Pemaparan Materi dan Topik Bahasan oleh Narasumber

B. Pemaparan Materi dan Topik Bahasan oleh Narasumber

Sesi pertama pemaparan materi dari Perspektif Akademis menampilkan presentasi dari 4 (empat) orang Narasumber dengan Moderator Ir. Supardiyono Sobirin selaku Ketua Pengarah Materi dan Ketua I Dewan Pengurus Yayasan BESTDAYA.

Sesi Pertama Pokok-Pokok Pemikiran Cerdas Budaya Perspektif Akademisi/Pendidikan

Ringkasan materi presentasi dari keempat pembicara pada sesi pertama ini adalah sebagai berikut.

1. Kalender Tradisional dan Maknanya Bagi Jati Diri Budaya Bangsa

(Prof. Dr. Suhardja D. Wiramihardja – Kelompok Keahlian Astronomi ITB; dan Ketua Dewan Pembina Yayasan BESTDAYA)

bahwa kalender nasional bisa memakai kalender Sunda, yaitu kalender tradisional. Bagaimana orang Sunda zaman dahulu menggunakan kalender Sunda sebagai penunjuk waktu, di antaranya wanci, pranatamangsa, dan panjang tahun. Dalam kalender Sunda ini memotret antara manusia dan langit yang memberikan tentang simbol-simbol kehidupan orang Sunda.

2. Ilmu Pengetahuan Alam dan Citra Budaya Daerah

(Dr. Ir. H. Moedji Raharto – Kelompok Keahlian Astronomi ITB; dan Ketua Dewan Pengawas Yayasan BESTDAYA)

tentang Anggara Pahing, Kresnapaksa, Tanggal 11 bulan Asuji 1949 Caka Sunda. Ia mengemukakan bahwa dalam surat Alhujurat ayat 13 memberikan sinyalemen bahwa manusia pada dasarnya membutuhkan musyawarah, seperti menggali kearifan dari kalender Sunda yang dibuat oleh Abah Ali, yang menerangkan bahwa awal tahun Caka Sunda 1950 adalah tahun keuyeup yang ditenggarai dengan munculnya banyak keuyeup. Dari tahun keuyeup ini mencari makna lingkungan dengan binatang, adakah siklus lokal, dan kekayaan alam yang memberikan gambaran tanda-tanda kehidupan.

3. Sistem Pertanian Ciri Khas Lokal Yang Seksama Untuk Ketahanan Pangan Nasional

(Dr. Ir. Mubiar Purwasasmita, M.Sc – Dosen Teknik Kimia ITB, Ketua Dewan Pakar DPKLTS, Pembina Yayasan BESTDAYA)

menerangkan tentang system pertanian ciri khas lokal yang seksama untuk ketahanan pangan nasional dengan konsep kearifan lokal yang berdasar kepada pemikiran orang Sunda zaman dahulu yang menyatakan jika leuweung ruksak, cai beak, rayat balangsak.

4. Pranata Hukum dalam Kearifan Lokal dan Identitas Budaya Bangsa

(Miranda Risang Ayu, LLM., Ph.D – Dosen FH Unpad, Kepala UPT HKI Unpad Dewan Pakar Yayasan BESTDAYA)

Hukum adat, tentunya dari audien yang lebih tahu karena yang menghidupkan hukum. Hukum adat, adalah sistem hukum sekunder dari hukum nasional, hukum adat adalah sebagian kecil yang merupakan romatisme hukum yang belum sesuai dengan adat saat ini.

