BAB 2 LANDASAN TEORI
2.1 Citra Digital
Secara harfiah citra image adalah gambar pada bidang dwimatra atau dua dimensi. Citra juga dapat diartikan sebagai kumpulan titik-titik dengan intesitas warna tertentu
yang membentuk suatu kesatuan dan mempunyai pengertian artistik. Citra sebagai salah satu komponen multimedia yang memegang peranan sangat penting sebagai salah satu
bentuk informasi visual [1]. Pada umumnya representasi citra digital membutuhkan memori yang besar.
Semakin besar ukuran citra tentu semakin besar pula memori yang dibutuhkannya. Pada sisi lain, kebanyakan citra mengandung duplikasi data. Duplikasi data pada citra dapat
berarti dua hal. Pertama, besar kemungkinan suatu pixel dengan pixel tetangganya memiliki intensitas yang sama, sehingga penyimpanan setiap pixel memboroskan
tempat. Kedua, citra banyak mengandung bagian region yang sama, sehingga bagian yang sama ini tidak perlu dikodekan berulang kali karena redundan
.
[9] Citra tidak sama dengan teks yang hanya memberikan informasi secara jelas
dengan kata-kata yang dipaparkan, sedangkan citra memberikan informasi yang jelas dengan memberikan gambaran visual dan terkadang informasi yang diberikan dapat
memacu imajinasi dari orang yang melihat citra untuk menyimpulkan informasi dari citra tersebut.
Citra merupakan keluaran dari suatu sistem perekaman data yang bersifat optik, analog ataupun digital. Perekaman data citra dapat dibagi menjadi dua yaitu:
1. Citra Analog Citra analog yaitu terdiri dari sinyal-sinyal elektromagnetik yang tidak dapat
dibedakan sehingga pada umumnya tidak dapat ditentukan ukurannya. Citra analog mempunyai fungsi yang kontinu. Hasil perekaman citra analog dapat bersifat optik
yakni berupa foto film foto konvensional dan bersifat sinyal video seperti gambar pada monitor televisi.
Universitas Sumatera Utara
2. Citra Digital Citra digital terdiri dari sinyal-sinyal yang dapat dibedakan dan mempunyai fungsi
yang tidak kontinu yakni berupa titik-titik warna pembentuk citra. Hasil perekaman citra digital dapat disimpan pada suatu media magnetik [1].
2.1.1 Pengertian Citra Digital
Secara umum, pengolahan citra digital menunjuk pada pemrosesan gambar 2 dimensi menggunakan komputer. Dalam konteks yang lebih luas, pengolahan citra
digital mengacu pada pemrosesan setiap data 2 dimensi. Citra digital merupakan sebuah larik array yang berisi nilai-nilai real maupun komplek yang direpresentasikan dengan
deretan bit tertentu [8]. Suatu citra dapat didefinisikan sebagai fungsi fx,y berukuran M baris dan N
kolom, dengan x dan y adalah koordinat spasial, dan amplitudo f di titik koordinat x,y dinamakan intensitas atau tingkat keabuan dari citra pada titik tersebut. Apabila nilai
x,y, dan nilai amplitudo f secara keseluruhan berhingga finite dan bernilai diskrit maka dapat dikatakan bahwa citra tersebut adalah citra digital. Gambar 2.1 menunjukkan
posisi koordinat citra digital [8].
