Diskusi dan Tanya Jawab Materi dan Topik Bahasan

C. Diskusi dan Tanya Jawab Materi dan Topik Bahasan

Diskusi dan tanya jawab menjadi salah satu mata acara pada setiap sesi Sarasehan ini. Tanya jawab dilaksanakan setelah penyampaian materi dan topik bahasan pada setiap sesi Sarasehan. Peserta Sarasehan diberikan kesempatan untuk menyampaikan pandangan dan pemikiran sesuai materi/topik bahasan para narasumber.

Sesi Pertama Pokok-Pokok Pemikiran Cerdas Budaya Perspektif Akademisi/Pendidikan

Diskusi dan tanya jawab pada sesi pertama Pokok-Pokok Pemikiran Cerdas Budaya Perspektif Akademisi/Pendidikan dipandu oleh Moderator Ir. Supardiyono Sobirin, sebagai berikut.

1. Ajan : Bicara kekinian, adalah bicara ruang dan waktu..karena ulangan waktu, siklus waktu yang memberikan peran manusia dalam mengatur dirinya dengan lingkungannya. Sikap budaya adalah hubungan budaya dan lingkungan, sejauh mana hubungan tersebut terjadi. - “salah seorang tokah budaya, kesenian Mahyar Kusumadina yang

menciptakan gamelan disimpan di Pakunegara “gamelan nada distonik dan pentatonik yang bisa dimainkan” Ki Mahyar meyusun perangkat gamelan dengan perhitunagan akademis dan teknis. Dari pada dana APBD, 5t rupiah dihambur-hamburkan untuk dana hibah bagaiman untuk mencari kembali gamelan “Ki Pambayun” tersebut (keluarga Ki Mahyar masih ada).

- Dalam kerangka budaya tentang ruang dan waktu diri kita, ada kemerosotan. Usaha Jepang dengan mengundag kompoinis eropa menciptakan lagi Jepang. Korea menyekolahkan anak-anaknya untuk belajar di Jepang. Perspektif harus mengarah kepada cipta, rasa, karsa.

2. Acung (hati nurani) : Nadanya hanya konsep-konsep, semestinya Ki Sunda bangkit tidak manja, lahir

17 abad silam, tahun ini adalah tahun perhitungan dosa dan salah, mari bangun Jawa Barat (Parahyangan) yang sopan, bukan caci maki, 70 awal muncul pupuk buatan, yang akhirnya rusak. Jawa Barat (Parahyangan) gudangnya para pemimpin, tetapi sekaligus juga gudangnya koruptor... hancur... di depan mata kita... gelandangan yang kelaparan. Bandung sebagai “ibukota Asia-Afrika” menjadi Ibukota gelandangan.... 4/5 dunia adalah milik Sunda... tapi kenapa sekarang hanya picisan-picisan?

3. Tini Setiadi Hal yang dibahas sudah ditulis oleh alam, berupa alam situs flowchart kemanusiaan, kita berharap ada aksinya .... ada astronomi Di daerah jankurang, budaya sunda adalah budaya gawe, sulit diterangkan

Cahaya dibawah bumi, akan lahir generasi bahwa budaya “.......” teluan di lapangan, ada rumah sakit alam menjadi detok, bagaimana penyembuhan sel Padjajaran

4. Abah dede, lembur hajatan panjalu Simkuring kawajiban muser, bapak-bapak pamuseran. Didieu seuer obrolan pamuseran tapi kurang muser. Betulkah... kita disebut benda yang hilang ? aya silsialah turunan... urang peryogi.. “Leuweung teh sanes anu tiasa : Leuweung, lawang, lawung... ulah dihilapkeun urang lembur, sabab di lembur seeur perna perni, jaga lembur sanes jagala lembur. Tuntunan jadi tontonan. “kumaha carana, maranehna ngiringan” ngomong kudu tepikeun.... ayeuna urang lembur jadi objek... cing cobi bentang anu di lembur... cik jadikeun daerah wisata budaya... naon eusina....baduy (tilu sapahulu), sama-sama juga yang dibahas “desa kuat, pasti Negara kuat”

Tanggapan Narasumber :

1. Moedji Raharto

Tokoh sunda (Udjo), karyanya dinikmati nasional internasional. Teh yang bisa ditanam; ITB, Booscha (saat dibangun, tiga teleskop terbesar di dunia. 1 Austraslia (terbakat), Afrika Selatan. Orang lain meihat potensi besar di Jawa Barat, semestinya dapat berbuat lebih dari itu. Banyak tokoh-tokoh yang sudah muncul. Kita gali kembali, kita mempunyai pengetahuan yang bisa diketahui masyarakat nasional dan internasional. Selanjutnya, akan terus mengembangkan tentang waktu dan terus semangat untuk menggali potensi yang ada di Jawa Barat.