Ada problem krusial, yang bisa dijawab oleh kearifan lokal. Dasar hukum adat : pancasila, musyarawah mufakat, UUD 1945 pasal 18 hukum adat , pasal 28 tentang hak lingkungan dan kesehatan fisik, mental, masyarakat budaya. Tidak kurang UUD 45. Sebenarnya bukan sekunder karena basisya banyak, pasal 33 kebudayaan tradisi dikembangkan sesuai dengan zaman yang dominan, hukum lingkungan terkait dengan UU lingkungan hidup, perikanan yang sangat mengacu pada kearifan lokal. Komunitas budaya yang mendukung budaya hidup sangat kuat,

Hak kebudayaan sangat menghargai cara berpikir, nilai-nilai, dan kearifan lokal yang dimiliki masyarakat produsen yang berada di bawah atau di posisi lemah. Selama ini, masyarakat bawah tidak mendapatkan manfaat dari Hak Kekayaan Intelektual (HKI) yang ia miliki. Manfaat ini biasanya diambil alih oleh produsen besar. Pemerintah harusnya melindungi hak-hak kultural dan ekonomi rakyat, menyelamatkan kekayaan negara, menghargai dan menumbuhkan kearifan lokal, menjaga kelestarian hutan dan lingkungan, dan meninjau kembali kontrak pemerintah yang merugikan kepentingan nasional, menghentikan penjualan aset negara yang strategis dan atau yang menguasai hajat hidup orang banyak

Nagoya Protokol adalah pembagian yang seimbang bagi produk tradisi, jamu- jamu sebagai kearifan lokal, maknanya tidak lokal lainnya...dari internasional diperjuangkan yang menegaskan identitas sebagai bangsa maupun sebagai kekayaan yang besar. Nomor dua terbesar dunia setelah Brasil. Sutra alamnya terkaya, budaya lima besar di dunia tetapi kita tidur. Orang luar datang seperti melihat zambrud khatulistiwa. Tapi kita berbudaya.

Waktu manusia moderen saat ini, melihat waktu sangat waktu yang linier. Waktu kemarin, sekarang, kini (Kalender Georgorian), dia pandai sekali dan punya banyak manusia modern, kehilangan kekiniannya...mereka banyak uang, tapi tidak bahagia. Apa lagi kita duduk pada kekinian, kita sudah nyaman. Orang-orang Barat datang ke Bali, India, Jawa Barat untuk mempelajari spiritual kita yang kekinian.

Pusat alam manusia adalah manusia, yang lain objek, tercermin manusia begitu angkuh, mereka membuat kalender-kalender masa depan yang mengabaikan kekiniannya. Revitalisme budaya dalam upaya mengembalikan tapak kita bukan sekedar hanya romantisme budaya. Kesadaran kosmik yang hilang, ............. menghargai Kalender, bukan hanya mencetak kalender

Sesi Kedua Pokok-Pokok Pemikiran Cerdas Budaya Perspektif Sosial Politik, Perempuan, Astrologi, dan Sejarah

Ringkasan materi presentasi dari keempat pembicara pada sesi kedua ini adalah sebagai berikut.

1. Kepemimpinan Berbasis Kearifan Lokal sebagai Acuan Menegakkan Kedaulatan Bangsa

(Jenderal TNI Purn. H. Djoko Santoso – Mantan Panglima TNI)

Kita mempunyai pendekatan harmonis kemitraan pendekatan sedangkan barat, seperti dengan Sultan Ternate, Diponegoro.

Globalisasi yang berpengaruh terhadap perubahan, dampaknya adalah kecenderungan memudarnya wawasan nasionalisme. Komitmen kebangsaan Ramalan Joyoboyo . ada masa pembersihan

2015 (AFTA). Apakah kita hanya sebagai pasar, kuli, yang akan datang kesini tidak hanya barang tetapi orang. Kita terjerat dalam liberalisasi Kapitalisme dalam perang dingin. dan modernisasi.

Amerika shutdown, 99 %

Ekonomi yang berkeadilan, berkemanusiaan, berketuhanan, dan beretika. Saat ini masih ada orang yang hanya makan 1 kali dengan kondisi saat ini. Penambangan rakyat, sebelum VOC, rakyat boleh menambang tetapi saat ini sudah dikuasai beberapa pengusaha.

Ideologi asas Pancasila mempunyai peluang di negara ini dan mempunyai kekuatan. Bagaimana menanggapinya? Kita harus berusaha, agar nilai nilai lokal mempunyai kedaulatan harus ada penguatan terhadap Pancasila. Dan apa yang harus dilakukan. Pancasila digunakan sebagai dasar Negara. Anak-anak tidak ada pelajaran Pancasila? Harus kembali digalakkan dididik di sekolah karena pendidikan reformasi sesungguhnya bukan reformasi politik. Sesungguhnya yang benar-benar pendidikan adalah pesantren dan padepokan. Pendidikan Barat, system pendidikan Barat kurang memperhatikan spiritual hanya intelektual. Sehingga Insinyur masih bisa disuap.

