthogonal yang menjadikan suatu signal menjadi suatu himpunan
gelombang yang berbentuk tegak lurus orthogonal dan segi empat rectangluar. Transformasi walsh-hadamard dapat didefinisikan dengan dua cara yaitu representasi
rekursif dna biner. Kedua cara tersebut akan menghasilkan matriks yang sama. Apabila dari matriks tersebut diambol dua baris secara acak, maka dua baris matriks tersebut
akan bersifat saling orthogonal [5]. Algoritma Run Length Encoding RLE bekerja berdasarkan sederetan karakter
yang berurutan. Algoritma ini bekerja dengan memindahkan pengulangan byte yang sama berturut-turut secara terus menerus [2]. Metode ini digunakan untuk
mengompresi citra yang memiliki kelompok pixel yang berderajat keabuan yang sama. Berdasarkan hal yang telah diuraikan diatas maka pada penelitian ini penulis mengambil
judul “Analisis Perbandingan Kompresi Citra Menggunakan Algoritma Transformasi Walsh-Hadamard denga Run Length Encoding RLE”.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: a.
Bagaimana membuat sistem yang dapat mengetahui rasio hasil kompresi menggunakan metode run length encoding dan metode walsh-hadamard
b. Bagaimana mengetahui rasio kompresi yang terbaik antara algoritma
Transformasi Walsh-Hadamard dengan Run Length Encoding RLE dalam melakuan kompresi file citra
Universitas Sumatera Utara
c. Bagaimana mengetahui waktu yang dibutuhkan untuk mengkompres gambar
untuk masing-masing algoritma Transformasi Walsh-Hadamard dan Run Length Encoding RLE
d. Bagaimana mengetahui metode mana yang mempunyai sifat lossy maupun
lossless.
1.3 Batasan Masalah
Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. File citra yang dikompresi bertipe BMP
2. Tidak membahas perubahan resolusi citra hasil kompresi 3. Metode Walsh-Hadamard yang digunakan metode transformasi 1 dimensi
4. Yang dikompres merupakan struktur citra tipe BMP 5. Bahasa pemrograman yang digunakan adalah Microsoft Visual Basic.NET
6. Resolusi maksimal citra 64x64 pixel 7. Parameter yang digunakan adalah rasio serta kecepatan kompresi.
1.4 Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui rasio dan kecepatan kompresi masing-masing file citra
2. Untuk membangun sebuah perangkat lunak kompresi fie citra
1.5 Manfaat Penelitian
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini adalah: 1.
Untuk menghasilkan sebuah perangkat lunak yang mampu melakukan kompresi file citra digital dengan algoritma Transformasi Walsh-Hadamard dan Run Length
Encoding RLE 2.
Sebagai bahan referensi mengenai algoritma Transformasi Walsh-Hadamard dan Run Length Encoding RLE pada proses kompresi file
3. Untuk mengetahui tingkat efisiensi kompresi menggunakan metode Transformasi
Walsh-Hadamard dan Run Length Encoding RLE
Universitas Sumatera Utara
1.6 Metode Penelitian
Didalam penyusunan skripsi ini penulis melakukan tahapan sebagai berikut :
1. Studi Literatur
Pengerjaan skripsi ini dimulai dengan mengumpulkan informasi tentang kompresidekompres, algoritma kompresi Transformasi Walsh hadamard dan
Run Length Encoding, file citra BMP yang diperlukan menggunakan metode Library Research. Penulis mengumpulkan informasi sebagai referensi baik dari
buku, paper, jurnal, makalah, dan sumber-sumber lain yang berkaitan dan beberapa referensi lainnya untuk menunjang pencapaian penelitian.
2. Analisis dan Perancangan
Pada tahap ini, dilakukan analisis permasalahan yang ada, batasan yang dimiliki, flowchart sistem kompresi serta kebutuhan lain yang diperlukan untuk arsitektur
perangkat lunak serta merancang user interface dan struktur program kompresi.
3. Implementasi Program
Implementasi program dilakukan dengan pengkodean menggunakan bahasa pemrograman Microsoft Visual Basic.NET
4. Pengujian
Pada tahap ini dilakukan pengujian terhadap aplikasi yang dibangun sesuai dengan tujuan yang ingin dicapai, yaitu melakukan dua algoritma kompresi
citra di atas untuk mengetahui hasil dari rasio kompresi.
5. Penyusunan Laporan dan Kesimpulan Akhir
Metode ini akan dilaksanakan dengan melakukan pendokumentasian hasil analisa dan pengujian secara tertulis dalam bentuk laporan skripsi.
1.7 Sistematika Penulisan
Dalam penulisan skripsi ini penulis membuat sistematika sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN membahas Latar Belakang, Perumusan Masalah, Batasan
Masalah, Tujuan penelitian, Manfaat Penelitian, Metode Penelitian yang dilakukan serta Sistematika penulisan.
BAB 2 LANDASAN TEORI
membahas tentang landasan teori audio, kompresidekompresi, algoritma Run Length Encoding serta flow chart.
BAB 3 ANALISIS DAN PERANCANGAN membahas mengenai perhitungan nilai
piksel citra, coding sample citra, decoding sample citra, flow chart sistem serta perancangan antar muka pengguna.
BAB 4 IMPLEMENTASI DAN PENGUJIAN SISTEM membahas tentang
implementasi dan pengujian sistem.
BAB 5 PENUTUP merupakan kesimpulan dari semua pembahasan yang ada dengan saran-saran yang ditujukan bagi para pembaca atau pengembang.
Universitas Sumatera Utara