2. Suhardja Wiramiharja

Saat ini, adalah kesempatan untu berinteraksi untuk mengali program-program yang kita punya tetapi tidak ada perhatian, yang ada perhatian tidak tetapi tidak punya... bisa bekerjasama dengan Disbudpar, sehingga dapat merancang kegiatan yang spesifik.

3. Mubiar Purwasasmita

Tidak ada gunanya, kita bicara tanpa ada inisatif. Ruang dan waktu dibangun dari tanaman untuk membangun ruang hidup untuk makhluk-Nya dan mikro organisme. Anjing atau manusia bisa tahu dimana kencing apabila melihat tanaman, Sunda membangun keterkaitan alami silih asih, asuh, asah adalah konsep yang sangat kuat...yang dijadikan rujukan. Misalnya semangat hijau ujung-ujungnya diterjemahkan ramah kehidupan, kesejahteraan ramah lingkungan.

Kita mendongeng padahal “kita harus berinisatif untuk membangun”

4. Miranda Risang Ayu

Dari perspektif hukum, konstitusi hukum kita ada yang tertulis dan tidak tertulis, aturan-aturan hukum yang ada sudah kehilangan hati nurani, disitulah peran central hukum. Undang-undang banyak, institusi kolep, sehingga kropos. Kearifan adalah mengisi kembali dari lingkup yang kecil sampai yang besar. Semoga kita adalah titik-titik air yang sadar yang dapat menjamur manusia.

“menatap waktu, menjemput jaman, untuk menjadi jaya, menggunakan pilah yang ada, pranata hukum, wawasan nusantara, budaya kearifan lok al”

Sesi Kedua Pokok-Pokok Pemikiran Cerdas Budaya Perspektif Sosial Politik, Perempuan, Astrologi, dan Sejarah

Diskusi dan tanya jawab pada sesi kedua Pokok-Pokok Pemikiran Cerdas Budaya Perspektif Sosial Politik, Perempuan, Astrologi, dan Sejarah dipandu oleh Moderator R.A. Garlika Martanegara, S.Sos., M.Si sebagai berikut.

Peserta :

1. Abah tete (pupuhu metafisika Jawa Barat) Dengan penjelasan Pancasila, Sukarno menyampaikan sosial, nasionalism, demografi, dan dan pancasila. Pancasila diangkat dari budaya bangsa.

Ada permintaan warga Jabar, jangan fobi dengan masa lalu menjadi Negara Pasundan. Tidak disinggung Inggit Garnasih “kuantar ke gerbang kemerdekaan, sampai diberikan uang ” Mudah-mudahan sistem berubah di Indonesia

2. Priston Sagala Pak Jenderal menyampaikan perspektif tentang kehancuran Negara, politik. Karena apabila bicara ideology, apabila takut terhadap perbedaan, adalah antara ada dan tiada. Agama seperti agama, korupsi seperti keyakinan, yang berpengaruh terhadap kehancuran. Sangat penting peran jenderal dalam menjalankan keyakinan itu.

Perempuan. Hari ini ada 1000 perempuan yang tinggal di selokan dengan stigma gelandangan dan pengemis, gelandangan pengemis menuntut gaji 10 juta. Hanya mempertanyakan walikota baru, untuk membeli satu set susu untuk (?). Komunitas perempuan Mandiri Dewi Sartika, tidak bicara juga perempuan diekploitasi birahi laki-laki, dengan adanya Saritem dihabisi, stigma pengemis tujuh turunan.

Dengan adanya kebijakan perempuan, adalah stigma dihina, stigma lepra, daripada mental-mental jenderal, namun, kaum miskin: kami tidak makan dalam seminggu ini. Jumlah prostitusi yang menjajakan diri Jadilah caleg cerdas, bukan sekedar ikut-ikutan.

3. Daden Terhadap ketuhanan yang maha esa ini ada satu yang memang yang sudah ditinggalkan yaitu tentang bahasa uyut yang berurusan dengan budaya dan bahasa ayat yang berurusan dengan keilahian yang menjadi referensi tertinggi dari bahasa apapun. Contohnya, bahwa perempuan adalah salah satu yang tercantum di surat didalam Al- Qur‟an dan yang terutama kita hormati adalah perempuan yaitu Ibu. Jadi dalam Sarasehan Cerdas (cermin dasar) Perspektif Tokoh ini, untuk Indonesia 2014 itu adalah yang berke-Tuhan-an, dan demokrasi itu bukan pola pikir dasar Indonesia karena dasar kita adalah musyawarah dan mufakat, gotong-royong yang melahirkan kebijaksanaan.