Pendidikan Lemhanas dan pusat studi pancasila, intitusi pelembagaan pancasila oleh Lemhanas. Harus ada semangat back to basic. Kita harus mensosialisaikan masalah Pancasila. Pancasila harus disosialisasikan. Sesuaguhnya nilai Pancasila sudah di masyarakat, Pancasila menjadi karakter budaya Indonesia. Pancasila bukan sekedar pernyataan manusia Pancasila, tetapi cerminan manusia Indonesia karakter Pancasila. Pancasila bulan hasil karya satu orang tetapi kumpulan orang-orang. Yang paling penting ialah tentang kepemimpinan berpancasila. Indonesia saat ini dalam masa persimpangan. Nabi Muhammad, sesungguhnya manusia itu adalah pemimpin. Bagaimana membangun kepemimpinan berkarakter Pancasila; tergantung dari semangat penyelenggara Negara sesuai dengan falsafah kepemimpinan Negara Pancasila. Rumongso, sense of belonging, partisipation. Pemimpin pada era global harus menghormati apresiasi keberagaman. Standar pemimpin era global harus mempunyai standar “metode sengge” yang bisa menghadapi keberagaman.

Kepemimpinan Indonesia. Kata Bung Hatta: ...kewajiban utama seorang pemimpin adalah membaca perasaan rakyat dan memberikan jalan kepada perasaan itu. Seorang pemimpin harus bisa menangkap persoalan rakyat dari yang terkecil hingga terbesar. Juga mengetahui persoalan yang masih terpendam. Untuk itu, seorang pemimpin tak boleh membelakangi atau meninggalkan kemauan rakyat.

Jangan pesimis, juga jangan optimis, tuhan hanya membuat blue print, apabila mentaati ... jadi atau tidak tergantung kita. Hendaknya menyiapkan generasi kita lebih baik sehingga bangsa akan baik untuk kita, semua kembali kepada kita yang mana akan kita pilih.

2. Kehandalan Perempuan sebagai Perisai Budaya Bangsa

(Hj. Mira Rosana Gnagey, M.Pd., Dosen, Aktivis Perempuan, Ketua III Dewan Pengurus Yayasan BESTDAYA)

Karena perempuan punya darah, keindahan dan naluri, maka ia dapat membuat kejutan dalam prestasi. Seperti contohnya pada hari ini, saya melihat secara faktual ilmu astronomi sistem penanggalan musim serta hitungan astrologinya yang sudah ada sejak dahulu, ini dipegang oleh perempuan, dan seperti Teh Miranda H. Wihardja mendapat warisan dari Abah Ali (Ali Sastramidjaja) untuk menjaga sistem penanggalan, artinya nenek moyang kita mewariskan atau menitipkan sistem penanggalan atau menjaga waktu pada saat ini kepada perempuan (surat di Al-Quran Al Ashr, masa atau waktu). Mampukah perempuan Karena perempuan punya darah, keindahan dan naluri, maka ia dapat membuat kejutan dalam prestasi. Seperti contohnya pada hari ini, saya melihat secara faktual ilmu astronomi sistem penanggalan musim serta hitungan astrologinya yang sudah ada sejak dahulu, ini dipegang oleh perempuan, dan seperti Teh Miranda H. Wihardja mendapat warisan dari Abah Ali (Ali Sastramidjaja) untuk menjaga sistem penanggalan, artinya nenek moyang kita mewariskan atau menitipkan sistem penanggalan atau menjaga waktu pada saat ini kepada perempuan (surat di Al-Quran Al Ashr, masa atau waktu). Mampukah perempuan

Penetrasi pendidikan, RA Kartini, Dewi Sartika berjuang membuat kegiatan dengan menjual barang-barang yang dimiliki, di zona halus. Di zona kasar, Laksamana perempuan pertama di dunia, Malahayati membangun pasukan laskar yang disebut benteng inong balee.