Sumber: Darma, Putra. 2009. Gambar 2.1 Ilustrasi digitalisasi citra pixel pada koordinat x = 10, y = 7 memiliki nilai
110
Universitas Sumatera Utara
Citra dapat ditulis dalam bentuk matrik sebagai berikut:
2.1.2 Format File Citra
Ada dua jenis format file citra yang sering digunakan dalam pengolahan citra, yaitu citra bitmap dan citra vektor. Istilah ini biasanya digunakan pada saat
melakukan desain grafis. 1. Format File Citra Bitmap
Citra bitmap sering disebut juga dengan citra raster. Citra bitmap menyimpan data kode citra secara digital dan lengkap cara penyimpanannya adalah per
pixel. Citra bitmap dipresentasikan dalam bentuk matriks atau dipetakan dengan menggunakan bilangan biner atau sistem bilangan lain. Citra ini memiliki
kelebihan untuk memanipulasiwarna, tetapi untuk mengubah objek lebih sulit. Tampilan bitmap mampu menunjukkan kehalusan gradasi bayangan dan warna
dari sebuah gambar. Oleh karena itu, bitmap merupakan media elektronik yang paling tepat untuk gambar-gambar dengan perpaduan gradasi warna yang rumit,
seperti foto dan lukisan digital. Citra bitmap biasanya diperoleh dengan cara scanner, kamera digital, video capture, dan lain-lain. Bila diperbesar maka
tampilan di monitor akan tampak pecah-pecah kualitas citra menurun. Beberapa format yang umum digunakan dalam pemrograman pengolahan citra disajikan
dalam tabel 2.1 [9].
Universitas Sumatera Utara
Tabel 2.1 Format file citra bitmap
Nama Format Ekstensi
Keterangan
Microsoft Windows Bitmap Format
BMP Format umum untuk menyimpan citra bitmap
yang dikembangkan oleh Microsoft Compuserve
Graphics Interchange Format
GIFF Format umum citra yang dirancang untuk
keperluan transmisi melalui modem
Aldus Tagged Image File Format
TIF Format kompleks dan multiguna yang
dikembangkan oleh Aldus bersama microsoft Word Perfect
Graphics Format WPG
Format vektor yang juga mendukung citra bitmap
GEM Image Format IMG
Format bitmap yang dikembangkan untuk riset digital dilingkungan GEM
Zsoft Pengolahan Citra Paintbrush
Format PCS
Dirancang untuk menyimpan citra layar dan merupakan formatbitmap yang didukung luas
Microsoft Paint Bitmap Format
MSP Secara fungsional mirip dengan IMG dan
PCX, tapi kurang popular AT T Targa
Format TGA
Format untuk 16-bit dan 24-bit citra warna penuh diciptakan untuk system Truevision
Apple Macpaint Format
PNTG Format asli dari Macintosh Macpaint program
Sun Microsystem Raster Format
RAS Format bitmap asli yang digunakan Sun
SPARCS X Windows X-11
Bitmap Format XBM
Format umum untuk menyimpan bitmap yang dikembangkan untuk Windows.
2. Format File Citra Vektor Citra vektor dihasilkan dari perhitungan matematis dan tidak berdasarkan pixel,
yaitu data tersimpan dalam bentuk vektor posisi, di mana yang tersimpan hanya informasi vektor posisi dengan bentuk sebuah fungsi. Pada citra vektor, mengubah
warna lebih sulit dilakukan, tetapi membentuk objek dengan cara mengubah nilai lebih mudah. Oleh karena itu, bila citra diperbesar atau diperkecil, kualitas citra
relatif tetap baik dan tidak berubah. Citra vektor biasanya dibuat menggunakan aplikasi-aplikasi citra vektor, seperti CorelDRAW, Adobe Ilustrator, Macromedia
Freehand, Autocad, dan lain-lain [9].
Universitas Sumatera Utara
2.1.3 Pixel Pada Citra Digital
Setiap pixel mewakili tidak hanya satu titik dalam sebuah citra melainkan sebuah bagian berupa kotak yang merupakan bagian terkecil sel [8]. Nilai dari sebuah
pixel haruslah dapat menunjukkan nilai rata-rata yang sama untuk seluruh bagian dari sel tersebut.
Selain itu dalam pembahasan citra digital juga terdapat istilah resolusi citra. Resolusi citra merupakan tingkat detail suatu citra. Semakin tinggi resolusi
citra maka akan semakin tinggi pula tingkat detail dari citra tersebut. Satuan dalam pengukuran resolusi citra dapat berupa ukuran fisik jumlah garis per
mmjumlah garis per inchi ataupun dapat juga berupa ukuran citra menyeluruh jumlah garis per tinggi citra [8].
2.2 Struktur Citra Format BitmapBMP