4. Utje (Gerakan Nusantara Hijau): Apakah sistem Negara ini sudah betul atau tidak? Kalau betul kenapa masih pisah, kenapa tidak membuat sistem sendiri yang langsung bisa bekerja? Untuk Pak Mas‟ud, sejarah harus selesaikan dulu masalah Giyanti dan pada saat perjanjian di Cirebon baru beres nusantara ini, sebelum itu beres dicabut lagi maka takkan beres Negara ini.

Untuk Teh Mira Rosana, wilujeng . .. Kapayun Mira Rosana bukan wakil partai tetapi wakil rakyat.

Untuk Lady Astro, bisa datang ke Sumedang proyeksi dari bintang plaides antara Gunung Padang Cianjur, Gunung Lalakon, Gunung Sadahurip sampai disana itu ada refleksi daripada orion.

Tanggapan Narasumber :

1. Jenderal TNI (Purn) H. Djoko Santoso

Gotong royong merupakan toleransi yang produktif yang sudah dikerjakan, perlu menyelamatkan pancasila, karena tolerasi ada di situ. Trisula, dalam kepemimpinannya yang akan menjadi pemimpin ke depan adalah satrio pandito, dengan dibekali Trisula (kekuatan pertahanann professional dan militan berdasarkan ilmu yang dimiliki. Tombak yang lain adalah kekuatan moral, tidak melihat untung dan rugu tetapi baik dan benar, tombak lainnya adalah tombak persatuan dan kesatuan. Pemimpin adalah orang yeng menderita, yang berkorban bukan sarana fasilitas. Barigade bangsa adalah masalah apabila melewati, bangsa akan turun lagi.

Ada kesenjangan dengan konstitusi dan praktek negera, tetapi banyak partai seperti parlementer. Banyak hutang, subsidi, apabila ada kenaikan bbm (subsidi besar utang besar), tanah membat pembangunan tersendat. Plafon harga tanah tidak cukup untuk membeli tanagh, buruh, perumahan rakya (rakyat di desa kelelep rumah), pergi ko kota tidak siap, Abraham Lincoln, menghapuskan perbudakan. AS adalah Negara demokrasi. Bubarkan oleh Abraham Lincoln. Pemimpin kedepan mampukah... untuk mengatasi masalah di atas. Di Indonesia banyak orang pintar, tetapi kurang yang berani, semestinya pemimpin yang baik adalah yang harus selesai dengan urusan dirinya. Strateginya ; trisula sebagai strategi kepemimpinan, petani juga bisa yang professional dengan bagaimana menjunjung tinggi nilai-nilai.

Mengatasi ekonomi, pertumbuhan melalui pemerataan, desa-desa diberi stimulus yang diharapkan tumbuh. Kepala desanya juga diberi stimulus.

Tahun 2007, membuat patriot leadership development center didirikan di Cikole (mahasisw ITB 350 orang, dalam meyiapkan pemimpin-pemimpin yang mampu mengambil keputusan tanpa menghilangkan kebangsaaan), doktrin Desa adalah ujung tombak otonomi daerah. Sekdes menjadi PNS, membangun dari UKM. Pengentasan kemiskinan di Gunung Kidul dari modal sosial, yang dientaskan adalah harga dirinya menjadi orang yang tidak miskin, dan dilanjutkan sumberdaya ekonomi. Sehingga hanya tujuan politik yang teralirkan bukan sungguh pengentasan kemiskinan.

Indonesia ke depan, 2045 bukan digatuk-gatuk ada 7 barigade bangsa. Dari pemerintahan 22100 77 Trilyun. Bangaimana mengatasi masalah ekonomi, tanah. Yang bebaskan harusnya Negara selesaikan secara hukum untungnya untuk pembangunan fasilitas rakyat. Rakyat tidak percaya karena merasa sering dibohongi, kalau begitu beri untungnya di depan, sehingga percaya. Mudah- mudahan ke depan kita bisa mengurai masalah diatas,