Bermain di wilayah secara halus ataupun kasar. Angkatan laut Aceh, bisa meruntuhkan armada ketika mendapatkan serangan dari Belanda. Perempuan selalu bicara estetika, dan jangan kaget juga perempuan mampu menjadi Perisai Budaya bagi bangsa dan negaranya. Tokoh perempuan sunda, Euis komariah “istri Gugum Gumbira” dengan suara. Ma Ageung, Maesenas kebudayaan... di masa jayanya...selalu memberikan dukungan materi dan moril untuk membangun budaya.

Prof. Dr. Komariah (Hakim Agung) yang menjelang usia 60 tetap bersemangat yang tak patah semangat terus mengajar sampai ke luar kota untuk memperjuangkan dan memberi pemahaman tentang timpangnya relasi antara perempuan dan laki-laki, kepada mereka yang berkecimpung di dunia hukum supaya mampu melihat keadilan dari perspektif perempuan korban.

Indrawati Lukman, 50 konsisten pendidikan seni budaya, beliau mendapat penghargaan membawa nama Indonesia, ke Spanyol (15 menit di Panggung), untuk mendapat pengargaan nama Indonesia. Popong, perempuan sunda lebih 20 tahun di bidang politik, Aam Amilia (penulis), Ottih Rostoyati, Perempuan Sunda yang multi talenta : penyanyi, dosen, penulis, memelihara bambu sebagai tanaman yang dapat Heyi M a‟mun, yang menggunakan kanvas pertama adalah buku kuning (yellow page), memberikan lukisan sesuai rasa seninya. Hj. Fatimah Avalpo (Ceu Mpet), konsisten membina majlis taklim selama lebih dari 25 tahun.

3. Sistem Astrologi dalam Kearifan Lokal dan Identitas Personal Pembentukan Karakter Kepemimpinan

(Rachma Dewi Cupita, Lady Astro, Ketua X Dewan Pengurus Yayasan BESTDAYA)

Indonesia mempunyai potensi sebagai Negara maju. Posisi perempuan (rumah ke 4) dari albiruni yang pertama mengeluarkan rumus berhubungan dengan land (kekayaan alam), tidak ada yang bersinggungan. Wanita sangat memegang faktor penting dalam menjaga, peranan wanita sangat dibutuhkan terutama pada sosialisasi tentang kesehatan, dan pendidikan dan membangun semangat, menjadi pribadi yang mempunyai integritas pada kehidupan sosial. Menggalakkan kegiatan sosial, kesehatan, pendidikan. Ada hambatan karena sumber daya yang kurang misi, potensial, dan kapasitas.

Astrologi Indonesia, kebudayaan lebih diperhatikan pemimpin yang bisa membawa mercusuar adalah yang bisa tentara atau yang benar-benar truly. Presiden banyak yang berbintang Gemini, Akuarius, Libra; mempunyai karakteristik, persuasif dalam berkomunikasi. Pemimpinan SBY, menantikan pemimpin yang benar-benar leadershif. Sinergi dari pribadi SBY ada api, tanah, dan air. Bicara tentang lama berkuasa.

Bandung, ada siklus tujuh tahunan untuk sadar terhadap siklus seperti system, ada pengulangan, bersinergi dengan diri dan alam sekitar, dan berketuhanan dengan memanfaatkan astrologi seseorang potensi jujur ditempatkan yang tepat integrity dapat tercapai. Sehingga otomatis orang “don‟t push nature” apabila Bandung, ada siklus tujuh tahunan untuk sadar terhadap siklus seperti system, ada pengulangan, bersinergi dengan diri dan alam sekitar, dan berketuhanan dengan memanfaatkan astrologi seseorang potensi jujur ditempatkan yang tepat integrity dapat tercapai. Sehingga otomatis orang “don‟t push nature” apabila

