pembuangan tinja. Kedua faktor ini akan berinteraksi dengan perilaku manusia, apabila faktor lingkungan tidak sehat karena cemaran kuman diare
serta berakumulasi dengan perilaku yang tidak sehat pula, yaitu melalui makanan dan minuman, maka dapat menimbulkan kejadian diare.
8. Komplikas i
1.Dehidrasi akibat kekurangan cairan dan elektrolit, terdiri dari : a.Dehidrasi ringan, apabila terjadi kehilangan cairan 5 BB
b.Dehidrasi sedang,apabila terjadi kehilangan cairan 5-10 BB c.Dehidrasi berat,apabila terjadi kehilangan cairan 10-15 BB
2.Renjatan hipovolemik akibat menurunnya volume darah dan apabila penurunan volume darah mencapai 15 – 25 BB maka akan menyebabkan
penurunan tekanan darah. 3. Hipokalemia dengan gejala yang muncul adalah meteorismus, hipotonik otot,
kelemahan, bradikardia, dan perubahan pada pemeriksaan EKG. 4. Hipoglikemia.
5. Intoleransi laktosa skunder sebagi akibat defisiensi enzim laktosa karena kerusakanvili mukosa usus halus.
6. Kejang 7. Malnutrisi Energi protein karena selain diare dan muntah , biasanya penderita
mengalami kelaparan
9. Penatalaksanaan
A.Prinsip perawatan diare adalah sebagai berikut : 1.
Pemberian cairan dehidrasi awal dan rumatan 2.
Diatetik pemberian makanan
3. Cara pemberian obat-obatan antara lain :
a. Jumlah cairan yang diberikan adalah 100 ml kg BB hari sebanyak 1 kali
setiap 2 jam, jika diare tanpa dehidrasi, Sebanyak 50 cairan ini diberikan dalam 4 jam pertama dan sisinya adlibitum.
b. Sesuaikan dengan umur anak 2 tahun di berikan ½ gelas; 2 -6 tahun di
berikan 1 gelas; 6 tahun diberikan 400 cc 2 gelas. c.
Apabila dehidrasi ringan dan diarenya 4 kali sehari, maka di berikan cairan 25 – 100 ml kg BB dalam sehari atau setiap jam 2 kali.
d. Oralit di berikan sebanyak kurang lebih 100 ml kg BB setiap 4 - 6 jam
pada kasus dehidrasi ringan sampai berat. 4.
Teruskan pemberian ASI karena bisa membantu meningkatkan daya tubuh anak.
10. Pencegahan diare terhadap balita diantaranya dengan :
a. Memberikan ASI turut memberikan perlindungan terhadap terjadinya diare
pada balita karena antibodi dan zat – zat yang terkandung di dalamnya memberikan perlindungan pada balita
b. Memperbaiki makanan pendamping ASI perilaku yang salah dalam
pemberian makanan pendamping dapat mengakibatkan resiko terjadinya diare sehingga dalam pemberianya harus memperhatikan waktu dan jenis
makanan yang diberikan. Pemberian makan pendamping ASI sebaiknya diberikan setelah berumur 6 bulan, dimulai dengan pemberian makanan
lunak. Dan diteruskan pemberian ASI sampai anak berusia 9 bulan atau lebih, tambahkan macam – makanan lain dan frekuensi, memberikan
makanan lebih sering 4x sehari. Saat anak berusia 11 tahun berikan semua
makanan yang dimasak dengan baik dengan frekuwensi pemberianya 4 – 6 sehari.
c. Menggunakan air bersih yang cukup agar resiko untuk diare dapat
dikurangi dengan mengguanakan air yang bersih dan melindungi air tersebut dari kontaminasi mulai dari sumbernya sampai penyimpananya di
rumah. d.
Mencuci tangan kebiasaan yang berhubungan dengan kebersihan perorangan yang penting dalam penularan kuman diare adalah dengan
mencuci tangan. e.
Menggunakan jamban upaya penggunaan jamban mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
f. Makan buah dan sayur setiap hari
g. Tidak merokok di dalam rumah
A. Konsep pengetahuan