2. K.R.A.T. Mas’ud Thoyib Adiningrat

Membaca Sunda itu kalau tanpa huruf “S” nya insun insundia atau Indonesia, artinya Jiwa Indonesia itu ada di Sunda, ini bukan basa-basi, tapi suatu kenyataan bahwa sesungguhnya bahkan sejak sebelum Abad 1, sudah hebat sejarah terlengkap ada di Sunda. Khususnya tentang raja-raja nusantara. Saya sebagai Sekjen nya Yayasan Raja Sultan Nusantara mempunyai kewajiban untuk Membaca Sunda itu kalau tanpa huruf “S” nya insun insundia atau Indonesia, artinya Jiwa Indonesia itu ada di Sunda, ini bukan basa-basi, tapi suatu kenyataan bahwa sesungguhnya bahkan sejak sebelum Abad 1, sudah hebat sejarah terlengkap ada di Sunda. Khususnya tentang raja-raja nusantara. Saya sebagai Sekjen nya Yayasan Raja Sultan Nusantara mempunyai kewajiban untuk

Banyak kisah-kisah yang sudah pernah dituliskan melalui pujangga seperti kisah Ken Arok dalam Negarakertagama atau seperti yang ada dalam Babad Parahyangan dan yang lainnya, dan semua itu menjadi sumber. Kesimpulannya bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang dikawal oleh para pujangga, di republik yang kita cintai ini kita ciptakan tradisi pujangga yang banyak, kalau sekarang baru pers, kemana presidennya pergi persnya ikut dan pujangganya tidak ikut. Pada zaman Hayam Wuruk, pujangga boleh ikut kemana-mana dan punya kedudukan yang tinggi, karena diberi kedudukan yang tinggi maka kreatifitasnya pun tinggi juga. Melalui kebudayaaan hebat ke depan karena kreatifitas, tapi tidak tercapai apabila tidak digabungkan dengan militer. Yang diharapkan menjadi sumber.

2045, satu abad Negara Kesatuan Republik Indonesia siapa yang menjadi panglimanya, yang akan ada “Satria Penilih” yang memahami dan menguasai ilmu pengetahuan dan spiritual, ia harus teruji menguasai ilmu bumi atau teknologi dan ilmu langit atau memiliki spiritual yang tinggi, sehingga ia akan mudah menerima dan memberi “wangsit”.

3. Dra. Hj. Mira Rosana Gnagey, M.Pd

Propinsi pasundan dari tahun 2003, menginginkan nama propinsi yang mempuyai jati diri (masuk di DPR kota), Jabar memang harus mempunyau jati diri, seperti Irian Jaya menjadi Papua. Hawai juga berubah. Harus hati-hati. Penampilan tokoh perempuan yang

Tanggapan Priston Sagala, bicara tentang masalah perempuan dan sosial kita mempunyai 20% masalah. Gelandangan dan pengemis adalah masalah yang pelik, melangkah melakukan sesuatu apakah amanah, ini amanah bersama, dengan bekerja sama, yang ternyata notabene demokrasi harus dibeli. Dan sekarang lebih mahal lagi dengan membeli kepercayaan, khususnya masalah perempuan, rancangan pendidikan dengsan system pesantren pendidikan, dalam 10-20 tahun ke depan. Ingin mengasilkan bangsa Indonesia seperti apa? Indonesia seperti apa, apabila mempunyai masalah yang lebih besar di bidang sosial, maka kita buat lulusan pendidikan untuk pekerja sosial sebanyak- banyaknya. Saya mengucapkan terima kasih atas masukan cerdasnya, semoga kedepan kita dapat memperbaikinya bersama.

Tambahan: jika perempuan Sunda zaman sekarang Cuma menjadi TKW, mereka juga hebat karena setidaknya sudah menjadi pahlawan keluarga bagi suami dan anak-anaknya.

4. Rachma Dewi Cupita (Lady Astro)

Indonesia memiliki kekayaan alam yang melimpah-ruah, maka sila keempat dalam Pancasila bisa benar-benar dijalankan.

Sesi Ketiga Pokok-Pokok Pemikiran Cerdas Budaya Perspektif Keraton, Kebangkitan Nusantara, Astro Lingkungan, dan Kesehatan Jiwa.

Diskusi dan tanya jawab pada sesi ketiga Pokok-Pokok Pemikiran Cerdas Budaya Perspektif Keraton, Kebangkitan Nusantara, Astro Lingkungan, dan Kesehatan Jiwa dipandu oleh Moderator Drs. Nandang Rusnandar, M.Si sebagai berikut.