4. Pentingnya Memahami Sejarah Sebagai Acuan Dalam Membangun Kejayaan Nusantara

( K.R.A.T. Mas‟ud Thoyib Adiningrat, Staf Ahli TMII dan Sekjen Yayasan Raja - Sultan Nusantara – Yarasutra)

Saka Sunda memang asli, dan kelak menjadi nusantara, karena sejarah Sunda dicatat dalam Saka Sunda. Karena dengan Masehi ada perubahan-perubahan. Mari kita membaca sejarah Indonesia yang besar dan lebih luas, abad ke-21 kita akan memulai masuk abad pertama sudah menjadi Sunda, abad kedua, dan ketiga, sebagai anak abad yang besar. Membaca Sunda itu yang artinya insun. Teori kehidupan mengatakan bahwa bangsa-bangsa yang pernah besar dalam

sejarahnya di masa lalu cenderung akan mengalami kembali kebesarannya di masa yang akan datang. Atau dengan kata lain, bangsa-bangsa yang bisa besar sekarang dan di masa mendatang adalah bangsa-bangsa yang pernah besar di masa lalu. Saya percaya pada teori ini.

Nusantara (yang kemudian menjadi Indonesia) di dalam sejarahnya telah pernah mengalami dua kali masa kejayaan. Akankah kita mengalami kembali kebesaran itu di masa yang akan datang dan kapan? Adakah tanda-tanda ke arah itu?

Abad ke-4, pindah ke Kalimantan. Abad ke-5 direbut lagi oleh Sunda, ke-6 Jawa, ke-7 Jawa, abad ke-10 ada Erlangga, Kertanegara, ke-16 mulailah berdatangan bangsa-bangsa dari Arab.

Abad ke-16, Ternate.. muncul suasana-suasana Sultan mulai ada, Demak, Raden Patah. Abad ke-17 Sultan Agung dan mulai adanya mesiu, abad ke-18 HB II (dari kerajaan besar di Jawa tidak ada kerajaan tetapi Tamansari, abad ke-19 Diponegoro. Kejahatan terbesar dari orang-orang Barat adalah abad ke-17. HAM, didengungkan oleh orang Barat masuk pada abad ke-17, kelemahan

manusia tidak pernah didengar dan dibela.

Abad ke-20, Sukarno, dalam 100 tahun baru menjadi 13 tahun... belum tahu siapa, karena masih akan diuji selam 18 tahun. Sesungguhnya ada orang besar yang telah memberi sinyal bahwa dunia dibagi 21 abad, setiap kelipatan dari 7. Konon nusantara 1 ada... dekade 2 : ... tahun 2050, kita akan menjadi mercusuar dunia, sehingga harus disiapkan dari sekarang, 2100. Ada tiga jaman yang harus dilalui : ...Kalabendu .... Kalasuba (jaman ke-emasan/golden age) kita berasa di puncak kejayaan. Kalender Sunda harus diakui, sementara masih pro kontra.

Abad ke-1 : lahir Yesus Kristus (tanggal 1, adalah yang dibuat Yunani, ..Yesus Kristus masuk di abad ke-1 memberi pengarah dunia, abad ke-2 Kaisar Romawi, setelah itu runtuh, abad ke-4 Jepang sengaja beragam disatukan, abad ke-4 Wangsagota, abad ke-6 ada Tunisia yang membangun kerajaan besar, abad ke-

7, lahir Nabi Muhammad. Sebelumnya, orang Sunda dari abad ke-1 sudah mempunyai peradaban baik, (Purnawarwan) dengan membangun lai ... dipuncak gunung untuk (orang sunda yang mempunyai purnawarman) abad ke-8, Kaisar Harun Al Rasyid. Abad ke-9 Keraton Kristiani menjadi, abad ke-20 Airlangga dunia pemuja Kresna, disaat muncul Sultan Ternate lahir Jengis Khan, abad itu abad 14-15 saat terjadi renaissance sebagai embrio Majapahit, secara konsisten Hayam Wuruk ... Kertanegara ..Jengis Khan di Mongol.. Keberanian Kertanegara bukan sembarangan, Kertanegara berani mengatakan: “bilang sama rajamu, Singosari tak sudi dijajah Cina!”.

