c. Gangguan motilitas usus
Hiperperistaltik akan menyebabkan berkurangnya kesempatan bagi usus untuk menyerap makana yang masuk, sehingga akan timbul diare. Akan
tetapi, apabila terjadi keadaan yang sebaliknya yaitu penurunan dari peristaltic usus maka akan menyebabkan diare juga.
d. Muntah
Muntah pada anak merupakakan keadaan yang amat cukup merisaukan orang tua dan mendorong mereka segaera mungkin menacari pertolongan untuk
mengatasinya. Muntah dapat menimbulkan beberapa akibat yang serius seperti pendarahan pada lambung, lambung diartikan dengan pengeluaran isi
lambung melalui mulut secara terpaksa.
5. Patogenesis diare akut
a. Masuknya jasad renik yang masih hidup ke dalam usus halus setelah
berhasil melewati rintangan asam lambung. b.
Jasad rening tersebut akan berkembang biak Multiplikasi di dalam usus halus.
c. Dari jasad renik tersebut akan keluar toksin toksin diaregenik
d. Toksin diaregenik akan menyebabkan hipersekresi yang selanjutnya akan
menimbulkan diare.
6. Tanda dan gejala
a. Cengeng, dan rewel
b. Gelisah
c. Suhu meningkat
d. Nafsu makan menurun
e. Feses cair, dan berlindir, kadang juga di sertai dengan darah, kelamamaan
feses ini akan berwarna hijau dan asam f.
Anus lecet g.
Dehidrasi, bila menjadi dehidrasi berat, akan terjadi penurunan volume dan tekanan darah, nadi cepat dan kecil, peningkatan denyut jantung,
penurunan kesadaran, dan di akhiri dengan syok. h.
Berat badan menurun i.
Turgor kulit menurun. j.
Mata dan ubun – ubun cekung. k.
Selaput lender dan mulut serta kulit menjadi kering Ngastiyah, 2005
7. Epidemiologi penyakit diare
Penyebaran kuman yang menyebabkan diare menyebar melalui oral antara lain melalui makanan atau minuman yang tercemar tinja dan kontak
langsung dengan tinja penderita. Beberapa perilaku dapat mengakibatkan penyebaran kuman entrik, dan menigkatkan resiko terjadinya diare, antara
lain tidak memberikan ASI secara penuh 4 – 6 bulan pada pertama kehidupan,menggunakan botol susu yang kotor, menyimpan makanan masak
pada suhu kamar, menggunakan air minum yang tercemar, tidak mencuci tangan setelah buang air besar atau sesudah membuang tinja anak atau
sebelum makan menyuapi anak, dan tidak membuang tinja dengan benar. Faktor penjamu meningkatkan kerentanan lamanya terkena diare
diantaranya adalah dengan tidak memeberikan ASI sampai umur 2 tahun, kurang gizi, campak,lebih banyak terjadi pada golongan balita.faktor
lingkungan ada beberapa dominan diantaranya adalah, sarana air bersih dan
pembuangan tinja. Kedua faktor ini akan berinteraksi dengan perilaku manusia, apabila faktor lingkungan tidak sehat karena cemaran kuman diare
serta berakumulasi dengan perilaku yang tidak sehat pula, yaitu melalui makanan dan minuman, maka dapat menimbulkan kejadian diare.
8. Komplikas i
1.Dehidrasi akibat kekurangan cairan dan elektrolit, terdiri dari : a.Dehidrasi ringan, apabila terjadi kehilangan cairan 5 BB
b.Dehidrasi sedang,apabila terjadi kehilangan cairan 5-10 BB c.Dehidrasi berat,apabila terjadi kehilangan cairan 10-15 BB
2.Renjatan hipovolemik akibat menurunnya volume darah dan apabila penurunan volume darah mencapai 15 – 25 BB maka akan menyebabkan
penurunan tekanan darah. 3. Hipokalemia dengan gejala yang muncul adalah meteorismus, hipotonik otot,
kelemahan, bradikardia, dan perubahan pada pemeriksaan EKG. 4. Hipoglikemia.
5. Intoleransi laktosa skunder sebagi akibat defisiensi enzim laktosa karena kerusakanvili mukosa usus halus.
6. Kejang 7. Malnutrisi Energi protein karena selain diare dan muntah , biasanya penderita
mengalami kelaparan
9. Penatalaksanaan