Proses Kompresi ANALISIS DAN PERANCANGAN

3.2 Proses Kompresi

Didalam melakukan kompresi terhadap citra digital terdapat proses-proses perhitungan yang perlu diketahui, terlebih dahulu diambil sebuah citra dengan ukuran 3x2. Proses perhitungan ini digunakan untuk mempermudah didalam menganalisa kemampuan dari setiap metode sejau mana metode-metode yang digunakan bekerja dari segi kemampuan mengkompres citra, dan seberapa cepat metode tersebut dapat mengkompres citra input. Untuk lebih jelasnya lihat proses perhitungan untuk metode run length encoding berikut ini. ����� ����� = � 97 98 98 99 99 99 � Langkah selanjutnya yang harus dilakukan adalah urutkan nilai-nilai citra tersebut menjadi deretan satu baris, untuk lebih jelasnya dapat dilihat sebagai berikut. 97 98 98 99 99 99 Setelah data pada citra diurutkan maka selanjutnya lakukan proses kompresi menggunakan metode run length encoding. Bandingkan nilai saat ini apakah nilai saat ini sama dengan nilai berikutnya, apabila sama maka satukan nilai tersebut dan tambah nilai penampung dari nilai yang diperoses tersebut. Apabila nilai saat ini dengan nilai selanjutnya tidak sama maka simpan nilai saat ini dan lanjutkan ke data berikutnya. Dari hasil perhitugan menggunakan metode run length encoding diperoleh hasil datanya sebagai berikut. 97 98 2 99 3 Dari hasil kompresi data tersebut dapat dicari seberapa besar rasio kompresi citra tersebut. Perhitungan rasio dari citra tersebut dapat dilihat pada perhitungan berikut ini. � = ������ ���� − ������ �������� ������ ���� �100 Universitas Sumatera Utara � = 6 − 5 6 �100 = 16.67 Setelah dihitung rasio kompresi terhadap citra masukan menggunakan metode kompresi run length encoding diperoleh rasio kompresi sebesar 16.67. Berarti kompresi tersebut kurang efektif untuk citra masukan tersebut, ini disebabkan karena nilai masukan pada citra tidak banyak yang berulang. Run length encoding ini sangat bermanfaat bagi citra yang mempunyai nilai perulangan yang tinggi, maksudnya semakin banyak nilai pada citra yang berulang maka semakin banyak nilai yang dapat dikompres dan semakin kecil ukuran dari citra tersebut. Kemudian masih dengan citra masukan yang sama dilakukan kompresi citra menggunakan metode walsh-hadamard dengan kernel hadamard. Langkah pertama gabungkan seluruh data pada citra seperti sebelumnya. Kemudian hitung nilai kernel dari citra tersebut. Pertama sekali cari nilai b, untuk lebih jelasnya perhitungan kernel dari citra tersebut dapat dilihat pada perhitungan berikut ini. fx = 97 98 98 99 99 99 N=6 n=3 b0 = 000 b1 = 001 b2 = 010 b3 = 011 Setelah nilai b diperoleh langkah selanjutnya cari nilai gx,u, nilai gx,u inilah yang nantinya akan digunakan untuk membentuk kernel dari metode walsh-hadamard. Untuk lebih jelasnya lihat perhitungan berikut ini. g0,0 = -1 00+00+00 = -1 = 1 g1,0 = -1 10+00+00 = -1 = 1 g2,0 = -1 00+10+00 = -1 = 1 g3,0 = -1 10+10+00 = -1 = 1 g4,0 = -1 00+00+10 = -1 = 1 g5,0 = -1 10+00+10 = -1 = 1 g0,1 = -1 01+00+00 = -1 = 1 Universitas Sumatera Utara g0,2 = -1 00+10+00 = -1 = 1 g0,3 = -1 01+01+00 = -1 = 1 g0,4 = -1 00+00+01 = -1 = 1 g1,1 = -1 11+00+00 = -1 = 1 g1,2 = -1 10+01+00 = -1 = 1 g1,3 = -1 11+01+00 = -1 1 = -1 g1,4 = -1 10+00+01 = -1 = -1 g1,5 = -1 11+00+01 = -1 1 = -1 g2,1 = -1 01+10+00 = -1 = -1 g2,2 = -1 00+11+00 = -1 1 = -1 Lakukan perhitungan sampai g5,5, setelah dilakukan perhitungan pencarian kernel walsh-hadamard diperoleh hasilnya pada tabel 3.1 berikut ini. Tabel 3.1 Hasil kernel walsh-hadamard x u 1 2 3 4 5 1 1 1 1 1 1 1 1 -1 1 -1 1 -1 2 1 1 -1 -1 1 1 3 1 -1 -1 1 1 -1 4 1 1 1 1 -1 -1 5 1 -1 1 -1 -1 1 Setelah kernel terbentuk langkah selanjutnya yaitu memproses nilai data diikuti dengan nilai pada kernel.. fx = 97 98 98 99 99 99. Transformasi hadamard dari citra fx tersebut dapat dihitung dengan cara berikut. Hu=0 = 97 + 98 + 98 + 99 + 99 + 996 = 98 Hu=1 = 97 – 98 + 98 – 99 + 99 - 996 = -0,33 Hu=2 = 97 + 98 – 98 – 99 + 99 + 996 = 33 Hu=3 = 97 – 98 – 98 + 99 + 99 - 996 = 0 Hu=4 = 97 + 98 + 98 + 99 – 99 – 996 = 32 Hu=5 = 97 – 98 + 98 – 99 – 99 + 996 = -0,33 Universitas Sumatera Utara Dari perhitungan diatas terdapat nilai 0, nilai 0 ini nantinya tidak akan disimpan. Hal ini dikarenakan citra akan dilakukan kompresi. Untuk lebih jelasnya perhitungan rasio dari citra input menggunakan metode walsh-hadamard adalah sebagai berikut. � = ������ ���� − ������ �������� ������ ���� �100 � = 6 − 3 6 �100 = 50 Jadi dari hasil perhitugan kedua metode menggunakan citra masukan yang sama diperoleh bahwa citra lebih baik dikompres menggunakan metode walsh-hadamard ini. Metode ini cocok digunakan untuk contoh kasus seperti diatas, hal ini disebabkan rasio kompres dari metode ini jauh lebih tinggi yaitu sebesar 50 dibandingkan dengan nilai rasio percobaan sebelumnya yang mencapai nilai 16.67

3.3 Proses Dekompresi