Di Sumatera pernah berdiri kerajaan maritim yang berpengaruh luas bukan hanya atas Sumatera, tetapi juga atas Jawa dan Kalimantan dan bahkan hingga ke Semenanjung Malaysia, Kamboja, Vietnam, Thailand Selatan serta Filipina. Bukti awal mengenai Sriwijaya berasal dari Abad Ke-7, ketika seorang pendeta Tiongkok (I Tsing) menulis bahwa ia mengunjungi Sriwijaya pada tahun 671 M dan bermukim di sana selama setengah tahun. Prasasti yang paling tua mengenai Sriwijaya juga berasal dari Abad Ke-7 yaitu prasasti Kedukan Bukit di Palembang.

Pada masa itu Sriwijaya menjadi pusat pembelajaran agama Buddha dan ramai dikunjungi para peziarah dan tokoh-tokoh agama Budha. Dalam politik, Sriwijaya disegani oleh negara-negara lain. Dalam perdagangan, Sriwijaya yang menguasai Selat Malaka dan Selat Sunda mengontrol jalur perdagangan antara dua pusat utama yaitu India dan Cina. Sriwijaya memiliki banyak komoditas antara lain kapur barus, kayu gaharu, kapulaga, gading, emas, dan timah yang membawa kemakmuran bagi Sriwijaya. Sejarah juga mencatat pada masa Sriwijaya inilah berkembang bahasa Melayu sebagai lingua franca ke seluruh penjuru Nusantara. Kita dapat menyaksikan candi-candi peninggalan kerajaan ini seperti Candi Borobudur, Candi Kalasan, Candi Sewu (seluruhnya di Jawa Tengah) serta Candi Muaro Jambi, Candi Muara Takus dan Biaro Bahal (di Sumatera Selatan).

Sekitar 7 abad kemudian setelah kejayaan Sriwijaya, yakni pada abad ke-14, Kerajaan Majapahit mengalami masa kejayaan di bawah pemerintahan Raja Hayam Wuruk dan Mahapatih Gajah Mada. Kerajaan Hindu-Buddha yang berpusat di Trowulan Jawa Timur ini berdiri sekitar tahun 1293 M sampai 1500 M.

Menurut Kakawin Negarakertagama wilayah kekuasaan Majapahit mencakup selain Jawa juga Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Nusa Tenggara, Maluku, Papua, Semenanjung Malaysia, Singapura dan sebagian Filipina. Kerajaan ini disegani oleh negara-negara lain. Majapahit juga menjalin hubungan dagang yang baik dengan Kamboja, Thailand, Birma, Vietnam dan Cina. Kita dapat menyaksikan banyak sekali bangunan peninggalan Majapahit, antara lain Kolam Segaran, Candi Bajangratu, Candi Tikus, Candi Brahu, Candi Wringin Lawang, Candi Gentong, Candi Kedaton, Pendopo Agung dan lainnya.

Bangsa kita telah mengalami kejayaan di abad ke-7 dan abad ke-14. Apakah kita akan mengalami siklus kejayaan 7 abad? Kalau kita percaya dengan siklus 7 abad, di abad VII kita jangan lupa pada kejayaan kita bisa membangun candi Budha terbesar, abad ke XIV kita kita bisa membentangkan kejayaan kita dari barat sampai ke timur di kawasan Asia Tenggara.

Saya rasa siklus 7 abad kejayaan Indonesia itu akan menjadi kenyataan kembali di abad kita ini, abad ke-21. antara tahun 2000-2099. Tanda-tanda kebangkitan Indonesia abad ke-21 sudah mulai kelihatan. Sesuai dengan siklus 7 abad itu, maka Indonesia berpeluang besar untuk kembali meraih kejayaannya.

Sesi Ketiga Pokok-Pokok Pemikiran Cerdas Budaya Perspektif Keraton, Kebangkitan Nusantara, Astro Lingkungan, dan Kesehatan Jiwa

Ringkasan materi presentasi dari keempat pembicara pada sesi ketiga ini adalah sebagai berikut.