Peserta :

Abah Dede,

Ada beberapa catatan dari keseluruhan materi bahasan adalah penciptaan, pemeliharaan dan. Kejiwaan. Dilihat dari proses, kepercayaan Hindu, dari penciptaan, pemeliharaan, dan penghancuran prosesnya primordial. Apakah kita akan sama? Yang menjaga adat ; dalam kraton. Keratuan, masyarakat adat (unsur adat ada)

Mas’ud Thoyib:

Pertemuan ini sangat luar biasa, awal pikiran alam pikiran nusantara berawal dari Sunda, ada Tamansari, di Cina ada kota terlarang. Alam pikiran sudah menjadi bagian, di dalam alam pikiran adalah : upacara, sesuatu ritual antara rakyat dan penguasa. Pujangga melahirkan karya besar, alam pikiran nyaman dari awal sampai akhir. Cina besar, Sunda, alam pikirannya harus tetap, siapa pun yang masuk

Abah Tete :

Sunda sudah mempunyai konsep, perkawinan bumi dan langit harus singkron dengan cageur, bageur, pinter, tur singer; tekat, Tritangtu di buana; rama (jagad jalanan, jaga kereta , ..

Trisula (tritangtu di buana), kenapa siliwangi..dalam uga siliwangi “ngaing teu panteus jadi raja, tapi salilana, harus bisa merasakan bagaiamana rakyat itu. Lara, balangsat bari jeung miskin.

Rahmat Kurnia

Masyarakat ada tiga aspek; tata lampah, tata wayah, tata wilayah, dalam kearifan wilayah yang mejelaskan waktu dan kegiatan. Patang jala adalah filosofi kewilayahan, ketika ingin membangun keindahan “tuturkeun jalan kesungai” filosofi “gunung pangauban” bicara tentang identitas tanah. Pangauban bicara aspek air,

Citarum, Gunung Wayang pangauban Citarum, gunung Tata wilayah konservasi, larang menjadi Leuwung tutupan (pembatas), konsep gunung pangauban tidak hanya berlaku di Baduy. Sebagai gambaran, perubahan mulai dari pengelolaan wilayah.

Pertanyaan-pertanyaan dari peserta Sarasehan cerdas budaya:

Bapak Ajah Sudjana

Bagaimana kita dalam mensikapi kekinian dalaqm ruang dan waktu? Mengapa kita harus mengingat lagi siklus waktu? Saya berharap menelusuri Gamelan Ki Pembayun yang hilang, yang dibuat Ki Mahyar!

Bapak Apun Supardi

Bagaimana kita mensikapi antara kesalahan dan dosa? Mengapa pada saat ini korupsi semakin merajalela, apa yang salah? Di Negara yang makmur ini mengapa kaum gelandangan semakin banyak? Bagaimana cara mensikapi bangsa yang manja?

Bapak Toni Setiadi

Bagaimana kita dalam mensikapi krisis kemanusian di zaman sekarang? Kita harus menyimak astronomi dalam Alquran, budaya gawe, pelaku budaya parahiyangan, proses generasi sel, Suka pura Ngadaun ngora, Galunggung Ngadeg Tumenggung, dan program aksi.

Abah Dede, Pemangku adat dari Panjalu

Puseur tapi tidak museur Lalaki langit lalanang jagat Abah Dede mengharap kunjungan pemerintah dalam hal ini pihak Diparda untuk mengunjungi daerahnya sebagai kampong adat.

Abah Tete (Pupuhu metafisika Jawa Barat)

Panca sila diangkat dari akar falsafah ideologi bangsa Padjadjaran sebagai jati Sunda Siapa bilang orang Sunda tidak bisa jadi pemimpin! mengapa Inggit Garnasih tidak dijadikan seorang sosok perempuan yang berjasa bagi bangsa?

Priston Sagala

Mengapa di Indonesia terjadi kekacauan budaya, ekonomi, social, ideologi, dan politik? Mengapa di kota Bandung ini gelandangan dan pengemis perempuan semakin merebak? Mengapa di kota Bandung ini banyak perempuan menjadi prostitusi?

Tanggapan Narasumber :

Ray Sahetapi

Manusia tidak bisa membuat hancur Ilmu adat, adalah ilmu untuk membaca bumi. Untuk itu teman-teman Sunda untuk menciptakan tentang kehidupan yang jelas dan benar dimana posisi-posisinya. Ilmu ini bisa dipakai di Papua, Ternate. Masih banyak gagasan-gasasan sehingga betul- betul menciptakan keseimbangan, kehidupan yang jelas dan benar.

Ir. Pangeran Hempi Raja Kaprabon, M.P :

Semua asset yang ada di Jawa Barat, sudah masuk dalam dalam Pergub, bahkan ada rekonstruksi untuk dilestasikan kembali. 87 tarian daerah hanya 15 yang eksis. Semua kesenian di Jawa Barat merupakan perlindungan dari pemerintah daerah untuk menyampaikan ke tiap-tiap daerah.