1.2. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka permasalahan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut: bagaimanakah profil penderita tumor payudara
yang dilakukan tindakan biopsi aspirasi jarum halus?.
1.3. Tujuan Penelitian 1.3.1. Tujuan Umum
Mengetahui profil penderita tumor payudara yang dilakukan tindakan biopsi aspirasi jarum halus di Laboratorium Sentra Diagnostik Patologi Anatomi
Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara .
1.3.2. Tujuan Khusus
1. Untuk mengatahui persentase tumor payudara berdasarkan Gambaran
Sitologi Biopsi Aspirasi jarum Halus di Laboratorium Sentra Diagnostik Patalogi Anatomi Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara .
2. Untuk mengetahui karakteristik pasien tumor payudara berdasarkan Jenis
Kelamin, Usia, Lokasi dan diagnosis tumor payudara.
1.4. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat untuk : 1.
Dapat memberikan informasi tentang profil penderita tumor payudara yang dilakukan tindakan biopsi aspirasi jarum halus, sehingga dapat
dipergunakan untuk membantu dalam menegakkan diagnosis awal atau definitif tumor payudara.
2. Data yang diperoleh juga dapat digunakan sebagai data awal untuk
penelitian selanjutnya.
Universitas Sumatera Utara
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Anatomi Payudara
Payudara merupakan kelenjar aksesoris kulit yang terletak pada iga dua sampai iga enam, dari pinggir lateral sternum sampai linea aksilaris media.
Kelenjar ini dimiliki oleh pria dan wanita. Namun, pada masa pubertas, payudara wanita lambat laun akan membesar hingga membentuk setengah lingkaran,
sedangkan pada pria tidak. Pembesaran ini terutama terjadi akibat penimbunan lemak dan dipengaruhi oleh hormon-hormon ovarium Snell, 2006.
Secara umum, payudara terdiri atas dua jenis jaringan, yaitu jaringan glandular kelenjar dan jaringan stromal penopang. Jaringan kelenjar meliputi
kelenjar susu lobus dan salurannya
ductus
. Sedangkan jaringan penopang meliputi jaringan lemak dan jaringan ikat. Selain itu, payudara juga memiliki
aliran limfe. Aliran limfe payudara sering dikaitkan dengan timbulnya kanker maupun penyebaran metastase kanker payudara Haryono dkk, 2011.
Menurut Saymor 2000 setiap payudara terdiri atas 15-20 lobus yang tersusun radier dan berpusat pada papilla mamma. Saluran utama tiap lobus
memiliki ampulla yang membesar tepat sebelum ujungnya yang bermuara ke papilla. Tiap papilla dikelilingi oleh daerah kulit yang berwarna lebih gelap yang
disebut areola mamma. Pada areola mamma, terdapat tonjolan-tonjolan halus yang merupakan tonjolan dari kelenjar areola di bawahnya.
Jika dilakukan perabaan pada payudara, akan terasa perbedaan di tempat yang berlainan. Pada bagian lateral atas dekat aksila, cenderung terasa
bergumpal-gumpal besar. Pada bagian bawah, akan terasa seperti pasir atau kerikil. Sedangkan bagian di bawah puting susu, akan terasa seperti kumpulan biji
yang besar. Namun, perabaan ini dapat berbeda pada orang yang berbeda. Mangunkusumo, 2006.
Universitas Sumatera Utara