1. Budaya Keraton sebagai Perisai Budaya Bangsa

(SK Pangeran Hempi RK, M.P – Keraton Kaprabonan Cirebon, Dewan Pembina Yayasan BESTDAYA)

Pemimpin harus mempunyai hati yang bersih, tidak ambisi, saat ini otak kanan lebih berperan daripada otak kiri. Masa kehidupan hilangkan ambisius karena ketaqwaan. Hati bersih, pikiran bersih....selalu ingat Allah Dampak globalisasi : sifat konsumtif, gaji pas-pasan tetapi

Pendidikan moral : acara keagamaan, silahturami para kiyai di Cirebon Bagaimana cara membelah, gunakan pisau belati apabila ada kata yang salah.

2. Identitas Personal Dalam Pembentukan Kebudayaan

(dr.Teddy Hidayat, SpKJ., Psikiater, Bag. Psikiatri RS Hasan Sadikin, Dewan Pakar Yayasan BESTDAYA)

Geger budaya, shock budaya dipengaruhi lingkungan, shock intelektual, profesi tetap korupsi... dan masalah kejiwaan New culture bound syndrdroume (penyakit saat ini yang)

Pengaruh TV pada kekerasan , seharusnya KPI punya, smakdown 9anak-anak suka pukul), kerusuhan, kesukuan, kelompok. Kekuatan kelompok yang terlalu kuat mudah masukdalam kekerasan, Bubuh Diri, 1 hari 1500 orang yang pencoban Gunung Kidul, bubuh diri adalah , anak jalanan (penyakit baru), LP peranggaran undang-undaung 39,8% 40% pelanggaran pinan persetubuhan di bawah umur.

Krisis peradaban, manusia mengalami disorirntasi kebingunan, sehingga menjadi gamang dan labil. Krisis kemanusiaan

Keberadaan Negara dimana ? Negara membutuhkan terapi, terapi cultural. Orang sunda kembali ke budayanya, Negara mencari karakter bangsa. Untuk menjawab geger budaya.

Manusia Indonesia baru adalah manusia tradisi ertnisnya. Kecerdasan budaya (mental capacity, kepintaran, emosional), moral intelijen apabila ingin Indonesia baru harus lengkap.

3. Budaya Membaca Alam Untuk Kewaspadaan di Negeri Bencana

(Ir. Supardiyono Sobirin, DPKLTS, Ketua I Badan Pengurus Yayasan BESTDAYA)

Bamboo adalah jenis, jenis bamboo

6 langkah utama kontrak moral :

a. Kepercayaan

b. Kesadaran

c. Minat dan ekonomi

d. Keputusan/ kontrak ekonomi

Lokal untuk Menjadi Sumber Kebudayaan

4. Menegakkan

Nilai-nilai Kearifan

(Ray Sahetapy, Aktor Senior, Pembina Yayasan BESTDAYA )

Pesta Papua (hari perdamaian Nusantara) Banyak peristiwa yang haru diselesaikan di bumi nusantara yang jelas dan benar. Upacara di Maluku, Islam dan Kristen. Di Bali Pancasila falsafah bangsa, asas kesederhanaan, karena para nabi hidupnya sederhana. Nyepi.

Tanam pohon kelapa, sebagai simbol. Air kelapa sebagai air suci di nusantara. Dan digunakan buat apa saja. Upacara Bersih Desa, apabila dikelola oleh Negara dengan jelas dan benar. Satu juta butir kelapa posisi nusantara adalah sumber. Nusa adalah pulau, nusantara adalah tanah air. Unsur tanah dan air seimbang. Karena unsur tanah air yang seimbang, maka berpikirnya pun harus menjadi jelas dan benar. Paradigma nusantara adalah menjaga keseimbangan. Ide dan materi harus seimbang. Ketika SBY membuat kabinet bersatu, ini tidak benar karena di Maluku dan Papua menteri Cuma 1, Sulawesi 4, Kalimantan 1, Sumatra 8, Jawa bali 28. Apabila tidak seimbang akan tidak ada keadilan, apabila tidak ada keadilan tidak ada kesejahteraan, apabila tidak sejahtera tidak akan menjadi jaya.