2.4 Lokasi penyempitan
Dalam tindakan IKP ini harus diketahui anatomi dari pembuluh darah yang mengalami penyempitan. Sesuai dengan pengertiannya, tindakan IKP ini
dilakukan untuk melebarkan daerah yang menyempit pada pembuluh darah. Selain itu, faktor anatomi ini mempengaruhi keberhasilan ataupun komplikasi
IKP. Klasifikasi baru membedakan penyempitan berdasarkan tingkat keparahan
yaitu
mild, moderate
dan
severe
. Perbedaan tingkatan ini dibedakan berdasarkan ada tidaknya thrombus da nada tidaknya oklusi Grech, 2011.
2.4.1 Anatomi kasar
Jantung adalah organ berongga dan memiliki empat ruang yang terletak diantara kedua paru-paru di bagian tengah toraks. Dua per tiga jantung terletak di
sebelah kiri garis midsternal. Jantung dilindungi oleh mediastinum, jantung memiliki ukuran kurang lebih segenggaman kepalan tangan pemiliknya. Ujung
atas yang lebar mengarah bahu kanan dan ujung bawah yang mengerucut mengarah panggul kiri. Pelapis terdiri dari perikardium dan rongga perikardial.
Dinding jantung terdiri dari tiga lapisan yaitu epikardium di bagian luar yang terdiri atas lapisan mesotelium yang berada di atas jaringan ikat.
Miokardium di bagian tengah terdiri atas otot jantung yang berkontraksi untuk memompa darah. Yang terakhir adalah endothelial yang terletak di atas jaringan
ikat Slonane, 2000.
2.4.2 Ruang Jantung
Jantung terdiri atas empat ruang yaitu atrium kanan dan atrium kiri yang dipisahkan oleh septum intratial, ventrikel kanan dan ventrikel kiri yang
dipisahkan oleh septum interventrikular. Dinding atrium relatif tipis. Atrium membawa darah dari vena yang membawa darah kembali ke jantung. Atrium
kanan terletak di bagian superior kanan jantung, menerima darah dari seluruh
Universitas Sumatera Utara
tubuh kecuali paru-paru. Vena kave superior dan inferior membawa darah yang tidak mengandung oksigen.
Arteri koroner terdiri atas
Left Coronary Artery
LCA
, Left Marginal Artery
LMA
, Right Coronary Artery
RCA
, Left Anterior Descending
LAD
, Right Marginal Artery
RMA
, Circumflex Artery
dan
Posterior Descending Artery.
Gambar 3. Anatomi arteri koroner.
2.4.3 Sirkulasi koroner memperdarahi jantung Arteri koroner kanan dan kiri merupakan cabang aorta tepat di atas katup
semilunar aorta. Arteri ini terletak di atas sulkus koroner. Cabang utama dari arteri koroner kiri adalah sebagai berikut :
1. Arteri interventrikuler arterior desenden yang mensuplai darah ke
bagian anteriorventrikel kanan dan kiri serta membentuk suatu cabang, arteri marginalis kiri, yang mensuplai darah ke ventrikel kiri.
Universitas Sumatera Utara
2. Arteri sirkumpleksa menyuplai darah ke atrium kiri dan ventrikel kiri.
Di sisi anterior, arteri sirkumfleksa beranastomosis dengan arteri koroner kanan.
Cabang utama dari arteri koroner kanan adalah sebagai berikut: 1.
Arteri intraventrikular posterior desenden yang mensuplai darah untuk kedua dinding ventrikel.
2. Arteri marginalis kanan yang mensuplai darah untuk atrium kanan
dan ventrikel kanan. Vena jantung besar,kecil,oblik mengalirkan darah dari miokardium ke
sinus koroner yang kemudian bermuara di atrium kanan. Darah mengalir melalui arteri koroner terutama saat otoo-otot jantung berelaksasi karena arteri koroner
juga tertekan pada saat kontraksi berlangsung. Ada beragam anatomi sirkulasi pada manusia. Sebagian besar orang
memiliki sirkulasi koroner yang seimbang, tetapi ada orang tertentu yang memiliki dominan koroner kanan atau dominan koroner kiri Slonane,2000.
Pada pengklasifikasian lesi dikenal istilah deskripsi lesi risiko tinggi atau lesi C yaitu sebagai berikut :
1. Adanya difusi lebih dari 2 cm
2.
Excessive tortuosity
dari segmen proksimal 3.
Segmen terakumulasi lebih dari 90 4.
Oklusi total lebih dari 3 bulan dan atau adanya
bridging collateral
5. Ketidakmampuan untuk melindungi cabang yang lebih besar
6. Vena yang terdegenerasi
Oklusi total lebih dari 3 bulan dan atau adanya
bridging collateral
dan vena yang terdegenerasi adalah untuk kegagalan teknik dan peningkatan
restenosis dan tidak untuk komplikasi akut AHA, 2005. Adapun klasifikasi lesi berdasarkan SCAI, lesi dibagi menjadi 4 tipe lesi
sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Tipe I angka keberhasilan tertinggi, risiko terendah 1.
Tidak ditemuinya kriteria untuk lesi C
2. Patent
Tipe II 1.
Ada beberapa kriteria lesi C Difusi lebih dari 2 cm
Excessive Turtuosity
dari segmen proksimal Segmen terakumulasi 90
Ketidakmampuan melindungi cabang yang lebih besar Vena yang terdegenerasi
2.
Patent
Tipe III 1.
Tidak ditemuinya kriteria untuk lesi C 2.
Oklusi Tipe IV
1. Ada kriteria lesi C
Difusi lebih dari 2 cm
Excessive tortuosity
dari segmen proksimal. Segmen terangulasi 90
Ketidakmampuan melindungi cabang yang lebih besar Vena yang terdegenerasi
Oklusi lebih dari 3 bulan 2.
Oklusi AHA, 2005
Universitas Sumatera Utara
2.5 Derajat penyempitan