2.3.2 Kompresi Lossy
Kompresi data yang bersifat lossy mengijinkan terjadinya kehilangan sebagian data tertentu dari pesan tersebut, sehingga dapat menghasilkan rasio kompresi
yang tinggi. Apabil citra terkompresi direkonstruksi kembali maka hasilnya tidak sama dengan citra aslinya, tetapi informasi yang terkandung tidak sampai berubah
atau hilang. Sebagian besar kompresi data lossy memiliki pengaturan tingkat kompresi yang berbeda-beda. Hal ini dilakukan agar kompresinya lebih efektif
dan informasi yang terkandung pada citra tidak sampai berubah dan hilang. Kompresi data lossy ini efektif jika diterapkan pada penyimpanan data analog
yang didigitalisasi seperti gambar, video dan suara.
Sumber: Putra, Darma. 2009.
Gambar 2.5 Ilustrasi kompresi Lossy
2.4 RLE Run Length Encoding
RLE Run Length Encoding adalah kompresi yang umum digunakan untuk data grafis citra. Kompresi citra dengan menggunakan RLE didasarkan pada
pengamatan bahwa suatu pixel dalam suatu citra akan memiliki nilai yang cenderung sama dengan nilai piksel tetangganya. Bila suatu citra biner dimulai
dengan 20 pixel putih kemudian diikuti dengan 3 pixel hitam kemudian diikuti lagi dengan 65 pixel putih maka hanya nilai 20, 3 dan 65 yang akan menjadi
output untukmewakili nilai dari masing-masing pixel input [8]. Metode ini mengasumsikan bahwa setiap citra dimulai dengan suatu pixel
putih. Apabila dimulai dengan pixel warna hitam maka di awal output ditambah nilai 0 yang artinya 0 pixel putih. RLE juga dapat digunakan untuk melakukan
kompresi pada citra grayscale. Setiap deret pixel dengan intensitas yang sama Algoritma Coding
Algoritma Decoding 3.26
0001100001010110
5.26 00011000010101
Universitas Sumatera Utara
akan dikompres menjadi sepasang nilai yang masing-masing mewakili banyaknya nilai pixel yang sama dan kemudian diikuti dengan nilai pixel.
Permasalahan dari RLE adalah untuk membedakan angka yang menyatakan banyaknya nilai suatu pixel dengan nilai pixel itu sendiri. Beberapa
langkah yang sering ditempuh untuk menyelesaikan masalah di atas sebagai berikut [8].
1. Jika citra grayscale memiliki nilai maksimum 128 maka 1 bit pada setiap byte dapat digunakan untukmembedakan byte nilai grayscale atau nilai
menyatakan jumlah. 2. Jika citra grayscale dengan nilai maksimum 256, maka nilai tersebut dapat
dikurangi menjadi 255 dengan 1 nilai disiapkan sebagai penanda. Misalkan saja nilai penanda tersebut adalah 255.
3. Solusi ketiga adalah 1 bit dari setiap byte disiapkan sebagai penunjuk byte tersebut merupakan nilaiintensitas atau nilai banyaknya pixel. Namun pada
solusi ketiga ini 1 bit ekstra tersebut disisipkan ke dalam deret 8 bit. Deret bit ekstra tersebut kemudian diikuti atau didahului oleh nilai-nilai menyatakan
intensitas dan banyaknya pixel. 4. Solusi keempat adalah menggunakan nilai negatif dari selisih antara nilai
intensitas dan banyaknya pixel yang ditempatkan setelah deretan intesintas dan banyaknya pixel.
Algoritma metode kompresi RLE hanya efisien dengan data file yang berisi kelompok databytekarakter yang berulang dan dapat digunakan pada file
teks. File teks berisi banyak kelompok data yang berupa spasi atau tabulator, tetapi juga dapat diterapkan untuk citra gambar yang berisi area hitam atau putih
yang besar. [10]
Secara fisik, citra adalah representasi dari objek-objek dalam keadaan diam atau bergerak pada suatu media seperti kertas, film atau monitor.
Representasi objek untuk menghasilkan suatu citra dapat dilakukan secara analog dan secara digital.[10]
Universitas Sumatera Utara
2.4.1 Varian dari Run Length Encoding
Ada sejumlah varian run-length encoding. Data citra biasanya run-length encoded dalam proses sekuensial yang memperlakukan data gambar sebagai aliran 1D,
bukan sebagai peta 2D data. Dalam pengolahan sekuensial, bitmap dikodekan mulai di sudut kiri atas dan melanjutkan dari kiri ke kanan di setiap garis pindai
sumbu X ke sudut kanan bawah bitmap ditunjukkan dalam Gambar 2.6, a. Tapi skema RLE alternatif juga dapat ditulis untuk menyandikan data di sepanjang
bitmap sumbu Y sepanjang kolom ditunjukkan dalam Gambar 2.6, b, untuk menyandikan bitmap menjadi keramik 2D ditunjukkan dalam Gambar 2.6 , c,
atau bahkan untuk mengkodekan piksel pada diagonal secara zig-zag ditunjukkan dalam Gambar 2.6, D. RLE varian aneh seperti yang terakhir ini mungkin
digunakan dalam aplikasi yang sangat khusus namun biasanya cukup langka [13].
Reny, 2012 Gambar 2.6 Varian Run Length Encoding
Universitas Sumatera Utara
2.5 Walsh Hadamard Transform